bising yang diterima masyarakat, ataupun proteksi kebisingan pada masyarakat yang terpapar dapat dilakukan dengan penggunaan sumbat telinga pada
masyarakat yang berada dekat kawasan industri yang menghasilkan kebisingan M ulia, 2005.
M enurut Satwiko 2004 Strategi Umum Penanganan Kebisingan : a. Langkah awal selalu menangani kebisingan pada sumbernya dengan cara mengatur
sedemikian rupa agar sumber bunyi mengeluarkan intensitas bunyi minimal. Bila memungkinkan, bungkamlah sumber kebisingan dengan cara memberikan
penutup yang melingkupi sumber tadi dari bahan yang memiliki hambatan suara tinggi.
b. Bila tidak memungkinkan menangani sumber kebisingan langsung, maka tangani media rambat bunyi. Getaran mesin dapat merambat melalui lantai yang akan
menjadi kebisingan diruang lain. Pemakaian pegas atau perdam getaran langsung pada mesin akan memotong rambatan bunyi. Permukaan-permukaan yang tidak
memantulkan bunyi akan sangat membantu mengurangi kebisingan. c. Jika kedua hal diatas tidak memungkinkan, maka terpaksa penanganan kebisingan
dilakukan pada penerima bunyi. Pelindungan telinga ear protector sangat dibutuhkan untuk melindungi telinga dari ketulian akibat kebisingan yang berat.
2.3 Konsentrasi
2.3.1 Pengertian Konsentrasi
M enurut asal katanya, konsentrasi atau concentrate berarti memusatkan, dan dalam bentuk kata bentuk kata benda, concentration artinya pemusatan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Supriyo 2008, Konsentrasi adalah pemusatan perhatian pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan.
Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar
konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan dengan pelajaran
Slameto, 2003. Selain itu, Siswanto 2007 menyebutkan bahwa yang dimaksud
konsentrasi yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada persoalan yang sedang dihadapi. Konsentrasi memungkinkan individu untuk
terhindar dari pikiran-pikiran yang mengganggu ketika berusaha untuk memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. Pada kenyataannya, justru banyak
individu yang tidak mampu berkonsentrasi ketika menghadapi tekanan. Perhatian mereka malah terpecah-pecah dalam berbagai arus pemikiran yang justru
membuat persoalan menjadi semakin kabur dan tidak terarah. Pengertian konsentrasi secara umum adalah sebagai suatu proses
pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu. Artinya tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara sungguh-sungguh dengan
memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman, pendengaran, pengelihatan dan fikiran kita. Bahkan yang sifatnya abstrak sekalipun yaitu perasaan. Ketika
memahami kata perkata tentu harus paham betul arti kata yang di maksud, pendengaran kita harus mampu menyerap apa yang disampaikan guru. Sehingga
maksud dan tujuannya sampai. Ketika kita memahami dengan pendengaran dan
Universitas Sumatera Utara
mampu mengerti apa yang dimaksud dengan bersungguh-sungguh mendegar serta memperhatikannya dengan sungguh-sungguh maka itu dinamakan konsentrasi.
2.3.2 Ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi