a. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain.  Pengalaman  yang  sudah  diperoleh  dapat  memperluas
pengetahuan seseorang. b.
Tingkat Pendidikan Pendidikan  dapat  membawa  wawasan  atau  pengetahuan  seseorang.
Secara  umum,  seseorang  yang  berpendidikan  lebih  tinggi  akan mempunyai  pengetahuan  yang  lebih  luas  dibandingkan  dengan
seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah. c.
Keyakinan Biasanya  keyakinan  diperoleh  secara  turun  temurun  dan  tanpa
adanya pembuktian
terlebih dahulu.
Keyakinan ini
bisa mempengaruhi  pengetahuan  seseorang,  baik  keyakinan  itu  sifatnya
positif maupun negatif. d.
Fasilitas Fasilitas-fasilitas
sebagai sumber
informasi yang
dapat mempengaruhi  pengetahuan  seseorang  misalnya,  radio,  televisi,
majalah, koran dan buku.
2.2 Sikap
2.2.1 Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap  suatu  stimulus  atau  objek.  Manifestasi  sikap  tidak  dapat
langsung  dilihat,  tetapi  hanya  dapat  ditafsirkan  terlebih  dahulu  dari perilaku  yang  tertutup.  Sikap  secara  nyata  menunjukkan  konotasi
adanya  kesesuaian  reaksi  terhadap  stimulus  tertentu  yang  dalam kehidupan  sehari-hari  merupakan  reaksi  yang  bersifat  emosional
terhadap  stimulus  sosial.  Newcomb,  salah  seorang  ahli  psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan
untuk  bertindak,  dan  bukan  merupakan  pelaksanaan  motif  tertentu. Sikap  belum  merupakan  suatu  tindakan  atau  aktivitas,  akan  tetapi
merupakan  predisposisi  tindakan  suatu  perilaku.  Sikap  itu  masih merupakan  reaksi  tertutup,  bukan  merupakan  reaksi  terbuka.  Sikap
merupakan  kesiapaan  untuk  bereaksi  terhadap  objek  di  lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek Notoatmodjo, 2007
2.2.2 Komponen Pokok Sikap
Sikap mempunyai 3 komponen pokok, yaitu: a.
Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. b.
Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek. c.
Kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh
total  attitude.  Dalam  penentuan  sikap  yang  utuh  ini,  pengetahuan, pikiran,  keyakinan,  dan  emosi  memegang  peranan  penting  Asmarani
TA, 2013.