Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

26 Tes komunikasi matematis ini menuntut siswa memberikan jawaban berupa kemampuan menggambar drawing, ekspresi matematika mathematical expression, dan menulis written texts . Pemberian skor jawaban siswa disusun berdasarkan tiga kemampuan di atas. Adapun pedoman penskoran soal kemampuan komunikasi matematis diadaptasi dari Puspaningtyas 2012 yaitu sebagai berikut. Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Soal Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Membuat gambar matematika Menggunakan ekspresi matematika Menjelaskan pemikiran matematis secara tertulis Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. Tidak ada jawaban, atau meskipun ada informasi yang diberikan tidak berarti. 1 Hanya sedikit dari gambarmodel matematika yang dibuat bernilai benar. Hanya sedikit pendekatan dari pendekatan matematika yang digunakan bernilai benar. Hanya sedikit penjelasan yang bernilai benar. 2 Menggambar model matematika namun kurang lengkap dan benar. Membuat pendekatan matematika dengan benar, namun salah melakukan perhitungan. Penjelasan matematis masuk akal, namun kurang lengkap dan benar. 3 Menggambar model matematika secara lengkap dan benar. Membuat pendekatan matematika dengan benar, dan melakukan perhitungan dengan tepat. Penjelasan matematis tidak tersusun logis atau terdapat kesalahan bahasa. 4 Penjelasan matematis masuk akasl, tersusun secara logis, dan jelas. Skor Maks 3 3 4 Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes dikonsultasikan telebih dahulu kepada guru mitra. Selanjutnya soal tersebut diujicobakan kepada siswa kelas IX SMPN 28 Bandar Lampung tahun pelajaran 20132014. Data yang diperoleh dari 27 hasil uji coba tersebut kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel untuk mengetahui validitas butir soal, reliabilitas tes, daya pembeda, dan tingkat kesukaran butir soal. 1. Uji Validitas a. Validitas isi Dalam penelitian ini, soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 28 Bandarlampung guru mitra. Dengan anggapan bahwa guru tersebut telah mengetahui dengan benar kurikulum tingkat SMP, maka validitas instrumen tes ini didasarkan atas penilaian dan pertimbangan guru mata pelajaran matematika. Tes dikategorikan valid jika telah dinyatakan se- suai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur. Penilaian terhadap ke- sesuaian butir soal dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur dilakukan menggunakan daftar ceklis oleh guru. Berdasarkan penilaian guru matematika kelas VIII SMP Negeri 28 Bandarlampung, soal post-test dinyatakan valid. b. Validitas Butir Soal Dalam penelitian ini, validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment menurut Arikunto 2008: 72, yaitu: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = banyak subjek = skor tiap butir soal = skor total butir soal

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 2 45

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 17 52

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 42 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THREE-STEP INTERVIEW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Gadingrejo Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 31 59

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Ar-Raihan Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 7 51

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Baradatu Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 10 50

PEGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 20 203

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54