Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2009 dan 2010 dan Perkiraan Tahun 2011.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012 Bab III-1 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis perekonomian daerah, sebagai gambaran umum perekonomian Kabupaten Ngawi yang sesuai dengan RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun 2010 – 2015. Tahun 2012 adalah tahap pertumbuhan pembangunan ekonomi yang merupakan rangkaian proses berkesinambungan. Berdasarkan analisis terhadap indikator makro ekonomi Kabupaten Ngawi, dengan memperhatikan kondisi ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Nasional, maka arah pembangunan perekonomian diprioritaskan pada sektor yang memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, juga pada sektor yang memiliki prospek ke depan yang baik serta tahan terhadap gejolak ekonomi.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2009 dan 2010 dan Perkiraan Tahun 2011.

Kondisi ekonomi makro Kabupaten Ngawi dengan berdasar indikator seperti Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Laju Pertumbuhan Ekonomi LPE, pendapatan per kapita, inflasi, investasi dan perkembangan keuangan daerah menjadi referensi dalam menentukan kebijakan Pemerintah Kabupaten Ngawi khususnya kebijakan ekonomi. Berikut gambaran perkembangan indikator makro ekonomi di Kabupaten Ngawi : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012 Bab III-2 Tabel 3.1 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Ngawi Realisasi Proyeksi No Indikator Makro Ekonomi Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 1 PDRB : a. Harga Berlaku juta Rp 6.444.782,83 7.245.842,42 7.891.755,06 8.593.147,92 b. Harga Konstan Tahun 2000 juta Rp 2.942.602,51 3.121.821,49 3.315.686,60 3.469.256,29 2 Pertumbuhan Ekonomi PDRB Harga Konstan 5,65 6,09 6,21 6,49 3 Tingkat inflasi 5,72 5,98 5 - 7 5 - 7 4 Struktur PDRB menurut sektoral harga konstan a. Pertanian 37,12 36,70 36,70 36,57 b. Pertambangan dan Penggalian 0,58 0,56 0,57 0,56 c. Industri Pengolahan 6,28 6,29 6,32 6,34 d. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,61 0,61 0,63 0,64 e. Bangunan 4,32 4,35 4,31 4,29 f. Perdagangan, Hotel dan Restoran 28,82 29,57 29,70 30,00 g. Pengangkutan dan Komunikasi 2,57 2,62 2,64 2,67 h. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 6,13 6,09 6,03 5,98 i. Jasa-jasa 13,57 13,22 13,11 12,95 5 Produktivitas Sektoral juta Rp a. Pertanian 1.092.374,15 1.145.589,73 1.195.619,09 1.247.268,53 b. Pertambangan dan Penggalian 16.983,88 17.526,39 18.464,75 19.243,47 c. Industri Pengolahan 184.792,71 196.280,68 205.744,95 216.113,35 d. Listrik, Gas dan Air Bersih 17.819,46 19.108,85 20.440,06 21.830,41 e. Bangunan 127.066,94 135.663,44 140.347,25 146.426,76 f. Perdagangan, Hotel dan Restoran 848.170,35 923.010,01 967.666,21 1.023.007,31 g. Pengangkutan dan Komunikasi 75.655,53 81.775,64 86.110,02 91.119,35 h. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 180.511,25 190.048,43 196.388,63 203.888,98 i. Jasa-jasa 399.228,25 412.818,32 427.042,58 441.563,04 6 Pendapatan Per kapita ADHB Ribu Rp 7.033.529,80 7.547.781,25 8.361.891,06 9.065.500,18 Sumber : PDRB Kabupaten Ngawi 2005-2009 Ket : Data Sementara Data Proyeksi Data target dalam RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun 2010 – 2015 Pada tahun 2009 perekonomian di Kabupaten Ngawi mengalami pertumbuhan sebesar 5,65, sedangkan pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan menjadi sebesar 6,09. Perkembangan indikator ekonomi daerah merupakan hasil kinerja pembangunan Kabupaten Ngawi yang diukur berdasarkan pada 4 empat indikator kinerja utama yaitu : Tingkat Pengangguran