Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI
AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG GO PUBLIC
OLEH:
NAMA
: KHENDY
NIM
: 050503225
DEPARTEMEN : AKUNTANSI
GUNA MEMENUHI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI
MEDAN 2009
(2)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Go Public” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul belum pernah dimuat,
dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 20 Januari 2009 Yang Membuat Pernyataan,
Nama : Khendy NIM : 050503225
(3)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan hormat kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan kuasaNya saya mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, saya banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si., Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Fahmi Natigor Nst, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris Departeman Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Irwan Djanahar, MAFIS, Ak. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan arahan Bapak dalam proses penyelesaian skripsi ini
(4)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M, Ak. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran yang telah diberikan
5. Kedua orang tua saya, Firman dan Then Hui Phin. Terima kasih banyak untuk kasih sayang, didikan, dan dukungan berupa nasehat, doa dan materi yang diberikan kepada saya.
Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya. Amin.
Medan, 20 Januari 2009 Penulis
Khendy
(5)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan secara empiris terhadap investasi aktiva tetap. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang go public selama periode 2005-2006. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 109 perusahaan manufaktur yang go public diperoleh 65 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menganalisis hubungan antara Return on Asset, Total Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio dan
Longterm Debt to Equity Ratio. Metode statistik yang digunakan adalah regresi
linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset, Total Asset Turnover,
Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio secara parsial
tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap, tetapi secara simultan mempengaruhi investasi aktiva tetap.
(6)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
ABSTRACT
The purpose of this research is to empirically study the effect of financial performance on the investment of fixed assets. This research is classified as causal research and replication of former researches. Population of this research are manufacturing firms which go public during the period of 2005 to 2006. The samples are obtained by using purposive sampling method. As the result, from 109 go public manufacturing firms, 65 are used as the samples of this study. The statistic method being used is double linear regression with the model being tested previously in classic assumptions. The result indicates that Return on Asset, Total
Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio and Longterm Debt to Equity Ratio
variables have partially influenced the investment of fixed assets in manufacturing firms. However, those variables simultantly has no influence on the investment of fixed assets in manufacturing firms.
(7)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 7
1. Teori Struktur Modal ... 7
2. Teori Arus Kas Bebas... 9
3. Teori Tradeoff ... 10
4. Teori Pecking Order ... 12
(8)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
C. Laporan Keuangan ... 14
D. Kinerja Keuangan ... 15
E. Analisis Laporan Keuangan ... 15
F. Aktiva Tetap ... 18
G. Investasi Dalam Aktiva Tetap ... 19
H. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20
I. Kerangka Konseptual ... 22
J. Hipotesis Penelitian... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 24
D. Jenis dan Sumber Data ... 25
E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 25
F. Definisi Operasional ... 26
G. Metode Analisis Data ... 26
H. Jadwal Penelitian ... 31
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 32
B. Deskripsi Data Secara Statistik ... 52
C. Pengujian Asumsi Klasik ... 53
(9)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 64 B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN
(10)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 22
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot ... 53
Gambar 4.2 Histogram ... 54
(11)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 1.1 Tingkat Suku Bunga 2005-2006 ... 4
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 31
Tabel 4.1 ROA 2006...32
Tabel 4.2 ROA 2005 ... 34
Tabel 4.3 TATO 2006 ... 36
Tabel 4.4 TATO 2005 ... 38
Tabel 4.5 LTDA 2006 ... 40
Tabel 4.6 LTDA 2005 ... 42
Tabel 4.7 LTDE 2006 ... 44
Tabel 4.8 LTDE 2005 ... 46
Tabel 4.9 Investasi Aktiva Tetap 2006 ... 48
Tabel 4.10 Investasi Aktiva Tetap 2005 ... 50
Tabel 4.11 Descriptive Statistic ... 52
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 55
(12)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 57 Tabel 4.15 Hasil Uji t ... 59 Tabel 4.16 Hasil Uji F ... 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul
Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Lampiran 2 Data Variabel Penelitian Tahun 2005 Lampiran 3 Data Variabel Penelitian Tahun 2006 Lampiran 4 Statistik Deskriptif
Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas
Histogram dan Grafik Normal P-Plot Lampiran 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Multikolinieritas Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Lampiran 8 Hasil Uji F
(13)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti yang terjadi sekarang ini, perubahan dan mobilitas keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan terjadi sangat cepat. Perubahan ini akan mempengaruhi semua aspek kehidupan perusahaan, termasuk aspek akuntansi dan keuangan. Perubahan yang sangat cepat ini bukan saja terjadi di Indonesia, tetapi terjadi pada semua negara. Jadi, perusahaan di Indonesia mau tidak mau harus mengikuti dan beradaptasi dengan segala jenis perubahan yang sangat cepat ini.
Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia usaha, persaingan yang terjadi antar perusahaan semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak hanya dengan produk domestik, tetapi juga dengan produk luar negeri. Agar dapat bertahan di tengah persaingan yang keras ini, perusahaan harus menggunakan strategi yang tepat untuk bersaing. Salah satu bidang strategi yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah strategi bidang keuangan. Perusahaan harus berhati-hati
(14)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
mengambil keputusan dalam bidang ini. Hal ini disebabkan oleh karena apabila perusahaan salah mengambil keputusan dalam bidang keuangan ini, perusahaan itu akan gagal. Sebaliknya, apabila perusahaan berhasil mengambil keputusan yang tepat dalam bidang keuangan, maka perusahaan akan semakin maju dan eksis dalam persaingan ini.
Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam bidang keuangan dan akuntansi, maka perusahaan memerlukan informasi keuangan. Dalam hal ini, setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan seluruh hasil kegiatan perusahaan dalam satu periode tertentu. Laporan keuangan ini disusun dengan maksud memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi keuangan dan berbagai faktor yang menyebabakan terjadinya perubahaan posisi keuangan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Dalam hal ini, semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan disebut dengan
stakeholders.
Agar stakeholders memperoleh informasi yang memadai dan akurat yang berguna dalam pengambilan keputusan, maka perlu diadakan interpretasi atau penilaian terhadap kinerja keuangan berdasarkan atas laporan keuangan yang telah disusun tersebut. Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan yang bersangkutan, maka digunakan metode-metode tertentu yang telah baku dan lazim digunakan. Pada umumnya, dalam menganalisis laporan keuangan
(15)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
digunakan analisis rasio yang terdiri atas rasio likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas.
Hasil analisis tersebut sangat penting artinya bagi pimpinan perusahaan untuk mengambil kebijakan maupun mengontrol kebijakan yang telah diambil. Keputusan yang diambil tersebut baik kondisi keuangan yang lalu, saat ini maupun yang akan datang dalam rangka menjalankan operasi perusahaan dan membantu pimpinan dalam mengambil berbagai keputusan yang harus dilakukan secepat mungkin agar tujuan perusahaan akan dapat tercapai.
Setiap tahun posisi keuangan perusahaan akan terus berubah sesuai dengan operasional perusahaan, begitu pula dengan investasi aktiva tetap. Pada dasarnya, jumlah dan nilai aktiva tetap akan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Tetapi, dapat juga terjadi penurunan nilai aktiva yang disebabkan karena aktivitas perusahaan yang kurang baik atau kondisi-kondisi tertentu, misalnya terjadi krisis moneter.
Selain beberapa hal yang dijelaskan sebelumnya, aktiva tetap merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan di dalam perusahaan, bahkan di dalam beberapa hal aktiva tetap merupakan suatu keharusan dalam perusahaan karena tanpa aktiva tetap perusahaan tidak dapat berproduksi. Oleh karena itu, aktiva tetap sering disebut dengan the earning asset yaitu aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan aktiva tetap merupakan earning power perusahaan.
