Prestasi Belajar TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
23 Johnson 1994 dalam Trianto 2009: 57, menyatakan bahwa tujuan pokok
belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
Karena siswa bekerja dalam suatu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan
kemampuan, mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah Louissell and Descamps,1992 dalam Trianto, 2009: 57.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen- elemen yang saling terkait. Elemen-elemen pembelajaran koopertaif menurut Lie
2004 dalam Sugiyanto 2010: 40 adalah 1 saling ketergantungan positif; 2 interaksi tatap muka; 3 akuntabilitas individual, dan 4 keterampilan untuk
menjalin hubungan antara pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan.
Sedangkan menurut Ibrahim 2000: 2 model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang membantu siswa mempelajari isi akademik dan
hubungan sosial. Ciri khusus pembelajaran kooperatif mencakup lima unsur yang harus diterapkan, yang meliputi; saling ketergantungan positif, tanggung jawab
perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggota dan evaluasi proses kelompok Lie, 2003: 30.
Model pembelajaran kooperatif bukanlah hal yang sama sekali baru bagi guru. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang dan
rendah dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan gender. Model pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan
24 pembelajaran. Dalam belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi
baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.
Sagala 2003 : 215 mengatakan bahwa metode kooperatif kerja kelompok adalah cara pembelajaran anak didik dipandang sebagai satu kesatuan tersendiri,
untuk mencari satu tujuan pelajaran yang tentu dengan bergotong royong. Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok, mengandung pengertian
bahwa siswa dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan kelompok tersendiri, atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil atau sub-sub kelompok.
Kelompok bisa dibuat berdasarkan perbedaan individual dalam kemapuan belajar, perbedaan minat dan bakat belajar, jenis kegiatan, wilayah tempat tinggal,
random, dan sebagainya.
Menurut Arends 1997: 11 dalam Trianto 2009: 65 menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut. 1.
Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang
dan rendah; 3.
Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin beragam; dan
4. Pemberian penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada
individu. Menurut Slavin 1995; Eggen and Kauchak dalam Trianto 2009: 56, belajar
kooperatif, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang untuk bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru. Adapun
Artzt and Newman 1990: 448 dalam Trianto 2009: 56 menyatakan dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan
tugas-tugas kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam
satu kelas dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang
25 untuk memahami konsep yang difasilitasi oleh guru. Pembelajaran kooperatif
adalah model pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa
bekerjasama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari
sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi nara sumber bagi teman yang lain. Jadi Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Struktur tujuan kooperatif terjadi jika siswa dapat mancapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut.
Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademis, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan Ibrahim, dkk, 2000: 7. Tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik,
dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi nara sumber bagi siswa yang kurang mampu, yang
memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial.
Tujuan penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi
26 tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk
bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang positif untuk siswa
yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan kerjasama antar siswa dan saling ketergantungan dalam
struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan. Keberhasilan pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing-masing individu dalam kelompok,
keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai tujuanyang positif dalam belajar kelompok. Pembelajaran kooperatif, dua atau lebih individu saling
tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan bersama. Siswa menyadari bahwa tujuan mereka akan tercapai hanya jika siswa lainnya juga mencapai tujuan
tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran
kooperatif didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif terdapat enam langkah-langkah kooperatif, dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi siswa
untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi, seringkali dengan bahan bacaan daripada secara verbal. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-
tim belajar. Tahapan ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas bersama mereka. Fase terakhir pembelajaran
27 kooperatif meliputi fersentasi hasil kerja kelompok atau evaluasi tentang apa yang
telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu. Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif dapat
di lihat pada Tabel 2.2 berikut. Tabel 2.2 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan
memotifasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotifasi
siswa belajar
Fase 2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan
Fase 3 Mengorganisasikan siswa kedalam
kelompok-kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
agar melakukan transisi secara efisien
Fase 4 Membimbing kelompok kerja dan
belajar Guru membimbing kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Fase 5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-
masing mempersentasikan hasil kerjanya
Fase 6 Memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu
dan kelompok
Sumber: Ibrahim, dkk 2000:10. Langkah-langkah pembelajaran menurut Sanjaya 2008: 312, prosedur
pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu 1 penjelasan materi; 2 belajar dalam kelompok; 3 penilaian; dan 4 pengakuan