Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public

(1)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI

AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG GO PUBLIC

OLEH:

NAMA

: KHENDY

NIM

: 050503225

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

GUNA MEMENUHI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

MEDAN 2009


(2)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Go Public” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul belum pernah dimuat,

dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi untuk program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar, apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 20 Januari 2009 Yang Membuat Pernyataan,

Nama : Khendy NIM : 050503225


(3)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena atas berkat dan kuasaNya saya mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, saya banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Arifin Akhmad, M.Si., Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Fahmi Natigor Nst, SE, M.Acc, Ak selaku Sekretaris Departeman Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Irwan Djanahar, MAFIS, Ak. selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan arahan Bapak dalam proses penyelesaian skripsi ini


(4)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

4. Bapak Drs. Syahrul Rambe, M.M, Ak. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Penguji II atas segala masukan dan saran yang telah diberikan

5. Kedua orang tua saya, Firman dan Then Hui Phin. Terima kasih banyak untuk kasih sayang, didikan, dan dukungan berupa nasehat, doa dan materi yang diberikan kepada saya.

Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya. Amin.

Medan, 20 Januari 2009 Penulis

Khendy


(5)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan secara empiris terhadap investasi aktiva tetap. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang go public selama periode 2005-2006. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan dari 109 perusahaan manufaktur yang go public diperoleh 65 perusahaan sampel. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menganalisis hubungan antara Return on Asset, Total Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio dan

Longterm Debt to Equity Ratio. Metode statistik yang digunakan adalah regresi

linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return on Asset, Total Asset Turnover,

Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio secara parsial

tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap, tetapi secara simultan mempengaruhi investasi aktiva tetap.


(6)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

The purpose of this research is to empirically study the effect of financial performance on the investment of fixed assets. This research is classified as causal research and replication of former researches. Population of this research are manufacturing firms which go public during the period of 2005 to 2006. The samples are obtained by using purposive sampling method. As the result, from 109 go public manufacturing firms, 65 are used as the samples of this study. The statistic method being used is double linear regression with the model being tested previously in classic assumptions. The result indicates that Return on Asset, Total

Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio and Longterm Debt to Equity Ratio

variables have partially influenced the investment of fixed assets in manufacturing firms. However, those variables simultantly has no influence on the investment of fixed assets in manufacturing firms.


(7)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 7

1. Teori Struktur Modal ... 7

2. Teori Arus Kas Bebas... 9

3. Teori Tradeoff ... 10

4. Teori Pecking Order ... 12


(8)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

C. Laporan Keuangan ... 14

D. Kinerja Keuangan ... 15

E. Analisis Laporan Keuangan ... 15

F. Aktiva Tetap ... 18

G. Investasi Dalam Aktiva Tetap ... 19

H. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20

I. Kerangka Konseptual ... 22

J. Hipotesis Penelitian... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

C. Teknik Pengambilan Sampel ... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 25

E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian ... 25

F. Definisi Operasional ... 26

G. Metode Analisis Data ... 26

H. Jadwal Penelitian ... 31

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian ... 32

B. Deskripsi Data Secara Statistik ... 52

C. Pengujian Asumsi Klasik ... 53


(9)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 64 B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN


(10)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 22

Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot ... 53

Gambar 4.2 Histogram ... 54


(11)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Tingkat Suku Bunga 2005-2006 ... 4

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 31

Tabel 4.1 ROA 2006...32

Tabel 4.2 ROA 2005 ... 34

Tabel 4.3 TATO 2006 ... 36

Tabel 4.4 TATO 2005 ... 38

Tabel 4.5 LTDA 2006 ... 40

Tabel 4.6 LTDA 2005 ... 42

Tabel 4.7 LTDE 2006 ... 44

Tabel 4.8 LTDE 2005 ... 46

Tabel 4.9 Investasi Aktiva Tetap 2006 ... 48

Tabel 4.10 Investasi Aktiva Tetap 2005 ... 50

Tabel 4.11 Descriptive Statistic ... 52

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 55


(12)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ... 57 Tabel 4.15 Hasil Uji t ... 59 Tabel 4.16 Hasil Uji F ... 60

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur Lampiran 2 Data Variabel Penelitian Tahun 2005 Lampiran 3 Data Variabel Penelitian Tahun 2006 Lampiran 4 Statistik Deskriptif

Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas

Histogram dan Grafik Normal P-Plot Lampiran 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Multikolinieritas Lampiran 7 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Lampiran 8 Hasil Uji F


(13)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti yang terjadi sekarang ini, perubahan dan mobilitas keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan terjadi sangat cepat. Perubahan ini akan mempengaruhi semua aspek kehidupan perusahaan, termasuk aspek akuntansi dan keuangan. Perubahan yang sangat cepat ini bukan saja terjadi di Indonesia, tetapi terjadi pada semua negara. Jadi, perusahaan di Indonesia mau tidak mau harus mengikuti dan beradaptasi dengan segala jenis perubahan yang sangat cepat ini.

Dengan semakin pesatnya perkembangan dunia usaha, persaingan yang terjadi antar perusahaan semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak hanya dengan produk domestik, tetapi juga dengan produk luar negeri. Agar dapat bertahan di tengah persaingan yang keras ini, perusahaan harus menggunakan strategi yang tepat untuk bersaing. Salah satu bidang strategi yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah strategi bidang keuangan. Perusahaan harus berhati-hati


(14)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

mengambil keputusan dalam bidang ini. Hal ini disebabkan oleh karena apabila perusahaan salah mengambil keputusan dalam bidang keuangan ini, perusahaan itu akan gagal. Sebaliknya, apabila perusahaan berhasil mengambil keputusan yang tepat dalam bidang keuangan, maka perusahaan akan semakin maju dan eksis dalam persaingan ini.

Untuk dapat mengambil keputusan yang tepat dalam bidang keuangan dan akuntansi, maka perusahaan memerlukan informasi keuangan. Dalam hal ini, setiap perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan seluruh hasil kegiatan perusahaan dalam satu periode tertentu. Laporan keuangan ini disusun dengan maksud memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi keuangan dan berbagai faktor yang menyebabakan terjadinya perubahaan posisi keuangan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, baik pihak internal maupun pihak eksternal. Dalam hal ini, semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan disebut dengan

stakeholders.

Agar stakeholders memperoleh informasi yang memadai dan akurat yang berguna dalam pengambilan keputusan, maka perlu diadakan interpretasi atau penilaian terhadap kinerja keuangan berdasarkan atas laporan keuangan yang telah disusun tersebut. Dalam menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan yang bersangkutan, maka digunakan metode-metode tertentu yang telah baku dan lazim digunakan. Pada umumnya, dalam menganalisis laporan keuangan


(15)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

digunakan analisis rasio yang terdiri atas rasio likuiditas, solvabilitas,

profitabilitas, dan aktivitas.

Hasil analisis tersebut sangat penting artinya bagi pimpinan perusahaan untuk mengambil kebijakan maupun mengontrol kebijakan yang telah diambil. Keputusan yang diambil tersebut baik kondisi keuangan yang lalu, saat ini maupun yang akan datang dalam rangka menjalankan operasi perusahaan dan membantu pimpinan dalam mengambil berbagai keputusan yang harus dilakukan secepat mungkin agar tujuan perusahaan akan dapat tercapai.

Setiap tahun posisi keuangan perusahaan akan terus berubah sesuai dengan operasional perusahaan, begitu pula dengan investasi aktiva tetap. Pada dasarnya, jumlah dan nilai aktiva tetap akan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Tetapi, dapat juga terjadi penurunan nilai aktiva yang disebabkan karena aktivitas perusahaan yang kurang baik atau kondisi-kondisi tertentu, misalnya terjadi krisis moneter.

Selain beberapa hal yang dijelaskan sebelumnya, aktiva tetap merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan di dalam perusahaan, bahkan di dalam beberapa hal aktiva tetap merupakan suatu keharusan dalam perusahaan karena tanpa aktiva tetap perusahaan tidak dapat berproduksi. Oleh karena itu, aktiva tetap sering disebut dengan the earning asset yaitu aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Oleh karena itu, dapat dikatakan aktiva tetap merupakan earning power perusahaan.