(16)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Umumnya perusahaan memperoleh aktiva tetap yang dimilikinya secara kredit ataupun secara lease. Kedua metode pemerolehan aktiva tetap ini selalu mempertimbangkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat periode tersebut. Perubahan suku bunga yang berlaku akan mengakibatkan perusahaan kesulitan merencanakan rencana pembayaran atas aktiva tetap tersebut. Selama periode 2005-2006 terjadi perubahan tingkat suku bunga, umumnya cenderung mengalami peningkatan di awal, dan kemudian penurunan di akhir. Berikut adalah perubahan tingkat suku bunga umum yang berlaku di Indonesia selama 2005-2006:
Tabel 1.1
Tingkat Suku Bunga 2005-2006
Tanggal Suku Bunga
5-Jul-05 8.50%
9-Aug-05 8.75%
6-Sep-05 10.00%
4-Oct-05 11.00%
1-Nov-05 12.25%
6-Dec-05 12.75%
9-Jan-06 12.75%
9-May-06 12.50%
8-Aug-06 11.75%
5-Sep-06 11.25%
5-Oct-06 10.75%
7-Nov-06 10.25%
7-Dec-06 9.75%
Sumber : www.bi.go.id
Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat permasalahan yang muncul karena selama ini perusahaan melakukan investasi aktiva tetap berdasarkan kinerja keuangannya, tentunya dengan memperhatikan tingkat suku bunga yang berlaku, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja
(17)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Go
public”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Return on Asset terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?
2. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Total Asset Turnover terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?
3. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Long Term Debt to
Equity Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?
4. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Long Term Debt to
Asset Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?
5. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Return on Asset,
Total Asset Turnover, Long Term Debt to Equity Ratio, dan Long Term debt to Asset Ratio secara bersama-sama terhadap Investasi aktiva tetap pada
perusahaan manufaktur go public?
(18)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah:
a. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan
Return on Asset terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur
yang go public,
b. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan
Total Asset Turnover terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan
manufaktur yang go public,
c. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan
Long Term Debt to Equity Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada
perusahaan manufaktur yang go public,
d. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan
Long Term Debt to Asset Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada
perusahaan manufaktur yang go public,
e. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan
Return on Investment, Total Asset Turnover, Long Term Debt to Equity Ratio,dan Long Term Debt to Asset Ratio secara bersama-sama terhadap
Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
2. Manfaat Penelitian
(19)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
a. Bagi penulis, melalui penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis, khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan dan investasi aktiva tetap,
b. Bagi perusahaan, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi dalam menentukan dan menerapkan kebijakan dan strategi khususnya mengenai keputusan investasi aktiva tetap.
c. Bagi akademisi, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan investasi dalam aktiva tetap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Struktur Modal
Sumber pendanaan dalam perusahaan dibagi ke dalam dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Jadi, keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari laba bersih atau arus kas masuk bersih. Dana internal ini berasal dari hasil operasi yang pada dasarnya milik pemegang saham. Sedangkan sumber dana eksternal perusahaan berasal dari ekuitas pemegang saham dan hutang dari kreditur.
(20)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kredit merupakan hutang bagi perusahaan dan dana yang diperoleh dari para pemilik emrupakan modal sendiri. Proporsi antara bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan.
Teori stuktur modal menjelaskan pengaruh stuktur modal terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain, jika perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang dan sebaliknya apakah harga saham akan berubah, dengan catatan perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya. Tetapi jika dengan mengubah struktur modalnya ternyata nilai perusahaan akan berubah maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik atau optimal.
Struktur modal perusahaan merupakan komposisi hutang dan ekuitas. Dana yang berasal dari hutang mempunyai biaya modal dalam bentuk beban bunga. Dana yang berasal dari ekuitas mempunyai biaya modal berupa dividen. Perusahaan akan memilih sumber dana yang paling rendah biayanya di antara berbagai alternatif sumber dana yang tersedia. Keputusan kombinasi hutang dan ekuitas tidak optimal akan mengurangi profitabilitas perusahaan dan sebaliknya. Keuntungan penggunaan hutang adalah bunga yang muncul karena adanya hutang tidak dikenai pajak dan kreditor mendapat pengembalian yang tetap sehingga pemegang saham tidak perlu mengambil bagian laba ketika perusahaan dalam kondisi prima. Sedangkan kelemahan penggunaan hutang adalah ketika rasio hutang meningkat maka risiko perusahaan akan meningkat dan suku bunga juga akan naik. Selain itu, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan
(21)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
sehingga laba operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga maka pemegang saham nya harus menutupi kekurangan itu, jika tidak sanggup mengakibatkan perusahaan bangkrut.
Adanya tingkat pinjaman yang tinggi merupakan insentif bagi manajemen untuk bekerja dengan lebih efisien. Dengan adanya tingkat pinjaman yang tinggi, manajemen berada dalam posisi terdesak karena harus memastikan arus kas yang dihasilkan mencukupi pembayaran pinjaman. Oleh karena itu, manajemen memiliki insentif untuk menggunakan dana yang ada bagi investasi yang menguntungkan dan berusaha menghindari timbulnya beban yang akan menghabiskan dana. Sedangkan perusahaan dengan sedikit pinjaman dan arus kas bebas yang besar, memiliki kecenderungan untuk tidak terlalu mengawasi pemakaian biaya-biaya yang sebenarnya dapat dikurangi.
Struktur modal adalah hasil atau akibat dari keputusan pendanaan (financing
decision) yang intinya memilih apakah akan menggunakan hutang atau ekuitas
untuk mendanai operasi perusahaan. Pilihan penggunaan hutang atau ekuitas mengandung risiko yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sehingga pemilihan sumber dana eksternal harus berhati-hati, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.
Penggunaan hutang menimbulkan biaya dalam bentuk risiko ekstra aatu dapat disebut juga dengan risiko finansial bagi para pemegang saham. Pada tingkat rasio yang tinggi, perusahaan mungkin akan terbentur pada keengganan dari pihak kreditor untuk memberikan tambahan hutang. Hal ini akan menaikkan biaya
(22)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
hutang baru yang mungkin akan lebih tinggi dari keuntungan pajak dari hutang, dan selanjutnya akan menghadapi risiko kepailitan yang dapat mengarah kepada penurunan total harga pasar perusahaan dan kenaikan biaya modal.
2. Teori Arus Kas Bebas (Free Cash Flow Theory)
Konsep Free Cash Flow (FCF) merupakan perluasan dari konsep biaya keagenan ke dalam manajemen struktur modal. Jensen (1986) dalam Mardiyah (2004) memberikan kontribusi penting dalam literatur keuangan dan teori organisasi dengan mengajukan free cash flow hypothesis, yaitu manajer ada kalanya tidak ingin mendistribusikan free cash flow sebagai kelebihan kas yang dibutuhkan untuk membiayai proyek-proyek ber-NPV positif setelah membagi dividen. Ia juga menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau risiko akan kehilangan kendali terhadap perusahaan. Dengan kata lain, manajer memiliki insentif untuk memegang arus kas bebas dan “bermain” dengannya, bukan mengolahnya, misalnya menjadi pembayaran tunai yang lebih tinggi. Tapi, tidak semuanya hilang. Ini mengarah pada yang disebut Jensen sebagai hipotesis kontrolnya untuk penciptaan utang.
Manajer perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan rendah dengan FCF tinggi cenderung melakukan aktivitas yang tidak meningkatkan nilai perusahaan. Alasannya, karena keberadaan kas perusahaan memberikan otonomi kekuasaan
(23)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
kepada manajer untuk menggunaklan dana tersebut dan peningkatan besaran perusahaan akan meningkatkan prestise perusahaan dan gaji manajer.
