SIKAP IMPLEMENTATOR PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

pemerintah tidak membantu mengenai dana, karena hanya tempat umum yang milik pemerintah saja seperti terminal dan stasiun yang diberi bantuan dana oleh pemerintah kota, sedangkan untuk tempat umum milik swasta dana dari pemilik tempat umum. Tapi pihak Mall sendiri belum menyediakan dana khusus untuk perawatan ruang laktasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dana untuk dari pendirian sampai perawatan ruang laktasi yang ada di Mall X di Kota Solo berasal dari tempat umum itu sendiri tidak ada bantuan dari Pemerintah maupun sponsor dari pihak swasta.

5.1.4 SIKAP IMPLEMENTATOR

Sikap disini adalah sikap para pelaksana yang mendukung kebijakan yang telah ditetapkan. Menurut Edward III kecenderungan-kecederungan atau disposisi merupakan salah satu faktor yang mempunyai konsekuensi penting bagi implementasi kebijakan yang efektif. Jika para pelaksana mempunyai kecenderungan atau sikap positif atau adanya dukungan terhadap implementasi maka terdapat kemungkinana yang besar implementasi kebijakan akan terlaksana sesuai keputusan awal. Demikian sebaliknya jika para pelaksana bersikap negatif atau menolak terhadap implementasi kebijakan akan menghadapi kendala yang serius. Apabila implementator memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Berhubungan dengan kesediaan dari para implementor untuk menyelesaikan kebijakan publik tersebut, kecakapan saja tidak mencukupi tanpa kesediaan dan komitmen untuk melaksanakan kebijakan. Disposisi menjaga konsistensi tujuan antara apa yang ditetapkan pengambil kebijakan dan pelaksana kebijakan. Kunci keberhasilan program atau implementasi kebijakan adalah sikap pekerja terhadap penerimaan dan dukungan atas kebijakan atau dukungan yang telah ditetapkan Setyadi dan Iwan Tritenty,2005. Hasil penelitian menunjukan bahwa Mall telah menyediakan Ruang Laktasi sejak tahun 2009 sebelum Pemerintah mengeluarkan kebijakan Ruang Laktasi di Temapat Umum. Pihak Mall mengatakan kalau mereka menyediakan ruang laktasi karena ruang laktasi merupakan bagian dari fasilitas publik yang harus ada di Mall. Dan tidak adanya koordinasi antara pihak Pemerintah dengan Pihak Mall. Pemerintah yaitu Dinkes berkoordinasi dengan Puskesmas dan pihak Puskesmaslah yang harusnya berkoordinasi dengan tempat umum, tetapi kenyataannya tidak ada koordinasi antara Puskesmas dengan pihak Mall karena keterbatasan waktu dan sumber daya manusia dari pihak Puskesmas, pihak Puskesmas hanya berkoordinasi dengan pihak Kelurahan. Tidak pernah diadakan survey kepuasan kepada pengunjung tentang ruang laktasi yang ada di Mall X di Kota Solo dan dari pihak Mall juga tidak menyediakan daftar hadir untuk pengunjung ruang laktasi yang ada di Mall X di Kota Solo. Dari pihak Pemerintah juga belum dibentuk tim khusus untuk pembinaan dan pengawasan terhadap ruang laktasi yang ada tempat umum, karena tidak ada anggaran khusus dari pusat maupun dari Pemkot untuk membentuk tim khusus, dari pihak Pemerintah hanya memantau saja apakah di tempat umum sudah ada ruang laktasinya atau belum kalau sudah apakah sudah berjalan dengan baik dan benar dan tugas memantau itu dari pihak Puskesmas. Tugas memantau ini dititipkan kepada Puskesmas karena tidak ada anggaran khusus dan hampir disetiap kecamatan ada satu Puskesmas sehingga mempermudah dalam memantau. Menurut hasil observasi belum disediakan konselor ASI di ruang laktasi yang ada di Mall X di Kota Solo. Pihak Mall juga menyatakan bahwa tidak mengetahui kalau di ruang laktasi yang ada di tempat umum harus menyediakan konselor ASI. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sara Javanparast 2011 mengatakan bahwa tempat penitipan anak memiliki kebijakan khusus untuk mendukung program menyusui ASI . Sikap Implementator disini positif karena sudah mendirikan ruang laktasi sebelum pemerintah mewajibkan tempat umum menyediakan ruang laktasi walaupun pihak mall tidak mengetahui tentang kebijakan ruang laktasi di tempat umum, tetapi pihak Mall kurang fokus dalam menjalankan kebijakan ini hal itu dibuktikan dengan pihak Mall tidak mengetahui siapa saja pengunjung ruang laktasi yang berada di Mall.

5.1.5 KONDISI LINGKUNGAN