7. Memiliki sifat-sifat yang dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode etik
bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya. 2.2.5.2 Tugas Konselor Bimbingan dan Konseling
Tugas -Tugas Konselor Bimo Walgito 2004: 38 berpendapat bahwa seorang konselor memiliki tugas- tugas tertentu, yaitu:
1 Mengadakan penelitian ataupun observasi terhadap situasi atau keadaan
sekolah, baik mengenai peralatan, tenaga, penyelenggaraan maupun aktivitas-aktivitas yang lain.
2 Pembimbing berkewajiban memberikan saran - saran ataupun pendapat
kepala sekolah ataupun kepala staf pengajar yang lain demi kelancaran dan kebaikan sekolah.
3 Menyelenggerakan bimbingan terhadap anak -anak, baik yang bersifat
preventif, preservatif, maupun yang bersifat korektif atau kuratif 4
Pembimbing dapat mengambil langkah - langkah lain yang dipandang perlu demi kesejahteraan sekolah atas persetujuan kepala sekolah.
2.3 Voluntary Counseling and TestingVCT
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai Voluntary Counseling and Testing VCT meliputi: 1 definisi Voluntary Counseling and Testing VCT, 2
tujuan Voluntary Counseling and Testing VCT, 3 prinsip-prinsip konseling dan 4 Tahapan dalam pelaksanaan Voluntary Counseling and Testing VCT 5
konselor dalam Voluntary Counseling and Testing VCT adapun penjelasan untuk masing-masing bagian sebagai berikut:
2.3.1 Definisi Voluntary Counseling and TestingVCT
Voluntary Counseling and Testing VCT merupakan entry point untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi orang dengan HIVAIDS.
Voluntary Counseling and Testing VCT dalam bahasa Indonesia disebut konseling dan tes sukarela yaitu layanan yang diberikan kepada klien yang tidak
hanya membuat orang mempunyai akses terhadap berbagai layanan, tetapi juga
efektif bagi pencegahan terhadap HIVAIDS. Layanan Voluntary Counseling and Testing VCT juga dapat digunakan untuk mengubah perilaku beresiko dan
memberikan informasi tentang pencegahan HIV Modul Pelatihan Konselig dan Tes Sukarela HIV, Depkes RI: 2004.
Voluntary Counseling and Testing VCT sendiri merupakan program yang di dalamnya terdapat serangkaian proses konseling dan tes yang bersifat sukarela
tanpa ada paksaan, Konseling HIVAIDS adalah kegiatan konseling dan memastikan pencegahan yang menyediakan dukungan psikologis, informasi dan
pengetahuan HIVAIDS, mencegah penularan HIVAIDS, mempromosikan perubahan perilaku yang bertanggung jawab, pengobatan dan memastikan
pencegahan berbagai masalah terkait HIVAIDS Depkes, 2008. Kemudian dijelaskan lebih lanjut dalam SK Menkes no.241 tahun 2006
tentang standar pelayanan laboratorium kesehatan pemeriksa HIV dan infeksi oportunistik Voluntary Counseling and Testing VCT adalah tempat pelayanan
konseling pra tes, tes HIV, dan konseling pasca tes secara sukarela dan rahasia bagi mereka yang berperilaku beresiko atau diduga terinfeksi HIVAIDS.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas,Voluntary Counseling and Testing VCT adalah program pemerintah yang merupakan penggabungan antara
konseling dan tes sebagai layanan yang diberikan kepada seorang individu dengan proses konseling yang bersifat sukarela dan rahasia untuk memperoleh berbagai
informasi guna mengembangkan perilaku dan secara dini mengetahui status
HIVAIDSnya serta mengarahkan mengambil tindakan yang tepat sesuai dengan status HIVAIDSnya.
2.3.2 Konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT