Kelapa ATK, Pelaku pembuat Kopra, Kopra dan ATK serta juga warga yang menjadi petani kelapa saja. Berdasarkan karakteristik sampel, maka
peneliti menentukan sampel terpilih dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Alasan utama menggunakan metode ini karena keberagaman
ataupun perilaku petani yang melakukan aktifitas seperti yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecil bahkan hampir sama homogen. Sehingga
penentuan sampel dapat dilakukan dengan metode keterwakilan saja sesuai dengan tujuan penelitian.
Responden yang diwawancarai adalah petani yang melakukan aktifitas pembuatan ATK sebanyak 2 orang, Kopra dan ATK sebanyak 2 orang serta 2
orang warga yang hanya menjadi petani kelapa saja. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini hanya pelaku industri ATK saja, selainnya
hanya untuk data pembanding untuk melihat kondisi sosial ekonomi petani yang beraktifitas bukan membuat ATK. Sedangkan untuk pelaku ATK di
Desa Gunung Terang terdapat 4 KK, dengan total untuk Kabupaten Lampung Selatan terdapat ± 20 KK. Wawancara dilakukan langsung di tempat usaha
arang tempurung kelapa, seperti ditunjukan dalam Gambar 3.
Gambar 3. Wawancara responden di Lapangan
B. Potensi Tanaman Kelapa 1. Tanaman Kelapa
Tanaman kelapa Cocos nucifera L merupakan salah satu tanaman yang termasuk dalam famili Palmae dan banyak tumbuh di daerah tropis, seperti di
Indonesia. Kelapa dikenal sebagai tanaman serbaguna karena seluruh bagian tanaman ini bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mempunyai nilai ekonomis
yang cukup tinggi. Salah satu bagian yang terpenting dari tanaman kelapa adalah buah kelapa. Bagian tanaman ini menjadi yang terpenting terdiri dari beberapa
komponen, seperti terlihat dalam Tabel 3 yang semuanya memiliki nilai ekonomis.
Tabel 3. Presentase komposisi buah kelapa
Bagian Buah Jumlah Berat
Daging Buah Sabut
Air Kelapa Tempurung
28 35
25 12
Sumber : Palungkun, 2001
2. Produk Dari Buah Kelapa 2.1 Daging Buah
Selain Virgin Coconut Oil VCO, produk lain daging buah kelapa minyak goreng, kosmetik dan cocodiesel atau biodiesel sebagai bahan pengganti solar.
Selama ini pengolahan buah kelapa belum optimal dari sisi ekonomi karena masih banyak komponen buah kelapa yang kurang dimanfaatkan di antaranya
sabut kelapa, tempurung kelapa dan air kelapa.
2.2 Sabut Kelapa
Sabut kelapa dapat diproses sebagai barang kerajinan atau dipacking dalam ukuran tertentu untuk diekspor sebagai bahan pembuat jok mobil, kasur serat
sabut kelapa, dan jaring sabut kelapa cocomesh untuk menahan erosi pada lahan kritis. Dari sabut juga dihasilkan cocodust yang dapat digunakan sebagai
medium tanaman hias atau sayur-sayuran.
2.3 Air Kelapa
Air kelapa diolah menjadi Nata Decoco, yakni hasil fermentasi dari air kelapa, biasanya dijadikan campuran dalam hidangan penutup makan, dapat juga
sebagai minuman berserat.
3. PengolahanTempurung Kelapa
Tempurung kelapa merupakan bagian buah kelapa yang fungsinya secara biologis adalah pelindung inti buah dan terletak di bagian sebelah dalam sabut
dengan ketebalan berkisar antara 3–6 mm. Tempurung kelapa dikategorikan sebagai kayu keras tetapi mempunyai kadar lignin yang lebih tinggi dan kadar
selulosa lebih rendah dengan kadar air sekitar 6-9 dihitung berdasarkan berat kering dan terutama tersusun dari lignin, selulosa dan hemiselulosa Tilman,
1981.
Tabel 4. Komposisi kimia tempurung kelapa Komponen
Persentase
Selulosa Hemiselulosa
Lignin Abu
Komponen ekstraktif Uronat anhidrat
Nitrogen Air
26.6 27.7
29.4 0.6
4.2 3.5
0.1 8.0
Sumber: Suhardiyono, 1988