Rotasi dan Revolusi Rotasi Bumi

Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 SDMI 154

d. Tanggal 22 Desember

Pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada di 23,5º LS. Di daerah kutub selatan, matahari tidak terbenam sehingga tersinari selama 24 jam, sedangkan di kutub utara tetap malam. Dari tanggal 22 Desember sampai dengan 21 Maret, kutub selatan makin condong ke arah matahari sehingga mengalami musim panas. Sebaliknya, kutub utara mengalami musim dingin karena letaknya semakin jauh dari matahari. Dari penjelasan di atas, kedudukan matahari seolah-olah bergeser dari khatulistiwa 21 Maret, ke 23,5º LU 21 Juni, ke khatulistiwa lagi 23 September, ke 23,5º LS 22 Desember dan kembali lagi ke khatulistiwa 21 Maret. Gerakan pergeseran seperti itu disebut gerak semu matahari. Akibat dari revolusi bumi adalah sebagai berikut. a. Terjadi pergantian musim. b. Terjadi perubahan lamanya siang dan malam. c. Terjadi gerak semu tahunan matahari. d. Terlihat rasi bintang yang berbeda dari setiap bulan.

3. Revolusi Bulan

Bulan merupakan satelit bumi yang beredar mengelilingi bumi dan bersama-sama dengan bumi mengitari matahari. Mengapa pada malam hari bulan terlihat sangat terang? Selain jaraknya yang relatif dekat dengan Sumber: Penerbit Gambar 9.3 Revolusi bumi mengakibatkan perubahan lamanya siang dan malam 22 Desember musim dingin arah kutub 23 September awal musim dingin 22 Juni musim dingin 21 Maret awal musim semi Matahari 23,5 o Sumber: Penerbit Gambar 9.4 Gerak semu tahunan matahari Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 SDMI 155 bumi, bulan memantulkan sinar matahari yang mengenainya. Jarak rata- rata bulan dari bumi hanya 384.403 km. Bulan mengedari bumi satu kali tiap 27,3 hari. Dalam peredarannya, bulan melakukan tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bersama-sama dengan bumi mengitari matahari. Periode rotasinya sama dengan bumi mengitari matahari. Periode rotasinya sama dengan periode revolusinya. Akibatnya, muka bulan yang menghadap bumi selalu sama yakni separuh bagian dan bagian lain tidak pernah menghadap bumi. Untuk satu kali bergerak berputar mengelilingi bumi, bulan memerlukan waktu selama 27 1 3 hari yang disebut satu bulan sideris. Sebenarnya, pada saat tersebut bumi telah bergerak mengitari matahari sejauh 27º. Jadi, bulan harus menempuh selisih jarak tersebut agar kembali ke posisi semula relatif terhadap matahari. Dengan demikian, selang waktu satu kali revolusi bulan adalah 29½ hari yang disebut satu bulan sinodis komariah. Dari kedudukan bulan yang berbeda-beda menghasilkan bentuk bulan yang berbeda pula yang disebut dengan fase bulan. Perhatikan gambar proses terjadinya fase-fase bulan berikut ini Sumber: Ilustrasi Penerbit Gambar 9.5 Penampakan bulan atau fase bulan Keterangan: a. Pada kedudukan A, yakni pada saat kedudukan matahari, bulan, dan bumi terletak satu garis lurus dan bulan di antara matahari dan bumi. Bagian bulan yang tidak terkena sinar matahari sedang menghadap bumi sehingga kita tidak melihat bulan. Pada kedudukan bulan mulai berevolusi disebut bulan baru atau bulan mati.