3. Teori Trade Off (Trade Off Theory)
Teori trade off dikemukakan oleh Stiglitz (1969), Haugen dan Papas (1971) dan Rubenstein. Teori ini menyatakan bahwa suatu perusahaan memiliki tingkat hutang yang optimal dan berusaha untuk menyesuaikan tingkat hutang aktualnya ke arah titik optimal tersebut ketika perusahaan tersebut berada dalam tingkat hutang yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Pada kondisi yang stabil, perusahaan akan menyesuaikan tingkat hutangnya ke tingkat rata-rata hutangnya dalam jangka panjang. Karena itu, teori ini disebut juga mean-reverting theory. Titik optimal ini terjadi karena adanya pajak sebagai faktor yang mendorong perusahaan untuk membatasi tingkat hutangnya. Tingkat keuntungan dan pajak mempunyai hubungan yang positif, sehingga perusahaan tersebut memiliki motivasi untuk mengurangi pajak perusahaan, antara lain dapat dilakukan dengan meningkatkan hutangnya. Dalam hal ini, hutang bertindak sebagai tax shield karena ia dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam bentuk pembayaran bunga kepada investor hutang. Ada bentuk tax shield lain yang dapat membuat arus kas tetap menjadi arus kas internal perusahaan dalam bentuk pengurangan laba, yaitu beban depresiasi dan amortisasi. Beban-beban ini tidak membutuhkan perusahaan untuk mengeluarkan dananya, melainkan hanya perhitungan akuntansi yang mengakui adanya beban yang telah dikeluarkan perusahaan untuk investasinya di masa lalu.
(24)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Masalah lain yang dapat meningkatkan hutang perusahaan adalah penggunaan arus kas bersih yang berlebihan, seperti meningkatkan fasilitas manajer. Dengan adanya masalah ini, manajer didorong untuk meningkatkan jumlah hutangnya, sehingga arus kas dapat digunakan untuk membayar bunga hutang, yang pada akhirnya dapat dapat memperoleh keuntungan dari tax deductibility hutang.
Namun, di sisi lain, suatu perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang terlalu tinggi lebih rentan terkena risiko financial distress. Dalam kondisi ini, perusahaan akan kehilangan peluang investasinya karena sebagian besar asset yang dimilikinya akan digunakan untuk membayar hutang-hutangnya. Selain itu, perusahaan tersebut akan menaglami peningkatan cost of capital ketika melakukan pendanaan eksternal baru karena lebih besarnya risiko default yang diekspetasikan oleh investor ketika terjadi ancaman financial distress dan kemungkinan terjadinya overinvestment. Jika hal ini terjadi, perusahaan tersebut akan melepaskan peluang investasinya, meskipun peluang tersebut memberikan NPV yang positif bagi perusahaan. Kondisi-kondisi ini menimbulkan titik optimal di mana pada titik tersebut keuntungan dan biaya yang diterima perusahaan dalam tingkat hutangnya seimbang.
4. Teori Pecking Order (Pecking Order Theory)
Teori ini dipopulerkan oleh Myers dan Majluf (1984). Myers menyatakan bahwa sebelumnya Donaldson (1961) telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa manajemen perusahaan lebih memilih sumber pendanaan
(25)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
internal daripada eksternal, kecuali dalam kondisi di mana pendanaan eksternal tidak dapat dihindari. Teori ini menyatakan bahwa permasalahn utama dalam penentuan struktur modal adalah karena informasi yang tidak simetris antara manajer dan investor. Pajak, biaya transaksi, dan biaya kebangkrutan pada teori
trade off adalah permasalahan yang memiliki implikasi yang lebih kecil bagi
perusahaan.
Selain permasalahan informasi, menurut teori ini manajer perusahaan bertindak atas kepentingan pemegang saham lama (existing shareholders), yang mengakibatkan investor baru akan memiliki persepsi bahwa manajer perusahaan tidak berada di pihaknya. Pendanaan melalui penerbitan saham terkena implikasi paling besar dari permasalahan ini. Myers (1984) menyatakan bahwa manajer hanya akan menerbitkan saham jiak keuntungan dari penerbitan saham baru (NPV dari investasi yang diharapkan manajer) melebihi selisih antara nilai saham baru yang sebenarnya diketahui oleh manajer dengan nilai saham yang bersedia diabayarkan oleh investor baru.
Hutang sebagai pendanaan eksternal juga memiliki permasalahan informasi, namun nilainya lebih stabil dibandingkan saham. Dari sudut pandang investor, pemegang instrument hutang memiliki klaim lebih tinggi atas aset perusahaan, sehingga ketika perusahaan tidak dapat mengembalikan pinjamannya, mereka dapat menjual sebagian aset perusahaan. Selain itu, tingkat pengembalian yang tetap memberikan kepastian yang lebih baik kepada investor hutang. Ditambah lagi, investor hutang dapat membatasi gerakan manajer melalui kontrak hutang
(26)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
untuk mencegah penggunaan dana mereka untuk investasi yang berisiko terlalu tinggi.
Menurut Arifin (2005) dalam Adrianto dan Wibowo (2006), teori ini tidak dapat menjelaskan semua temuan pada pola struktur modal. Contohnya, model ini kalah dibandingkan dengan tradeoff model ketika menjelaskan bagaimana biaya pajak, biaya kebangkrutan, biaya emisi sekuritas, dan investment opportunity set perusahaan mempengaruhi rasio hutangnya. Di samping itu, teori ini mengesampingkan tingginya biaya agensi ketika financial slack perusahaan semakin besar karena perusahaan semakin kebal terhadap pengendalian pasar.
B. Konsep tentang Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:747) adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.
Pengertian pengaruh dalam hubungannya dengan penelitian ini adalah mencari hubungan antar variabel terhadap investasi aktiva tetap perusahaan.
C. Laporan Keuangan
Pengertian laporan keuangan menurut IAI dalam SAK (2007:1) dinyatakan seperti di bawah ini.
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
(27)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan mencakup laporan keuangan pokok/utama ditambah dengan laporan lainnya yang bersifat melengkapi laporan keuangan dasar. Pelengkap atau tambahan laporan keuangan ini berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan laporan keuangan produk. Tujuan umum laporan keuangan dalam arti luas menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:98) dalam bukunya Teori Akuntansi, yaitu:
1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan
2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba
3. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam mencari laba
4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tenatng perubahan harta dan kewajiban.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
(28)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut Rico Lesmana dan Rudi Surjanto (2003:4) dalam buku Financial
Performance Analyzing “analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk
mengevaluasi kinerja di masa yang lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut”
Selanjutnya, perusahaan menggunakan analisis kinerja di masa lalu ini untuk memprediksikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang, sehingga valuasi terhadap nilai perusahaan dapat dilakukan dan keputusan investasi dapat dilaksanakan pada saat ini.
E. Analisis Laporan Keuangan
Pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:190) dalam bukunya Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan dinyatakan seperti di bawah ini:
“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang dilakukan yang dilakukan untuk mengetahui apakah posisi keuangan dan hasil-hasil yang diperoleh suatu perusahaan sesuai dengan hasil yang ditargetkan manajemen atau tidak, dengan
(29)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
melakukan perbandingan-perbandinag atas data yang satu dengan data yang lain dalam laporan keuangan tersebut.
a. Metode dan Teknik Analisis
Menurut Wild (2005:30) dalam bukunya Financial Statement Analysis terdapat dua metode analisis laporan keuangan, yaitu:
1. Analisis horizontal, yaitu analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangannya.
2. Analisis vertikal, yaitu analisis laporan keuangan satu periode, dilakukan dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
b. Analisis Rasio
Menurut Wild (2005:36) pengertian analisis rasio adalah “analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas”
Menurut Wild (2005:38), analisis rasio keuanagn dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Leverage 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Profitabilitas
(30)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
c. Return On Investment
Analisa ROI sudah merupakan teknik analisa yang sering digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Definisi Return On Investment menurut Munawir (2002:89) dalam buku Analisis Laporan Keuangan adalah dinyatakan seperti di bawah ini:
“Return On Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”
Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan (net
operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets)
Besarnya ROI dapat diketahui dengan mengalikan antara Asset Turnover dengan Profit Margin, atau dengan rumus:
Asset turnover x Profit Margin
Atau Penjualan x
d. Total Asset Turnover
Laba usaha Perputaran aktiva Penjualan
Menurut Kieso (2007:401) dalam Accounting Principles:“total assets turnover mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan asetnya untuk memperoleh penjualan”
(31)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Total asset turnover penting bagi pemilik dan kreditur. Total asset turnover mengindikasikan efisiensi, di mana perusahaan menggunakan semua aktivanya untuk menghasilkan penjualan.
