Tersedianya Fasilitas Sarana Prasarana

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumberdaya merupakan variabel yang juga mempengaruhi implementasi kebijakan. Sumberdaya dapat berupa sumber daya manusia SDM, sumber daya material, dan infrastuktur lainnya seperti peraturan dan buku-buku pedoman. Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakannya, implementasi tidak akan berjalan efektif.

5.1.3.1 Tersedianya Fasilitas Sarana Prasarana

Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan yang dapat memperlancar terselenggaranya pelaksanaan suatu kebijakan dan dipergunakan untuk mendukung secara langsung dan terikat dengan tugas- tugas yang ditetapkan. Fasilitas fisik juga merupakan faktor penting dalam implementasi kebijakan. Sarana seperti ruang laktasi yang telah disediakan oleh Mall X di Kota Solo sudah mampu mengimplementasikan kebijakan Ruang laktasi ditemapat umum. Untuk fasilitas fisik di Mall X di Kota Solo berdasarkan observasi peneliti hanya ada meja, kursi dan meja untuk ganti popok, fasilitas fisik yang dimiliki Mall X di Kota Solo kurang lengkap. Informan dari pihak pemerintah dan pihak Mall mengatakan bahwa tidak mengetahui ada permenkes yang mengatur mengenai persyaratan dalam menyediakan ruang laktasi di tempat umum, sehingga mengakibatkan tidak tersedianya fasilitas yang benar dan memadai di ruang laktasi di tempat umum dan belum semua tempat umum menyediakan ruang laktasi. Masyarakat kurang puas terhadap fasilitas yang telah disediakan oleh pihak Mall di ruang laktasi karena fasilitas yang ada di ruang laktasi di Mall hanya meja, kursi dan meja ganti popok. Seharusnya ruang laktasi ditempat umum menurut Permenkes no 15 tahun 2013 tentang tata cara penyediaan fasilitas khusus menyusui dan atau memerah air susu ibu minimal harus menyediakan meja, kursi, westafel dan sabun cuci tangan, tetapi menurut hasil observasi fasilitas yang ada hanya meja dan kursi. Dan juga terdapat persyaratan kesehatan untuk ruang laktasi , menurut Permenkes no 15 tahu 2013 persyaratan kesehatan tersebut yaitu tersedianya ruangan khusus dengan ukuran minimal 3x4 m ; ada pintu yang dapat dikunci, yang mudah dibukaditutup; lantai keramiksemenkarpet; memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup; bebas potensi bahaya di tempat kerja termasuk bebas polusi; lingkungan cukup tenang jauh dari kebisingan; penerangan dalam ruangan cukup dan tidak menyilaukan; kelembapan berkisar antara 30-50, maksimum 60; dan tersedia wastafel dengan air mengalir untuk cuci tangan dan mencuci peralatan. Tetapi ruang laktasi yang ada di Mall X di Kota Solo belum memenuhi persyaratan kesehatan tersebut. Dibuktikan dengan pernyataan informan dari ibu menyusui yang mengatakan bahwa ruang laktasi bising, panas dan pengap. Fasilitas sarana prasarana di ruang laktasi sangat penting, hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulli Aulia Ruki 2011 selain pentingnya keberadaan sebuah ruang ibu dan anak bukan hanya menjadi penunjang suksesnya program menyusui ekslusif namun juga dapat menjadikan sebuah motivasi ibu dengan didukungan kegiatan tersebut oleh banyak kalangan. Sebuah interior ruang ibu dan anak yang didesain dengan mempertimbangkan aspek teknis dan non-teknis akan membangun perasaan atau mood si ibu dalam memberikan asinya untuk anaknnya. Menurut hasil observasi yang telah dilakukan peneliti belum tersedia wastafel dengan air mengalir untuk cuci tangan dan mencuci peralatan, lingkungan tidak cukup tenang masih dekat dari kebisingan dan tidak memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup. Sehingga dapat disimpulkan jika fasilitas sarana prasarana di ruang laktasi yang ada di Mall X di Kota Solo kurang baik dan lengkap.

5.1.3.2 Ketersediaan Dana