Tinjauan Sosiologi Hukum Tinjauan Pustaka
                                                                                Satu lagi kebijakan pemerintah yang kurang esensi telah muncul. Pemerintah Kota Bandar  Lampung akan  merevisi  tarif  parkir  alias menaikkan  tarif  parkir.
Alasannya  adalah  untuk  menambah  pendapatan  daerah,  seharusnya  sebelum diputuskannya  suatu  kebijakan  harusnya  sudah  ada  tinjauan  langsung  kedaerah-
derah  yang  akan  dikenakan  tarif  parkir,  jadi  tidak  hanya  daerah-daerah  tertentu yang dikenakan tarif parkir sesuai perda yang telah dibuat, karena masih banyak
daerah  yang  tarif  parkirnya  tidak  sesuai  dengan  perda  yang  sudah  ditentukan. karena bila tujuan nya untuk menambah pendapatan daerah juga harus mangetahui
bagaimana  pendapat  publik,  sehingga  masyarakat  pun  tidak  banyak  memberi tanggapan  yang  negatif  kepada  pemerintah  dan  mengetahui  tujuan  dan  manfaat
nya dengan jelas.
Memang  perlu  diadakan  perbandingan terhadap  sebuah  kebijakan,  sebagai benchmark untuk  para  pembuat  kebijakan.  Tapi  yang  perlu  diingat  dari  sebuah
perbandingan  adalah  jangan  membandingkan  secara  sebagian,  Jangan hanya membandingkan  tarif  parkirnya,  tanpa  membandingkan  pelayanan  publiknya.
Seharusnya  parkir  itu  tidak  memberatkan  masyarakat,  tapi  kenyataan  tarif  parkir dianggap  memberatkan  masyarakat.  alasannya,  apabila  mereka  sedang  ada
keperluan  di  toko-toko  tertentu,  namun  beberapa  kali  juga  mereka  harus mengeluarkan  biaya  parkir,  khususnya  pengendara  mobil  dan  lahan  parkir  pun
tidak memberikan kepuasan kepada mereka, karena lahan nya yang tidak luas.
Mengapa harus ada perbandingan , seharusnya lahan parkir sangat memadai dan cukup,  aturan  perparkiranpun  juga  sangat  baik  dan  aliran  dana  parkirpun  jelas
dipergunakan untuk pemerintah dalam melayani publik. Sehingga ada timbal balik antara  pengorbanan rakyat  dalam  biaya  parkir  dengan  pelayanan  parkir  yang
didapatkan  oleh  rakyat. Contohnya  di  Negara  Amerika  terdapat  sebuah perusahaan  yang  bergerak  dibidang  perparkiran,  mereka  memberikan  fasilitas-
fasilitas  yang  mampu  memberikan  kepuasan  kepada  pengguna  parkir.  Salah satunya  mereka  menciptakan  mesin  untuk  pembayaran  parkir,  hal  itu  ternyata
mampu  mendongkrak  penggelapan  uang  parkir.  Seharusnya  pemerintah  melihat sisi  positif  hal  ini  sebagai  pembelajaran,  karena sebagian  besar  lahan  parkir
dikelola  oleh  swasta,  pengawasan  terhadap  dana  parkir  yang  masuk  ke  kas daerahpun sangat diragukan kebenaran dan kejujurannya. Masih banyak pungutan
biaya parkir liar yang tidak masuk kas daerah. Sebagai contoh, sering sekali kita dalam  membayar  parkir  tidak  mendapatkan  struk  parkir  sebagai  bukti  kita  telah
membayar  parkir.  Seharusnya  fakta  yang  terjadi  di  lapangan  menjadi  pelajaran bagi  pemerintah,  agar  tidak  selalu  mementingkan  kebijakan  yang  dibuat  hanya
sepihak. Tanpa memandang bagaimana akibat yang akan terjadi setelah kebijakan tersebut diputuskan.
Pemerintah daerah memang  perlu  untuk  mencari  sumber  dana  bagi  APBD, silahkanlah  perbaikan  regulasi  parkir  dan  pengawasannya.  Sehingga jika  hal
tersebut dilakukan dengan baik pendapatan daerah dari parkir akan naik lebih dari 50.  Jangan  mencari  jalan  pintas  dengan  menaikkan  tarif  parkir. seharusnya
pemerintah kota Bandar  lampung menyesuaikan  dan harus mampu menepati apa yang  menjadi  tujuan  dari  visi  dan  misi  sebelumnya  untuk  memberikan
kesejahteraan  bagi  publik  sehingga  tidak  hanya  mengumbar  janji  namun  tidak mementingkan keadaan masyarakat.
Gambar I : Skema Kerangka Pemikiran
Menerima Menolak
Implementasi Peraturan Daerah Kota Bandar
Lampung No.5 tahun 2011
Pelaksanaan Standar Pelayanan pengelola
parkir terhadap pengguna jasa parkir
Tanggapan masyarakat pengelola parkir
terhadap pelayanan jasa parkir berdasarkan
implementasi perda no 5 tahun 2011
                                            
                