Total asset turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Total assets turnover = Penjualan
e. Long Term Debt to Asset Ratio
x 1 kali Total Aktiva
Long term debt to asset ratio digunakan untuk menilai seberapa besar bagian
dari hutang jangka panjang dibandingkan dengan total aktiva perusahaan.
Long term debt to asset ratio dapat dihitung dengan membagikan hutang
jangka panjang dengan total aktiva perusahaan.
f. Long Term Debt to Equity Ratio
Long term debt to equity ratio digunakan untuk menilai seberapa besar bagian
dari hutang jangka panjang dibandingkan dengan total modal perusahaan.
Long term debt to equity ratio dapat dihitung dengan membagikan hutang
jangka panjang dengan total ekuitas perusahaan.
F. Aktiva Tetap
Dalam menjalankan operasinya, perusahaan tidak akan pernah terlepas dari aktiva, baik dalam jumlah besar maupun kecil.
(32)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Pengertian aktiva tetap menurut IAI dalam SAK (2007:16.1) adalah sebagai berikut: “aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimilikiuntuk digunakan dalam produksi atau penyediaann barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”
G. Investasi dalam Aktiva Tetap
Definisi investasi yang diberikan IAI dalam SAK (2002:13.1) adalah: “investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai atau, untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.”
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa investasi dalam aktiva tetap sangat penting dan harus diperhatikan sebaik-baiknya oleh manajemen perusahaan karena:
1. Investasi aktiva tetap membutuhkan dana yang besar
2. Dana yang dialokasikan untuk investasi aktiva tetap terikat dalam jangka waktu lama
3. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan memperoleh peningkatan penjualan dan keuntungan di masa yang akan datang.
4. Kekeliruan dalam memutuskan investasi aktiva tetap mempunyai akibat yang harus dipikul dalam jangka waktu yang lama.
(33)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
H. Tinjauan Penelitian Terdahulu
1. Pada 2005, Lily melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Berdasarkan Return On Investment dan Total Asset Turnover Terhadap Investasi Aktiva Tetap”. Ia menemukan adanya pengaruh antara ROI dan Total Asset Turnover baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Investasi Aktiva Tetap.
2. Pada 2006, Rafikasyari melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Aktivitas Operasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Ia menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) sebagai variabel independen dan Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit
Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM) sebagai variabel dependen. Ia
menemukan bahwa DAR mempengaruhi GPM, OPM, dan NPM baik secara parsial maupun simultan.
3. Pada 2007, Aimee Elrica melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio- Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Ia menggunakan Cash Position, Debt to
Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity dan Total Asset Turnover
sebagai variabel independen dan Dividen Payout Ratio sebagai variabel dependen. Ia menemukan bahwa Cash Position dan Debt to Equity Ratio
(34)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio, sedangkan Return on Equity dan
Total Asset Turnover tidak mempengaruhi Dividen Payout Ratio. Sedangkan
dalam pengujian Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan
Total Asset Turnover secara bersama-sama terhadap Dividen Payout Ratio,
tidak ditemukan pengaruh variabel independen pada variabel dependen.
Return on Asset tidak diikutkan ke dalam pengujian karena mengalami
multikolinieritas.
4. Pada 2006, Tessa Tobing melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Ia menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), Debt to asset Ratio (DAR), dan Longterm debt to Equity Ratio (LDER) sebagai variabel independen dan Return on Equity (ROE)sebagai variabel dependen. Ia menemukan bahwa DAR dan LDER berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROE. Sedangksn DER berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROE.
(35)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
I. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang
Return on Investment (X1)
Total Asset Turnover (X2)
Investasi Aktiva Tetap (Y)
( ) Longterm Debt to
Equity Ratio (X3)
Longterm Debt to Asset Ratio
(X4)
H1
H2
H3
H4 H5
(36)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
dapat diuji secara empiris. Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:
H1: Return On Assets mempengaruhi Investasi Aktiva Tetap pada
perusahaan manufaktur yang go public.
H2: Total Asset Turnover mempengaruhi Investasi Aktiva Tetap pada
perusahaan manufaktur yang go public.
H3: Longterm debt to Equity Ratio mempengaruhi Investasi Aktiva
Tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
H4: Longterm debt to Asset Ratio mempengaruhi Investasi Aktiva
Tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
H5: Return On Investment, Total Asset Turnover, Longterm debt to Equity Ratio, dan Longterm debt to Asset Ratio secara
bersama-sama mempengaruhi Investasi Aktiva Tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
(37)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dan informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain kausal, berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003:30). B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang go
public periode 2005-2006. Dari populasi ini akan diambil sejumlah tertentu
sebagai anggota sampelnya, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur yang go
(38)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004:78).
Beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan tersebut go public pada tahun 2005 sampai dengan
2006.
2. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.
3. Perusahaan-perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangannya secara elektronik pada tahun 2006 dan 2007.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004:13) dan merupakan data sekunder yaitu data/informasi yang telah diolah yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public periode 2004, 2005, dan 2006. Data diambil dari icmd 2007 dan www.idx.co.id
E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari:
(39)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
1. Variabel independen (bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets, Total Asset Turnover,
Longterm debt to Equity Ratio,dan Longterm debt to Asset Ratio. Variabel
independen disimbolkan dengan “X1” (Return On Investment) ,“X2” (Total
Asset Turnover), “X3” (Longterm debt to Equity Ratio), dan “X4” (Longterm debt to Asset Ratio).
2. Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Investasi Aktiva Tetap. Variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.
F. Definisi Operasional
1. Menghitung rasio-rasio keuangan
Return on Asset = Laba Setelah Pajak Total Aktiva
Total Asset Turnover = Penjualan bersih
Total Aktiva
Longterm debt to Equity Ratio=Kewajiban jangka panjang Total Ekuitas
Longterm debt to Asset Ratio=
2. Menghitung Investasi Aktiva Tetap
Kewajiban jangka panjang Total Aset
(40)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk menghitung besarnya investasi aktiva tetap setiap tahunnya dilakukan perhitungan nilai buku aktiva setiap tahun dikurangi dengan nilai buku tahun sebelumnya.
G. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS release 15. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan analisis regresi dalam statistic harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya. Adapun asumsi-asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini perlu karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Erlina, 2007:103). Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak mengikuti arah garis
(41)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memnuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal, yaitu korelasi diantara variabel tidak nol.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.