(16)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Umumnya perusahaan memperoleh aktiva tetap yang dimilikinya secara kredit ataupun secara lease. Kedua metode pemerolehan aktiva tetap ini selalu mempertimbangkan tingkat suku bunga yang berlaku pada saat periode tersebut. Perubahan suku bunga yang berlaku akan mengakibatkan perusahaan kesulitan merencanakan rencana pembayaran atas aktiva tetap tersebut. Selama periode 2005-2006 terjadi perubahan tingkat suku bunga, umumnya cenderung mengalami peningkatan di awal, dan kemudian penurunan di akhir. Berikut adalah perubahan tingkat suku bunga umum yang berlaku di Indonesia selama 2005-2006:

Tabel 1.1

Tingkat Suku Bunga 2005-2006

Tanggal Suku Bunga

5-Jul-05 8.50%

9-Aug-05 8.75%

6-Sep-05 10.00%

4-Oct-05 11.00%

1-Nov-05 12.25%

6-Dec-05 12.75%

9-Jan-06 12.75%

9-May-06 12.50%

8-Aug-06 11.75%

5-Sep-06 11.25%

5-Oct-06 10.75%

7-Nov-06 10.25%

7-Dec-06 9.75%

Sumber : www.bi.go.id

Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat permasalahan yang muncul karena selama ini perusahaan melakukan investasi aktiva tetap berdasarkan kinerja keuangannya, tentunya dengan memperhatikan tingkat suku bunga yang berlaku, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja


(17)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur yang Go

public”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Return on Asset terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?

2. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Total Asset Turnover terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?

3. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Long Term Debt to

Equity Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?

4. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Long Term Debt to

Asset Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur go public?

5. Apakah terdapat pengaruh kinerja keuangan berdasarkan Return on Asset,

Total Asset Turnover, Long Term Debt to Equity Ratio, dan Long Term debt to Asset Ratio secara bersama-sama terhadap Investasi aktiva tetap pada

perusahaan manufaktur go public?


(18)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah:

a. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan

Return on Asset terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur

yang go public,

b. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan

Total Asset Turnover terhadap Investasi aktiva tetap pada perusahaan

manufaktur yang go public,

c. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan

Long Term Debt to Equity Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada

perusahaan manufaktur yang go public,

d. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan

Long Term Debt to Asset Ratio terhadap Investasi aktiva tetap pada

perusahaan manufaktur yang go public,

e. untuk mempelajari dan menjelaskan pengaruh kinerja keuangan berdasarkan

Return on Investment, Total Asset Turnover, Long Term Debt to Equity Ratio,dan Long Term Debt to Asset Ratio secara bersama-sama terhadap

Investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.

2. Manfaat Penelitian


(19)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

a. Bagi penulis, melalui penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan penulis, khususnya mengenai pengaruh kinerja keuangan dan investasi aktiva tetap,

b. Bagi perusahaan, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi dan informasi dalam menentukan dan menerapkan kebijakan dan strategi khususnya mengenai keputusan investasi aktiva tetap.

c. Bagi akademisi, penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan dengan kinerja keuangan dan investasi dalam aktiva tetap.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis 1. Teori Struktur Modal

Sumber pendanaan dalam perusahaan dibagi ke dalam dua kategori yaitu pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Jadi, keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari laba bersih atau arus kas masuk bersih. Dana internal ini berasal dari hasil operasi yang pada dasarnya milik pemegang saham. Sedangkan sumber dana eksternal perusahaan berasal dari ekuitas pemegang saham dan hutang dari kreditur.


(20)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kredit merupakan hutang bagi perusahaan dan dana yang diperoleh dari para pemilik emrupakan modal sendiri. Proporsi antara bauran dari penggunaan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut struktur modal perusahaan.

Teori stuktur modal menjelaskan pengaruh stuktur modal terhadap nilai perusahaan. Dengan kata lain, jika perusahaan mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang dan sebaliknya apakah harga saham akan berubah, dengan catatan perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya. Tetapi jika dengan mengubah struktur modalnya ternyata nilai perusahaan akan berubah maka akan diperoleh struktur modal yang terbaik atau optimal.

Struktur modal perusahaan merupakan komposisi hutang dan ekuitas. Dana yang berasal dari hutang mempunyai biaya modal dalam bentuk beban bunga. Dana yang berasal dari ekuitas mempunyai biaya modal berupa dividen. Perusahaan akan memilih sumber dana yang paling rendah biayanya di antara berbagai alternatif sumber dana yang tersedia. Keputusan kombinasi hutang dan ekuitas tidak optimal akan mengurangi profitabilitas perusahaan dan sebaliknya. Keuntungan penggunaan hutang adalah bunga yang muncul karena adanya hutang tidak dikenai pajak dan kreditor mendapat pengembalian yang tetap sehingga pemegang saham tidak perlu mengambil bagian laba ketika perusahaan dalam kondisi prima. Sedangkan kelemahan penggunaan hutang adalah ketika rasio hutang meningkat maka risiko perusahaan akan meningkat dan suku bunga juga akan naik. Selain itu, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan


(21)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

sehingga laba operasi tidak mencukupi untuk menutup beban bunga maka pemegang saham nya harus menutupi kekurangan itu, jika tidak sanggup mengakibatkan perusahaan bangkrut.

Adanya tingkat pinjaman yang tinggi merupakan insentif bagi manajemen untuk bekerja dengan lebih efisien. Dengan adanya tingkat pinjaman yang tinggi, manajemen berada dalam posisi terdesak karena harus memastikan arus kas yang dihasilkan mencukupi pembayaran pinjaman. Oleh karena itu, manajemen memiliki insentif untuk menggunakan dana yang ada bagi investasi yang menguntungkan dan berusaha menghindari timbulnya beban yang akan menghabiskan dana. Sedangkan perusahaan dengan sedikit pinjaman dan arus kas bebas yang besar, memiliki kecenderungan untuk tidak terlalu mengawasi pemakaian biaya-biaya yang sebenarnya dapat dikurangi.

Struktur modal adalah hasil atau akibat dari keputusan pendanaan (financing

decision) yang intinya memilih apakah akan menggunakan hutang atau ekuitas

untuk mendanai operasi perusahaan. Pilihan penggunaan hutang atau ekuitas mengandung risiko yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sehingga pemilihan sumber dana eksternal harus berhati-hati, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.

Penggunaan hutang menimbulkan biaya dalam bentuk risiko ekstra aatu dapat disebut juga dengan risiko finansial bagi para pemegang saham. Pada tingkat rasio yang tinggi, perusahaan mungkin akan terbentur pada keengganan dari pihak kreditor untuk memberikan tambahan hutang. Hal ini akan menaikkan biaya


(22)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

hutang baru yang mungkin akan lebih tinggi dari keuntungan pajak dari hutang, dan selanjutnya akan menghadapi risiko kepailitan yang dapat mengarah kepada penurunan total harga pasar perusahaan dan kenaikan biaya modal.

2. Teori Arus Kas Bebas (Free Cash Flow Theory)

Konsep Free Cash Flow (FCF) merupakan perluasan dari konsep biaya keagenan ke dalam manajemen struktur modal. Jensen (1986) dalam Mardiyah (2004) memberikan kontribusi penting dalam literatur keuangan dan teori organisasi dengan mengajukan free cash flow hypothesis, yaitu manajer ada kalanya tidak ingin mendistribusikan free cash flow sebagai kelebihan kas yang dibutuhkan untuk membiayai proyek-proyek ber-NPV positif setelah membagi dividen. Ia juga menyatakan bahwa tekanan pasar akan mendorong manajer untuk mendistribusikan free cash flow kepada pemegang saham atau risiko akan kehilangan kendali terhadap perusahaan. Dengan kata lain, manajer memiliki insentif untuk memegang arus kas bebas dan “bermain” dengannya, bukan mengolahnya, misalnya menjadi pembayaran tunai yang lebih tinggi. Tapi, tidak semuanya hilang. Ini mengarah pada yang disebut Jensen sebagai hipotesis kontrolnya untuk penciptaan utang.

