Yang dimaksud dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya meliputi segala keterangan tentang orang
dan badan yang memperoleh pemberian layanan dan jasa dalam lalu lintas uang, baik dalam maupun luar negeri, meliputi : Jumlah kredit, Jumlah dan jenis rekening nasabah
Simpanan Giro, Deposito, Tabanas, Sertifikat, dan surat berharga lainnya, Pemindahan transfer uang, Pemberian garansi bank, Pendiskontoan surat-surat berharga, dan
Pemberian kredit. Berdasarkan ketentuan diatas, dapat dikemukakan bahwa makna yang terkandung
dalam pengertian rahasia bank adalah larangan-larangan bagi perbankan untuk memberi keterangan atau informasi kepada siapa pun juga mengenai keadaan keuangan dan hal-hal
lain yang patut dirahasiakan dari nasabahnya, untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan dari bank itu sendiri.
4
a. Teori Rahasia Bank
Berkaitan dengan apa yang telah dikemukakan di atas, sesungguhnya bagaimana sifat dari ketentuan rahasia bank tersebut? Menurut Drs. Muhammad Djumhana, S.H.
dalam bukunya Hukum Perbankan di Indonesia, terdapat dua teori mengenai rahasia bank, yaitu sebagai berikut:
5
1 Teori Rahasia Bank yang Bersifat Mutlak
Berbicara mengenai teori-teori rahasia bank, maka ada ketentuan mnegenai rahasia bank itu sehingga kemudian menimbulkan kesan bagi masyarakat nasabah bahwa bisa
juga bahwa bank sendiri sengaja untuk menyembunyikan keadaan keuangan yang tidak sehat dari nasabah debitur, baik orang perorangan, atau perusahaan yang sedang menjadi
sorotan masyarakat.
4 Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada media group, 2005, hal. 135-136.
5
Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2012, hal. 158.
6
Menurut teori ini bank mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia nasabah yang diketahui bank karena kegiatan usahanya dalam keadaan apa pun, baik dalam
keadaan biasa atau pun keadaan luar biasa. Teori ini sangat menonjolkan kepentingan individu, sehingga kepentingan negara dan masyarakat sering terabaikan.
Teori mutlak ini banyak dianut oleh bank-bank yang ada di negara Swiss.
2 Teori Rahasia Bank yang Bersifat Nisbi Relatif
Menurut teori ini bank diperbolehkan membuka rahasia atau memberi keterangan mengenai nasabahnya, jika untuk kepentingan yang mendesak, misalnya untuk
kepentingan negara atau kepentingan hukum. Teori ini banyak dianut oleh bank-bank di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.
Dengan demikian teori relatif ini melindungi kepentingan semua pihak, baik individu, masyarakat maupun Negara. Teori ini di anut oleh bank-bank yang ada di Negara
Amerika Serikat, Belanda, Malaysia, Singapura dan Indonesia. Sebagai suatu lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, sudah sepatutnya bank menerapkan ketentuan rahasia bank tersebut secara konsisten dan bertangung jawab sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk melindungi kepentingan nasabahnya.
b. Dasar Hukum