(42)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara Return On Assets, Total
Asset Turnover, Longterm debt to Equity Ratio, Longterm debt to Asset Ratio
terhadap Investasi Aktiva Tetap pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang
go public, maka analisa statistika yang digunakan adalah:
a. Untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan persamaan Regresi Linear Berganda. Model persamaannya adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 +b3X3+b4X4+ e
Keterangan:
Y= variabel dependen, dalam hal ini investasi aktiva tetap A= koefisien penentu
X1=Variabel independen yang pertama (Return On Asset)
X2=Variabel independen yang kedua (Total Asset Turnover)
X3=Variabel independen yang ketiga (Longterm debt to Equity Ratio)
X4=Variabel independen yang keempat(Longterm debt to Asset Ratio)
b1= Koefisien regresi X1
b2=Koefisien regresi X2
b3=Koefisien regresi X3
b4=Koefisien regresi X4
e = tingkat kesalahan pengganggu (variabel pengganggu).
(43)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Pengujian hipotesis secara statistic dilakukan dengan menggunakan:
1. Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu)
Ho1: p=0
Kinerja keuangan berdasarkan Return On Asset tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go
public.
Ho1 : p≠0
Kinerja keuangan berdasarkan Return On Asset berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
Ho2 : p=0
Kinerja keuangan berdasarkan Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go
public.
Ho2 : p≠0
Kinerja keuangan berdasarkan Total Asset Turnover berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
Ho3 : p=0
Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
(44)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009 Ho3 : p≠0
Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go
public.
Ho4 : p=0
Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Asset Ratio tidak
berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.
Ho4 : p≠0
Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go
public.
2. Uji F statistic
Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Dalam uji F dilakukan hipotesis sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0
Artinya variabel Return On Asset, Total Asset Turnover, Longterm debt to
Equity Ratio, dan Longterm debt to Asset Ratio secara bersama-sama tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public.
(45)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3≠ b4 ≠0
Artinya variabel Return On Assets, Total Asset Turnover, Longterm debt to
Equity Ratio, dan Longterm debt to Asset Ratio secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public.
D. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Sept,08 Okt Nov Des Jan’09
1 Pengajuan Judul
2 Pengumpulan Data
3 Penyelesaian Proposal
4 Seminar Proposal
5 Penyelesaian Laporan
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
(46)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Analisis Return on Asset dilakukan untuk melihat seberapa besar tingkat
perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dengan jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan pengertian di atas, maka ROA dapat dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total asset perusahaan. Dari rumus di atas, maka perhitungan ROA dari sampel penelitian ini adalah:
Tabel 4.1 ROA 2006
LABA BERSIH 2006
TOTAL ASET
2006 ROA 2006
ADES -128,794 233,253 -55.22%
AKKU 120 51,236 0.23%
AKPI 14,582 1,460,273 1.00%
AMFG -17,220 1,629,669 -1.06%
APLI 66 267,424 0.02%
AQUA 48,854 795,244 6.14%
ARGO -17,823 1,960,252 -0.91%
BATI -62,123 611,963 -10.15%
BRNA -5,447 408,108 -1.33%
BRPT 7,191 1,739,140 0.41%
BTON 818 33,674 2.43%
CNTX -19,791 390,777 -5.06%
DLTA 43,284 577,411 7.50%
DOID 2,231 824,158 0.27%
DPNS -2,625 146,045 -1.80%
DVLA 52,509 557,338 9.42%
DYNA -6,678 1,123,946 -0.59%
EKAD 5,764 74,647 7.72%
ERTX -6,049 307,056 -1.97%
ESTI -51,483 530,647 -9.70%
FPNI -32,039 329,078 -9.74%
GDYR 25,397 454,851 5.58%
HMSP 3,530,490 12,659,804 27.89%
IGAR 9,964 290,145 3.43%
(47)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
IMAS 1,248 4,418,692 0.03%
INAF 15,241 686,937 2.22%
INCI -4,630 172,782 -2.68%
INDR 18,076 5,352,243 0.34%
INDS 2,172 490,604 0.44%
KBLI 50,382 441,085 11.42%
KICI -14,819 140,214 -10.57%
LPIN -939 108,746 -0.86%
MERK 86,538 282,699 30.61%
MLBI 73,581 610,437 12.05%
MRAT 9,096 291,769 3.12%
MYOR 93,576 1,553,377 6.02%
MYRX -92,107 669,270 -13.76%
MYTX 3,951 2,234,513 0.18%
NIPS 8,039 220,228 3.65%
PBRX 9,748 553,846 1.76%
PICO 1,880 270,734 0.69%
POLY -25,430 5,848,629 -0.43%
PRAS -2,761 593,160 -0.47%
PSDN 11,847 288,085 4.11%
PYFA 1,729 83,127 2.08%
RDTX 34,578 533,788 6.48%
SAIP 18,260 2,202,303 0.83%
SCCO 51,643 673,668 7.67%
SCPI -2,493 98,874 -2.52%
SIMA 1,090 68,544 1.59%
SIPD 40,954 1,113,796 3.68%
SKLT 4,637 94,770 4.89%
SMSM 66,175 716,686 9.23%
SQBB 43,172 207,136 20.84%
SRSN 23,385 330,445 7.08%
SSTM -15,509 878,135 -1.77%
STTP 14,426 467,491 3.09%
SUGI 344 50,328 0.68%
TCID 100,118 672,197 14.89%
TFCO -465,246 2,523,042 -18.44%
(48)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
ULTJ 14,732 1,249,080 1.18%
UNIC 11,280 2,747,039 0.41%
VOKS 35,597 471,940 7.54%
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008 Sedangkan ROA 2005 adalah:
Tabel 4.2 ROA 2005
LABA BERSIH 2005
TOTAL ASET
2005 ROA 2005
ADES -119,256 210,052 -56.77%
AKKU 1,485 41,378 3.59%
AKPI 11,276 1,463,009 0.77%
AMFG 212,553 1,565,679 13.58%
APLI -4,346 292,309 -1.49%
AQUA 64,350 732,354 8.79%
ARGO -214,141 1,954,646 -10.96%
BATI 19,082 681,787 2.80%
BRNA 3,322 398,392 0.83%
BRPT 686,842 2,290,291 29.99%
BTON 1,750 27,721 6.31%
CNTX 14,419 336,618 4.28%
DLTA 56,405 537,785 10.49%
DOID 3,429 924,454 0.37%
DPNS 4,477 143,512 3.12%
DVLA 71,576 550,629 13.00%
DYNA 20,610 1,073,712 1.92%
EKAD 5,202 74,768 6.96%
ERTX -16,412 298,199 -5.50%
ESTI -9,205 589,887 -1.56%
FPNI -57,135 332,417 -17.19%
GDYR -6,690 458,737 -1.46%
