Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu untuk memecahkan masalah kehidupannya dengan cara wawancara dan dengan cara
yang sesuai dengan keadaan yang dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya Bimo Walgito, 2010: 8.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang
diberikan oleh pekerja profesional konselor dalam membantu membuat pilihan- pilihan dan penyesuaian yang bijaksana serta mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki individu.
2.2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan Bimbingan dan Konseling adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri klien sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh
klien. Konselor berupaya untuk memfasilitasi dan memberikan dukungan , bersama klien membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah demi perubahan
ke arah lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam konseling Mulawarman dan Supriyo, 2006: 12.
2.2.3 Prinsip Konseling
Prinsip-prinsip konseling merupakan pedoman atau acuan yang digunakan dalam melaksanakan konseling. Prinsip-prinsip tersebut dibuat
berdasarkan kajian filosofis, hasil-hasil penelitian dan pengalaman praktis tentang hakikat manusia , perkembangan budaya, pengertian, tujuan, fungsi, dan
proses penyelenggaraan konseling. Adapun prinsip-prinsip konseling yang dimaksud menurut Supriyo dan Mulawarman 2006: 21 adalah:
1 Program konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan lembaga misalnya
sekolah, kebutuhan individu masyarakat 2
Dalam konseling terdapat dua individu yaitu konselor dan klien yang memproses penyelesaian masalah melalui serangkaian interview
3 Konseling merupakan proses fundamental dalam diri klien, terutama
dalam perubahan sikap dan tindakan 4
Konseling lebih banyak menekankan pada masalah sikap daripada tindakan
5 Konseling berlangsung pada situasi pertemuan dan jalinan hubungan yang
khas 6
Konseling lebih menekankan pada penghayatan emosional daripada intelektual
7 Konseling sebagai kegiatan profesional, dilaksanakan oleh orang-orang
yang telah memiliki persyaratan profesional baik dalam pengetahuan maupun kepribadiannya. Oleh karena itu tenaga ahli yang memperoleh
pendidikan dan latihan khusus dalam bidang bimbingan dan konseling
8 Konseling melayani semua individu , tanpa memandang umur, jenis
kelamin, suku bangsa, agama atau status sosial ekonomi.
2.2.4 Keterampilan Dasar Konseling