Manajer perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan rendah dengan FCF tinggi cenderung melakukan aktivitas yang tidak meningkatkan nilai perusahaan. Alasannya, karena keberadaan kas perusahaan memberikan otonomi kekuasaan


(23)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

kepada manajer untuk menggunaklan dana tersebut dan peningkatan besaran perusahaan akan meningkatkan prestise perusahaan dan gaji manajer.

3. Teori Trade Off (Trade Off Theory)

Teori trade off dikemukakan oleh Stiglitz (1969), Haugen dan Papas (1971) dan Rubenstein. Teori ini menyatakan bahwa suatu perusahaan memiliki tingkat hutang yang optimal dan berusaha untuk menyesuaikan tingkat hutang aktualnya ke arah titik optimal tersebut ketika perusahaan tersebut berada dalam tingkat hutang yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Pada kondisi yang stabil, perusahaan akan menyesuaikan tingkat hutangnya ke tingkat rata-rata hutangnya dalam jangka panjang. Karena itu, teori ini disebut juga mean-reverting theory. Titik optimal ini terjadi karena adanya pajak sebagai faktor yang mendorong perusahaan untuk membatasi tingkat hutangnya. Tingkat keuntungan dan pajak mempunyai hubungan yang positif, sehingga perusahaan tersebut memiliki motivasi untuk mengurangi pajak perusahaan, antara lain dapat dilakukan dengan meningkatkan hutangnya. Dalam hal ini, hutang bertindak sebagai tax shield karena ia dapat mengurangi pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan dalam bentuk pembayaran bunga kepada investor hutang. Ada bentuk tax shield lain yang dapat membuat arus kas tetap menjadi arus kas internal perusahaan dalam bentuk pengurangan laba, yaitu beban depresiasi dan amortisasi. Beban-beban ini tidak membutuhkan perusahaan untuk mengeluarkan dananya, melainkan hanya perhitungan akuntansi yang mengakui adanya beban yang telah dikeluarkan perusahaan untuk investasinya di masa lalu.


(24)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Masalah lain yang dapat meningkatkan hutang perusahaan adalah penggunaan arus kas bersih yang berlebihan, seperti meningkatkan fasilitas manajer. Dengan adanya masalah ini, manajer didorong untuk meningkatkan jumlah hutangnya, sehingga arus kas dapat digunakan untuk membayar bunga hutang, yang pada akhirnya dapat dapat memperoleh keuntungan dari tax deductibility hutang.

Namun, di sisi lain, suatu perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang terlalu tinggi lebih rentan terkena risiko financial distress. Dalam kondisi ini, perusahaan akan kehilangan peluang investasinya karena sebagian besar asset yang dimilikinya akan digunakan untuk membayar hutang-hutangnya. Selain itu, perusahaan tersebut akan menaglami peningkatan cost of capital ketika melakukan pendanaan eksternal baru karena lebih besarnya risiko default yang diekspetasikan oleh investor ketika terjadi ancaman financial distress dan kemungkinan terjadinya overinvestment. Jika hal ini terjadi, perusahaan tersebut akan melepaskan peluang investasinya, meskipun peluang tersebut memberikan NPV yang positif bagi perusahaan. Kondisi-kondisi ini menimbulkan titik optimal di mana pada titik tersebut keuntungan dan biaya yang diterima perusahaan dalam tingkat hutangnya seimbang.

4. Teori Pecking Order (Pecking Order Theory)

Teori ini dipopulerkan oleh Myers dan Majluf (1984). Myers menyatakan bahwa sebelumnya Donaldson (1961) telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa manajemen perusahaan lebih memilih sumber pendanaan


(25)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

internal daripada eksternal, kecuali dalam kondisi di mana pendanaan eksternal tidak dapat dihindari. Teori ini menyatakan bahwa permasalahn utama dalam penentuan struktur modal adalah karena informasi yang tidak simetris antara manajer dan investor. Pajak, biaya transaksi, dan biaya kebangkrutan pada teori

trade off adalah permasalahan yang memiliki implikasi yang lebih kecil bagi

perusahaan.

Selain permasalahan informasi, menurut teori ini manajer perusahaan bertindak atas kepentingan pemegang saham lama (existing shareholders), yang mengakibatkan investor baru akan memiliki persepsi bahwa manajer perusahaan tidak berada di pihaknya. Pendanaan melalui penerbitan saham terkena implikasi paling besar dari permasalahan ini. Myers (1984) menyatakan bahwa manajer hanya akan menerbitkan saham jiak keuntungan dari penerbitan saham baru (NPV dari investasi yang diharapkan manajer) melebihi selisih antara nilai saham baru yang sebenarnya diketahui oleh manajer dengan nilai saham yang bersedia diabayarkan oleh investor baru.

Hutang sebagai pendanaan eksternal juga memiliki permasalahan informasi, namun nilainya lebih stabil dibandingkan saham. Dari sudut pandang investor, pemegang instrument hutang memiliki klaim lebih tinggi atas aset perusahaan, sehingga ketika perusahaan tidak dapat mengembalikan pinjamannya, mereka dapat menjual sebagian aset perusahaan. Selain itu, tingkat pengembalian yang tetap memberikan kepastian yang lebih baik kepada investor hutang. Ditambah lagi, investor hutang dapat membatasi gerakan manajer melalui kontrak hutang


(26)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

untuk mencegah penggunaan dana mereka untuk investasi yang berisiko terlalu tinggi.

Menurut Arifin (2005) dalam Adrianto dan Wibowo (2006), teori ini tidak dapat menjelaskan semua temuan pada pola struktur modal. Contohnya, model ini kalah dibandingkan dengan tradeoff model ketika menjelaskan bagaimana biaya pajak, biaya kebangkrutan, biaya emisi sekuritas, dan investment opportunity set perusahaan mempengaruhi rasio hutangnya. Di samping itu, teori ini mengesampingkan tingginya biaya agensi ketika financial slack perusahaan semakin besar karena perusahaan semakin kebal terhadap pengendalian pasar.

B. Konsep tentang Pengaruh

Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:747) adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang”.

Pengertian pengaruh dalam hubungannya dengan penelitian ini adalah mencari hubungan antar variabel terhadap investasi aktiva tetap perusahaan.

C. Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut IAI dalam SAK (2007:1) dinyatakan seperti di bawah ini.

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan


(27)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan mencakup laporan keuangan pokok/utama ditambah dengan laporan lainnya yang bersifat melengkapi laporan keuangan dasar. Pelengkap atau tambahan laporan keuangan ini berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan laporan keuangan produk. Tujuan umum laporan keuangan dalam arti luas menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:98) dalam bukunya Teori Akuntansi, yaitu:

1. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan

2. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba

3. Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam mencari laba

4. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tenatng perubahan harta dan kewajiban.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.


(28)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Menurut Rico Lesmana dan Rudi Surjanto (2003:4) dalam buku Financial

Performance Analyzing “analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakukan untuk

mengevaluasi kinerja di masa yang lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut”

Selanjutnya, perusahaan menggunakan analisis kinerja di masa lalu ini untuk memprediksikan kinerja perusahaan di masa yang akan datang, sehingga valuasi terhadap nilai perusahaan dapat dilakukan dan keputusan investasi dapat dilaksanakan pada saat ini.

E. Analisis Laporan Keuangan

Pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (2004:190) dalam bukunya Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan dinyatakan seperti di bawah ini:

“Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang dilakukan yang dilakukan untuk mengetahui apakah posisi keuangan dan hasil-hasil yang diperoleh suatu perusahaan sesuai dengan hasil yang ditargetkan manajemen atau tidak, dengan


(29)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

melakukan perbandingan-perbandinag atas data yang satu dengan data yang lain dalam laporan keuangan tersebut.

a. Metode dan Teknik Analisis

Menurut Wild (2005:30) dalam bukunya Financial Statement Analysis terdapat dua metode analisis laporan keuangan, yaitu:

1. Analisis horizontal, yaitu analisis dengan mengadakan pembandingan laporan keuangan beberapa periode sehingga dapat diketahui perkembangannya.

