Tabel 3.4. Tingkat Kesukaran Soal Pilihan ganda
No. Kategori
No. Soal 1.
Sukar 23
2. Sedang
3, 4, 5, 6, 7, 8, 13, 22, 26, 32, 35, 36, 37, 38, 39 3.
Mudah 1, 2, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27,
28, 29, 30, 31, 33, 34, 40
Sedangkan pada soal isian singkat diketahui hasil uji tingkat kesukaran adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5. Tingkat Kesukaran Soal Isian singkat
No. Kategori
No. Soal 1.
Sukar 10
2. Sedang
6,8,3 3.
Mudah 1, 2, 4, 5, 7, 9
3.7.4 Analisis Daya Beda
Analisis daya pembeda soal adalah mengkaji butir-butir soal dengan tujuan mengukur kemampuan suatu soal yang dapat membedakan antara siswa yang
skornya tinggi pandai dan skornya rendah kurang pandai, artinya jika soal diberikan kepada anak yang mampu hasilnya akan tinggi, dan jika diberikan
kepada siswa yang lemah hasilnya akan rendah Arikunto, 2012: 226. Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian, yaitu
kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yang merupakan kelompok peserta tes yang
berkemampuan rendah.
Langkah yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal antara lain sebagai berikut:
1 Merangkai skor hasil tes uji coba dengan mengurutkan nilai tes dari yang tertinggi hingga yang terendah.
2 Mengelompokkan peserta tes menjadi kelompok atas dan kelompok bawah. Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan
rumus:
Arikunto, 2012: 228. Keterangan:
D = daya pembeda,
J
A
= banyaknya peserta kelompok atas, J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah, B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar, B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar, P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar, P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Kriteria yang digunakan yakni:
D = 0,00 - 0,20 : berarti jelek D = 0,21 - 0,40 : berarti cukup
D = 0,41 - 0,70 : berarti baik
D = 0,71 - 1,00 : berarti baik sekali D = negatif : semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D
negatif sebaiknya dibuang saja Arikunto, 2012: 228 –232.
Pada soal uji coba pilihan ganda terdapat tiga kategori yang terlihat, yaitu jelek, cukup dan baik. Hasil analisis daya beda soal pilihan ganda disajikan dalam
tabel berikut ini.
Tabel 3.6 Daya Beda Soal Pilihan Ganda
No. Kategori
No. Soal 1.
Jelek 1, 4, 6, 10, 11, 18, 21, 24, 25, 29, 34, 37, 38
2. Cukup
2, 7, 8, 12, 15, 16, 17, 23, 27, 30, 31, 35 3.
Baik 3, 5, 13, 19, 20, 22, 28, 32, 33, 36
4. Baik Sekali
9, 14, 26, 39, 40
Sedangkan untuk soal uji coba isian singkat diketahui terdapat semua kategori daya pembeda. Hasil analisis daya beda soal isian singkat disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Daya Beda Soal Isian singkat
No. Kategori
No. Soal 1.
Jelek 2.5.8,9
2. Cukup
4,3,7,1 3.
Baik 6, 10
4. Baik Sekali
Hasil analisis daya beda soal uji coba dapat dilihat pada lampiran
3.11
.
3.11
Lampiran 3.11: Hasil analisis daya beda soal uji coba
3.8 ANALISIS DATA