Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Bidang Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

S K R I P S I

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP INVESTASI

AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BIDANG INDUSTRI BARANG KONSUMEN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

O l e h :

NAMA : SRI MARTHA H. S

NIM : 060503136

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Bidang Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasi, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 9 Maret 2010 Yang Membuat Pernyataan,

Sri Martha H. S NIM: 060503136


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas kelimpahan berkat dan kasih-Nya yang membimbing dan memampukan penulis dengan segala hikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul: “Pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur bidang industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Adapun skripsi ini disusun bertujuan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Departemen dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekertaris Departemen Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Syahelmi, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.


(4)

4. Bapak Drs. M. Utama Nasution, MM, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku dosen penguji I dan II yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mencurahkan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis selama perkuliahan, seluruh staf pegawai dan administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan teman-teman yang telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

6. Keluargaku tersayang, buat bapak dan mama yang telah mendidik penulis selama ini, terima kasih atas dukungannya yang telah memampukan penulis menyelesaikan skipsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 9 Maret 2010 Penulis,

Sri Martha H. S NIM : 060503136


(5)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap investasi aktiva tetap. Rasio yang digunakan untuk melihat kinerja keuangan adalah return on investment (ROI), total asset turnover (TATO) dan debt ratio (DR).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2008. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 31 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data yang diolah penulis. Penelitian ini menganalisis hubungan antara ROI, TATO, DR, dan Investasi aktiva tetap. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROI, TATO, dan DR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel DR yang berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap, sedangkan variabel ROI dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investasi aktiva tetap.


(6)

ABSTRACT

The purpose of this research is to empirically study effect of financial performance either partially or simultaneously to investment of fixed asset. There are 3 financial ratios used to see financial performance, they are Return on Investment (ROI), Total Asset Turnover (TATO), and Debt Ratio (DR).

This research is classified as causal research. Population of this research are manufacturing firm consumer good sector listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2006 to 2008. The data is sampled using purposive sampling method and resulting 31 are used as samples of this study. Statistic method using multiple regression analysis and the model has been tested in classic assumption.

The result indicates that ROI, TATO, DR, variable have not significantly to investment of fixed asset. Partially, only DR can explain significantly to investment of fixed asset, while ROI and TATO do not influence significantly.


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 6

1. Laporan Keuangan ... 6

2. Kinerja Keuangan... 8

3. Rasio Yang Digunakan ... 9


(8)

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 20

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

C. Jenis dan Sumber Data ... 22

D. Metode Pengumpulan Data ... 23

E. Defenisi dan Pengukuran Variabel... 23

F. Metode Analisis Data ... 25

1. Pengujian Asumsi Klasik ... 25

2. Pengujian Hipotesis ... 27

G. Jadwal Penelitian ... 29

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian ... 30

B. Analisis Hasil Penelitian ... 30

1. Analisis Statistik Deskriptif ... 30

2. Uji Asumsi Klasik ... 32

a. Uji Normalitas ... 32

b. Uji Multikolonieritas ... 37

c. Uji Heterokedastisitas ... 38


(9)

3. Analisis Regresi ... 40

a. Persamaan Regresi ... 40

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 41

c. Pengujian Hipotesis ... 42

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 46

B. Keterbatasan Penelitian ... 46

C. Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 49


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria ... 21

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 29

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 31

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data (1) ... 34

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data (2) ... 36

Tabel 4.4 UJi Multikolonieritas ... 37

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi ... 39

Tabel 4.6 Analisis Hasil Regresi ... 40

Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 42

Tabel 4.8 Uji Statistik t ... 43


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 17

Gambar 4.1 Grafik Histogram (1) ... 33

Gambar 4.2 Normal Probability Plot (1) ... 33

Gambar 4.3 Grafik Histogram (2) ... 35

Gambar 4.4 Normal Probability Plot (2) ... 35


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran i Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 51

Lampiran ii Return On Investment 2006-2008 ... 53

Lampiran iii Total Asset Turnover 2006-2008 ... 54

Lampiran iv Debt Ratio 2006-2008 ... 55

Lampiran v Investasi Aktiva Tetap 2006-2008 ... 56

Lampiran vi Hasil SPSS sebelum di transformasi ... 57


(13)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan perusahaan secara empiris, baik secara parsial maupun secara simultan terhadap investasi aktiva tetap. Rasio yang digunakan untuk melihat kinerja keuangan adalah return on investment (ROI), total asset turnover (TATO) dan debt ratio (DR).

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kuantitatif dengan populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2006-2008. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 31 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data yang diolah penulis. Penelitian ini menganalisis hubungan antara ROI, TATO, DR, dan Investasi aktiva tetap. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dan dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROI, TATO, dan DR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel DR yang berpengaruh signifikan terhadap investasi aktiva tetap, sedangkan variabel ROI dan TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap investasi aktiva tetap.


(14)

ABSTRACT

The purpose of this research is to empirically study effect of financial performance either partially or simultaneously to investment of fixed asset. There are 3 financial ratios used to see financial performance, they are Return on Investment (ROI), Total Asset Turnover (TATO), and Debt Ratio (DR).

This research is classified as causal research. Population of this research are manufacturing firm consumer good sector listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2006 to 2008. The data is sampled using purposive sampling method and resulting 31 are used as samples of this study. Statistic method using multiple regression analysis and the model has been tested in classic assumption.

The result indicates that ROI, TATO, DR, variable have not significantly to investment of fixed asset. Partially, only DR can explain significantly to investment of fixed asset, while ROI and TATO do not influence significantly.


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat serta makin banyaknya jumlah perusahaan sejenis yang muncul, maka persoalan manajemen pun akan semakin komplek dan persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Demikian pula halnya terhadap kebijakan yang dianut perusahaan, tentu akan mengalami perubahan ataupun hanya sekedar mempertajam kebijakan yang sudah ada sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.

Perusahaan dalam melakukan kegiatan operasionalnya bertujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dengan memperoleh laba maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dalam hal ini perusahaan akan menyusun suatu laporan keuangan yang dapat menggambarkan seluruh hasil kegiatan perusahaan pada akhir periode pembukuan. Laporan keuangan itu disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi finansial, dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi finansial kepada berbagai pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan, baik pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Agar dapat tetap bertahan dalam dunia bisnis, setiap perusahaan harus berhati-hati dalam mengambil keputusan terutama keputusan dibidang keuangan. Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan. Dalam menganalisis dan mengiterpretasikan laporan keuangan yang


(16)

bersangkutan, maka digunakan metode-metode yang telah baku. Pada umumnya dalam menganalisis laporan keuangan digunakan analisis rasio yang terdiri atas rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas.

Untuk pengambilan keputusan ekonomi, para pelaku bisnis membutuhkan informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan ini merupakan cerminan kekuatan perusahaan yang angka-angkanya diambil dari data yang disajikan dalam laporan keuangan. Menurut SAK (2007 : 4 Pasal 17) yaitu sebagai berikut:

“Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi fluktuasi kinerja adalah penting dalam hubungan ini. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Disamping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya”

Menurut Halim (2005 : 4) “investasi dalam perusahaan dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil”. Investasi dalam aktiva tetap dapat ditujukan untuk menambah kuantitas produk, memperbaiki kualitas produk, menambah lini produk dan lain-lain.

