berarti sama, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama. Jadi yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia mengartikan komunikasi sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
dapat dipahami. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan Rohim,
2009. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
5.1.2.1 Penyaluran Informasi
Proses penyaluran informasi yang baik akan mengurangi terjadinya miskomunikasi sehingga akan mangurangi terjadinya penyimpangan
implementasi. Oleh karena itu apa yang menjadi tujuan dan sasaran kebijakan harus disalurkan kepada kelompok sasaran. Kebijakan melibatkan berbagai
instansi sebagai kelompok sasarannya. Masing-masing instansi harus melakukan tugasnya sesuai dengan proporsi tugasnya masing-masing. Masing-
masing bertanggung jawab terhadap terlaksananya kebijakan ini. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hanya dari pihak
kelurahan yang mengetahui dari sosialisasi Puskesmas Pajang dan hanya satu informan dari ibu menyusui pengunjung mall saja yang sudah mengetahui
adanya kebijakan ruang laktasi di tempat umum melalui internet. Informan lain tidak mengetahui, karena pihak Dinkes hanya memberikan sosialisasi kepada
fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas lalu pihak Puskesmas mensosialisasikan kepada tempat publik yang ada di wilayah kerjanya, tetapi
pihak puskesmas hanya mensosialisasikan kepada kelurahan, tidak
memberikan sosialisasi kepada pihak mall karena keterbatasan waktu dan keterbatasan sumberdaya manusia .
Informasi tersebut sudah tersalurkan dengan benar dan komunikasi mengenai adanya kebijakan ini sudah ditransmisikan dengan tepat serta
terdapat banyak cara untuk mensosialisasikan kebijakan yaitu dengan mempublikasikan seremoni penandatanganan naskah kebijakan publik, berita
di media masa, seminar, dan sarana lainnya seperti buklet, leaflet, dan lain sebagainya.
Dari informasi yang berhasil diperoleh, hanya 1 orang informan yang menyatakan mendapatkan informasi ini melalui forum sosialisasi. Informan
lainnya mendapatkan informasi melalui internet. Artinya sosialisasi yang dilakukan Dinkes melalui tatap muka dengan fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas dan Rumah Sakit serta Puskesmas melalui tatap muka dengan pihak Kelurahan belum berhasil, mungkin juga belum tepat sasaran. Tetapi
inipun mengindikasikan bahwa di zaman sekarang, dengan kemajuan teknologi, informasi bisa didapatkan dari media elektronik, dimana orang tidak
lagi harus meninggalkan tempat menuju lokasi tertentu hanya untuk mendapatkan informasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sasaran dari
kebijakan belum memenuhi target. Hal ini dapat dibuktikan oleh Yuliana Saptiti Sari 2013 bahwa Sasaran dalam pelaksanaan program masih terbatas
sehingga tidak optimal untuk dapat mencapai target. Internet dari sudut pandang ilmu komunikasi belum mempunyai status
yang pasti sebagai media komunikasi. Internet memilki tiga fasilitas utama
yang digunakan dalam berkomunikasi, yaitu electronic mail, websites serta internet relay chatt. Websites lebih digunakan sebagai media komunikasi
massa dengan unique point berupa periodisasi, pesan yang universal dan up to date informations. Internet memungkinkan pengguna komputer diseluruh dunia
untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi Sidharta, 2006.
5.1.2.2 Kejelasan Informasi