3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai: 1 validitas instrumen, dan 2 reliabilitas instrumen, dan 3 hasil uji reliabilitas instrumen. Untuk masing-
masing bagian dijelaskan sebagai berikut:
3.5.1 Validitas Instrumen
Menurut Hadi 2001: 102 validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesalahan suatu instrumen. Sedangkan Arikunto
2006:168 menjelaskan validitas penelitian sebagai ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan instrumen.
Sugiyono 2012: 325 memaparkan ada tiga bentuk pengujian validitas antara lain; 1 validitas konstruk, yaitu validitas untuk instrumen ketika
instrumen sudah disusun berdasarkan konsep-konsep dan teori yang relevan dengan tujuan kemudian dikonsultasikan dengan ahli untuk dimintai
pendapatnya; 2 validitas isi, yaitu uji validitas dengan melakukan perbandingan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan; 3 validitas
eksternal, yaitu uji validitas dengan cara membandingkan kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
Uji validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji validitas isi, yaitu validitas yaitu uji validitas dengan melakukan perbandingan antara isi
instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara. Masing-masing item dari
instrumen pedoman wawancara ini dikembangkan berdasarkan teori yang telah
ada, yang kemudian disusun menjadi instrumen utuh. Instrumen yang telah utuh kemudian dikonsultasikan kepada validator ahli untuk mendapatkan persetujuan
bahwa instrumen layak untuk mengukur variabel penelitian.
3.5.2 Reliabilitas Instrumen
Menurut Prasetyo dan Jannah 2012: 104 “Reliabilitas berkaitan dengan
keterandalan suatu indicator.” Reliabilitas instrument merupakan kekonsistensian hasil perekaman data. Apabila dilakukan berulang-ulang hasilnya tetap sama.
Singarimbun 2006 : 140 menyatakan reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Lebih lanjut Sugiyono 2012: 174 menyatakan bahwa reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Pada umumnya
instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, namun pengujian reliabilitas tetap diperlukan.
Uji Reliabilitas dilakukan dengan inter rater agreement, yaitu studi reabilitas yang melibatkan rater dengan kesepakatan antar rater guna menilai
kekonsistenan pengukuran antar waktu yang berbeda. Rater-rater yang memilikikesepakatan tinggi terlihat dari posisi subjek yang diobservasi A dan B
hampir sama maka kedua rater memiliki kesepakatan yang tinggi Ebel dan Fristie, 1991: 201.
3.6 Teknik Analisis Data