Investasi aktiva tetap pada dasarnya jumlah dan nilainya meningkat dari tahun ke tahun. Perusahaan melakukan investasi aktiva tetap dengan harapan akan mendapatkan return yang lebih besar dibandingkan dengan sebelum melakukan investasi, dimana return tersebut dapat diterima kembali oleh perusahaan dalam waktu beberapa tahun. Perusahaan juga dapat meningkatkan kinerjanya dan dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih baik. Selain itu, besarnya pertumbuhan


(17)

perusahaan merupakan harapan utama yang diharapkan pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan (investor). Perusahaan yang bertumbuh dan berkembang akan memberikan pengembalian hasil (return) dari investasi yang telah ditanamkan.

Rencana pengembangan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap jumlah maupun struktur aktiva (asset structure). Perkembangan peluang usaha (market opportunities) tentu saja harus dijawab dengan penyediaan aktiva yang cukup seperti aktiva tetap. Modernisasi, penggantian (replacement) maupun penambahan modal adalah merupakan ciri pokok dari pengembangan aktiva perusahaan terutama pengembangan aktiva tetap.

Aktiva tetap merupakan investasi yang menyerap bagian terbesar dari modal yang ditanamkan dalam perusahaan bahkan dalam beberapa hal tertentu merupakan keharusan dalam perusahaan karena tanpa aktiva tersebut proses produksi tidak akan mungkin berjalan. Aktiva tetap seringkali disebut sebagai

“the earning asset” yaitu aktiva yang sesungguhnya menghasilkan pendapatan

bagi perusahaan, oleh karenanya melalui aktiva tetap inilah yang memberi dasar bagi “earning power” perusahaan.

Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti tertarik untuk memilih judul “Pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur bidang industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”


(18)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah return on investment berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen?

2. Apakah total asset turnover berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen?

3. Apakah debt ratio berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen?

4. Apakah return on investment, total asset turnover dan debt ratio berpengaruh secara simultan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian oleh penulis adalah

1. Untuk mengetahui apakah return on investment berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen 2. Untuk mengetahui apakah total asset turnover berpengaruh secara parsial

terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan industri barang konsumen 3. Untuk mengetahui apakah debt ratio berpengaruh secara parsial terhadap


(19)

4. Untuk mengetahui apakah return on investment, total asset turnover dan

debt ratio berpengaruh secara simultan terhadap investasi aktiva tetap

pada perusahaan industri barang konsumen

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, sebagai bahan untuk menambah dan memperluas wawasan terutama dalam memahami pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap.

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis.

3. Bagi praktisi, sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur bidang industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Laporan Keuangan

Menurut Harahap (2010:105), “Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”.

Defenisi laporan keuangan dalam SAK (2007 : 1 pasal 7) sebagai berikut:

Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Adapun tujuan dari laporan keuangan yaitu:

a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. b. Untuk memberikan informasi mengenai perubahan dalam

aktiva netto (aktiva dikurang kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. c. Membantu para pemakai laporan di dalam menaksir potensi


(21)

d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.

e. Mengungkapkan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Menurut Kasmir (2009 : 7) terdapat beberapa macam laporan keuangan seperti:

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.

b. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu. Artinya laporan laba rugi harus dibuat dalam suatu siklus operasi atau periode tertentu guna mengetahui jumlah perolehan pendapatan dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi. c. Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya modal.

d. Laporan catatan atas laporan keuangan

Merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas penyebabnya.

e. Laporan kas

Merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.


(22)

2. Kinerja Keuangan

Informasi akuntansi yang tersaji di dalam laporan keuangan banyak memberikan manfaat bagi pengguna apabila laporan tersebut dianalisis kinerjanya lebih lanjut sebelum dimanfaatkan sebagai alat bantu pembuatan keputusan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis kinerja keuangan adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan.

Pada dasarnya rasio keuangan yang sering digunakan dibagi dalam beberapa kelompok (Harahap, 2010: 301 ), yaitu:

a. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

b. Rasio solvabilitas

Rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajiban apabila perusahaan dilikuidasi.

c. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada.

d. Rasio leverage

Rasio ini menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset.

e. Rasio aktivitas

Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya.

f. Rasio pertumbuhan

Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahaan dari tahun ke tahun.

g. Market Based (Penilaian Pasar)

Rasio ini menggambarkan situasi/ keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.

h. Rasio produktivitas

Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang dinilai.


(23)

3. Rasio yang Digunakan

a. Return On Investment (ROI)

Analisis Return On Investment sudah merupakan teknik analisa yang lazim digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return

On Investment merupakan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.

Berdasarkan defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.

Besarnya ROI dapat diketahui dengan mengalikan profit

margin dengan total asset turnover.

ROI= Total Asset Turnover x Profit margin

ROI =

x

b. Total Asset Turnover

Total asset turnover berarti mengukur berapa kali total

aktiva perusahaan menghasilkan penjualan. Bertambah tinggi perputaran total aktiva perusahaan maka bertambah efisien penggunaan total aktiva perusahaan tersebut. Rumus untuk menghitung total asset turnover menurut Brigham dan Houston (2006 : 100) yaitu:


(24)

Total asset turnover =

Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara penjualan bersih dengan total aktiva. Jika total asset turnover suatu perusahaan sebesar 2,5 berarti total aktiva perusahaan berputar 2,5 kali untuk menghasilkan penjualan bagi perusahaan.

Hasil rasio ini dapat dipertinggi dengan meningkatkan jumlah penjualan atau menurunkan jumlah aktiva. Menaikkan jumlah penjualan berarti memperbesar market share. Usaha-usaha memperbesar market share berkaitan dengan perbaikan dan penyempurnaan dari marketing mix.

Menurunkan jumlah aktiva berarti menilai kembali seluruh aktiva perusahaan. Sebelum diambil keputusan untuk menjual aktiva tersebut pimpinan perusahaan harus mempertimbangkan dengan seksama. Apabila ada peluang untuk memperluas penjualan maka perusahaan akan memerlukan aktiva untuk mendukung perluasan penjualan tersebut.

Sales (penjualan) disini merupakan penjualan bersih,

artinya setelah dikurangi retur dan potongan penjualan serta diskon penjualan. Penjualan merupakan jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual. Retur merupakan pengembalian atas barang yang cacat/ rusak ataupun tidak sesuai dengan pesanan. Potongan penjualan merupakan potongan yang diberikan kepada pelanggan atas barang yang cacat/ rusak sebagai


(25)

kompensasi bila barang rusak/ cacat tersebut tidak dikembalikan kepada si penjual. Diskon merupakan tawaran pengurangan harga yang diberikan kepada pelanggan untuk pembayaran/pelunasan lebih awal dari jumlah terhutang.

c. Debt Ratio

Rasio total utang terhadap total aktiva, yang pada umumnya disebut rasio utang (debt ratio), mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur.

Debt ratio merupakan pengukuran jumlah aktiva perusahaan yang dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur. Rumus untuk menghitung debt ratio menurut Brigham dan Houston (2006 : 103)

Rasio Utang =

Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang. Bertambah tinggi rasio ini menunjukkan bertambah banyak aktiva perusahaan yang dibelanjai oleh kreditur.

Rumus tersebut menunjukkan hubungan antara total utang dengan total aktiva. Semakin tinggi total utang, maka akan semakin tinggi pula debt ratio, sebaliknya semakin tinggi total aktiva, maka akan semakin rendah debt ratio. Apabila debt ratio perusahaan sebesar 0,4 atau 40 persen berarti sebesar 40 persen


(26)

aktiva perusahaan tersebut didanai oleh utang dan sisanya 60 persen aktiva didanai oleh pemegang saham. Apabila perusahaan akan dilikuidasi, perusahaan dapat menjual aktivanya dan kreditor akan menerima pembayaran minimal sebesar 40 persen sebelum kreditor mengalami kerugian.

