III. METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Masalah
Penelitian ini merupakan, penelitian yuridis normatif dan yuridis empiris:
1. Pendekatan yuridis normatif
Pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan dalam arti menelaah kaidah- kaidah atau norma-norma dan aturan-aturan yang berhubungan dengan tindak pidana kesusilaan dengan
cara studi kepustakaan library research, yaitu dengan membaca, mengutip, menyalin, dan menelaah terhadap teori-teori yang berkaitan erat dengan permasalahan studi lapangan.
2. Pendekatan yuridis empiris
Pendekatan yuridis empiris yaitu pendekatan yang dilakukan dengan langsung pada obyek penelitian yang hendak diteliti guna mendapatkan data informasi yang diperoleh dari studi
lapangan.
B. Sumber dan Jenis Data
Sumber data penelitian ini berasal dari data lapangan dan data kepustakaan meliputi:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian di lapangan dengan melakukan wawancara langsung Soerjono Soekanto, 1985 : 28. Terkait dengan penelitian ini,
maka penulis akan mengambil data dari objek lapangan yang berhubungan dengan pokok permasalahan pada penelitian ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder dapat diperoleh tanpa terikat atau dibatasi waktu dan tempat. Soerjono Soekanto, 1985 : 28.
Jenis data sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum bersifat mengikat. Dalam penulisan ini, bahan hukum primer yang digunakan adalah :
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
KUHP. 3.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Ketenagakerjaan. 4.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Bahan Hukum Sekunder
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer seperti buku-buku literatur dan karya ilmiah yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian yaitu Putusan Hakim No: 167PID.B2011PN.TK wilayah Bandar Lampung.
c. Bahan Hukum Tersir Bahan hukum tersir adalah bahan-bahan hukum yang memberikan petunjuk dan penjelasan
terhadap bahan hukum sekunder antara lain Kamus Bahasa Indonesia, Kamus Bahasa
Inggris, serta Kamus Hukum.
C. Penentuan Populasi dan Sampel