Subjek Penelitian Lokasi Penelitian Rencana Penelitian

Adapun siklus dari PTK ini adalah sebagai berikut: Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Sumber Umar Husein Pengamatan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II SIKLUS - II Pelaksanaan Tindakan II Refleksi I Bila Permasalahan belum selesai Permasalahan Baru hasil Refleksi Pengamatan Pengumpulan Data II Refleksi II Dilanjutkan ke siklus selanjutnya SIKLUS - I Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ditetapkan hal-hal sebagai berikut: a. Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu: 1. Lembar kegiatan pembelajaran, yakni urutan pembelajaran bagi guru, media dan metode yang akan diterapkan. 2. Lembar kegiatan dijadikan petunjuk dan arah kegiatan pembelajaran. b. Membuat instrumen Pengumpulan Data 1. Lembar observasi aktivitas siswa 2. Tes hasil belajar c. Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan ini merupakan tinjak lanjut dari proses perencanaan, adapun prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan terlebih dahulu melakukan apresiasi untuk menyiapkan mental dan membangkitkan motivasi belajar siswa melalui tanya jawab mengenai permasalahan yang berhubungan dengan materi ajar yang akan disajikan. Hal ini dilkukan untuk menimbulkan minat siswa dalam proses pembelajaran, serta memberitahukan tujuan minat siswa dalam proses pembelajaran, serta memberitahukan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan pembelajaran. b. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran. c. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan dipelajari dengan menggunakan media yang disesuaikan dengan materi. d. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam beberapa siklus, pada tiap siklus guru menggunakan model pendekatan inkuiri. Selanjutnya diberikan evaluasi tiap siklus yang hasilnya sebagai bahan perencanaan dan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

3. Tahap Pengamatan atau Observasi

a. Pengamatan dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dilakukan oleh peneliti terhadap aktivitas siswa, saat proses pembelajaran berlangsung, mencatat semua yang terjadi dilapangan, menggunakan instrument yang dikumpulkan penulis.

4. Tahap Refleksi

Refleksi adalah kegiatan menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan pelaksanaan, perbaikan pembelajaran dan hasil pengamatan oleh observasi. Hasil observasi dianalisis untuk memperoleh gambaran bagaimana dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Berdasarkan penjelasan tahapan Penelitian Tindakan Kelas jika permasalahan dalam kelas belum terselesaikan maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya dngan tahapan yang sama pada setiap siklusnya. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengembangkan Penelitian Tindakan kelas dengan dua siklus dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan pada pertemuan pertama dengan tahap sebagai berikut: 1. Perencanaan tindakan siklus I Sebelum pelaksanaan tindakan beberapa hal yang perlu direncanakan secara baik antara lain yaitu: a Membuat rencana pelaksanaan hasil belajar sesuai dengan model pendekatan pembelajaran inkuiri. b Mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan lembar observasi kegiatan guru dan instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa serta pedoman observasi aktivitas belajar siswa.

2. Pelaksanaan tindakan siklus I

Jika perencanaan telah selesai dilakukan maka rencana tindakan dapat dilaksanakan dalam situasi belajar yang aktual. Tindakan dilaksanakan sejalan dengan perencanaan yang telah dilaksanakan pada tahap sebelumnya, misalkan dengan penggunaan media, alat peraga, LKS, model pembelajaran dan materi yang digunakan pada proses pembelajaran berlangsung.

3. Observasi siklus I

Pada saat pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi dilakukan secara bersama. Secara umum kegiatan observasi dilakukan untuk merekam proses yang terjadi selama hasil belajar berlangsung. Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi, dimana pada tahap ini guru dan siswa di observasi oleh peneliti, apakah hasil belajar sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan hasil belajar yang telah dibuat bersama.