Total utang mencakup baik utang lancar maupun utang jangka panjang. Kreditur lebih menyukai rasio utang yang rendah karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian debitur dalam peristiwa likuidasi. Di sisi lain, pemegang saham akan menginginkan leverage yang lebih besar karena akan dapat meningkatkan laba yang diharapkan.

4. Investasi Aktiva Tetap a. Investasi

Halim (2005 : 4) menyatakan bahwa “investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang”.

Investasi mempunyai pengertian yang luas, setiap kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan aman termasuk investasi. Tetapi secara umum, pengertian investasi dikaitkan dengan penggunaan uang bagi peningkatan kapasitas sistem produksi atau peningkatan asset kapital.


(27)

b. Kebijakan Investasi

Kebijakan investasi (capital budgeting problem) merupakan masalah bagaimana seorang manajer harus mengalokasikan dana ke dalam bentuk-bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan di masa depan.

Adapun motif-motif untuk melakukan pengeluaran modal atau investasi menurut Sunjaja (2003 : 147) sebagai berikut:

1. Ekspansi, motif umum untuk melakukan pengeluaran modal adalah dengan meningkatkan kapasitas perusahaan melalui pembelian aktiva tetap, seperti tanah dan pabrik.

2. Penggantian, dengan tumbuhnya perusahaan dan mencapai tahap dewasa, banyak pengeluaran modal yang dikeluarkan untuk penggantian dan pembaharuan dari aktiva usang.

3. Pembaharuan, seringkali dilakukan sebagai alternatif dari penggantian. Pembaharuan meliputi pembangunan kembali, pemeriksaan yang sangat teliti, penyesuaian kembali dari mesin/ fasilitas.

4. Tujuan lain, beberapa pengeluaran modal tidak hanya ditujukan untuk perolehan aktiva tetap yang berwujud tetapi menggunakan dana perusahaan yang berjangka waktu lama dan diharapkan menghasilkan di masa yang akan datang.

Menurut Halim (2005 : 4) “investasi dalam perusahaan dibedakan menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil”. Investasi pada aset finansial dapat berupa sertifikat deposito, commercial paper, dan surat berharga pasar uang. Sedangkan investasi pada asset riil berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik dll.

c. Aktiva Tetap

Dalam menjalankan operasinya, perusahaan tidak akan pernah terlepas dari aktiva atau asset, baik dalam jumlah besar


(28)

ataupun kecil. Defenisi Aktiva Tetap menurut SAK (2007 : 16.2 Pasal 6) sebagai berikut:

“Aktiva tetap adalah aktiva yang dimiliki untuk digunakan dalam proses produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”

d. Klasifikasi aktiva tetap

Klasifikasi aktiva tetap menurut Dyckman (2000 : 523) dapat dibagi menjadi menjadi:

1. Bangunan

Biaya bangunan mencakup honor profesional (arsitek), biaya perizinan, dan biaya penggalian.

2. Mesin, Mebel dan Perabot

Peralatan yang termasuk di dalamnya panggung/podium khusus, pondasi, dan biaya instalasi lainnya yang diperlukan 3. Tanah

Tanah tidak disusutkan karena nilainya diperkirakan akan terus menurun sepanjang waktu atau akan habis terpakai oleh kegiatan produksi.

4. Perbaikan Tanah

Perbaikan tanah merupakan peningkatan lokasi yang bersifat tidak permanen dan dapat disusutkan, seperti jalan masuk, tempat parkir, pagar dan taman.

5. Sumber daya alam

e. Cara Memperoleh aktiva tetap

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan akan mempengaruhi harga perolehan. Berikut beberapa cara-cara memperoleh aktiva tetap yaitu:


(29)

Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aktiva tersebut siap dipakai.

2. Pembelian Angsuran

Apabila aktiva tetap diperoleh dengan pembelian angsuran, maka harga perolehan yang diakui adalah nilai apabila aktiva tetap tersebut dibeli tunai.

3. Perolehan melalui cara pertukaran

Aktiva tetap juga dapat diperoleh dengan cara tukar-menukar, dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai.

4. Perolehan dengan membuat sendiri

Perusahaan mungkin membuat sendiri aktiva tetap yang diperlukan seperti gedung dan mesin-mesin.

f. Penyusutan Aktiva Tetap

Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva secara sistematik dan rasional selama masa manfaat dari aktiva yang bersangkutan. Beban penyusutan merupakan pengakuan atas penurunan nilai aktiva pelayanan aktiva.

Menurut Warren (2005 :498), metode yang paling umum dalam penyusutan aktiva tetap yaitu:


(30)

Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva tetap.

2. Metode unit produksi

Metode unit produksi menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit yang diproduksi atau setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aktiva.

3. Metode saldo menurun

Metode saldo menurun menghasilkan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk menggunakan metode ini, tarif penyusutan garis lurus tahunan terlebih dahulu harus digandakan.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu disajikan pada tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama

Peneliti

Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Lily

(2005)

Pengaruh Kinerja Keuangan Berdasarkan Return on Investment

dan Total Asset

Turnover terhadap Investasi Aktiva Tetap pada PT Marga Sandang, Bandung

Variabel independen: ROI, Total Asset Turnover.

Variabel dependen: Investasi aktiva tetap

ROI dan total asset turnover berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap investasi aktiva tetap.

Khendy (2007)

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public

Variabel independen: Return on Asset, Total Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio

Variabel dependen: investasi aktiva tetap

Return on Asset, Total Asset Turnover, Longterm Debt to Asset Ratio dan Longterm Debt to Equity Ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap investasi aktiva tetap, tetapi secara simultan mempengaruhi investasi aktiva tetap. Iskandar (2003) Pengaruh likuiditas, growth opportunity, leverage, dan total asset turnover terhadap tingkat investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Variabel Independen: cash flow total asset, market-to-hook ratio, total debt to total asset, Total asset turnover

Variabel Dependen:

cash flow total asset, market-to-hook ratio, total debt to total asset, Total asset turnover secara simultan mempengaruhi investasi aktiva tetap. Secara parsial, cash flow total


(31)

Investasi aktiva tetap asset, total debt to total asset, dan total asset turnover mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat investasi, sedangkan

market-to-hook ratio mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat investasi.

5. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 1. Kerangka Konseptual

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah penting.

Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah

return on investment, total asset turnover dan debt ratio sedangkan

variabel dependen atau variabel terikatnya adalah investasi aktiva tetap.

Rrr H1

H2

H3

H4

Return on investment (X1)

Total Asset Turnover (X2)

Return on investment (X1)

Total asset turnover (X2)

Investasi aktiva tetap (Y)


(32)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Return On Investment merupakan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Berdasarkan defenisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio ROI menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.

Total asset turnover berarti mengukur berapa kali total aktiva perusahaan

menghasilkan penjualan. Bertambah tinggi perputaran total aktiva perusahaan maka bertambah efisien penggunaan total aktiva perusahaan tersebut.

Debt ratio menekankan pentingnya pendanaan hutang bagi perusahaan

dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang. Bertambah tinggi rasio ini menunjukkan bertambah banyak aktiva perusahaan yang dibelanjai oleh kreditur. Rasio hutang yang tinggi, biasanya sulit memperoleh pinjaman sebab para kreditor tidak yakin akan pengembalian pinjaman pokok.

2. Hipotesis Penelitian

Menurut Erlina (2008: 49), “ Hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.” Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

H1: Return on investment berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap perusahaan.


(33)

H2: Total asset turnover berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap perusahaan.

H3: Debt Ratio berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap perusahaan.

H4: Return on investment, total asset turnover dan debt ratio berpengaruh secara simultan terhadap investasi aktiva tetap perusahaan.


(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kasual. Menurut Umar (2003 : 30) penelitian asosiatif kasual adalah ”penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Rochaety (2007:63), “Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan akhir tahun dari perusahaan industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 35 perusahaan.

Sampel adalah sebagian dari unit-unit populasi yang diperoleh melalui sampling tertentu (Rochaety, 2007:64). Sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Rochaety, 2007:66).


(35)

1. Perusahaan industri barang konsumen yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008

2. Perusahaan industri barang konsumen tersebut tidak mengalami delisting selama periode pengamatan

3. Menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008

Berdasarkan teknik sampel tersebut, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 31 perusahaan indusri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005, 2006, 2007, 2008.

Perusahaan-perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria

No

Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT. Ades Water Indonesia Tbk

2 AQUA PT. Aqua Golden Mississippi Tbk

3 BATI PT. BAT Indonesia Tbk

4 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk

5 SQBI PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk

6 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk

7 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk

8 DVIA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk

9 GGRM PT. Gudang Garam Tbk

10 HMSP PT. HM Sampoerna Tbk

11 INAF PT. Indofarma Tbk

12 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

13 KAEF PT. Kimia Farma Tbk

14 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk


(36)

16 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk

17 LMPI PT. Langgeng Makmur Industry Tbk

18 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

19 MERK PT. Merck Tbk

20 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

21 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk

22 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

23 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

24 PYFA PT. Pryridam Farma Tbk

25 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk

26 SKLT PT. Sekar Laut Tbk

27 STTP PT. Siantar Top Tbk

28 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk

29 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

30 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk

31 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk

Sumber : Data diolah penulis, 2010

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006, 2007, dan 2008. Data yang diperoleh adalah data time series yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari beberapa interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, dan tahunan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mendownload dari situs


(37)

D. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data yang dicari secara manual dengan cara mendapatkannya dari luar perusahaan. Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam tahapan kedua, pengumpulan data dilakukan dengan cara men-download melalui situs untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan auditan pada tahun 2005-2008 yang dibutuhkan dalam penelitian.

E. Defenisi dan Pengukuran Variabel

Variabel-variabel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

1. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Return On Investment (ROI)

Return On Investment merupakan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto. Besarnya ROI dapat diketahui dengan mengalikan profit margin dengan total asset turnover.


(38)

ROI =

x

b. Total Asset Turnover

Total asset turnover adalah rasio untuk mengukur efisiensi

penggunaan total aktiva untuk menghasilkan penjualan.

Total asset turnover =

c. Total Debt to Total Asset

Debt Ratio (DR) adalah rasio untuk mengukur jumlah aktiva yang

dibiayai oleh utang.

Rasio Utang =

2. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah investasi aktiva tetap. Analisis perubahan investasi aktiva tetap pada perusahaan merupakan analisis mengenai besarnya aktiva tetap perusahaan yang bertambah atau berkurang dari tahun ke tahun.

Untuk menghitung besarnya investasi aktiva tetap tersebut diperoleh dengan cara:

Investasi aktiva tetap tahun ke-n =

Aktiva tetap bersih adalah nilai perolehan aktiva tetap dikurang dengan penyusutan.


(39)

F. Metode Analisis Data

1. Pengujian Asumsi Klasik

Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda dengan bantuan software SPSS versi 16 for windows. Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolnearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2006: 70), ”suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga dengan simpangan bakunya”. Sebelum menentukan menggunakan teknik statistik parametis maka uji normalitas data harus dilakukan. Menurut Sugiyono (2006:69) ”bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis.” Pada penelitian ini, normalitas diuji dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Selain itu juga disajikan dalam bentuk grafik histogram dan normal probability plot.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya hubungan antar variabel dalam model regresi. Salah satu cara


(40)

untuk mendeteksi multikolonieritas menurut Ghozali (2005:91) dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation

factor (VIF). Nilai cut off yang umum digunakan untuk mendeteksi

adanya multikolonieritas adalah tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. Jika tolerance <0,10 atau nilai VIF >10 mengindikasikan terjadi multikolonieritas. Model regresi yang baik jika tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot.

d. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.


(41)

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji Durbin-Watson (DW

test) untuk menguji autokorelasi. Suatu metode regresi yang baik

apabila tidak terdapat autokorelasi.

1. Jika 0 < dw < dl berarti ada autokorelasi positif,

2. Jika dl ≤ dw ≤ du berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah autokorelasi positif terjadi atau tidak,

3. Jika 4-dl < dw < 4 berarti ada autokorelasi negatif,

4. Jika 4-du ≤ dw ≤ 4-dl berarti tidak dapat mengambil keputusan apakah autokorelasi negatif terjadi atau tidak,

5. Jika du < dw < 4-du berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif.

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-F dan uji –t

a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, H4 diuji dengan menggunakan uji-F (analisis regresi berganda). Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:

 Jika Fhitung < Ftabelpada α 0,05, maka H1 ditolak dan

 Jika Fhitung > Ftabelpada α 0,05, maka H1 diterima. Data dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut:


(42)

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε Keterangan:

Y = Investasi aktiva tetap X1 = Return On Investment X2 = Total Asset Turnover X3 = Total Debt to Total Asset

α = konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien regresi

ε = Error (tingkat kesalahan)

b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, atau dengan kata lain untuk menguji pengaruh variabel independen dan variabel dependen secara parsial. H1, H2 dan H3 diuji dengan menggunakan uji t (regresi linear sederhana). Dimana dalam hal ini adapun bentuk kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho diterima apabila t hitung < t tabel Ho diterima apabila t hitung > t tabel


(43)

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Jadwal Peneltian

Tahapan Penelitian Okt. Nov. Des. Jan. Feb. Mar.

Pengajuan Judul √

Penyetujuan Proposal √

Pengumpulan Data √ √

Seminar Proposal √

Penulisan Skripsi √ √ √ √

Ujian Skripsi √


(44)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 31 perusahaan. Daftar perusahaan berdasarkan tanggal listing di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada lampiran i.

Periode penelitian dimulai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 93 sampel. Daftar mengenai data variabel penelitian yang dianalisis dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran ii, iii, iv dan v.

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Deskripsi suatu data dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum.

Berikut ini akan dijelaskan hasil statistik data keuangan dan variabel penelitian dari tahun 2006-2008. Statistik deskriptif variabel penelitian dari


(45)

sampel perusahaan selama periode pengamatan 2006 sampai dengan tahun 2008 disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ROI 93 6.36796 15.542404 -86.620 37.220

TATO 93 1.36000 .558708 .480 3.240

DR 93 .42667 .256656 .010 1.920

INVESTMENT 93 .099094 .3192507 -.9000 2.2500

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Tabel di atas menjelaskan bahwa:

a. Variabel ROI, nilai minimumnya -86,62 dan maksimumnya 37,22 dengan nilai rata-ratanya 6,36796. Standar deviasi variabel ini adalah sebesar 15,542404. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93, b. Variabel TATO, nilai minimumnya 0,48 dan maksimumnya 3,24 dengan

nilai rata-ratanya 1,36. Standar deviasi variabel ini adalah sebesar 0,558708. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93,

c. Variabel DR, nilai minimumnya 0,01 dan maksimumnya 1,92 dengan nilai rata-ratanya 0,42667. Standar deviasi variabel ini adalah sebesar 0,256656. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93,

d. Variabel Investment, nilai minimumnya -0,9 dan maksimumnya 2,25 dengan nilai rata-ratanya 0,099094. Standar deviasi variabel ini adalah sebesar 0,3192507. Jumlah data yang digunakan adalah sebanyak 93,


(46)

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan dua cara yaitu analisis grafik yang terdiri dari histogram dan normal probability plot yang ditunjukkan pada gambar 4.1 dan 4.2 dan analisis statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Hasil uji grafik dalam penelitian ini menunjukkan distribusi residual yang tidak normal, hal ini ditunjukkan grafik histogram yang menceng ke kiri. Normal probability plot juga menunjukkan hal yang sama dimana titik-titik dalam plot terlihat menyebar jauh dari garis diagonal baik diatas maupun dibawah garis diagonal.


(47)

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Gambar 4.1 Grafik Histogram (1)

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Gambar 4.2


(48)

Selain uji grafik dilakukan juga uji Kolmogorov-Smirnov (K-S), dari hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROI TATO DR INVESTMENT

N 93 93 93 93

Normal Parametersa Mean 6.36796 1.36000 .42667 .099094

Std. Deviation 1.554240E1 .558708 .256656 .3192507

Most Extreme Differences

Absolute .245 .127 .081 .191

Positive .131 .127 .081 .186

Negative -.245 -.064 -.073 -.191

Kolmogorov-Smirnov Z 2.364 1.228 .782 1.840

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .098 .574 .002

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Dari hasil uji kolmogorov Smirnov, dapat diketahui bahwa Investment memiliki nilai signifikansi 0,002 dan ROI memiliki nilai signifikan 0,000. Nilai ini < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual (Investment dan ROI) terdistribusi tidak normal.

Uji t dan uji f mensyaratkan distribusi residual harus normal, karena residual dalam penelitian ini tidak terdistribusi dengan normal perlu dilakukan tindakan penormalan data. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar menjadi normal (Ghozali, 2005 : 32).

Tindakan perbaikan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan transformasi seluruh variabel penelitian dalam bentuk LN.


(49)

Setelah dilakukan transformasi data maka hasil uji normalitas data dapat dilihat pada grafik histogram, normal probability plot, dan Tabel Kolmogorov Smirnov sebagai berikut:

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Gambar 4.3 Grafik Histogram (2)

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010


(50)

Normal Probability Plot (2)

Grafik histogram setelah transformasi data memperlihatkan pola distribusi yang normal. Titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada normal probability plot juga menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

Transformasi data dalam bentuk LN menyebabkan ROI memiliki nilai signifikasi 0,738 dan Investment memiliki nilai signifikasi 0,224. Nilai ini > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual (ROI dan Investment) terdistribusi dengan normal, dan hasil pengujian statistik Kolmogorov Smirnov ini sudah sesuai dengan hasil pengujian grafik yang menggambarkan data telah terdistribusi dengan normal.

Tabel 4.3

Uji Normalitas Data(2) one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LN_ROI LN_TATO LN_DR LN_INVESTMENT

N 84 93 93 60

Normal Parametersa Mean 1.7071 .2251 -1.0412 -2.4813

Std. Deviation 1.17273 .41275 .70053 1.61268

Most Extreme Differences Absolute .075 .071 .107 .135

Positive .052 .050 .107 .073

Negative -.075 -.071 -.092 -.135

Kolmogorov-Smirnov Z .684 .689 1.030 1.046

Asymp. Sig. (2-tailed) .738 .729 .239 .224

a. Test distribution is Normal.


(51)

b. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.261 .490 -4.619 .000

LN_ROI .332 .231 .221 1.435 .157 .707 1.415

LN_TATO .135 .613 .033 .221 .826 .768 1.303

LN_DR .812 .369 .322 2.197 .032 .778 1.285

a. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

Tabel 4.4 di atas memperlihatkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkan dengan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,1 yaitu untuk LN_ROI nilai tolerance 0,707; LN_TATO nilai tolerance 0,768; LN_DR nilai

tolerance 0,778. Jika dilihat dari VIF-nya, bahwa masing-masing variabel

bebas lebih kecil dari 10 yaitu untuk VIF LN_ROI 1,415; VIF LN_TATO 1,303; VIF LN_DR 1,285. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolineritas dalam variabel bebasnya.


(52)

c. Uji Heterokedastisitas

Ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot pada gambar 4.5 berikut ini :

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Gambar 4.5 Gambar Scatterplot

Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dengan tidak adanya pola yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas sehingga model ini layak dipakai untuk mengetahui pengaruh terhadap investasi aktiva tetap yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu Return on

Investment, Total Asset Turnover, Debt Ratio. d. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi pengganggu antara kesalahan pengganggu pada


(53)

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi diantara data pengamatan yang tersusun baik seperti data cross section dan/atau time series. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi linear berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Berikut ini hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan program SPSS.

Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .339a .115 .065 1.51214 1.993

a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson (DW) sebesar 1,993. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 57, dan jumlah variabel penelitian independen 3 (k=3), maka di tabel Durbin Watson didapat nilai batas atas (du) sebesar 1,46 dan nilai batas bawah (dl) sebesar 1,68. Oleh karena itu, nilai du < DW < 4-du (1,46 < 1,993 < 2,54) maka tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif.


(54)

3. Analisis Regresi

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis.

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh LN_ROI (X1), LN_TATO (X2), dan LN_DR (X3) terhadap LN_Investment (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Analisis Hasil Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.261 .490 -4.619 .000

LN_ROI .332 .231 .221 1.435 .157 .707 1.415

LN_TATO .135 .613 .033 .221 .826 .768 1.303

LN_DR .812 .369 .322 2.197 .032 .778 1.285

a. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010 Persamaan regresi adalah sebagai berikut:


(55)

I = - 2,261 + 0,332ROI + 0,135 TATO + 0,812 DR

Dari persamaan tersebut diketahui 2 hal, yaitu konstanta dan koefisien regresi. 1. Konstanta sebesar – 2,261 menyatakan bahwa jika tidak ada ROI,

TATO, dan DR, maka Investasi Aktiva Tetap menurun sebesar 2,261. 2. Koefisien regresi ROI sebesar 0,332 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1 ROI maka akan menaikkan Investasi Aktiva Tetap sebesar 0,332.

3. Koefisien regresi TATO sebesar 0,135 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 TATO akan menambah Investasi Aktiva Tetap sebesar 0,135.

4. Koefisien regresi DR sebesar 0,812 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 DR maka akan menambah Investasi Aktiva Tetap sebesar 0,812.

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.

Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan


(56)

untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai

R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen semakin terbatas.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .339a .115 .065 1.51214 1.993

a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Dari hasil pengolahan regresi berganda pada tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai R adalah 0,339 atau 33,9% yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Investasi Aktiva Tetap (LN_Investment) dengan variabel independennya (LN_ROI, LN_TATO dan LN_DR) tidak begitu kuat.

Nilai R Square dari output diatas adalah sebesar 0,115. Ini berarti bahwa variasi dari variabel independen yang terdiri dari Return On

Investment, Total Asset Turnover, dan Debt Ratio hanya mampu menjelaskan

variasi variabel dependen ( Investasi Aktiva Tetap) sebesar 11,5%. Selebihnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

c. Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test).


