DESAIN PENELITIAN METODE PENELITIAN

45

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu Quasi Experimental Design desain eksperimen semu. Desain tersebut merupakan pengembangan dari True Experimental Design desain eksperimen murni yang masih cukup sulit untuk dilaksanakan. Desain ini dipilih atas dasar ketidakmampuan peneliti untuk mengontrol secara ketat variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Sugiyono 2015: 116, mengemukakan bahwa terdapat dua bentuk penelitian dalam Quasi Experimental Design yaitu Time-Series Design dan Nonequivalent Control Group Design. Bentuk yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan Pretest-posttest Control Group Design pada True Experimental Design. Perbedaannya, pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Gambaran dari desain ini yaitu sebagai berikut: Gambar 2. Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Gambar 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group S 1 O 1 X O 2 S 2 O 3 O 4 Keterangan: S 1 = Kelas Eksperimen S 2 = Kelas Kontrol O 1 = Keadaan awal kelompok eksperimen sebelum mendapatkan perlakuan. O 2 = Keadaan akhir kelompok eksperimen setelah mendapatkan perlakuan. O 3 = Keadaan awal kelompok kontrol sebelum mendapatkan perlakuan. O 4 = Keadaan akhir kelompok kontrol tanpa perlakuan. X = Perlakuan yang diberikan, yaitu model kooperatif tipe Cooperative Script CS. Dari desain yang telah disebutkan dapat digambarkan bahwa pelaksanaan penelitian menggunakan bentuk Nonequivalent Control Group Design diawali dengan mengadakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol O 1 dan O 3 . Kemudian, pada kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu berupa penerapan model pembelajaran Cooperative Script CS X, sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Setelah proses pembelajaran, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan posttest O 2 dan O 4 . Selanjutnya, hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dibandingkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari keduanya.

3.2 PROSEDUR PENELITIAN

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA SISWA KELAS V SDN GUGUS WISANG GENI KOTA SEMARANG

0 6 356

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV SD GUGUS KARTINI JEPARA

0 20 269

KEEFEKTIFAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK SISWA KELAS IV SDN GUGUS PLANGKAWATI SEMARANG

1 38 326

KEEFEKTIFAN MODEL TGT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHANALAM SISWA KELAS V SD GUGUS KI HAJAR DEWANTORO PATI

0 35 407

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MODEL MIND MAPPING MATERI SUMBER DAYA ALAM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 MAJALANGU WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

4 27 259

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT : Penelitian Tindakan Kelas Dilaksanakan Pada Siswa Kelas IV SDN Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

0 1 34

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS DWOROWATI SEMARANG

0 0 62

KEEFEKTIFAN MODEL TEAM ASSISTED TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN GUGUS LARASATI GUNUNGPATI SEMARANG

0 0 54

KEEFEKTIFAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV DI SD GUGUS SRIKANDI KOTA SEMARANG

0 0 93

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SD 2 KESAMBI MEJOBO KUDUS

0 1 20