4.1.1.3. Keefektifan Konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT
Keefektifan konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT berbagai aspek mulai dari pemahaman klien tentang Voluntary Counseling and
Testing VCT , keputusan klien, dan klien bisa menerima hasil dari Voluntary Counseling and Testing VCT. Pada keefektifan konseling dalam Voluntary
Counseling and Testing VCT sendiri dilakukan wawancara dengan klien yang kemudian dinilai dengan cara score yang mengacu pada standart jawaban yang
telah dibuat oleh peneliti yang kemudian ditunjang dengan pemberian laiseg penilaian segera. Berikut gambaran yang diperoleh akan disajikan keefektifan
konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT oleh klien
JunartikSonia dan Astrid nama disamarkan tiap indicator: Tabel 4.3
Keefektifan Konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT
No Indikator
Klien konselor A
Klien Konselor B
Klien Konselor C
1. Pemahaman
Klien tentang
Voluntary Counseling and Testing
VCT 60,00
20,00 40,00
2. Keputusan klien
60,00 60,00
70,00 3.
Klien bisa menerima hasil Voluntary
Counseling and Testing VCT
80,00 60,00
70,00
Rata-rata 66,67
47,00 60,00
Kriteria Kurang
Efektif Tidak Efektif Kurang
Efektif
Berdasarkan table diatas, berikut ini digambarkan grafik keefektifan konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT :
Gambar 4.3 Keefektifan konseling Voluntary Counseling and Testing VCT
Dari gambaran grafik diatas dapat digambarkan diketahui bahwa keseluruhan komponen dimensi pengukuran keefektifan konseling pada klien
konselor A dalam Voluntary Counseling and Testing VCT oleh dua klien Sonia dan Astrid dengan rata-rata 66,67 masuk dalam criteria kurang efektif . Skor
yang paling tinggi adalah pada indicator klien bisa menerima hasil Voluntary Counseling and Testing VCT dengan persentase 80,00, sedangkan skor
terendah ada pada indicator keputusan ada pada klien dan pemhaman klien dengan persentase 60,00
Keefektifan konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT pada klien konselor B oleh klien yang bernama Acha dengan rata-rata dalam
criteria tidak efektif dengan persentase 47,00. Hasil keefektifan konseling dalam
10 20
30 40
50 60
70 80
Konselor A Konselor B
Konselor C Pemahaman Klien tentang
Voluntary Counseling and Testing VCT
Keputusan klien
Klien bisa menerima hasil Voluntary Counseling and
Testing VCT
Voluntary Counseling and Testing VCT pada klien beresiko tinggi HIVAIDS di PKBI Griya ASA Semarang dengan skor yang paling tinggi adalah pada indicator
keputusan ada pada klien dengan persentase 80,00 dan klien bisa menerima hasil Voluntary Counseling and Testing VCT itu dengan persentase 63,50,
sedangkan skor terendah ada pada indicator pemahaman klien karena terlihat jelas ketika klien diwawancara tentang apa itu Voluntary Counseling and Testing
VCT klien tidak mengetahuidan tidak bisa menjelaskan. Keefektifan konseling pada klien konselor C dalam Voluntary Counseling
and Testing VCT pada 3 konselor di PKBI Griya ASA Semarang oleh klien Eva dan Yanti berada dalam criteria kurang efektif dengan persentase 60,00. Hasil
keefektifan konseling dalam Voluntary Counseling and Testing VCT pada klien beresiko tinggi HIVAIDS di PKBI Griya ASA Semarang dengan skor yang
paling tinggi adalah pada indicator keputusan ada pada klien dan klien bisa menerima hasil Voluntary Counseling and Testing VCT dengan persentase
70,00 dan skor terendah ada pada indicator pemahaman klien tentang Voluntary Counseling and Testing VCT itu sendiri dengan persentase 40,00.
4.1.2. Profil, Pelaksanaan, dan Keefektifan Konseling dalam Voluntary