(57)

1. Uji t (t Test)

Pengaruh LN_ROI, LN_TATO, dan LN_DR secara parsial terhadap LN_INV dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.261 .490 -4.619 .000

LN_ROI .332 .231 .221 1.435 .157 .707 1.415

LN_TATO .135 .613 .033 .221 .826 .768 1.303

LN_DR .812 .369 .322 2.197 .032 .778 1.285

a. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Tabel di atas menunjukkan nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV.

Variabel LN_ROI (X1) diperoleh t hitung sebesar 1,435 dan nilai signifikansi sebesar 0,157 (> 0,05). Hasil t tabel untuk TINV (0,05, 57) adalah 1,672. Nilai t hitung < t tabel (1,435 < 1,672). Hal ini mengindikasikan bahwa LN_ROI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap LN_INV.

Variabel LN_TATO (X2) diperoleh t hitung sebesar 0,221 dan nilai signifikansi sebesar 0,826 (> 0,05). Hasil t tabel untuk TINV (0,05, 57) adalah 1,672. Nilai t hitung < t tabel (0,221 < 1,672). Hal ini mengindikasikan bahwa LN_TATO tidak berpengaruh secara signifikan terhadap LN_INV.


(58)

Variabel LN_DR (X3) diperoleh t hitung sebesar 2,197 dan nilai signifikansi sebesar 0,032 (< 0,05). Hasil t tabel untuk TINV (0,05, 57) adalah 1,672. Nilai t hitung > t tabel (2,197 > 1,672). Hal ini mengindikasikan bahwa LN_DR berpengaruh secara signifikan terhadap LN_INV.

2. Uji F (F Test)

Pengujian pengaruh LN_ROI, LN_TATO, dan LN_DR, secara simultan terhadap LN_INV maka dilakukan uji statistik f. Hasil uji tersebut terdapat pada tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 15.712 3 5.237 2.291 .089a

Residual 121.187 53 2.287

Total 136.900 56

a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

Sumber : Hasil Olah Data SPSS oleh Penulis, 2010

Dari uji ANOVA pada tabel 4.9 yang diperoleh, diketahui bahwa Fhitung adalah 2,291 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat kepercayaan (2,291 > 0,05). Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV ( 0,05, 3, 54 ) adalah 2,776. Nilai F hitung < F tabel (2,291 < 2,776). Hal ini menunjukkan bahwa variabel LN_ROI, LN_TATO, dan LN_DR tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel LN_INV.


(59)

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai R Square sebesar 0,115 yang berarti bahwa 11,5% variasi atau perubahan Investasi aktiva tetap dapat dijelaskan oleh variasi Return on

investment, Total asset turnover dan Debt ratio, sedangkan sisanya sebesar 88,5%

dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial Debt ratio mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Investasi aktiva tetap perusahaan, sedangkan Return on investment dan Total asset turnover tidak berpengaruh terhadap Investasi aktiva tetap perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Lily (2005) yang menemukan bahwa secara parsial dan simultan Return on

investment dan total asset turnover berpengaruh signifikan terhadap Investasi

aktiva tetap sedangkan hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa secara parsial

return on investment dan total asset turnover tidak berpengaruh terhadap investasi

aktiva tetap. Hal ini mungkin dikarenakan berbedanya periode, objek penelitian dan adanya tambahan variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Hasil ini penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Khendy (2007) dimana dalam hasil penelitiannya ditemukan bahwa total asset

turnover tidak berpengaruh secara parsial terhadap investasi aktiva tetap, hal ini

sesuai dengan hasil penelitian penulis sendiri. Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Iskandar (2003) yang menyimpulkan bahwa debt ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan positif terhadap investasi aktiva tetap.


(60)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengaruh kinerja keuangan terhadap perubahan laba baik secara simultan maupun parsial.

1. Secara simultan, hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya pengaruh antara Return On Investment, Total Asset Turnover, dan Debt

Ratio terhadap investasi aktiva tetap.

2. Secara Parsial, penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh variabel

Debt Ratio terhadap investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur

sektor industri barang konsumen. Variabel lainnya yaitu Return On

Investment dan Total Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap

investasi aktiva tetap pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumen. Hasil penelitian ini memiliki perbedaan dengan hasil penelitian terdahulu. Hal ini dikarenakan perbedaan waktu dan sektor perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan baik dari jumlah sampel yang digunakan, periode penelitian, maupun faktor-faktor yang diteliti.


(61)

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya menganalisis perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumen dengan jumlah seluruh perusahaan sebanyak 35 perusahaan dan jumlah sampel sebanyak 31 perusahaan.

2. Periode penelitian yang diamati terbatas hanya mencakup tahun 2006-2008.

3. Penulis melakukan pengamatan terhadap investasi aktiva tetap hanya dengan menggunakan rasio keuangan dengan mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi investasi aktiva tetap seperti kebijakan manajemen. Adapun rasio keuangan yang dipakai untuk mengukur kinerja keuangan yang menjadi fokus penelitian terbatas pada Return On Investment, Total Asset Turnover dan Debt Ratio.

C. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Bagi pihak manajemen perusahaan disarankan untuk memperhatikan

Return On Investment, Total Asset Turnover dan Debt Ratio sebelum

melakukan investasi pada aktiva tetap. Debt ratio perusahaan yang rendah memungkinkan investor untuk menanamkan modalnya, sehingga perusahaan dapat menginvestasikan modal tersebut.


(62)

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel yang lebih banyak dengan karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor dan memperpanjang periode penelitian.

b. Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen yang masih berbasis pada laporan keuangan selain yang digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian-penelitian sebelumnya.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Brigham, Houston, 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Dyckman, Thomas dan Dukes, Roland, dkk, 2000. Akuntansi

Intermediate, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen, Edisi kedua, USU Press, Medan.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

SPSS, Edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

Semarang

Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan, 2010. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Iskandar, 2003. Pengaruh likuiditas, growth opportunity, leverage, dan

total asset turnover terhadap tingkat investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2000-2002. Skripsi Universitas Airlangga

Kasmir, 2009. Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta

Khendy, 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva

Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public periode 2005-2006, Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Lily, 2005. Pengaruh Kinerja Keuangan Berdasarkan Return On

Investment dan Total Asset Turnover terhadap Investasi Aktiva Tetap pada PT Marga Sandang, Bandung, Skripsi Universitas

Widyatama, Bandung.

Purba, Parentahen, 2002. Analisis dan Perencanaan Keuangan, Edisi 1, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Rochaety, Ety dan Ratih, Tresnati, dkk, 2007. Metodologi Penelitian

Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kesembilan, Alfa Beta, Bandung


(64)

Sunjaja, Ridwan, 2003. Manajemen Keuangan, Literata Lintas Media, Jakarta.

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta

Warren, Reeves, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, 2004. Buku

Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.


