Pengertian Sistem Ekonomi Kerakyatan

rakyat kecil dan kemajuan ekonomi rakyat, yaitu keseluruhan aktivitas perekonomian yang dilakukan oleh rakyat kecil. Bila tujuan utama ekonomi kerakyatan itu dijabarkan lebih lanjut, maka sasaran pokok ekonomi kerakyatan dalam garis besarnya meliputi lima hal berikut: 1 tersedianya peluang kerja dan penghidupan yang layak bagi seluruh anggota masyarakat, 2 terselenggaranya sistem jaminan sosial bagi anggota masyarakat yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan anak-anak terlantar, 3 terdistribusikannya kepemilikan modal material secara relatif merata di antara anggota masyarakat, 4 terselenggaranya pendidikan nasional secara cuma-cuma bagi setiap anggota masyarakat dan 5 terjaminnya kemerdekaan setiap anggota masyarakat untuk mendirikan dan menjadi anggota serikat-serikat ekonomi. Sejalan dengan itu, sebagaimana ditegaskan oleh Pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945, negara memainkan peranan yang sangat penting dalam sistem ekonomi kerakyatan. Peranan negara tidak hanya terbatas sebagai pengatur jalannya roda perekonomian. Melalui pendirian Badan-badan Usaha Milik Negara BUMN, yaitu untuk menyelenggarakan cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, negara dapat terlibat secara langsung dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan ekonomi tersebut. Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi tidak jatuh ke tangan orang seorang, yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak oleh segelintir orang yang berkuasa. Mekanisme alokasi dalam sistem ekonomi kerakyatan, kecuali untuk cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, tetap di dasarkan atas mekanisme pasar. Tetapi mekanisme pasar bukan satu-satunya. Selain melalui mekanisme pasar, alokasi juga didorong untuk diselenggarakan melalui mekanisme usaha bersama koperasi. Mekanisme pasar dan koperasi dapat. diibaratkan seperti dua sisi dari sekeping mata uang yang sama dalam mekanisme alokasi sistem ekonomi kerakyatan. Sumber: http:www.ekonomikerakyatan.ugm.ac.idMy20Websanafri.htm

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada semester genap kalendar akademik tahun 2010- 2011 Universtias Lampung. Lokasi penelitian dilaksanakan di dua tempat berbeda yaitu Eksperimen alat dan analisis di Laboratorium Fungsionalisasi Polimer Jurusan Kimia FMIPA Unila dan Survei Lapangan di Desa Gunung Terang dan Desa Way Emas Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Lokasi ini dipilih karena merupakan sentra industri arang tempurung kelapa yang ada di Propinsi Lampung saat ini.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada penelitian ini selain kuisioner survey adalah reaktor pirolisis, cawan petri, beaker gelas 1L, 500 ml, erlenmeyer 500 ml dan 250 ml, gelas ukur 100 ml, 50 ml dan 10 ml, labu ukur 200 ml, pipa alumunium 150 cm, selang 30 cm, toples 5000 ml dan timbangan ukur. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah tempurung kelapa 5.6 kg, larutan NaOH, aquades 800 ml, etanol 96,7 8 L.

C. Metode 1. Angket Kuesioner

Angket kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal–hal yang diketahui Arikunto, 2002:128. Menurut Riduwan 2002:25, angket kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan jawaban sesuai dengan permintaan pengguna. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang program-program pelayanan sebagai variabel bebas. Alasan digunakan metode ini adalah: a. Responden adalah orang yang tahu tentang dirinya sendiri sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan benar sebab materi yang diungkap lebih bersifat pribadi; b. Hemat waktu, tenaga dan biaya.

2. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini hanya sebagai metode pendukung pengambilan data penelitian. Moleong 1997:135 menjelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh kedua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.

3. Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk hasil survey lapangan dan eksperimen laboratorium. Selain itu juga menggunakan metode stokiometri untuk menghitung CO 2 , Sedangkan untuk mengetahui kelayakan pengembangan teknologi pirolisis ini juga digunakan analisis finansial