2. Analisis vertikal, yaitu analisis laporan keuangan satu periode, dilakukan dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

b. Analisis Rasio

Menurut Wild (2005:36) pengertian analisis rasio adalah “analisis rasio merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara dua kuantitas”

Menurut Wild (2005:38), analisis rasio keuanagn dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Leverage 3. Rasio Aktivitas 4. Rasio Profitabilitas


(30)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

c. Return On Investment

Analisa ROI sudah merupakan teknik analisa yang sering digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Definisi Return On Investment menurut Munawir (2002:89) dalam buku Analisis Laporan Keuangan adalah dinyatakan seperti di bawah ini:

“Return On Investment adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan”

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari aktivitas operasi perusahaan (net

operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk

menghasilkan keuntungan operasi tersebut (net operating assets)

Besarnya ROI dapat diketahui dengan mengalikan antara Asset Turnover dengan Profit Margin, atau dengan rumus:

Asset turnover x Profit Margin

Atau Penjualan x

d. Total Asset Turnover

Laba usaha Perputaran aktiva Penjualan

Menurut Kieso (2007:401) dalam Accounting Principles:“total assets turnover mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan menggunakan asetnya untuk memperoleh penjualan”


(31)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Total asset turnover penting bagi pemilik dan kreditur. Total asset turnover mengindikasikan efisiensi, di mana perusahaan menggunakan semua aktivanya untuk menghasilkan penjualan.

Total asset turnover dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Total assets turnover = Penjualan

e. Long Term Debt to Asset Ratio

x 1 kali Total Aktiva

Long term debt to asset ratio digunakan untuk menilai seberapa besar bagian

dari hutang jangka panjang dibandingkan dengan total aktiva perusahaan.

Long term debt to asset ratio dapat dihitung dengan membagikan hutang

jangka panjang dengan total aktiva perusahaan.

f. Long Term Debt to Equity Ratio

Long term debt to equity ratio digunakan untuk menilai seberapa besar bagian

dari hutang jangka panjang dibandingkan dengan total modal perusahaan.

Long term debt to equity ratio dapat dihitung dengan membagikan hutang

jangka panjang dengan total ekuitas perusahaan.

F. Aktiva Tetap

Dalam menjalankan operasinya, perusahaan tidak akan pernah terlepas dari aktiva, baik dalam jumlah besar maupun kecil.


(32)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Pengertian aktiva tetap menurut IAI dalam SAK (2007:16.1) adalah sebagai berikut: “aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimilikiuntuk digunakan dalam produksi atau penyediaann barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”

G. Investasi dalam Aktiva Tetap

Definisi investasi yang diberikan IAI dalam SAK (2002:13.1) adalah: “investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi untuk apresiasi nilai atau, untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.”

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa investasi dalam aktiva tetap sangat penting dan harus diperhatikan sebaik-baiknya oleh manajemen perusahaan karena:

1. Investasi aktiva tetap membutuhkan dana yang besar

2. Dana yang dialokasikan untuk investasi aktiva tetap terikat dalam jangka waktu lama

3. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan memperoleh peningkatan penjualan dan keuntungan di masa yang akan datang.

4. Kekeliruan dalam memutuskan investasi aktiva tetap mempunyai akibat yang harus dipikul dalam jangka waktu yang lama.


(33)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

H. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Pada 2005, Lily melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan Berdasarkan Return On Investment dan Total Asset Turnover Terhadap Investasi Aktiva Tetap”. Ia menemukan adanya pengaruh antara ROI dan Total Asset Turnover baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Investasi Aktiva Tetap.

2. Pada 2006, Rafikasyari melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Aktivitas Operasi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Ia menggunakan Debt to Asset Ratio (DAR) sebagai variabel independen dan Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit

Margin (OPM) dan Net Profit Margin (NPM) sebagai variabel dependen. Ia

menemukan bahwa DAR mempengaruhi GPM, OPM, dan NPM baik secara parsial maupun simultan.

3. Pada 2007, Aimee Elrica melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio- Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Ia menggunakan Cash Position, Debt to

Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity dan Total Asset Turnover

sebagai variabel independen dan Dividen Payout Ratio sebagai variabel dependen. Ia menemukan bahwa Cash Position dan Debt to Equity Ratio


(34)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio, sedangkan Return on Equity dan

Total Asset Turnover tidak mempengaruhi Dividen Payout Ratio. Sedangkan

dalam pengujian Cash Position, Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan

Total Asset Turnover secara bersama-sama terhadap Dividen Payout Ratio,

tidak ditemukan pengaruh variabel independen pada variabel dependen.

Return on Asset tidak diikutkan ke dalam pengujian karena mengalami

multikolinieritas.

4. Pada 2006, Tessa Tobing melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Ia menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), Debt to asset Ratio (DAR), dan Longterm debt to Equity Ratio (LDER) sebagai variabel independen dan Return on Equity (ROE)sebagai variabel dependen. Ia menemukan bahwa DAR dan LDER berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap ROE. Sedangksn DER berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROE.


(35)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

I. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang

Return on Investment (X1)

Total Asset Turnover (X2)

Investasi Aktiva Tetap (Y)

( ) Longterm Debt to

Equity Ratio (X3)

Longterm Debt to Asset Ratio

(X4)

H1

H2

H3

H4 H5


(36)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

dapat diuji secara empiris. Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut:

H1: Return On Assets mempengaruhi Investasi Aktiva Tetap pada

perusahaan manufaktur yang go public.

H2: Total Asset Turnover mempengaruhi Investasi Aktiva Tetap pada

perusahaan manufaktur yang go public.

H3: Longterm debt to Equity Ratio mempengaruhi Investasi Aktiva

Tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.

H4: Longterm debt to Asset Ratio mempengaruhi Investasi Aktiva

Tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.

H5: Return On Investment, Total Asset Turnover, Longterm debt to Equity Ratio, dan Longterm debt to Asset Ratio secara

bersama-sama mempengaruhi Investasi Aktiva Tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.


(37)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dan informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan oleh penulis adalah desain kausal, berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003:30). B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang go

public periode 2005-2006. Dari populasi ini akan diambil sejumlah tertentu

sebagai anggota sampelnya, yaitu perusahaan-perusahaan manufaktur yang go


(38)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

C. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2004:78).

Beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai sampel adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan tersebut go public pada tahun 2005 sampai dengan

2006.

2. Perusahaan-perusahaan tersebut tidak sedang berada dalam proses delisting pada periode tersebut.

3. Perusahaan-perusahaan tersebut menyajikan laporan keuangannya secara elektronik pada tahun 2006 dan 2007.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2004:13) dan merupakan data sekunder yaitu data/informasi yang telah diolah yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public periode 2004, 2005, dan 2006. Data diambil dari icmd 2007 dan www.idx.co.id

E. Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan terdiri dari:


(39)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

1. Variabel independen (bebas), merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Assets, Total Asset Turnover,

Longterm debt to Equity Ratio,dan Longterm debt to Asset Ratio. Variabel

independen disimbolkan dengan “X1” (Return On Investment) ,“X2” (Total

Asset Turnover), “X3” (Longterm debt to Equity Ratio), dan “X4” (Longterm debt to Asset Ratio).

2. Variabel dependen (terikat), merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Investasi Aktiva Tetap. Variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.

F. Definisi Operasional

1. Menghitung rasio-rasio keuangan

Return on Asset = Laba Setelah Pajak Total Aktiva

Total Asset Turnover = Penjualan bersih

Total Aktiva

Longterm debt to Equity Ratio=Kewajiban jangka panjang Total Ekuitas

Longterm debt to Asset Ratio=

2. Menghitung Investasi Aktiva Tetap

Kewajiban jangka panjang Total Aset


(40)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk menghitung besarnya investasi aktiva tetap setiap tahunnya dilakukan perhitungan nilai buku aktiva setiap tahun dikurangi dengan nilai buku tahun sebelumnya.

G. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS release 15. Peneliti melakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

1. Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistic harus bebas dari asumsi-asumsi klasik seperti normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas dan asumsi-asumsi klasik lainnya. Adapun asumsi-asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini perlu karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Erlina, 2007:103). Cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak mengikuti arah garis


(41)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

diagonal atau garis histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memnuhi asumsi normalitas, demikian sebaliknya.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi mempunyai korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak orthogonal, yaitu korelasi diantara variabel tidak nol.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas.


