BAB II TINJAUAN PUS TAKA
2.1 Bunyi
2.1.1 Definisi Bunyi
Bunyi adalah arus energi yang berbentuk gelombang dan mempunyai tekanan. Bunyi dijalarkan melalui medium padat, cair atau gas. Gelombang bunyi
sampai ketelinga atau alat pendengaran manusia berupa rangsangan-rangsangan yang dapat didengar, apabila bunyi tersebut tidak diinginkan maka dinyatakan
sebagai kebisingan M ukono, 2005. Kita dapat membedakan bunyi dalam tiga aspek. Pertama, harus ada sumber
bunyi. Sumber gelombang bunyi adalah suatu obyek yang bergetar. Kedua, energi yang dipindahkan dari sumber dalam bentuk gelombang bunyi longitudinal. Dan
yang ketiga, bunyi dideteksi oleh telinga atau suatu alat penerima bunyi Giancoli, 1997.
Bunyi disebut sebagai gelombang di udara dan udara berlaku sebagai mediumnya, bunyi yang dihasilkan tersebut tidak lain adalah sumber getaran.
Getaran dapat bersumber dari medium-medium seperti kawat, batang ataupun yang sejenisnya Soedojo, 1986.
2.1.2 Sumber Bunyi
Sumber bunyi adalah sumber getaran yang dihasilkan dari suatu gelombang bunyi Soedojo, 1986. Dalam Soedojo 2004 Sumber getaran
tersebut menggetarkan semua medium yang ada di sekelilingnya. Adapun wujud-
Universitas Sumatera Utara
wujud dari sumber bunyi dibedakan menjadi sumber bunyi sebagai senar atau disebut juga dawai, pita dan permukaan.
Satwiko 2005 juga menyatakan bahwa sumber bunyi dapat berupa benda-benda yang mampu bergetar, seperti denar gitar, tali suara manusia atau
disebut juga dengan pita suara, loudspeaker, serta bunyi tepuk tangan. Penerima bunyi tersebut adalah telinga manusia, ada juga suatu alat yang dapat menerima
bunyi yaitu microphone. Bunyi harus merambat dengan media perantara, karena jika tanpa media perantara, sumber bunyi tersebut tidak mampu merambat sampai
ke penerima bunyi yang disebut dengan pendengaran.
2.2 Kebisingan
2.2.1 Definisi BisingKebisingan
Bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun yang merusak kesehatan. Saat ini kebisingan merupakan salah satu
penyebab “penyakit lingkungan” yang penting Slamet, 2006. Keputusan M enteri Lingkungan Hidup No: Kep-48M ENLH111996
tentang Baku Tingkat Kebisingan menyebutkan : “ Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang
dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan”. M enurut Suma’mur 2010, kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak
diinginkan sehingga mengganggu dan atau dapat membahayakan kesehatan. Bising ini merupakan kumpulan nada-nada dengan macam-macam intensitas yang
tidak diinginkan sehingga mengganggu kesehatan orang terutama pendengaran. Bunyi atau suara yang didengar sebagai rangsangan pada sel saraf pendengar
Universitas Sumatera Utara
dalam telinga oleh gelombang longitudinal yang ditimbulkan getaran dari sumber bunyi atau suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau
penghantar lainnya, dan manakala bunyi atau suara tersebut tidak dikehendaki oleh karena mengganggu atau timbul diluar kemauan orang yang bersangkutan,
maka bunyi-bunyian atau suara demikian dinyatakan sebagai kebisingan. Jadi kebisingan adalah bunyi atau suara yang keberadaannya tidak dikehendaki noise
is unwanted sound.
2.2.2 Jenis-jenis Kebisingan