(65)

Lampiran i

Daftar Sampel Perusahaan Barang Konsumen

No Stocks Nama Emiten Tanggal Berdiri Tanggal Listing 1 ADES PT. Ades Water Indonesia Tbk 6 Maret 1985 13 Juni 1994 2 AQUA PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 23 Februari

1973

1 Maret 1990 3 BATI PT. BAT Indonesia Tbk 23 September

1979

20 Desember 1979 4 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk 19 Januari

1979

5 Maret 1990 5 SQBI PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk 8 Juli 1970 29 Maret 1983

6 CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk 3 Februari

1986

9 Juli 1996 7 DLTA PT. Delta Djakarta Tbk 15 Juni 1970 30 Januari 1989 8 DVIA PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 5 Februari

1976

11 November 1984 9 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 30 Juni 1971 27 Agustus 1990

10 HMSP PT. HM Sampoerna Tbk 19 Oktober

1963

15 Agustus 1990 11 INAF PT. Indofarma Tbk 2 Januari 1996 17 April 2001 12 INDF PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 14 Agustus

1990

14 Juli 1994

13 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 16 Agustus

1971

4 Juli 2001 14 KDSI PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 9 Januari 1973 29 Juli 1996 15 KICI PT. Kedaung Indah Can Tbk 11 Januari

1974

28 Oktober 1993 16 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 10 September

1966

30 Juli 1991 17 LMPI PT. Langgeng Makmur Industry Tbk 30 November

1972

17 Oktober 1994 18 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk 5 November

1969

30 September 1993

19 MERK PT. Merck Tbk 14 Oktober

1970

23 Juli 1981 20 MLBI PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 3 Juni 1929 15 Desember 1981 21 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk 14 Maret 1978 27 Juli 1995

22 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 17 Februari

1977

4 Juli 1990 23 PSDN PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 16 April 1974 18 Oktober 1994 24 PYFA PT. Pryridam Farma Tbk 27 November

1976


(66)

25 SCPI PT. Schering Plough Indonesia Tbk 1 November 1970

8 Juni 1990 26 SKLT PT. Sekar Laut Tbk 19 Juli 1979 8 September 1993 27 STTP PT. Siantar Top Tbk 12 Mei 1987 16 Desember 1996 28 TSPC PT. Tempo Scan Pacific Tbk 20 Mei 1970 19 Juni 1994 29 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 31 Mei 1991 11 Juni 1997 30 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Tbk 2 November

1970

2 Juli 1990 31 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 5 Desember

1933


(67)

Lampiran ii

Return On Investment tahun 2006-2008

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008

1 PT. Ades Water Indonesia Tbk -55.22 -86.62 -8.2

2 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 6.14 7.39 8.2

3 PT. BAT Indonesia Tbk -10.15 -5.06 -16.4

4 PT. Bentoel International Investama

Tbk 6.2 6.29 5.3

5 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia

Tbk 20.84 22.94 31.9

6 PT. Cahaya Kalbar Tbk 5.45 4.02 4.6

7 PT. Delta Djakarta Tbk 7.58 7.99 11.9

8 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 9.42 8.9 11.1

9 PT. Gudang Garam Tbk 4.64 6.03 7.81

10 PT. HM Sampoerna Tbk 27.89 23.11 24.1

11 PT. Indofarma Tbk 2.22 1.1 0.52

12 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 4.06 3.32 2.61

13 PT. Kimia Farma Tbk 3.49 3.76 3.83

14 PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 1.67 2.68 1.17

15 PT. Kedaung Indah Can Tbk -10.57 19.61 3.54

16 PT. Kalbe Farma Tbk 14.63 13.73 12.3

17 PT. Langgeng Makmur Industry Tbk 0.65 2.33 0.45

18 PT. Mandom Indonesia Tbk 14.89 15.34 12.6

19 PT. Merck Tbk 30.61 27.03 26.2

20 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 12.05 13.57 23.6

21 PT. Mustika Ratu Tbk 3.12 3.52 6.28

22 PT. Mayora Indah Tbk 6.02 7.48 6.71

23 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 4.11 -2.96 3.29

24 PT. Pryridam Farma Tbk 2.08 1.83 2.33

25 PT. Schering Plough Indonesia Tbk -2.52 2 3.31

26 PT. Sekar Laut Tbk 2.86 3.14 2.12

27 PT. Siantar Top Tbk 3.09 3.01 0.76

28 PT. Tempo Scan Pacific Tbk 10.99 10.04 10.8

29 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0.04 3.06 2.82

30 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 1.18 2.22 17.4


(68)

Lampiran iii

Total Asset Turnover 2006-2008

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008

1 PT. Ades Water Indonesia Tbk 0.58 0.74 0.7

2 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 2.12 2.19 2.32

3 PT. BAT Indonesia Tbk 2.24 2.3 2.68

4 PT. Bentoel International Investama

Tbk 1.28 1.19 1.33

5 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia

Tbk 1.17 1.14 1.21

6 PT. Cahaya Kalbar Tbk 1.39 1.32 3.24

7 PT. Delta Djakarta Tbk 0.69 0.74 0.96

8 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 1.03 0.91 0.9

9 PT. Gudang Garam Tbk 1.21 1.18 1.25

10 PT. HM Sampoerna Tbk 2.33 1.9 2.14

11 PT. Indofarma Tbk 1.49 1.26 1.53

12 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 1.35 0.94 0.97

13 PT. Kimia Farma Tbk 1.74 1.71 1.87

14 PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 1.5 1.7 2.21

15 PT. Kedaung Indah Can Tbk 0.54 0.8 1.08

16 PT. Kalbe Farma Tbk 1.31 1.36 1.38

17 PT. Langgeng Makmur Industry Tbk 0.53 0.57 0.58

18 PT. Mandom Indonesia Tbk 1.42 1.4 1.36

19 PT. Merck Tbk 1.72 1.65 1.69

20 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 1.46 1.57 1.4

21 PT. Mustika Ratu Tbk 0.78 0.8 0.86

22 PT. Mayora Indah Tbk 1.27 1.49 1.33

23 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 1.8 2.06 2.48

24 PT. Pryridam Farma Tbk 0.74 0.91 1.21

25 PT. Schering Plough Indonesia Tbk 1.25 1.33 1.02

26 PT. Sekar Laut Tbk 1.2 1.3 1.55

27 PT. Siantar Top Tbk 1.19 1.16 0.99

28 PT. Tempo Scan Pacific Tbk 1.1 1.13 1.22

29 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0.92 0.97 0.48

30 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 0.67 0.83 0.78


(69)

Lampiran iv

Debt Ratio 2006-2008

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008

1 PT. Ades Water Indonesia Tbk 1.92 0.62 0.71

2 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk 0.43 0.42 0.41

3 PT. BAT Indonesia Tbk 0.42 0.5 0.52

4 PT. Bentoel International Investama

Tbk 0.49 0.6 0.61

5 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia

Tbk 0.36 0.3 0.27

6 PT. Cahaya Kalbar Tbk 0.3 0.64 0.59

7 PT. Delta Djakarta Tbk 0.24 0.22 0.24

8 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk 0.26 0.17 0.2

9 PT. Gudang Garam Tbk 0.39 0.4 0.35

10 PT. HM Sampoerna Tbk 0.54 0.48 0.5

11 PT. Indofarma Tbk 0.59 0.71 0.69

12 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.65 0.63 0.66

13 PT. Kimia Farma Tbk 0.3 0.34 0.34

14 PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 0.64 0.58 0.53

15 PT. Kedaung Indah Can Tbk 0.58 0.21 0.23

16 PT. Kalbe Farma Tbk 0.23 0.21 0.23

17 PT. Langgeng Makmur Industry Tbk 0.25 0.26 0.29

18 PT. Mandom Indonesia Tbk 0.09 0.07 0.1

19 PT. Merck Tbk 0.16 0.15 0.12

20 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.67 0.68 0.63

21 PT. Mustika Ratu Tbk 0.09 0.11 0.14

22 PT. Mayora Indah Tbk 0.36 0.41 0.56

23 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 0.59 0.61 0.52

24 PT. Pryridam Farma Tbk 0.21 0.29 0.29

25 PT. Schering Plough Indonesia Tbk 0.01 0.98 0.95

26 PT. Sekar Laut Tbk 0.43 0.47 0.49

27 PT. Siantar Top Tbk 0.26 0.3 0.42

28 PT. Tempo Scan Pacific Tbk 0.18 0.2 0.22

29 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0.73 0.78 0.61

30 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 0.34 0.38 0.34


(70)

