Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Tinjauan pustaka meliputi 1 penelitian terdahulu, 2 Bimbingan dan Konseling 3 Voluntary Counseling and Testing VCT 4 hipotesis penelitian.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain. Tujuan dari penelitian terdahulu adalah sebagai bahan masukan bagi pemula untuk membandingkan antara penelitian yang satu degan penelitian yang lain. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan dengan topik penelitian ini dipaparkan sebagai berikut: Hasil penelitian skripsi Selvy Agustina 2010 tentang Hubungan asal inisiatif dan Kesediaan Tes HIV Human Immunodeficiency Virus pada orang beresiko tinggi terinveksi HIV di Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asal inisiatif dengan kesediaan tes HIV pada orang beresiko tinggi terinfeksi HIV di Surakarta. Hasil penelitian ini dikatakan bahwa ada hubungan antara asal inisiatif dengan kesediaan tes HIV pada orang beresiko terinfeksi di Surakarta yang bermakna secara statistic p0,05 . Hasil penelitian skripsi Evi Jayanti 2008 tentang deskripsi dan Faktor yang berpengaruh terhadap status HIV pada pengguna klinik- klinik layanan tes HIV di DKI Jakarta dan Bali tahun 2006-2007. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengguna layanan tes HIV dan factor yang berpengaruh terhadap status HIV positif pada klien layanan tes HIV di Jakarta dan Bali tahun 2007 , Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa kelompok beresiko dari kalangan penasun memiliki pengaruh yang besar terhadap status HIV seseorang dan memiliki resiko terinfeksi HIV yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok beresiko lainnya. Hasil penelitian Diana Diyaningsih 2009 tentang Studi Fenomenologi Pelaksanaan HIV Voluntary Counseling and Testing di RSUP DR Kariadi Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan konselor mengenai Voluntary Counseling and Testing VCT HIV dan bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas konselor sudah baik. RSUP Dr. Kariadi memiliki empat konselor profesional dan bersertifikat mereka telah mengikuti pelatihan sebagai konselor yang diselenggarakan oleh WHO. Ada 4 jenis konselor yang kompeten memberikan layanan konseling berdasarkan model implementasi dan strategi untuk meningkatkan layanan VCT adalah 1 Konselor sebaya Peer Counsellor konselor yang mempunyai latar belakang dengan klien termasuk ODHA 2 Konselor awam Lay Counsellor konselor yang melakukan konseling pre dan post tes pada kasus biasa tanpa komplikasi 3 Konselor Profesional Profesional Counsellor konselor dengan latar belakang tertentu dokter, psikolog, pekerja sosial, perawat 4 Konselor Senior Senior Counsellor, konselor berpengalaman dan memiliki pendidikan konseling dan psikoterapi, tugasnya memberikan dukungan dan supervisi bagi konselor lainnya. Hasil Penelitian Alemie dan Balcha 2012 VCT Clinic HIV Burden and Its Link With HIV Care Clinic at the University of Gondar Hospital, Journal of BMC Public Health, vol.22 pp.1010. Pemanfaatan pelayanan klinik VCT sangat penting karena merupakan entry point yang diakui secara internasional sebagai strategi yang efektif untuk pencegahan dan perawatan HIV dan AIDS. Status HIV yang diketahui lebih dini memungkinkan pemanfaatan layanan – layanan terkait dengan pencegahan, perawatan, dukungan, dan pengobatan. Hal tersebutlah yang menjadikan pentingnya pemanfaatan klinik VCT. Hasil dari empat penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penanganan klien beresiko HIVAIDS dapat melalui Voluntary Counseling and Testing VCT yaitu tempat pelayanan konseling pra tes, tes HIV, dan konseling pasca tes secara sukarela dan rahasia bagi mereka yang berperilaku beresiko atau diduga terinfeksi HIVAIDS. Voluntary Counseling and Testing VCT sendiri merupakan program pemerintah yang didalamnya terdapat serangkaian layanan yang menggabungkan konseling dan tes HIVAIDS secara sukarela. Keterkaitan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah, penelitian ini dapat melengkapi penelitian sebelumnya. Adapun karakteristik yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah fokus yang diteliti adalah keefektifan konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT itu sendiri.

2.2 Bimbingan Konseling

Dokumen yang terkait

HEALTH LITERACY KLIEN VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING (VCT) DI PUSKESMAS BANDARHARJO KOTA SEMARANG TAHUN 2014.

0 5 10

Modul pelatihan konseling dan tes sukarela HIV untuk konselor profesional = Voluntary counseling and testing (VCT) - [ BUKU ]

0 4 308

SKRIPSI KARAKTERISTIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM VCT (VOLUNTARY COUNSELING TEST) PRA DAN PASCA TES HIV (Studi Deskripsi Kualitatif pada Klinik VCT Griya Lentera PKBI Yogyakarta).

0 2 18

PENDAHULUAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM VCT (VOLUNTARY COUNSELING TEST) PRA DAN PASCA TES HIV (Studi Deskripsi Kualitatif pada Klinik VCT Griya Lentera PKBI Yogyakarta).

2 26 46

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM VCT (VOLUNTARY COUNSELING TEST) PRA DAN PASCA TES HIV (Studi Deskripsi Kualitatif pada Klinik VCT Griya Lentera PKBI Yogyakarta).

0 3 51

PENUTUP KARAKTERISTIK KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM VCT (VOLUNTARY COUNSELING TEST) PRA DAN PASCA TES HIV (Studi Deskripsi Kualitatif pada Klinik VCT Griya Lentera PKBI Yogyakarta).

0 4 6

Pengantar Konseling VCT (Voluntary Counseling and Testing).

0 0 22

PROSES KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN DALAM PELAKSANAAN HIV VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) Di RSUD TUGUREJO SEMARANG.

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIVAIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEDONG TENGEN WILAYAHKOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING) HIVAIDS PADA IBU RUMAH TANGGA DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU VCT (VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING)

0 0 11