HMSP 2,383,066 11,934,600 19.97%
IGAR 13,778 274,804 5.01%
IKBI 23,749 548,245 4.33%
IMAS 38,358 4,606,194 0.83%
(49)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
INCI 11,590 179,211 6.47%
INDR 20,404 5,503,482 0.37%
INDS -5,837 459,703 -1.27%
KBLI 25,608 489,802 5.23%
KICI -10,164 161,454 -6.30%
LPIN -11,305 117,059 -9.66%
MERK 57,700 218,034 26.46%
MLBI 87,014 575,385 15.12%
MRAT 8,510 290,646 2.93%
MYOR 45,730 1,459,969 3.13%
MYRX -14,427 753,108 -1.92%
MYTX -94,912 2,399,773 -3.96%
NIPS 3,069 190,225 1.61%
PBRX 10,301 390,216 2.64%
PICO 1,774 251,143 0.71%
POLY -841,805 6,093,780 -13.81%
PRAS 4,600 561,115 0.82%
PSDN 118,433 284,336 41.65%
PYFA 1,328 76,551 1.73%
RDTX 21,134 364,828 5.79%
SAIP -601,188 2,121,633 -28.34%
SCCO 56,798 694,151 8.18%
SCPI -864 74,023 -1.17%
SIMA 2,204 65,112 3.38%
SIPD -122,480 1,157,773 -10.58%
SKLT 91,549 94,436 96.94%
SMSM 65,737 668,138 9.84%
SQBB 9,048 165,022 5.48%
SRSN 22,778 338,344 6.73%
SSTM -50,369 898,039 -5.61%
STTP 10,637 477,443 2.23%
SUGI -8,499 49,729 -17.09%
TCID 92,865 545,695 17.02%
TFCO -294,051 2,669,042 -11.02%
TIRA 2,963 180,277 1.64%
ULTJ 4,528 1,254,444 0.36%
(50)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
VOKS 26,831 414,293 6.48%
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008
2. Total Assets Turnover
Total Assets Turnover mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan
menggunakan asetnya untuk memperoleh penjualan. Total Assets Turnover dapat diperoleh dengan membagi penjualan bersih dengan total asset perusahaan. Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan Total Assets Turnover sampel penelitian untuk periode 2006 adalah:
Tabel 4.3 TATO 2006
PENJUALAN BERSIH 2006
TOTAL ASET 2006
TOTAL ASSETS TURNOVER 2006
ADES 135,043 233,253 0.58
AKKU 22,354 51,236 0.44
AKPI 1,161,846 1,460,273 0.80
AMFG 1,541,551 1,629,669 0.95
APLI 161,450 267,424 0.60
AQUA 1,665,615 795,244 2.09
ARGO 928,350 1,960,252 0.47
BATI 1,372,701 611,963 2.24
BRNA 306,652 408,108 0.75
BRPT 451,029 1,739,140 0.26
BTON 57,254 33,674 1.70
CNTX 323,625 390,777 0.83
DLTA 396,733 577,411 0.69
DOID 606,553 824,158 0.74
DPNS 84,661 146,045 0.58
DVLA 576,669 557,338 1.03
DYNA 1,002,786 1,123,946 0.89
EKAD 110,127 74,647 1.48
(51)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
ESTI 478,016 530,647 0.90
FPNI 241,740 329,078 0.73
GDYR 982,428 454,851 2.16
HMSP 29,545,083 12,659,804 2.33
IGAR 411,579 290,145 1.42
IKBI 1,914,345 590,296 3.24
IMAS 2,909,094 4,418,692 0.66
INAF 1,026,676 686,937 1.49
INCI 116,715 172,782 0.68
INDR 4,254,481 5,352,243 0.79
INDS 390,976 490,604 0.80
KBLI 1,130,748 441,085 2.56
KICI 75,092 140,214 0.54
LPIN 29,235 108,746 0.27
MERK 487,601 282,699 1.72
MLBI 891,001 610,437 1.46
MRAT 226,387 291,769 0.78
MYOR 1,971,513 1,553,377 1.27
MYRX 391,856 669,270 0.59
MYTX 2,216,605 2,234,513 0.99
NIPS 260,153 220,228 1.18
PBRX 1,426,609 553,846 2.58
PICO 249,390 270,734 0.92
POLY 3,079,828 5,848,629 0.53
PRAS 746,121 593,160 1.26
PSDN 519,849 288,085 1.80
PYFA 61,337 83,127 0.74
RDTX 140,672 533,788 0.26
SAIP 438,659 2,202,303 0.20
SCCO 1,483,069 673,668 2.20
SCPI 123,758 98,874 1.25
SIMA 91,079 68,544 1.33
SIPD 1,111,242 1,113,796 1.00
SKLT 193,928 94,770 2.05
SMSM 881,116 716,686 1.23
SQBB 243,776 207,136 1.18
(52)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
SSTM 537,254 878,135 0.61
STTP 555,208 467,491 1.19
SUGI 37,110 50,328 0.74
TCID 951,630 672,197 1.42
TFCO 2,575,743 2,523,042 1.02
TIRA 201,735 244,958 0.82
ULTJ 835,230 1,249,080 0.67
UNIC 2,917,451 2,747,039 1.06
VOKS 919,537 471,940 1.95
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008
Sedangkan untuk tahun 2005, perhitungan Total Assets Turnovernya adalah: Tabel 4.4 TATO 2005 PENJUALAN BERSIH 2005 TOTAL ASET 2005 TOTAL ASSETS TURNOVER 2005
ADES 143,751 210,052 0.68
AKKU 25,514 41,378 0.62
AKPI 1,049,077 1,463,009 0.72
AMFG 1,719,320 1,565,679 1.10
APLI 264,850 292,309 0.91
AQUA 1,563,156 732,354 2.13
ARGO 932,535 1,954,646 0.48
BATI 1,510,386 681,787 2.22
BRNA 280,043 398,392 0.70
BRPT 818,030 2,290,291 0.36
BTON 54,401 27,721 1.96
CNTX 307,486 336,618 0.91
DLTA 432,729 537,785 0.80
DOID 514,070 924,454 0.56
DPNS 79,130 143,512 0.55
DVLA 540,437 550,629 0.98
DYNA 886,193 1,073,712 0.83
EKAD 104,744 74,768 1.40
ERTX 528,108 298,199 1.77
(53)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
FPNI 217,100 332,417 0.65
GDYR 875,047 458,737 1.91
HMSP 24,660,038 11,934,600 2.07
IGAR 439,234 274,804 1.60
IKBI 1,423,929 548,245 2.60
IMAS 4,529,675 4,606,194 0.98
INAF 684,040 518,824 1.32
INCI 157,178 179,211 0.88
INDR 4,621,110 5,503,482 0.84
INDS 432,282 459,703 0.94
KBLI 863,298 489,802 1.76
KICI 93,144 161,454 0.58
LPIN 43,329 117,059 0.37
MERK 386,346 218,034 1.77
MLBI 852,613 575,385 1.48
MRAT 208,097 290,646 0.72
MYOR 1,706,184 1,459,969 1.17
MYRX 396,747 753,108 0.53
MYTX 2,303,027 2,399,773 0.96
NIPS 218,828 190,225 1.15
PBRX 1,101,503 390,216 2.82
PICO 233,117 251,143 0.93
POLY 3,004,545 6,093,780 0.49
PRAS 688,563 561,115 1.23
PSDN 387,830 284,336 1.36
PYFA 39,640 76,551 0.52
RDTX 158,360 364,828 0.43
SAIP 412,976 2,121,633 0.19
SCCO 1,360,229 694,151 1.96
SCPI 132,729 74,023 1.79
SIMA 89,371 65,112 1.37
SIPD 1,425,223 1,157,773 1.23
SKLT 167,282 94,436 1.77
SMSM 861,531 668,138 1.29
SQBB 166,816 165,022 1.01
SRSN 290,002 338,344 0.86
(54)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
STTP 641,698 477,443 1.34
SUGI 42,773 49,729 0.86
TCID 904,764 545,695 1.66
TFCO 2,676,206 2,669,042 1.00
TIRA 173,021 180,277 0.96
ULTJ 711,732 1,254,444 0.57
UNIC 2,945,185 2,698,410 1.09
VOKS 803,283 414,293 1.94
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008 3. Long Term Debt To Assets Ratio
Long term debt to asset ratio menggambarkan tingkat kemampuan hutang jangka panjang yang dapat dijamin oleh aset perusahaan. Long term debt to asset
ratio dihitung dengan membagi kewajiban jangka panjang perusahaan dengan