4. Refleksi siklus I

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interprestasi, dan eksplanasi penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Informasi yang terkumpul perlu diuraikan, dicari kaitanya antar yang satu dengan yang lainnya, di bandingkan dengan pengalaman sebelumnya, dikaitkan teori tertentu dan tau hasil penelitian yang relevan. Melalui proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil perubahan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus II merupakan perbaikan siklus dimana tahap pelaksanaan sama dengan siklus I yaitu perencanaan tindakan, observasi dan refleksi. Pelaksanaan siklus II ini mengacu pada refleksi pada siklus I hal ini demikian juga yang terjadi pada tahap siklus II.

3.3 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata rata nilai siswa setiap siklusnya dan Kreteria Ketuntasan Minimal KKM untuk mata pelajaran IPA kelas V di SD Negeri 8 Karang Anyar adalah ≥65. Seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 65 dan suatu kelas dianggap tuntas belajar apabila 75 dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pendekatan inkuiri

Hakikat sains dan pendekatan Inkuiri dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses dan penerapannya, termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori, dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-metode sains atau metode ilmiah. I nkuiri berasal dari kata “inquire” yang artinya mencari atau mempertanyakan. Model pendekatan inkuiri telah diperkenalkan sejak tahun 1970 sebagai suatu metode. Di Indonesia inkuiri sering dipasangkan dengan metode penemuan discovery, khususnya dalam pembelajaran sains sekitar tahun 1980. Inkuiri kemudian dikenal sebagai pendekatan seperti pendekatan konsep, pendekatan tujuan, pendekatan lingkungan sekitar Tahun 1990, juga ada yang memperkenalkan sebagai salah satu model mengajar dari rumpun pemprosesan informasi sejak tahun 1980. National science education standard menekankan pentingnya inkuiri dimasukkan dalam kurikulum sains, inkuiri bukan lagi dilihat sebagai metode, pendekatan atau model mengajar, melainkan sebagai tools of personality with value embeded. inkuiri sebagai kemampuan yang dapat dikembangkan dan perlu diukur keberhasilannya pada siswa dan guru yang melaksanakannya Nuryani, 2011: 1. Secara umum, inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan- kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengko- munikasikan hasilnya. didalam Standar Nasional Pendidikan Sains di Amerika Serikat, inkuiri digunakan dalam dua terminologi yaitu sebagai pendekatan pembelajaran scientific inquiry oleh guru dan sebagai materi pelajaran sains science as inquiry yang harus dipahami dan mampu dilakukan oleh siswa. Sebagai strategi pembelajaran, inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain sehingga dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa. Sedangkan sebagai bagian dari materi pelajaran Biologi, inkuiri merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat melakukan penyelidikan ilmiah. Sehubungan dengan hal tersebut, bahwa pemahaman mengenai peranan materi dan proses sains dapat membantu guru menerapkan pembelajaran yang bermula dari pertanyaan atau masalah dengan lebih baik Nuryani, 2011: 1

2.1.1 Tingkatan-tingkatan Inkuiri

Berdasarkan komponen-komponen dalam proses inkuiri yang meliputi topik masalah, sumber masalah atau pertanyaan, bahan, prosedur atau rancangan kegiatan, pengumpulan dan analisis data serta pengambilan kesimpulan membedakan inkuiri menjadi lima tingkat yaitu praktikum tradisional hands-on, pengalaman sains terstruktur structured science experiences, inkuiri terbimbing

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS V SD NEGERI 3 ADILUWIH TAHUN PELAJARAN 20112012

0 13 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV B SD NEGERI 8 KARANG ANGAR JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011-2012

1 29 62

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV A SD NEGERI 7 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 19 42

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PRAKTIKUM MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI BANJAR AGUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

9 79 56

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS III SD NEGERI 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 5

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 58

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 62

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GEDUNG AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 5 44

JUDUL INDONESIA: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN TEMA CITA-CITAKU MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SDN 5 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 10 70

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN TEMA CITA-CITAKU MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS IV SDN 5 KARANG ANYAR KECAMATAN JATI AGUNG LAMPUNG SELATAN

0 8 69