67 Hasil dari proses penyaringan rancangan peraturan daerah oleh badan
legislasi kemudian akan diberikan ke badan musyawarah yang kemudian akan menjadwalkan rapat untuk membahas peraturan daerah yang sudah disusun sesuai
dengan kebutuhan yang paling penting bagi kota Medan. Badan musyawarah ini kemudian akan membuat nota pengantar yang
ditujukan untuk Walikota dan setelah itu badan musyawarah kembali menjadwalkan rapat dalam bentuk paripurna untuk mendengar pandangan umum
DPRD oleh fraksi – fraksi terhadap nota pengantar rancangan peraturan daerah
yang akan dibahas, selanjutnya kepala daerah akan menanggapi dan menjawab tanggapan dari fraksi
–fraksi terhadap rancangan peraturan daerah ini. Tanggapan ini dibalas paling lama seminggu setelah disampaikan dalam rapat.
3.3. Pembentukan Panitia khusus pansus
Panitia khususpansus merupakan badan yang dibentuk untuk membantu pembuatan suatu rancangan peraturan daerah. Pansus terdiri dari anggota
– anggota komisi DPRD yang terkait dengan rancangan peraturan daerah yang akan
dibahas dan juga oleh utusan fraksi. Pansus dibentuk untuk membantu menyusun rancangan peraturan daerah yang telah disaring oleh badan legislasi untuk
dipelajari, dikaji ataupun membandingkannya dengan peraturan daerah di daerah lain.
Universitas Sumatera Utara
68 Seperti yang dikatakan oleh Bapak Drs H Amiruddin Selaku ketua DPRD
kota Medan Periode 2009 – 2014, ia mengatakan seperti berikut
“Pansus ini bisa ada bisa juga tidak, jika diperlukan untuk membantu pembahasan peraturan daerah maka pansus akan dibentuk. Namun jika
rancangan peraturan daerah itu bisa dibahas oleh komisi – komisi yang
terkait dengan rancangan peraturan daerah tersebut maka pansus tidak perlu dibentuk
.”
28
Dari yang dikatakan oleh Bapak Drs H Ammiruddin, pembentukan panitia khusus harus mempelajari dengan teliti peraturan daerah yang akan mereka bahas
karena mereka yang nantinya akan merumuskan, melihat dan membandingkan peraturan daerah tersebut dengan peraturan daerah yang sudah ada di daerah lain.
Melalui kunjungan kerja itu nantinya pansus akan melihat bagaimana peraturan daerah itu diterapkan.
Pansus yang dibentuk memberikan daftar nama anggota pansus ke badan musyawarah DPRD yang kemudian badan musyawarah akan menjadwalkan
program kerja pansus. Masa kerja pansus hanya 30 hari kerja, namun apabila dibutuhkan penambahan waktu untuk membahas rancangan peraturan daerah.
Pansus harus melaporkannya kembali ke badan musyawarah untuk penambahan waktu pembahasan rancangan peraturan daerah.
28
Hasil wawancara dengan Bapak Drs H Ammiruddin tanggal 21 Mei 2015 di Kediaman Bapak Drs H Ammiruddin
Universitas Sumatera Utara
69 Badan musyawarah akan memberikan jadwal kerja pansus lalu pansus
akan melakukan kunjungan kerja ke dinas terkait terlebih dahulu untuk mendiskusikan tentang rancangan peraturan daerah. Selanjutnya pansus
melakukan public hearing bersama steke holder ataupun dengan perusahaan –
perusahaan terkait untuk memberikan masukan terhadap rancangan peraturan daerah. Pansus kembali melakukan kunjungan kerja ke daerah
– daerah yang sudah memiliki peraturan daerah tersebut untuk melihat dampak, manfaat, dan
hasil dari peraturan daerah itu. Setiap rapat pembahasan oleh pansus selalu akan menghadirkan bagian
hukum sekda kota Medan. Ini dilakukan untuk membantu membahas sanksi apa yang sudah ada dalam rancangan peraturan daerah tersebut. Sanksi tersebut bisa
berupa teguran, denda, ataupun pidana. Pansus yang kemudian akan menentukan, seberapa besar sanksi dalam setiap rancangan peraturan daerah karena pansus
dibentuk untuk membantu dan menyempurnakan rancangan peraturan daerah. Kendala yang dihadapain oleh pansus ini adalah pada saat kunjungan kerja
ke daerah lain, karna tidak semua daerah memiliki peraturan daerah yang sama. Pansus harus dapat melihat apakah peraturan daerah yang akan dibuat itu cocok
atau tidak jika diterapkan di kota Medan dan juga manfaat kedepannya bagi masyarakat dan perkembangan daerah.
Universitas Sumatera Utara
70 Setelah pansus menyelesaikan tugasnya, hasil laporan kerja pansus atas
rancangan peraturan daerah akan diserahkan kepada pimpinan DPRD kota Medan yang kemudian akan diserahkan kembali ke badan musyawarah untuk
menjadwalkan rapat dalam bentuk paripurna untuk membahas hasil rancangan peraturan daerah yang telah dikerjakan oleh pansus.
Proses akhir dalam pembuatan rancangan peraturan daerah menjadi peraturan daerah adalah mendengarkan pendapat akhir oleh fraksi
– fraksi. Disini akan memberikan persetujuan apakah rancangan peraturan daerah tersebut
disahkan atau tidak. Sesuai dengan tata tertib DPRD kota Medan, jika 23 jumlah anggota DPRD setuju terhadap rancangan peraturan daerah tersebut maka akan
dilakukan persetujuan bersama untuk mensahkan rancangan peraturan daerah tersebut menjadi peraturan daerah. Peraturan daerah yang telah siap ini kemudian
akan disampaikan ke gubernur untuk mengevaluasinya dan kemudian akan menempatkannya dalam lembaran daerah kota Medan.
“Peraturan daerah tertentu yang mengatur pajak daerah, retribusi daerah, APBD, perubahan APBD, dan tata ruang akan berlaku setelah melalui
tahapan evaluasi oleh pemerintah. Hal ini dilakukan untuk melindungi kepentingan umum, menyesuaikan dengan peraturan perundang
– undangan yang lebih tinggi dan dengan peraturan
daerah lainnya.”
29
29
Hasil wawancara denga Bapak Drs H Ammiruddin tanggal 21 Mei 2015 di Kediaman Bapak Drs H Ammiruddin
Universitas Sumatera Utara
71 Jika terdapat peraturan daerah yang bertentangan dengan kepentingan
umum atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, maka Pemerintah Pusat berwenang membatalkannya, sedangkan daerah yang tidak puas terhadap
pembatalan tersebut dapat mengajukan keberatan kepada Mahkamah Agung.
3.4. Peranan DPRD kota Medan Dalam Proses Legislasi