total asset perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan long term debt to asset ratio untuk sampel penelitian periode 2006 adalah:
Tabel 4.5 LTDA 2006
KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG 2006
TOTAL ASET
2006 LTDA 2006
ADES 22,749 233,253 0.098
AKKU 1,674 51,236 0.033
AKPI 514,272 1,460,273 0.352
AMFG 136,413 1,629,669 0.084
APLI 45,735 267,424 0.171
AQUA 269,501 795,244 0.339
ARGO 924,087 1,960,252 0.471
BATI 27,346 611,963 0.045
BRNA 132,906 408,108 0.326
(55)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
BTON 1,015 33,674 0.030
CNTX 150,845 390,777 0.386
DLTA 27,744 577,411 0.048
DOID 294,954 824,158 0.358
DPNS 11,675 146,045 0.080
DVLA 58,817 557,338 0.106
DYNA 200,298 1,123,946 0.178
EKAD 2,341 74,647 0.031
ERTX 86,560 307,056 0.282
ESTI 81,104 530,647 0.153
FPNI 105,357 329,078 0.320
GDYR 34,589 454,851 0.076
HMSP 1,260,422 12,659,804 0.100
IGAR 13,678 290,145 0.047
IKBI 6,563 590,296 0.011
IMAS 1,567,279 4,418,692 0.355
INAF 27,110 686,937 0.039
INCI 1,007 172,782 0.006
INDR 1,394,712 5,352,243 0.261
INDS 179,725 490,604 0.366
KBLI 53,598 441,085 0.122
KICI 35,864 140,214 0.256
LPIN 2,133 108,746 0.020
MERK 6,710 282,699 0.024
MLBI 35,974 610,437 0.059
MRAT 4,215 291,769 0.014
MYOR 358,772 1,553,377 0.231
MYRX 17,960 669,270 0.027
MYTX 836,530 2,234,513 0.374
NIPS 36,094 220,228 0.164
PBRX 37,934 553,846 0.068
PICO 43,603 270,734 0.161
POLY 826,986 5,848,629 0.141
PRAS 61,209 593,160 0.103
PSDN 106,076 288,085 0.368
PYFA 1,718 83,127 0.021
(56)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
SAIP 303,638 2,202,303 0.138
SCCO 2,410 673,668 0.004
SCPI 6,640 98,874 0.067
SIMA 8,004 68,544 0.117
SIPD 13,948 1,113,796 0.013
SKLT 34,306 94,770 0.362
SMSM 32,077 716,686 0.045
SQBB 22,738 207,136 0.110
SRSN 56,758 330,445 0.172
SSTM 99,036 878,135 0.113
STTP 42,116 467,491 0.090
SUGI 1,411 50,328 0.028
TCID 24,166 672,197 0.036
TFCO 527,233 2,523,042 0.209
TIRA 32,058 244,958 0.131
ULTJ 77,301 1,249,080 0.062
UNIC 788,899 2,747,039 0.287
VOKS 13,690 471,940 0.029
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008
Sedangkan untuk periode 2005, perhitungannya adalah: Tabel 4.6
LTDA 2005
KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG 2005
TOTAL ASET
2005 LTDA 2005
ADES 19,062 210,052 0.091
AKKU 1,203 41,378 0.029
AKPI 490,279 1,463,009 0.335
AMFG 145,855 1,565,679 0.093
APLI 55,711 292,309 0.191
AQUA 255,794 732,354 0.349
ARGO 596,586 1,954,646 0.305
(57)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
BRNA 178,069 398,392 0.447
BRPT 379,400 2,290,291 0.166
BTON 876 27,721 0.032
CNTX 14,017 336,618 0.042
DLTA 27,288 537,785 0.051
DOID 532,632 924,454 0.576
DPNS 10,059 143,512 0.070
DVLA 47,950 550,629 0.087
DYNA 242,537 1,073,712 0.226
EKAD 1,901 74,768 0.025
ERTX 78,119 298,199 0.262
ESTI 80,730 589,887 0.137
FPNI 69,394 332,417 0.209
GDYR 43,419 458,737 0.095
HMSP 1,996,105 11,934,600 0.167
IGAR 16,310 274,804 0.059
IKBI 5,491 548,245 0.010
IMAS 2,015,389 4,606,194 0.438
INAF 23,255 518,824 0.045
INCI 1,145 179,211 0.006
INDR 1,708,578 5,503,482 0.310
INDS 162,226 459,703 0.353
KBLI 61,155 489,802 0.125
KICI 33,337 161,454 0.206
LPIN 1,766 117,059 0.015
MERK 5,358 218,034 0.025
MLBI 33,025 575,385 0.057
MRAT 5,115 290,646 0.018
MYOR 357,685 1,459,969 0.245
MYRX 76,215 753,108 0.101
MYTX 1,195,201 2,399,773 0.498
NIPS 33,157 190,225 0.174
PBRX 15,709 390,216 0.040
PICO 38,882 251,143 0.155
POLY 654,042 6,093,780 0.107
PRAS 99,577 561,115 0.177
(58)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
PYFA 468 76,551 0.006
RDTX 16,957 364,828 0.046
SAIP 253,213 2,121,633 0.119
SCCO 3,605 694,151 0.005
SCPI 6,457 74,023 0.087
SIMA 2,939 65,112 0.045
SIPD 14,528 1,157,773 0.013
SKLT 35,601 94,436 0.377
SMSM 30,307 668,138 0.045
SQBB 19,851 165,022 0.120
SRSN 10,457 338,344 0.031
SSTM 134,890 898,039 0.150
STTP 41,549 477,443 0.087
SUGI 1,558 49,729 0.031
TCID 20,453 545,695 0.037
TFCO 822,593 2,669,042 0.308
TIRA 37,111 180,277 0.206
ULTJ 176,319 1,254,444 0.141
UNIC 812,099 2,698,410 0.301
VOKS 12,140 414,293 0.029
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008 4. Long Term Debt to Equity Ratio
Long Term Debt to Equity Ratio menggambarkan tingkat kemampuan hutang jangka panjang yang dapat dijamin oleh ekuitas perusahaan. Long Term Debt to
Equity Ratio dihitung dengan membagi kewajiban jangka panjang perusahaan
dengan total ekuitas perusahaan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan Long Term Debt to Equity Ratio untuk sampel penelitian periode 2006 adalah:
Tabel 4.7 LTDE 2006
KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
TOTAL
(59)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
2006 2006
ADES 22,749 -216,695 -0.105
AKKU 1,674 34,587 0.048
AKPI 514,272 598,522 0.859
AMFG 136,413 1,148,053 0.119
APLI 45,735 134,888 0.339
AQUA 269,501 447,226 0.603
ARGO 924,087 -141,185 -6.545
BATI 27,346 350,971 0.078
BRNA 132,906 147,240 0.903
BRPT 205,930 1,061,855 0.194
BTON 1,015 25,632 0.040
CNTX 150,845 130,784 1.153
DLTA 27,744 438,087 0.063
DOID 294,954 356,989 0.826
DPNS 11,675 107,856 0.108
DVLA 58,817 412,312 0.143
DYNA 200,298 383,385 0.522
EKAD 2,341 57,875 0.040
ERTX 86,560 -18,803 -4.604
ESTI 81,104 286,407 0.283
FPNI 105,357 41,503 2.539
GDYR 34,589 281,233 0.123
HMSP 1,260,422 5,693,940 0.221
IGAR 13,678 177,135 0.077
IKBI 6,563 373,293 0.018
IMAS 1,567,279 192,315 8.150
INAF 27,110 280,486 0.097
INCI 1,007 152,232 0.007
INDR 1,394,712 2,132,143 0.654
INDS 179,725 68,835 2.611
KBLI 53,598 63,803 0.840
KICI 35,864 58,585 0.612
LPIN 2,133 61,447 0.035
MERK 6,710 235,539 0.028
MLBI 35,974 198,461 0.181
(60)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
MYOR 358,772 969,476 0.370
MYRX 17,960 226,458 0.079
MYTX 836,530 196,418 4.259
NIPS 36,094 91,406 0.395
PBRX 37,934 118,206 0.321
PICO 43,603 57,680 0.756
POLY 826,986 -6,048,543 -0.137
PRAS 61,209 126,793 0.483
PSDN 106,076 92,176 1.151
PYFA 1,718 65,201 0.026
RDTX 126,540 339,447 0.373
