376
3. Setelah resin masuk ke rongga kaca yang telah dibor, keringkan dengan menggunakan ultraviolet.
4. Selanjutnya, retakkan kembali disuntik dengan resin yang lebih kental agar rongga retakkan makin padat terisi resin.
5. Lakukan pengeringan kembali dengan ultraviolet. 6. Setelah kering, permukaan sekitar kaca yang retak diolesi Cerium
bahan poles kaca. Lakukan pemolesan dengan menggunakan sender kecil.
7. Setelah rata, kaca dibersihkan.
14.2. Adhesive perekat
Adhesive adalah lem perekat yang dapat berbentuk cair ataupun pasta. Setelah menjadi kering, adhesive ini akan berubah mengeras
menjadi seperti material karet. Penggunakan adhesive pada kendaraan sangat banyak, pada sambungan rivet, kaca kendaraan ataupun baut dan
mur yang jarang dibongkar pasang maka baut dan mur diberi adhesive. Untuk beberapa bagian tertentu, proses menggunakan adhesive akan
lebih cepat dan dapat menurunkan biaya produksi. Selain itu dengan menggunakan adhesive maka komponen akan terlindung dari kebocoran
air yang akan masuk ke dalam kendaraan yang dapat menyebabkan korosi.
Gambar 14.2 Peralatan perbaikan kaca
377
Gambar 14.3
Sealent gun Gambar di samping merupakan alat untuk mengaplikasikan sealent ke
bodi otomotif khususnya yang bersifat pasta. Ada beberapa jenis sealent ini, dari yang menggunakan aplikasi suhu yang rendah sampai pada suhu
yang tinggi.
Gambar 14.4 Sealent temperatur rendah dan tinggi Bentuk dari sealent yang dipanaskan sesuai dengan ujung dari sealent
gun. Berikut ini beberapa contoh ujung sealant.
Gambar 14.5 Tipe pipih, oval, dan membulat
378
Gambar 14.6 Tipe khusus dan adaptor
Gambar 14.7 Peralatan untuk mengebor kaca untuk injeksi
379
Gambar 14.8 Peralatan perbaikan kaca kendaraan dengan metode injeksi
Gambar 14.9 Macam sealent dan sealent gun tipe listrik
380
14.3. Windshield
Windshield Kaca Depan Kendaraanterbuat dari kaca yang aman dan terdiri dari dua lapisan yang didalamnya terdapat lapisan plastik yang
sangat kuat atau sering disebut dengan laminated safety glass. Windshield terpasang pada bodi kendaraan depan menerima beban yang
disebabkan oleh angin sebagai akibat dari aerodinamika kendaraan.
Semakin cepat laju kendaraan, maka beban yang diterima windshield juga semakin besar. Untuk kendaraan yang telah dirancang
untuk kecepatan tinggi, desain dari kaca kendaraan dibuat landai, sehingga hambatan yang diterima kendaraan secara keseluruhan juga
dapat dikurangi, sebagai konsekuensi volume ruang dalam kendaraan juga berkurang.
Ada beberapa komponen yang terdapat pada kaca depan, yaitu windshield glass, molding, spacer,retainers, baut-baut dan ada juga yang
dilengkapi dengan weatherstrip.
Gambar 14.10 Komponen kaca depan