33 yang tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, tidak dilakukan uji homogenitas
terhadap data tersebut. Data selanjutnya diolah dengan menggunakan uji non- parametrik Mann-Whitney. Perhitungan normalitas selengkapnya pada Lampiran
C.4.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat, data post-test berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Menurut Russefendi 1998: 401 apabila data berasal dari
populasi yang tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney dengan hipotesis sebagai berikut.
H : tidak ada perbedaan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang
belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional.
H
1
: terdapat perbedaan antara kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa
yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini, digunakan SPSS versi 17.0. untuk melakukan uji Mann-
Whitney dengan kriteria uji yaitu jika nilai probabilitas Sig. lebih besar dari , maka H
diterima Trihendradi, 2005: 146. Jika H ditolak maka
untuk mengetahui apakah kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran tipe STAD lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis
siswa dengan pembelajaran konvensional atau sebaliknya, cukup melihat data sampel mana yang rata-rata rangkingnya lebih tinggi.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh terhadap kemampuan
komunikasi matematis siswa. Pengaruh tersebut dilihat dalam hal aspek kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis mengemukakan saran-saran sebagai
berikut: 1.
Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika agar siswa dapat
mengembangkan kemampuan komunikasinya dengan baik, namun dalam penerapannya harus dilakukan dengan perencanaan yang matang, pengelolaan
kelas yang baik, dan pengelolaan waktu yang tepat agar dapat memperoleh hasil yang optimal.