64 Sehingga nantinya peraturan daerah yang keluar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.”
25
Pengusulan draft rancangan peraturan daerah dari pemerintah kota Medan terlebih dahulu menerima masukan dari dinas
– dinas kota sebelum mengusulkannya ke DPRD. Pemerintah menampung setiap usulan dan kebutuhan
dari dinas – dinas tersebut lalu kemudian akan menseleksinya lagi sebelum
diberikan ke DPRD dalam bentuk draft rancangan peraturan daerah. Proses ini yang dilakukan oleh pemerintah kota dalam mengusulkan setiap rancangan
peraturan daerah dengan terlebih dahulu mencari tahu kebutuhan masing – masing
dinas. Peraturan daerah yang diusulkan oleh pemerintah kota Medan nantinya akan
dibantu dengan pembentukan panitia khusus yang beranggotakan anggota –
anggota komisi terkait ataupun juga utusan fraksi.
3.2. Proses penyaringan rancangan peraturan daerah oleh badan legislasi.
Pada tahapan ini rancangan peraturan daerah yang masuk akan diseleksi hanya oleh badan legislasi dan dinas
– dinas terkait untuk mencari peraturan daerah mana yang paling diperlukan paling penting untuk kota Medan. Melalui
proses penyaringan ini nantinya akan dipilih peraturan daerah mana yang akan dibahas dalam rapat paripurna oleh DPRD kota Medan.
25
Hasil wawancara dengan Bapak Drs H Ammiruddin tanggal 21 Mei 2015 di Kediaman Bapak Drs H Ammiruddin
Universitas Sumatera Utara
65 Badan legislasi mempunyai cara untuk menseleksi setiap rancangan
peraturan daerah yang datang baik itu dari anggota DPRD atau pemerintah kota, yaitu dengan menggunakan skala prioritas. Skala prioritas ini adalah bagaimana
peraturan daerah tersebut sangat dibutuhkan atau tidak untuk daerah dan juga untuk masyarakat. Dengan menggunakan metode ini badan legislasi akan
memberikan hasil dari rancangan peraturan daerah mana yang paling dibutuhkan oleh daerah dan masyarakat saat ini. Rancangan peraturan daerah ditetapkan untuk
jangka waktu 1 tahun namun apabila ada usulan rancangan peraturan daerah yang belum disahkan pada tahun tersebut dapat dibahas lagi untuk tahun berikutnya
dengan melihat kebutuhan daerah. Rancangan peraturan daerah dari DPRD dan pemerintah kota diawali
dengan penyusunan naskah akademik. Naskah akademik ini merupakan latar belakang dari setiap rancangan peraturan daerah. Dalam setiap naskah akademik
terdapat latar belakang masalah, tujuan, dampak, manfaat dan objek yang diatur. Adanya naskah akademik ini mempermudah badan legislasi untuk memilih
rancangan peraturan daerah mana yang akan dibuat menjadi peraturan daerah sesuai dengan skala prioritas daerah.
Badan legislasi pun memiliki kendala tersendiri dalam proses penseleksian rancangan peraturan daerah ini. Seperti yang dikatakan oleh Bapak Surianda lubis
yang menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi, ia mengatakan
Universitas Sumatera Utara
66 “Kendala yang paling sering terjadi adalah ketidak seriusan dinas – dinas
terkait untuk melanjutkan rancangan peraturan daerah tersebut sehingga mengakibatkan terlambatnya proses penseleksian rancangan peraturan
daerah yang ada. Karena badan legislasi harus memanggil dinas – dinas
terkait tersebut untuk bersama – sama melakukan kajian terhadap rancangan
peraturan daerah. ”
26
Dari apa yang dikatakan oleh Bapak Surianda Lubis dapat diliat bahwa tugas dari badan legislasi selain harus menyaring peraturan daerah mana yang
paling dibutuhkan diprioritaskan juga harus bisa mengajak dinas – dinas terkait
untuk sama – sama membuat peraturan daerah yang baik. Namun tetap saja ada
kendala yang akan dihadapin untuk membuat peraturan daerah yang baik dan tepat. Seperti sulitnya mengadakan rapat dengan dinas
– dinas terkait. “Selanjutnya, kurangnya inisiatif rancangan peraturan daerah oleh anggota
DPRD kota Medan yang seharusnya mereka lebih tahu akan masalah yang ada di tengah
– tengah masyarakat. Sehingga nantinya peraturan – peraturan daerah yang keluar adalah peraturan daerah yang pro akan
masyarakat.”
27
26
Hasil wawancara dengan Bapak Surianda Lubisa tanggal 20 Mei 2015 di Gedung DPRD kota Medan pukul 14.00
27
Hasil wawancara dengan Bapak Drs H Ammiruddin tanggal 21 Mei 2015 di Kediaman Bapak Drs H Ammiruddin
Universitas Sumatera Utara
67 Hasil dari proses penyaringan rancangan peraturan daerah oleh badan
legislasi kemudian akan diberikan ke badan musyawarah yang kemudian akan menjadwalkan rapat untuk membahas peraturan daerah yang sudah disusun sesuai
dengan kebutuhan yang paling penting bagi kota Medan. Badan musyawarah ini kemudian akan membuat nota pengantar yang
ditujukan untuk Walikota dan setelah itu badan musyawarah kembali menjadwalkan rapat dalam bentuk paripurna untuk mendengar pandangan umum
DPRD oleh fraksi – fraksi terhadap nota pengantar rancangan peraturan daerah
yang akan dibahas, selanjutnya kepala daerah akan menanggapi dan menjawab tanggapan dari fraksi
–fraksi terhadap rancangan peraturan daerah ini. Tanggapan ini dibalas paling lama seminggu setelah disampaikan dalam rapat.
3.3. Pembentukan Panitia khusus pansus