SAIP 303,638 -2,162,509 -0.140
SCCO 2,410 311,136 0.008
SCPI 6,640 -1,454 -4.567
SIMA 8,004 43,642 0.183
SIPD 13,948 984,580 0.014
SKLT 34,306 23,544 1.457
SMSM 32,077 451,062 0.071
SQBB 22,738 130,594 0.174
SRSN 56,758 160,550 0.354
SSTM 99,036 223,894 0.442
STTP 42,116 343,025 0.123
SUGI 1,411 38,298 0.037
TCID 24,166 607,648 0.040
TFCO 527,233 -95,441 -5.524
TIRA 32,058 72,547 0.442
ULTJ 77,301 814,799 0.095
UNIC 788,899 1,110,723 0.710
VOKS 13,690 259,855 0.053
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008
Sedangkan untuk periode 2005, perhitungannya adalah: Tabel 4.8
LTDE 2005
KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG 2005
TOTAL
(61)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
ADES 19,062 -87,901 -0.217
AKKU 1,203 34,926 0.034
AKPI 490,279 586,840 0.835
AMFG 145,855 1,200,812 0.121
APLI 55,711 134,822 0.413
AQUA 255,794 405,324 0.631
ARGO 596,586 -215,473 -2.769
BATI 26,058 413,094 0.063
BRNA 178,069 140,042 1.272
BRPT 379,400 1,054,665 0.360
BTON 876 24,814 0.035
CNTX 14,017 151,083 0.093
DLTA 27,288 406,052 0.067
DOID 532,632 354,758 1.501
DPNS 10,059 111,379 0.090
DVLA 47,950 390,604 0.123
DYNA 242,537 387,685 0.626
EKAD 1,901 54,805 0.035
ERTX 78,119 -14,518 -5.381
ESTI 80,730 337,898 0.239
FPNI 69,394 73,542 0.944
GDYR 43,419 275,926 0.157
HMSP 1,996,105 4,575,555 0.436
IGAR 16,310 170,567 0.096
IKBI 5,491 338,405 0.016
IMAS 2,015,389 197,574 10.201
INAF 23,255 265,245 0.088
INCI 1,145 160,482 0.007
INDR 1,708,578 2,316,481 0.738
INDS 162,226 66,663 2.434
KBLI 61,155 13,311 4.594
KICI 33,337 76,923 0.433
LPIN 1,766 62,386 0.028
MERK 5,358 180,361 0.030
MLBI 33,025 227,912 0.145
MRAT 5,115 255,624 0.020
(62)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
MYRX 76,215 318,565 0.239
MYTX 1,195,201 134,703 8.873
NIPS 33,157 83,367 0.398
PBRX 15,709 110,178 0.143
PICO 38,882 55,780 0.697
POLY 654,042 -6,022,047 -0.109
PRAS 99,577 129,554 0.769
PSDN 164,380 80,329 2.046
PYFA 468 63,471 0.007
RDTX 16,957 295,022 0.057
SAIP 253,213 -2,378,231 -0.106
SCCO 3,605 273,884 0.013
SCPI 6,457 1,038 6.221
SIMA 2,939 42,552 0.069
SIPD 14,528 943,626 0.015
SKLT 35,601 17,272 2.061
SMSM 30,307 410,835 0.074
SQBB 19,851 101,245 0.196
SRSN 10,457 137,167 0.076
SSTM 134,890 239,404 0.563
STTP 41,549 328,559 0.126
SUGI 1,558 37,954 0.041
TCID 20,453 459,394 0.045
TFCO 822,593 402,995 2.041
TIRA 37,111 73,972 0.502
ULTJ 176,319 814,466 0.216
UNIC 812,099 1,194,610 0.680
VOKS 12,140 232,439 0.052
Sumber: Data yang diolah penulis, 2008
5. Investasi Aktiva Tetap
Investasi aktiva tetap dihitung dengan mebandingkan nilai buku periode berjalan dengan periode sebelumnya.
(63)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan investasi aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian untuk periode 2006 adalah:
Tabel 4.9
Investasi Aktiva Tetap 2006
Nilai Buku 2006 Nilai Buku 2005 Investasi 2006
ADES 180,112 147,330 32,782
AKKU 31,583 24,440 7,143
AKPI 814,395 836,956 -22,561
AMFG 849,066 843,019 6,047
APLI 204,967 209,356 -4,389
AQUA 259,610 287,735 -28,125
ARGO 1,421,908 1,411,050 10,858
BATI 138,494 143,408 -4,914
BRNA 202,438 188,294 14,144
BRPT 236,096 314,736 -78,640
BTON 12,755 14,432 -1,677
CNTX 210,715 179,061 31,654
DLTA 121,275 129,736 -8,461
DOID 488,734 517,977 -29,243
DPNS 15,167 16,911 -1,744
DVLA 104,024 107,466 -3,442
DYNA 716,984 698,914 18,070
EKAD 12,202 11,926 276
ERTX 112,940 108,921 4,019
ESTI 176,117 220,741 -44,624
FPNI 210,323 239,865 -29,542
GDYR 115,196 111,855 3,341
HMSP 2,390,868 2,399,467 -8,599
IGAR 75,557 85,997 -10,440
IKBI 146,120 169,853 -23,733
IMAS 578,595 507,425 71,170
INAF 89,495 98,435 -8,940
(1)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Observed Cum Prob
1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Regression Standardized Residual
2 1 0 -1 -2 -3 Frequency 12 10 8 6 4 2 0 Histogram Dependent Variable: LNINVESTMENT
Mean =-2.44E-15 Std. Dev. =0.952N =44
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNROA LNTATO LNLTDA LNLTDE
LNINVEST MENT
(2)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
N 91 130 130 118 62
Normal Parameters(a,b) Mean 1.1298 -.0138 -2.3998 -1.6066 9.5186
Std. Deviation 1.48707 .56307 1.14477 1.66181 1.77126
Most Extreme Differences
Absolute
.085 .049 .078 .058 .101
Positive .044 .031 .057 .051 .057
Negative -.085 -.049 -.078 -.058 -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .814 .554 .885 .625 .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .521 .919 .413 .830 .552
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
(3)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Regression Standardized Predicted Value
3 2 1 0 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: LNINVESTMENT
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .601(a) .361 .296 1.56110 2.354
a Predictors: (Constant), LNLTDE, LNROE, LNTATO, LNROA b Dependent Variabel: LNINVESTMENT
(4)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficient Correlations(a)
Model LNLTDE LNTATO LNROA LNLTDA
1 Correlations LNLTDE 1.000 -.366 .493 -.940
LNTATO -.366 1.000 -.509 .335
LNROA .493 -.509 1.000 -.389
LNLTDA -.940 .335 -.389 1.000
Covariances LNLTDE .253 -.105 .053 -.329
LNTATO -.105 .328 -.062 .134
LNROA .053 -.062 .045 -.058
LNLTDA -.329 .134 -.058 .484
(5)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 7
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error
1 (Consta
nt) 10.055 1.052 9.560 .000
LNROA .324 .213 .254 1.524 .136 .590 1.696
LNTAT
O -.436 .573 -.115 -.762 .450 .719 1.392
LNLTDA -.281 .696 -.158 -.404 .688 .108 9.268
LNLTDE .988 .503 .808 1.966 .056 .097 10.319
(6)
Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.
USU Repository © 2009
Lampiran 8
Hasil Uji-F
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 53.787 4 13.447 5.518 .001(a)
Residual 95.045 39 2.437
Total 148.832 43
a Predictors: (Constant), LNLTDE, LNTATO, LNROA, LNLTDA b Dependent Variabel: LNINVESTMENT