Perencanaan Proses Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

18 dalam mengajar dengan sungguh-sungguh, guru mengajar dengan semangat dan senang hati. Tolok ukur kinerja dapat dikatakan berhasil jika dapat menunjukan hasil dari kinerjanya tersebut mempunyai hasil baik di tinjau dari berbagai faktor. Tolok ukur kinerja guru tertuang pada standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran penilaian hasil pembelajaran, .dan pengawasan proses pembelajaran.

a. Perencanaan Proses Pembelajaran

Berdasarkan lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses, perencanan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi SK, kompetensi dasar KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 1 Silabus Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajaran. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta 19 didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 3 Prinsip-Prinsip Penyusunan RPP - memperhatikan perbedaan individu siswa - mendorong partisipasi aktif peserta didik - mengembangkan budaya membaca dan menulis - memberikan umpan balik dan tindak lanjut - keterkaitan dan keterpaduan - menerapkan teknologi informasi dan komunikasi Menurut Mulyasa 2003: 183 menyatakan bahwa karakteristik perencanaan pembelajaran adalah: 1 merupakan proses rasional, sebab berkaitan dengan tujuan sosial dan konsep-konsepnya di rancang oleh banyak orang, 2 Merupakan konsep dinamik,sehingga dapat dan perlu di modifikasi jika informasi yang masuk mengharapkan demikian, 3 Perencanaan terdiri dari beberapa aktivitas itu banyak ragamnya,namun dapat dikatagorikan menjadi prosedur-prosedur dan pengarahan, 4 Perencanaan pembelajaran berkaitan dengan pemilihan sumber dana sehingga harus mampu mengurangi pemborosan, duplikasi, salah penggunaan dan salah dalam manajemennya. Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru hendaknya cermat dan akurat sehingga dapat dipalikasikan dalam pembelajaran yang sesungguhnya di dalam kelas, oleh karena itu seorang guru harus memahami fungsi strategis dan substansi 20 dari suatu perencanaan. Masalah pokok dalam perencanaan pembelajaran adalah format perencanaan pembelajaran selain perlu mempertimbangkan faktor-faktor penghambat, yang umumnya bersifat eksternal, masih ada hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian yang serius dari para perencana, jika diinginkan perencanaan agar pendidikan memberi manfaat optimal. Tujuan dan fungsi pendidikan yang harus diprioritaskan dengan masing-masing subsistemnya termasuk disetiap tahap, lembaga tingkatan pendidikan, kelas. Alternatif apa yang terbaik yang mungkin dilaksanakan untuk mencapai bermacam-macam tujuan dan fungsi dalam hal ini termasuk pertimbangan alternatif teknologi pendidikan, biaya, waktu yang dibutuhkan, kemampuan praktis, efektifitas pendidikan. Keuntungan suatu perencanaan sebagai manusia, kita semua menyadari bahwa ada hal-hal yang kita tidak mampu untuk mengontrolnya dalam hal ini pendekatan sistem Sistem Approach memberikan kepada kita suatu alat untuk menganalisis, untuk mengidentifikasi, dan memecahkan masalah sesuatu yang kita inginkan, dengan menggunakan perencanaan yang sistematis. Perencanaan pembelajaran terjadi pada dua tingkatan, yakni : tingkat kurikulum umum dan tingkat instruksional yang spesifik untuk pembelajaran dalam kelas tingkat mikro. Perencanaan pembelajaran dapat dilakukan berdasarkan unit yang mungkin makan waktu beberapa minggu untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini guru dapat membuat rencana mingguan dan harian. Jenis unit yang dipilih tergantung pada pendekatan organisasi bahan pelajaran, apakah a berpusat pada mata pelajaran subject centered ataukah b berpusat pada guru student centered. 21 Dalam hal pertama pembelajaran akan menggunakan pendekatan sistem dan teknologi pendidikan, sedangkan yang kedua akan bersifat humanistik dan menggunakan inkuiri dan metode pemecahan masalah. Pedoman kurikulum telah memberikan petunjuk umum tentang perencanaan pembelajaran, misalnya yang berkenaan dengan: 1 Tujuan, 2 Materi Pokok, Topik serta Sub Topik, 3 Alternatif strategi mengajar untuk tiap unit, topik, sub- topik. 4. Alternatif sumber belajar, 5 Persyaratan bagi guru, 6 Disain penilaian dan standar keberhasilan Mulyasa, 2003: 40 Suatu unit pembelajaran biasanya direncanakan untuk periode beberapa minggu sampai beberapa bulan. Unit itulah dijadikan dasar bagi perencanaan yang lebih terinci bagi pembelajaran mingguan dan harian di dalam kelas. Perencanaan yang sistematis mempunyai daya ramal dan kontrol yang baik. Proses ini dapat berjalan baik karena kita: 1 Merumuskan secara spesifik dan nyata akan kebutuhan yang diperlukan need assistment. 2 Menggunakan logika, perubahan setapak demi setapak untuk menuju perubahan yang diharapkan, 3 Memperhatikan bermacam-macam pendekatan dan memilih yang lebih sesuai dengan situasi dan k ondisi, 4 Menetapkan mekanisme “Feedback”, yang memberitahukan kemajuan kita, identifikasi hambatan, dan menunjukkan perubahan-perubahan yang diperlukan, 5 Menggunakan istilah dan langkah yang jelas, mudah dikomunikasikan dan dipahami orang lain, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda atau terjadi kesalahan penafsiran walaupun dalam pelaksanaannya dilakukan oleh pihak lain. 22 Perencanaan secara sistematis pada hakikatnya sama dengan proses pemecahan masalah secara umum a general problem solving process. Sebuah model menurut Kaufman 1999:10 adalah: 1 Identifikasi masalah berdasarkan kebutuhan, 2 Tentukan syarat-syarat dan alternatif pemecahannya 3 Pilih strategi pemecahannya, 4 Laksanakan strategi yang telah dipilih untuk mencapai hasil yang diharapkan, 5 Tentukan efektifitas hasilnya dengan jalan mengadakan evaluasi, 6 Adakan revisi bila perlu pada setiap langkah dari proses tersebut.

b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di SMP Negeri 177 Jakarta

1 14 141

HUBUNGAN ANTARA SIKAP GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI KERJA GURU, DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI WILAYAH ABUNG LAMPUNG UTARA

0 8 23

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN SIKAP KERJA GURU TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN GADINGREJO

1 24 56

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK, MOTIVASI KERJA, DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 5 91

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN WONOGIRI

0 5 144

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN JUWANGI Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Tahun 2011.

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP SIKAP KINERJA GURU KEJURUAN.

0 1 57

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

Hubungan antara kualitas kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru dengan kinerja guru di SMA Negeri Surakarta bab I

0 0 7