Lampiran v

Investasi Aktiva Tetap 2006 -2008

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008

1 PT. Ades Water Indonesia Tbk 0.22 -0.2 -0.13

2 PT. Aqua Golden Mississippi Tbk -0.09 0.16 0.1

3 PT. BAT Indonesia Tbk -0.03 -0.23 0.002

4 PT. Bentoel International Investama

Tbk 0.55 0.09 0.67

5 PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia

Tbk 0.17 0.17 0.06

6 PT. Cahaya Kalbar Tbk -0.36 0.77 0.25

7 PT. Delta Djakarta Tbk -0.06 0.09 -0.06

8 PT. Darya Varia Laboratoria Tbk -0.03 0.15 0.28

9 PT. Gudang Garam Tbk -0.06 -0.06 0.03

10 PT. HM Sampoerna Tbk -0.003 0.47 0.22

11 PT. Indofarma Tbk -0.09 -0.08 0.08

12 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 0.06 0.24 0.18

13 PT. Kimia Farma Tbk -0.01 -0.02 0.006

14 PT. Kedawung Setia Industrial Tbk 0.4 -0.08 0.02

15 PT. Kedaung Indah Can Tbk -0.13 -0.9 -0.18

16 PT. Kalbe Farma Tbk 0.19 0.17 0.1

17 PT. Langgeng Makmur Industry Tbk -0.07 0.08 -0.03

18 PT. Mandom Indonesia Tbk 0.25 0.03 0.23

19 PT. Merck Tbk -0.01 0.01 0.16

20 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 0.06 -0.002 0.11

21 PT. Mustika Ratu Tbk -0.01 0.01 0.09

22 PT. Mayora Indah Tbk 0.008 0.04 0.33

23 PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk -0.06 -0.11 -0.02

24 PT. Pryridam Farma Tbk 0.01 0.003 -0.05

25 PT. Schering Plough Indonesia Tbk 0.3 0.09 0.06

26 PT. Sekar Laut Tbk 2.25 -0.02 0.01

27 PT. Siantar Top Tbk -0.003 0.26 0.07

28 PT. Tempo Scan Pacific Tbk 0.03 0.02 0.05

29 PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -0.09 0.52 0.96

30 PT. Ultra Jaya Milk Tbk 0.004 -0.03 0.0007


(1)

Lampiran v

Investasi Aktiva Tetap 2006 -2008

No Nama Perusahaan

2006

2007

2008

1

PT. Ades Water Indonesia Tbk

0.22

-0.2

-0.13

2

PT. Aqua Golden Mississippi Tbk

-0.09

0.16

0.1

3

PT. BAT Indonesia Tbk

-0.03

-0.23

0.002

4

PT. Bentoel International Investama

Tbk

0.55

0.09

0.67

5

PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia

Tbk

0.17

0.17

0.06

6

PT. Cahaya Kalbar Tbk

-0.36

0.77

0.25

7

PT. Delta Djakarta Tbk

-0.06

0.09

-0.06

8

PT. Darya Varia Laboratoria Tbk

-0.03

0.15

0.28

9

PT. Gudang Garam Tbk

-0.06

-0.06

0.03

10

PT. HM Sampoerna Tbk

-0.003

0.47

0.22

11

PT. Indofarma Tbk

-0.09

-0.08

0.08

12

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

0.06

0.24

0.18

13

PT. Kimia Farma Tbk

-0.01

-0.02

0.006

14

PT. Kedawung Setia Industrial Tbk

0.4

-0.08

0.02

15

PT. Kedaung Indah Can Tbk

-0.13

-0.9

-0.18

16

PT. Kalbe Farma Tbk

0.19

0.17

0.1

17

PT. Langgeng Makmur Industry Tbk

-0.07

0.08

-0.03

18

PT. Mandom Indonesia Tbk

0.25

0.03

0.23

19

PT. Merck Tbk

-0.01

0.01

0.16

20

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk

0.06

-0.002

0.11

21

PT. Mustika Ratu Tbk

-0.01

0.01

0.09

22

PT. Mayora Indah Tbk

0.008

0.04

0.33

23

PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk

-0.06

-0.11

-0.02

24

PT. Pryridam Farma Tbk

0.01

0.003

-0.05

25

PT. Schering Plough Indonesia Tbk

0.3

0.09

0.06

26

PT. Sekar Laut Tbk

2.25

-0.02

0.01

27

PT. Siantar Top Tbk

-0.003

0.26

0.07

28

PT. Tempo Scan Pacific Tbk

0.03

0.02

0.05

29

PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

-0.09

0.52

0.96

30

PT. Ultra Jaya Milk Tbk

0.004

-0.03

0.0007


(2)

Lampiran vi

Hasil SPSS sebelum ditransformasi

one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROI TATO DR INVESTMENT

N 93 93 93 93

Normal Parametersa Mean 6.36796 1.36000 .42667 .099094

Std. Deviation 1.554240E1 .558708 .256656 .3192507

Most Extreme Differences

Absolute .245 .127 .081 .191

Positive .131 .127 .081 .186

Negative -.245 -.064 -.073 -.191

Kolmogorov-Smirnov Z 2.364 1.228 .782 1.840

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .098 .574 .002

a. Test distribution is Normal.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

ROI 93 6.36796 15.542404 -86.620 37.220

TATO 93 1.36000 .558708 .480 3.240

DR 93 .42667 .256656 .010 1.920

INVESTMENT 93 .099094 .3192507 -.9000 2.2500


(3)

(4)

Lampiran vii

Hasil SPSS setelah ditransformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LN_ROI LN_TATO LN_DR LN_INVESTMENT

N 84 93 93 60

Normal Parametersa Mean 1.7071 .2251 -1.0412 -2.4813 Std. Deviation 1.17273 .41275 .70053 1.61268 Most Extreme Differences Absolute .075 .071 .107 .135

Positive .052 .050 .107 .073

Negative -.075 -.071 -.092 -.135

Kolmogorov-Smirnov Z .684 .689 1.030 1.046

Asymp. Sig. (2-tailed) .738 .729 .239 .224

a. Test distribution is Normal.


(5)

(6)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.261 .490 -4.619 .000

LN_ROI .332 .231 .221 1.435 .157 .707 1.415 LN_TATO .135 .613 .033 .221 .826 .768 1.303 LN_DR .812 .369 .322 2.197 .032 .778 1.285 a. Dependent Variable:

LN_INVESTMENT

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 .339a .115 .065 1.51214 1.993

a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 15.712 3 5.237 2.291 .089a

Residual 121.187 53 2.287

Total 136.900 56

a. Predictors: (Constant), LN_DR, LN_TATO, LN_ROI

b. Dependent Variable: LN_INVESTMENT


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengelolaan Aktiva Tetap Dalam Meningkatkan Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 47 91

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 58 101

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public

7 39 97

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 114 120

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 21

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

4 11 16

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 23