Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

28 mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanka cek giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya 12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem. 13. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara telivisi seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya, penyiaran, dan transmisi konten acara televise dan radio, termasuk kegiatan station relay pemancar kembali siaran radio dan televisi. 14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora Kementrian perdagangan Republik Indonesia, 2014:6

2.5 Penelitian Terdahulu

Syofwan, 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Peranan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan UMK di Kecamatan Gebang Kabupaten Universitas Sumatera Utara 29 Langkat: Studi kasus Bank BRI Kecamatan Gebang”. Semakin tinggi modal Kredit Usaha Rakyat KUR maka akan semakin tinggi pula perubahan tingkat pendapatan yang akan didapatkan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil UMK, dimana setiap kenaikan modal Kredit Usaha Rakyat KUR pendapatan pengusaha Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Gebang juga akan meningkat. Selanjutnya, Meydianawathi, 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Analasis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia”. Selain dana yang tersedia DPK, perilaku penawaran kredit perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan CAR, jumlah kredit macet NPLs, serta perbandingan laba terhadap total asset ROA. Kemudian, Kajian Leemhannas RI 2012 dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Ekonomi Kreatif guna Menciptakan Lapangan Kerja dan Mengentaskan Kemiskinan dalam Rangka Ketahanan Nasional”. Dalam pengembangan ekonomi kreatif masih dihadapkan beberapa permasalahan, antara lain masih lemahnya koordinasi dan integrasi antara kementrian dan lembaga terkait, perubahan mindset dan visi para kepala daerah dalam mengembangkan potensi sumberdaya, aksebilitas, perlindungan, pendidikan dan latihan. Terakhir penelitian oleh Prameswari, 2010 dalam penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan Industri Kreatif untuk Meningkatkan Daya Saing Universitas Sumatera Utara 30 Pelaku Ekonomi Lokal”. Industri kreatif semestinya mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah dan lembaga lain sehingga pengembangan industri kreatif tersebut sampai saat ini belum dapat dimaksimalkan untuk peningkatan perekonomian lokal masyarakat. Hal ini tidak sejalan dengan teori Pengembangan Ekonomi Lokal PEL yang menyatakan bahwa perlunya peran pemerintah, pelaku usaha dan stakeholder dalam pengembangan suatu industri kecil. Universitas Sumatera Utara 31

2.6 Kerangka Konseptual