(42)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Untuk menentukan hubungan yang berlaku antara Return On Assets, Total

Asset Turnover, Longterm debt to Equity Ratio, Longterm debt to Asset Ratio

terhadap Investasi Aktiva Tetap pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang

go public, maka analisa statistika yang digunakan adalah:

a. Untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penelitian ini menggunakan persamaan Regresi Linear Berganda. Model persamaannya adalah sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 +b3X3+b4X4+ e

Keterangan:

Y= variabel dependen, dalam hal ini investasi aktiva tetap A= koefisien penentu

X1=Variabel independen yang pertama (Return On Asset)

X2=Variabel independen yang kedua (Total Asset Turnover)

X3=Variabel independen yang ketiga (Longterm debt to Equity Ratio)

X4=Variabel independen yang keempat(Longterm debt to Asset Ratio)

b1= Koefisien regresi X1

b2=Koefisien regresi X2

b3=Koefisien regresi X3

b4=Koefisien regresi X4

e = tingkat kesalahan pengganggu (variabel pengganggu).


(43)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Pengujian hipotesis secara statistic dilakukan dengan menggunakan:

1. Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu)

Ho1: p=0

Kinerja keuangan berdasarkan Return On Asset tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go

public.

Ho1 : p≠0

Kinerja keuangan berdasarkan Return On Asset berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.

Ho2 : p=0

Kinerja keuangan berdasarkan Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go

public.

Ho2 : p≠0

Kinerja keuangan berdasarkan Total Asset Turnover berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.

Ho3 : p=0

Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.


(44)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009 Ho3 : p≠0

Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go

public.

Ho4 : p=0

Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Asset Ratio tidak

berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go public.

Ho4 : p≠0

Kinerja keuangan berdasarkan Longterm debt to Asset Ratio berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur yang go

public.

2. Uji F statistic

Uji F dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dalam uji F dilakukan hipotesis sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya variabel Return On Asset, Total Asset Turnover, Longterm debt to

Equity Ratio, dan Longterm debt to Asset Ratio secara bersama-sama tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public.


(45)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3≠ b4 ≠0

Artinya variabel Return On Assets, Total Asset Turnover, Longterm debt to

Equity Ratio, dan Longterm debt to Asset Ratio secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang go public.

D. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

Sept,08 Okt Nov Des Jan’09

1 Pengajuan Judul

2 Pengumpulan Data

3 Penyelesaian Proposal

4 Seminar Proposal

5 Penyelesaian Laporan

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian


(46)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Analisis Return on Asset dilakukan untuk melihat seberapa besar tingkat

perbandingan antara laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dengan jumlah aset yang dimiliki oleh perusahaan. Berdasarkan pengertian di atas, maka ROA dapat dihitung dengan membagi laba setelah pajak dengan total asset perusahaan. Dari rumus di atas, maka perhitungan ROA dari sampel penelitian ini adalah:

Tabel 4.1 ROA 2006

LABA BERSIH 2006

TOTAL ASET

2006 ROA 2006

ADES -128,794 233,253 -55.22%

AKKU 120 51,236 0.23%

AKPI 14,582 1,460,273 1.00%

AMFG -17,220 1,629,669 -1.06%

APLI 66 267,424 0.02%

AQUA 48,854 795,244 6.14%

ARGO -17,823 1,960,252 -0.91%

BATI -62,123 611,963 -10.15%

BRNA -5,447 408,108 -1.33%

BRPT 7,191 1,739,140 0.41%

BTON 818 33,674 2.43%

CNTX -19,791 390,777 -5.06%

DLTA 43,284 577,411 7.50%

DOID 2,231 824,158 0.27%

DPNS -2,625 146,045 -1.80%

DVLA 52,509 557,338 9.42%

DYNA -6,678 1,123,946 -0.59%

EKAD 5,764 74,647 7.72%

ERTX -6,049 307,056 -1.97%

ESTI -51,483 530,647 -9.70%

FPNI -32,039 329,078 -9.74%

GDYR 25,397 454,851 5.58%

HMSP 3,530,490 12,659,804 27.89%

IGAR 9,964 290,145 3.43%


(47)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

IMAS 1,248 4,418,692 0.03%

INAF 15,241 686,937 2.22%

INCI -4,630 172,782 -2.68%

INDR 18,076 5,352,243 0.34%

INDS 2,172 490,604 0.44%

KBLI 50,382 441,085 11.42%

KICI -14,819 140,214 -10.57%

LPIN -939 108,746 -0.86%

MERK 86,538 282,699 30.61%

MLBI 73,581 610,437 12.05%

MRAT 9,096 291,769 3.12%

MYOR 93,576 1,553,377 6.02%

MYRX -92,107 669,270 -13.76%

MYTX 3,951 2,234,513 0.18%

NIPS 8,039 220,228 3.65%

PBRX 9,748 553,846 1.76%

PICO 1,880 270,734 0.69%

POLY -25,430 5,848,629 -0.43%

PRAS -2,761 593,160 -0.47%

PSDN 11,847 288,085 4.11%

PYFA 1,729 83,127 2.08%

RDTX 34,578 533,788 6.48%

SAIP 18,260 2,202,303 0.83%

SCCO 51,643 673,668 7.67%

SCPI -2,493 98,874 -2.52%

SIMA 1,090 68,544 1.59%

SIPD 40,954 1,113,796 3.68%

SKLT 4,637 94,770 4.89%

SMSM 66,175 716,686 9.23%

SQBB 43,172 207,136 20.84%

SRSN 23,385 330,445 7.08%

SSTM -15,509 878,135 -1.77%

STTP 14,426 467,491 3.09%

SUGI 344 50,328 0.68%

TCID 100,118 672,197 14.89%

TFCO -465,246 2,523,042 -18.44%


(48)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

ULTJ 14,732 1,249,080 1.18%

UNIC 11,280 2,747,039 0.41%

VOKS 35,597 471,940 7.54%

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008 Sedangkan ROA 2005 adalah:

Tabel 4.2 ROA 2005

LABA BERSIH 2005

TOTAL ASET

2005 ROA 2005

ADES -119,256 210,052 -56.77%

AKKU 1,485 41,378 3.59%

AKPI 11,276 1,463,009 0.77%

AMFG 212,553 1,565,679 13.58%

APLI -4,346 292,309 -1.49%

AQUA 64,350 732,354 8.79%

ARGO -214,141 1,954,646 -10.96%

BATI 19,082 681,787 2.80%

BRNA 3,322 398,392 0.83%

BRPT 686,842 2,290,291 29.99%

BTON 1,750 27,721 6.31%

CNTX 14,419 336,618 4.28%

DLTA 56,405 537,785 10.49%

DOID 3,429 924,454 0.37%

DPNS 4,477 143,512 3.12%

DVLA 71,576 550,629 13.00%

DYNA 20,610 1,073,712 1.92%

EKAD 5,202 74,768 6.96%

ERTX -16,412 298,199 -5.50%

ESTI -9,205 589,887 -1.56%

FPNI -57,135 332,417 -17.19%

GDYR -6,690 458,737 -1.46%

HMSP 2,383,066 11,934,600 19.97%

IGAR 13,778 274,804 5.01%

IKBI 23,749 548,245 4.33%

IMAS 38,358 4,606,194 0.83%


(49)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

INCI 11,590 179,211 6.47%

INDR 20,404 5,503,482 0.37%

INDS -5,837 459,703 -1.27%

KBLI 25,608 489,802 5.23%

KICI -10,164 161,454 -6.30%

LPIN -11,305 117,059 -9.66%

MERK 57,700 218,034 26.46%

MLBI 87,014 575,385 15.12%

MRAT 8,510 290,646 2.93%

MYOR 45,730 1,459,969 3.13%

MYRX -14,427 753,108 -1.92%

MYTX -94,912 2,399,773 -3.96%

NIPS 3,069 190,225 1.61%

PBRX 10,301 390,216 2.64%

PICO 1,774 251,143 0.71%

POLY -841,805 6,093,780 -13.81%

PRAS 4,600 561,115 0.82%

PSDN 118,433 284,336 41.65%

PYFA 1,328 76,551 1.73%

RDTX 21,134 364,828 5.79%

SAIP -601,188 2,121,633 -28.34%

SCCO 56,798 694,151 8.18%

SCPI -864 74,023 -1.17%

SIMA 2,204 65,112 3.38%

SIPD -122,480 1,157,773 -10.58%

SKLT 91,549 94,436 96.94%

SMSM 65,737 668,138 9.84%

SQBB 9,048 165,022 5.48%

SRSN 22,778 338,344 6.73%

SSTM -50,369 898,039 -5.61%

STTP 10,637 477,443 2.23%

SUGI -8,499 49,729 -17.09%

TCID 92,865 545,695 17.02%

TFCO -294,051 2,669,042 -11.02%

TIRA 2,963 180,277 1.64%

ULTJ 4,528 1,254,444 0.36%


(50)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

VOKS 26,831 414,293 6.48%

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008

2. Total Assets Turnover

Total Assets Turnover mengukur seberapa efisien sebuah perusahaan

menggunakan asetnya untuk memperoleh penjualan. Total Assets Turnover dapat diperoleh dengan membagi penjualan bersih dengan total asset perusahaan. Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan Total Assets Turnover sampel penelitian untuk periode 2006 adalah:

Tabel 4.3 TATO 2006

PENJUALAN BERSIH 2006

TOTAL ASET 2006

TOTAL ASSETS TURNOVER 2006

ADES 135,043 233,253 0.58

AKKU 22,354 51,236 0.44

AKPI 1,161,846 1,460,273 0.80

AMFG 1,541,551 1,629,669 0.95

APLI 161,450 267,424 0.60

AQUA 1,665,615 795,244 2.09

ARGO 928,350 1,960,252 0.47

BATI 1,372,701 611,963 2.24

BRNA 306,652 408,108 0.75

BRPT 451,029 1,739,140 0.26

BTON 57,254 33,674 1.70

CNTX 323,625 390,777 0.83

DLTA 396,733 577,411 0.69

DOID 606,553 824,158 0.74

DPNS 84,661 146,045 0.58

DVLA 576,669 557,338 1.03

DYNA 1,002,786 1,123,946 0.89

EKAD 110,127 74,647 1.48


(51)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

ESTI 478,016 530,647 0.90

FPNI 241,740 329,078 0.73

GDYR 982,428 454,851 2.16

HMSP 29,545,083 12,659,804 2.33

IGAR 411,579 290,145 1.42

IKBI 1,914,345 590,296 3.24

IMAS 2,909,094 4,418,692 0.66

INAF 1,026,676 686,937 1.49

INCI 116,715 172,782 0.68

INDR 4,254,481 5,352,243 0.79

INDS 390,976 490,604 0.80

KBLI 1,130,748 441,085 2.56

KICI 75,092 140,214 0.54

LPIN 29,235 108,746 0.27

MERK 487,601 282,699 1.72

MLBI 891,001 610,437 1.46

MRAT 226,387 291,769 0.78

MYOR 1,971,513 1,553,377 1.27

MYRX 391,856 669,270 0.59

MYTX 2,216,605 2,234,513 0.99

NIPS 260,153 220,228 1.18

PBRX 1,426,609 553,846 2.58

PICO 249,390 270,734 0.92

POLY 3,079,828 5,848,629 0.53

PRAS 746,121 593,160 1.26

PSDN 519,849 288,085 1.80

PYFA 61,337 83,127 0.74

RDTX 140,672 533,788 0.26

SAIP 438,659 2,202,303 0.20

SCCO 1,483,069 673,668 2.20

SCPI 123,758 98,874 1.25

SIMA 91,079 68,544 1.33

SIPD 1,111,242 1,113,796 1.00

SKLT 193,928 94,770 2.05

SMSM 881,116 716,686 1.23

SQBB 243,776 207,136 1.18


(52)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

SSTM 537,254 878,135 0.61

STTP 555,208 467,491 1.19

SUGI 37,110 50,328 0.74

TCID 951,630 672,197 1.42

TFCO 2,575,743 2,523,042 1.02

TIRA 201,735 244,958 0.82

ULTJ 835,230 1,249,080 0.67

UNIC 2,917,451 2,747,039 1.06

VOKS 919,537 471,940 1.95

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008

Sedangkan untuk tahun 2005, perhitungan Total Assets Turnovernya adalah: Tabel 4.4 TATO 2005 PENJUALAN BERSIH 2005 TOTAL ASET 2005 TOTAL ASSETS TURNOVER 2005

ADES 143,751 210,052 0.68

AKKU 25,514 41,378 0.62

AKPI 1,049,077 1,463,009 0.72

AMFG 1,719,320 1,565,679 1.10

APLI 264,850 292,309 0.91

AQUA 1,563,156 732,354 2.13

ARGO 932,535 1,954,646 0.48

BATI 1,510,386 681,787 2.22

BRNA 280,043 398,392 0.70

BRPT 818,030 2,290,291 0.36

BTON 54,401 27,721 1.96

CNTX 307,486 336,618 0.91

DLTA 432,729 537,785 0.80

DOID 514,070 924,454 0.56

DPNS 79,130 143,512 0.55

DVLA 540,437 550,629 0.98

DYNA 886,193 1,073,712 0.83

EKAD 104,744 74,768 1.40

ERTX 528,108 298,199 1.77


(53)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

FPNI 217,100 332,417 0.65

GDYR 875,047 458,737 1.91

HMSP 24,660,038 11,934,600 2.07

IGAR 439,234 274,804 1.60

IKBI 1,423,929 548,245 2.60

IMAS 4,529,675 4,606,194 0.98

INAF 684,040 518,824 1.32

INCI 157,178 179,211 0.88

INDR 4,621,110 5,503,482 0.84

INDS 432,282 459,703 0.94

KBLI 863,298 489,802 1.76

KICI 93,144 161,454 0.58

LPIN 43,329 117,059 0.37

MERK 386,346 218,034 1.77

MLBI 852,613 575,385 1.48

MRAT 208,097 290,646 0.72

MYOR 1,706,184 1,459,969 1.17

MYRX 396,747 753,108 0.53

MYTX 2,303,027 2,399,773 0.96

NIPS 218,828 190,225 1.15

PBRX 1,101,503 390,216 2.82

PICO 233,117 251,143 0.93

POLY 3,004,545 6,093,780 0.49

PRAS 688,563 561,115 1.23

PSDN 387,830 284,336 1.36

PYFA 39,640 76,551 0.52

RDTX 158,360 364,828 0.43

SAIP 412,976 2,121,633 0.19

SCCO 1,360,229 694,151 1.96

SCPI 132,729 74,023 1.79

SIMA 89,371 65,112 1.37

SIPD 1,425,223 1,157,773 1.23

SKLT 167,282 94,436 1.77

SMSM 861,531 668,138 1.29

SQBB 166,816 165,022 1.01

SRSN 290,002 338,344 0.86


(54)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

STTP 641,698 477,443 1.34

SUGI 42,773 49,729 0.86

TCID 904,764 545,695 1.66

TFCO 2,676,206 2,669,042 1.00

TIRA 173,021 180,277 0.96

ULTJ 711,732 1,254,444 0.57

UNIC 2,945,185 2,698,410 1.09

VOKS 803,283 414,293 1.94

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008 3. Long Term Debt To Assets Ratio

Long term debt to asset ratio menggambarkan tingkat kemampuan hutang jangka panjang yang dapat dijamin oleh aset perusahaan. Long term debt to asset

ratio dihitung dengan membagi kewajiban jangka panjang perusahaan dengan

total asset perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan long term debt to asset ratio untuk sampel penelitian periode 2006 adalah:

Tabel 4.5 LTDA 2006

KEWAJIBAN

JANGKA PANJANG 2006

TOTAL ASET

2006 LTDA 2006

ADES 22,749 233,253 0.098

AKKU 1,674 51,236 0.033

AKPI 514,272 1,460,273 0.352

AMFG 136,413 1,629,669 0.084

APLI 45,735 267,424 0.171

AQUA 269,501 795,244 0.339

ARGO 924,087 1,960,252 0.471

BATI 27,346 611,963 0.045

BRNA 132,906 408,108 0.326


(55)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

BTON 1,015 33,674 0.030

CNTX 150,845 390,777 0.386

DLTA 27,744 577,411 0.048

DOID 294,954 824,158 0.358

DPNS 11,675 146,045 0.080

DVLA 58,817 557,338 0.106

DYNA 200,298 1,123,946 0.178

EKAD 2,341 74,647 0.031

ERTX 86,560 307,056 0.282

ESTI 81,104 530,647 0.153

FPNI 105,357 329,078 0.320

GDYR 34,589 454,851 0.076

HMSP 1,260,422 12,659,804 0.100

IGAR 13,678 290,145 0.047

IKBI 6,563 590,296 0.011

IMAS 1,567,279 4,418,692 0.355

INAF 27,110 686,937 0.039

INCI 1,007 172,782 0.006

INDR 1,394,712 5,352,243 0.261

INDS 179,725 490,604 0.366

KBLI 53,598 441,085 0.122

KICI 35,864 140,214 0.256

LPIN 2,133 108,746 0.020

MERK 6,710 282,699 0.024

MLBI 35,974 610,437 0.059

MRAT 4,215 291,769 0.014

MYOR 358,772 1,553,377 0.231

MYRX 17,960 669,270 0.027

MYTX 836,530 2,234,513 0.374

NIPS 36,094 220,228 0.164

PBRX 37,934 553,846 0.068

PICO 43,603 270,734 0.161

POLY 826,986 5,848,629 0.141

PRAS 61,209 593,160 0.103

PSDN 106,076 288,085 0.368

PYFA 1,718 83,127 0.021


(56)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

SAIP 303,638 2,202,303 0.138

SCCO 2,410 673,668 0.004

SCPI 6,640 98,874 0.067

SIMA 8,004 68,544 0.117

SIPD 13,948 1,113,796 0.013

SKLT 34,306 94,770 0.362

SMSM 32,077 716,686 0.045

SQBB 22,738 207,136 0.110

SRSN 56,758 330,445 0.172

SSTM 99,036 878,135 0.113

STTP 42,116 467,491 0.090

SUGI 1,411 50,328 0.028

TCID 24,166 672,197 0.036

TFCO 527,233 2,523,042 0.209

TIRA 32,058 244,958 0.131

ULTJ 77,301 1,249,080 0.062

UNIC 788,899 2,747,039 0.287

VOKS 13,690 471,940 0.029

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008

Sedangkan untuk periode 2005, perhitungannya adalah: Tabel 4.6

LTDA 2005

KEWAJIBAN

JANGKA PANJANG 2005

TOTAL ASET

2005 LTDA 2005

ADES 19,062 210,052 0.091

AKKU 1,203 41,378 0.029

AKPI 490,279 1,463,009 0.335

AMFG 145,855 1,565,679 0.093

APLI 55,711 292,309 0.191

AQUA 255,794 732,354 0.349

ARGO 596,586 1,954,646 0.305


(57)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

BRNA 178,069 398,392 0.447

BRPT 379,400 2,290,291 0.166

BTON 876 27,721 0.032

CNTX 14,017 336,618 0.042

DLTA 27,288 537,785 0.051

DOID 532,632 924,454 0.576

DPNS 10,059 143,512 0.070

DVLA 47,950 550,629 0.087

DYNA 242,537 1,073,712 0.226

EKAD 1,901 74,768 0.025

ERTX 78,119 298,199 0.262

ESTI 80,730 589,887 0.137

FPNI 69,394 332,417 0.209

GDYR 43,419 458,737 0.095

HMSP 1,996,105 11,934,600 0.167

IGAR 16,310 274,804 0.059

IKBI 5,491 548,245 0.010

IMAS 2,015,389 4,606,194 0.438

INAF 23,255 518,824 0.045

INCI 1,145 179,211 0.006

INDR 1,708,578 5,503,482 0.310

INDS 162,226 459,703 0.353

KBLI 61,155 489,802 0.125

KICI 33,337 161,454 0.206

LPIN 1,766 117,059 0.015

MERK 5,358 218,034 0.025

MLBI 33,025 575,385 0.057

MRAT 5,115 290,646 0.018

MYOR 357,685 1,459,969 0.245

MYRX 76,215 753,108 0.101

MYTX 1,195,201 2,399,773 0.498

NIPS 33,157 190,225 0.174

PBRX 15,709 390,216 0.040

PICO 38,882 251,143 0.155

POLY 654,042 6,093,780 0.107

PRAS 99,577 561,115 0.177


(58)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

PYFA 468 76,551 0.006

RDTX 16,957 364,828 0.046

SAIP 253,213 2,121,633 0.119

SCCO 3,605 694,151 0.005

SCPI 6,457 74,023 0.087

SIMA 2,939 65,112 0.045

SIPD 14,528 1,157,773 0.013

SKLT 35,601 94,436 0.377

SMSM 30,307 668,138 0.045

SQBB 19,851 165,022 0.120

SRSN 10,457 338,344 0.031

SSTM 134,890 898,039 0.150

STTP 41,549 477,443 0.087

SUGI 1,558 49,729 0.031

TCID 20,453 545,695 0.037

TFCO 822,593 2,669,042 0.308

TIRA 37,111 180,277 0.206

ULTJ 176,319 1,254,444 0.141

UNIC 812,099 2,698,410 0.301

VOKS 12,140 414,293 0.029

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008 4. Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio menggambarkan tingkat kemampuan hutang jangka panjang yang dapat dijamin oleh ekuitas perusahaan. Long Term Debt to

Equity Ratio dihitung dengan membagi kewajiban jangka panjang perusahaan

dengan total ekuitas perusahaan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan Long Term Debt to Equity Ratio untuk sampel penelitian periode 2006 adalah:

Tabel 4.7 LTDE 2006

KEWAJIBAN

JANGKA PANJANG

TOTAL


(59)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

2006 2006

ADES 22,749 -216,695 -0.105

AKKU 1,674 34,587 0.048

AKPI 514,272 598,522 0.859

AMFG 136,413 1,148,053 0.119

APLI 45,735 134,888 0.339

AQUA 269,501 447,226 0.603

ARGO 924,087 -141,185 -6.545

BATI 27,346 350,971 0.078

BRNA 132,906 147,240 0.903

BRPT 205,930 1,061,855 0.194

BTON 1,015 25,632 0.040

CNTX 150,845 130,784 1.153

DLTA 27,744 438,087 0.063

DOID 294,954 356,989 0.826

DPNS 11,675 107,856 0.108

DVLA 58,817 412,312 0.143

DYNA 200,298 383,385 0.522

EKAD 2,341 57,875 0.040

ERTX 86,560 -18,803 -4.604

ESTI 81,104 286,407 0.283

FPNI 105,357 41,503 2.539

GDYR 34,589 281,233 0.123

HMSP 1,260,422 5,693,940 0.221

IGAR 13,678 177,135 0.077

IKBI 6,563 373,293 0.018

IMAS 1,567,279 192,315 8.150

INAF 27,110 280,486 0.097

INCI 1,007 152,232 0.007

INDR 1,394,712 2,132,143 0.654

INDS 179,725 68,835 2.611

KBLI 53,598 63,803 0.840

KICI 35,864 58,585 0.612

LPIN 2,133 61,447 0.035

MERK 6,710 235,539 0.028

MLBI 35,974 198,461 0.181


(60)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

MYOR 358,772 969,476 0.370

MYRX 17,960 226,458 0.079

MYTX 836,530 196,418 4.259

NIPS 36,094 91,406 0.395

PBRX 37,934 118,206 0.321

PICO 43,603 57,680 0.756

POLY 826,986 -6,048,543 -0.137

PRAS 61,209 126,793 0.483

PSDN 106,076 92,176 1.151

PYFA 1,718 65,201 0.026

RDTX 126,540 339,447 0.373

SAIP 303,638 -2,162,509 -0.140

SCCO 2,410 311,136 0.008

SCPI 6,640 -1,454 -4.567

SIMA 8,004 43,642 0.183

SIPD 13,948 984,580 0.014

SKLT 34,306 23,544 1.457

SMSM 32,077 451,062 0.071

SQBB 22,738 130,594 0.174

SRSN 56,758 160,550 0.354

SSTM 99,036 223,894 0.442

STTP 42,116 343,025 0.123

SUGI 1,411 38,298 0.037

TCID 24,166 607,648 0.040

TFCO 527,233 -95,441 -5.524

TIRA 32,058 72,547 0.442

ULTJ 77,301 814,799 0.095

UNIC 788,899 1,110,723 0.710

VOKS 13,690 259,855 0.053

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008

Sedangkan untuk periode 2005, perhitungannya adalah: Tabel 4.8

LTDE 2005

KEWAJIBAN

JANGKA PANJANG 2005

TOTAL


(61)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

ADES 19,062 -87,901 -0.217

AKKU 1,203 34,926 0.034

AKPI 490,279 586,840 0.835

AMFG 145,855 1,200,812 0.121

APLI 55,711 134,822 0.413

AQUA 255,794 405,324 0.631

ARGO 596,586 -215,473 -2.769

BATI 26,058 413,094 0.063

BRNA 178,069 140,042 1.272

BRPT 379,400 1,054,665 0.360

BTON 876 24,814 0.035

CNTX 14,017 151,083 0.093

DLTA 27,288 406,052 0.067

DOID 532,632 354,758 1.501

DPNS 10,059 111,379 0.090

DVLA 47,950 390,604 0.123

DYNA 242,537 387,685 0.626

EKAD 1,901 54,805 0.035

ERTX 78,119 -14,518 -5.381

ESTI 80,730 337,898 0.239

FPNI 69,394 73,542 0.944

GDYR 43,419 275,926 0.157

HMSP 1,996,105 4,575,555 0.436

IGAR 16,310 170,567 0.096

IKBI 5,491 338,405 0.016

IMAS 2,015,389 197,574 10.201

INAF 23,255 265,245 0.088

INCI 1,145 160,482 0.007

INDR 1,708,578 2,316,481 0.738

INDS 162,226 66,663 2.434

KBLI 61,155 13,311 4.594

KICI 33,337 76,923 0.433

LPIN 1,766 62,386 0.028

MERK 5,358 180,361 0.030

MLBI 33,025 227,912 0.145

MRAT 5,115 255,624 0.020


(62)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

MYRX 76,215 318,565 0.239

MYTX 1,195,201 134,703 8.873

NIPS 33,157 83,367 0.398

PBRX 15,709 110,178 0.143

PICO 38,882 55,780 0.697

POLY 654,042 -6,022,047 -0.109

PRAS 99,577 129,554 0.769

PSDN 164,380 80,329 2.046

PYFA 468 63,471 0.007

RDTX 16,957 295,022 0.057

SAIP 253,213 -2,378,231 -0.106

SCCO 3,605 273,884 0.013

SCPI 6,457 1,038 6.221

SIMA 2,939 42,552 0.069

SIPD 14,528 943,626 0.015

SKLT 35,601 17,272 2.061

SMSM 30,307 410,835 0.074

SQBB 19,851 101,245 0.196

SRSN 10,457 137,167 0.076

SSTM 134,890 239,404 0.563

STTP 41,549 328,559 0.126

SUGI 1,558 37,954 0.041

TCID 20,453 459,394 0.045

TFCO 822,593 402,995 2.041

TIRA 37,111 73,972 0.502

ULTJ 176,319 814,466 0.216

UNIC 812,099 1,194,610 0.680

VOKS 12,140 232,439 0.052

Sumber: Data yang diolah penulis, 2008

5. Investasi Aktiva Tetap

Investasi aktiva tetap dihitung dengan mebandingkan nilai buku periode berjalan dengan periode sebelumnya.


(63)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Berdasarkan pengertian di atas, maka perhitungan investasi aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian untuk periode 2006 adalah:

Tabel 4.9

Investasi Aktiva Tetap 2006

Nilai Buku 2006 Nilai Buku 2005 Investasi 2006

ADES 180,112 147,330 32,782

AKKU 31,583 24,440 7,143

AKPI 814,395 836,956 -22,561

AMFG 849,066 843,019 6,047

APLI 204,967 209,356 -4,389

AQUA 259,610 287,735 -28,125

ARGO 1,421,908 1,411,050 10,858

BATI 138,494 143,408 -4,914

BRNA 202,438 188,294 14,144

BRPT 236,096 314,736 -78,640

BTON 12,755 14,432 -1,677

CNTX 210,715 179,061 31,654

DLTA 121,275 129,736 -8,461

DOID 488,734 517,977 -29,243

DPNS 15,167 16,911 -1,744

DVLA 104,024 107,466 -3,442

DYNA 716,984 698,914 18,070

EKAD 12,202 11,926 276

ERTX 112,940 108,921 4,019

ESTI 176,117 220,741 -44,624

FPNI 210,323 239,865 -29,542

GDYR 115,196 111,855 3,341

HMSP 2,390,868 2,399,467 -8,599

IGAR 75,557 85,997 -10,440

IKBI 146,120 169,853 -23,733

IMAS 578,595 507,425 71,170

INAF 89,495 98,435 -8,940


(1)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Regression Standardized Residual

2 1 0 -1 -2 -3 Frequency 12 10 8 6 4 2 0 Histogram Dependent Variable: LNINVESTMENT

Mean =-2.44E-15฀ Std. Dev. =0.952฀N =44

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LNROA LNTATO LNLTDA LNLTDE

LNINVEST MENT


(2)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

N 91 130 130 118 62

Normal Parameters(a,b) Mean 1.1298 -.0138 -2.3998 -1.6066 9.5186

Std. Deviation 1.48707 .56307 1.14477 1.66181 1.77126

Most Extreme Differences

Absolute

.085 .049 .078 .058 .101

Positive .044 .031 .057 .051 .057

Negative -.085 -.049 -.078 -.058 -.101

Kolmogorov-Smirnov Z .814 .554 .885 .625 .795

Asymp. Sig. (2-tailed) .521 .919 .413 .830 .552

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.


(3)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Regression Standardized Predicted Value

3 2 1 0 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot Dependent Variable: LNINVESTMENT

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .601(a) .361 .296 1.56110 2.354

a Predictors: (Constant), LNLTDE, LNROE, LNTATO, LNROA b Dependent Variabel: LNINVESTMENT


(4)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficient Correlations(a)

Model LNLTDE LNTATO LNROA LNLTDA

1 Correlations LNLTDE 1.000 -.366 .493 -.940

LNTATO -.366 1.000 -.509 .335

LNROA .493 -.509 1.000 -.389

LNLTDA -.940 .335 -.389 1.000

Covariances LNLTDE .253 -.105 .053 -.329

LNTATO -.105 .328 -.062 .134

LNROA .053 -.062 .045 -.058

LNLTDA -.329 .134 -.058 .484


(5)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran 7

Hasil Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF B Std. Error

1 (Consta

nt) 10.055 1.052 9.560 .000

LNROA .324 .213 .254 1.524 .136 .590 1.696

LNTAT

O -.436 .573 -.115 -.762 .450 .719 1.392

LNLTDA -.281 .696 -.158 -.404 .688 .108 9.268

LNLTDE .988 .503 .808 1.966 .056 .097 10.319


(6)

Khendy : Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public, 2009.

USU Repository © 2009

Lampiran 8

Hasil Uji-F

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 53.787 4 13.447 5.518 .001(a)

Residual 95.045 39 2.437

Total 148.832 43

a Predictors: (Constant), LNLTDE, LNTATO, LNROA, LNLTDA b Dependent Variabel: LNINVESTMENT


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Bidang Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 74 75

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007 – 2011

3 20 45

Pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur Go public di Indonesia

4 40 145

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012.

0 10 14

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2012.

0 2 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TELAH GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 20

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TEHAHAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Tehahap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bei Periode 2008-2012.

0 4 12

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 21

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC di BURSA EFEK INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2004-2006).

0 1 8