Terbuka, Persentase Penduduk Miskin terhadap Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Ekonomi, serta Indeks Pembangunan Manusia. Indikator kinerja utama tersebut dapat dilihat di dalam tabel sebagai berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012 Bab III-3 Tabel 3.2 Indikator Kinerja Utama Kabupaten Ngawi Realisasi Proyeksi NO. INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 1 Tingkat Pengangguran Terbuka 4,49 3,98 3,98 - 3,47 3,47 - 2,96 2 Persentase Penduduk Miskin 33,39 29,49 29,49 -25,59 25,59 - 21,70 3 Pertumbuhan ekonomi 5,65 5,93 5,93 - 6,21 6,21 - 6,49 4 IPM 68,60 69,33 69,33 -70,05 70,05 - 70,78 Sumber : Kabupaten Ngawi Dalam Angka Tahun 2010 3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012. a. Tantangan Perekonomian Daerah Tahun 2012. Perekonomian di Kabupaten Ngawi secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh perkembangan saat ini dan yang akan datang, baik pada perkembangan lingkungan eksternal maupun internal. Perkembangan lingkungan eksternal Kabupaten Ngawi sangat dipengaruhi oleh kebijakan perekonomian Provinsi Jawa Timur dan Nasional, faktor eksternal yang mempengaruhi perekonomian Kabupaten Ngawi pada Tahun 2012 diperkirakan adalah : Pertama, ketergantungan pangan terhadap produk impor, hal ini mengakibatkan ketersediaan produk pangan terganggu, sehingga terjadi ketidakstabilan harga di pasaran. Kedua, terjadinya krisis energi yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang berpotensi terhadap meningkatnya tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi, sehingga perlu upaya pengembangan energi alternatif dan subtitusi energi. Ketiga, semakin beratnya beban pemerintah dalam penyediaan subsidi komoditas seperti energi dan pangan serta produk lainnya yang akan menuntut peran daerah yang lebih besar dalam pembangunan daerahnya. Keempat, semakin beratnya persaingan antar wilayah dan antar daerah dalam upayanya menarik investasi, ini disebabkan oleh ketimpangan daya tarik yang berakibat tidak meratanya penyebaran investasi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012 Bab III-4 Kelima, semakin tingginya desakan implementasi pembangunan yang berkelanjutan. Keenam, regulasi perekonomian dan advokasi alokasi anggaran Provinsi Jawa Timur dan Pusat disesuaikan dengan peran dan kontribusi Kabupaten Ngawi terhadap perekonomian Provinsi Jawa Timur dan Pusat. Sedangkan faktor internal yang akan mempengaruhi perekonomian Kabupaten Ngawi pada Tahun 2012 diperkirakan adalah : pertama, jumlah penduduk, kondisi ini disatu sisi merupakan potensi pasar barang dan jasa, namun disisi lain merupakan beban pembangunan ekonomi. Kedua, ketersediaan infrastruktur wilayah melalui penyediaan sarana dan prasarana yang relatif baik akan mempengaruhi tingkat efisiensi perekonomian dan peningkatan daya tarik bagi investor. Ketiga, penurunan kontribusi sektor primer yang mengakibatkan terjadinya pengangguran. Keempat, iklim investasi yang kondusif, seperti rendahnya angka kriminalitas dan jumlah demontrasi, kondisi ini sangat mempengaruhi kelancaran usaha dan aktifitas ekonomi. Tantangan-tantangan tersebut di atas sangat menentukan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Ngawi. Oleh karena itu, tantangan ini harus dapat diatasi secara proporsional melalui penetapan prioritas pembangaunan daerah, penetapan rencana kerja dan pendanaannya, serta penataan hubungan tata kerja dalam pelaksanaannya, sehingga terjadinya sinergitas dan kebersamaan dari semua stakeholders pembangunan di Kabupaten Ngawi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kab. Ngawi 2012 Bab III-5

b. Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012.