Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun Lalu dan Capaian Kinerja Pemerintahan Bab II
RKPD Kabupaten Kerinci Tahun 2016 II-69
b. Bidang Sumber Daya Manusia
1 Pendidikan
Berbagai permasalahan dalam bidang pendidikan antara lain: a Masih dominannya masyarakat berpendidikan rendah sehinggaberimplikasi
pada rendahnya kesiapan terhadap persaingan global serta pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan knowledge based economy.
b Masih terdapat kesenjangan tingkat pendidikan yang cukup lebar antar kelompok masyarakatseperti antara penduduk kaya dan penduduk miskin,
antara penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, antara penduduk di perkotaan dan perdesaan.
c Belum meratanya fasilitas pelayanan pendidikan serta fasilitas pelayanan pendidikan di daerah perdesaan, terpencil serta fasilitas dan layanan
pendidikan khusus bagi anak-anak yang mempunyai kelainan fisik, emosional, mental, sosial, danatau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa juga
belum tersedia secara memadai.
d Rendahnya kualitas pendidikan dalam memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik, yang disebabkan oleh: a ketersediaan pendidik yang belum
memadai baik secara kuantitas maupun kualitas, b kesejahteraan pendidik yang masih rendah, c fasilitas belajar belum tersedia secara memadai, dan e
biaya operasional pendidikan yang belum memadai.
e Terbatasnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan penelitian dan pengembangan pendidikan tinggi serta penyebarluasan hasilnya
yang masih sangat terbatas. f Terbatasnya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi akibat terbatasnya buku-
buku teks dan jurnal-jurnal internasional yang dapat diakses. Terbatasanya paten atau pengesahan hak kekayaan intelektual.
g Belum berjalan secara efektif dan efisien manajemen pendidikan yang berorientasi kompetensi;
2 Kesehatan
Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan diantaranya :
a Masih terdapat disparitas status kesehatan masyarakat, meskipun secara bertahap kualitas kesehatan masyarakat mengalami peningkatan, antar
tingkat sosial ekonomi dan antar kelompok masyarakat perkotaan-perdesaan masih cukup tinggi.
b Persentase anak balita yang berstatus gizi kurang dan buruk di daerah perdesaan lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan.
c Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dan cakupan imunisasi pada golongan miskin lebih rendah dibanding dengan golongan kaya.
d Masih terdapat beban ganda penyakit yang diderita oleh masyarakat, seperti penyakit infeksi menular seperti tuberkulosis paru, infeksi saluran pernafasan
akut ISPA, malaria, diare, dan penyakit kulit. e Tingginya penderita penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan
pembuluh darah, serta diabetes mellitus dan kanker. f Rendahnya kinerja pelayanan kesehatan masyarakat dalam upaya
meningkatkan kualitas kesehatan penduduk. g Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat,
dalam upaya mendukung peningkatan status kesehatan penduduk. h Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan seperti pada aspek akses
masyarakat terhadap air bersih dan sanitasi dasar. i Rendahnya pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masyarakat,
baik jumlah maupun kualitas, seperti terhadap mutu pelayanan rumah sakit
Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun Lalu dan Capaian Kinerja Pemerintahan Bab II
RKPD Kabupaten Kerinci Tahun 2016 II-70
dan puskesmas, baik dari aspek pelayanan, administrasi dan lamanya waktu tunggu.
j Keterbatasan tenaga kesehatan dan ketidakmerataan distribusinya.Masih adanyapuskesmas yang kekurangan dokter dan tenaga kesehatan masyarakat.
k Rendahnya status kesehatan penduduk miskin, serta adanya kendala
geografis dan kendala biaya cost barrier. 3
Perempuan dan Perlindungan Anak
Peningkatan kualitas kehidupan perempuan dan perlindungan anak merupakan salah satu program pembangunan yang akan dilaksanakan
Pemerintah Kabupaten Kerinci, permasalahannya sebagai berikut : a Rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan, di bidang pendidikan,
kesehatan, ekonomi, dan politik. b Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta rendahnya
kesejahteraan dan perlindungan anak. c Lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak,
termasuk ketersediaan data dan partisipasi masyarakat di Kabupaten Kerinci, terutama dalam menangani masalah-masalah pemberdayaan perempuan dan
anak-anak.
4 Kependudukan dan Keluarga Kecil Berkualitas
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan salah satu upaya untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, melalui
pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan dengan mengembangkan kualitas penduduk, pewujudan keluarga kecil yang berkualitas,
perbaikan iklim ketenagakerjaan, dan pengurangan ketimpangan pembangunan wilayah, permasalahannya adalah sebagai berikut.
a Terbatasnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja
tentang hak-hak reproduksi dan kesehatan reproduksi serta pemahaman terhadap nilai-nilai adat, budaya, dan agama.
b Belum sepenuhnya dikembangkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui jalur sekolah dasar dan menengah.
c Banyaknya remaja yang kurang memahami atau mempunyai pandangan yang tidak tepat tentang masalah kesehatan reproduksi, sehingga
menyebabkan banyaknya remaja yang berperilaku menyimpang tanpa menyadari akibatnya terhadap kesehatan reproduksi mereka.
d Rendahnya usia kawin pertama penduduk mempengaruhi kesehatan ibu dan anak yang merupakan salah satu permasalahan;
e Rendahnya partisipasi pria dalam ber-KB, yang disebabkan oleh keterbatasan macam dan jenis alat kontrasepsi laki-laki, dan juga keterbatasan pengetahuan
terhadap hak-hak dan kesehatan reproduksi serta kesetaraan dan keadilan gender.
f Kurang maksimalnya akses dan kualitas pelayanan KB serta masih banyak pasangan usia subur yang menggunakan kontrasepsi yang kurang efektif dan
efisien untuk jangka panjang. g Lemahnya ekonomi dan ketahanan keluarga, merupakan permasalahan yang
dapat mempengaruhi daya beli termasuk kemampuan membeli alat dan obat kontrasepsi.
h Belum serasinya kebijakan kependudukan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
i Belum tertatanya administrasi kependudukan dalam rangka membangun sistem pembangunan, pemerintahan, dan pembangunan yang berkelanjutan
serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen kependudukan dan tertib administrasi kependudukan.
Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun Lalu dan Capaian Kinerja Pemerintahan Bab II
RKPD Kabupaten Kerinci Tahun 2016 II-71
5 Pemuda dan Olahraga
Program peningkatan kualitas pemuda dan peningkatan prestasi olahraga, merupakan salah satu agenda yang akan diperhatikan Pemerintah Kabupaten
Kerinci. Hal ini karena pemuda sebagai bagian dari penduduk dan merupakan aset pembangunan bangsa, sehingga upaya peningkatan dan pengembangannya perlu
dilakukan di Kabupaten Kerinci. Berbagai permasalahan yang dihadapi antara lain yaitu :
a Rendahnya kualitas pemuda dalam menekuni olah raga merupakan salah satu
permasalahan dalam kegiatan pembangunan pemuda dan olahraga, seperti pada aspek tingkat pendidikan, tingkat partisipasi angkatan kerja,
pengangguran terbuka, dan maraknya masalah-masalah sosial di kalangan pemuda, seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif NAPZA.
b Belum optimalnya budaya olahraga dalam masyarakat, merupakan suatu permasalahan dalam pembangunan olah raga dan generasi muda.Hal ini
tercermin dari tingkat kemajuan pembangunan olahraga berdasarkan Indeks partisipasi, ruang terbuka, sumber daya manusia, dan kebugaran yang rendah.
6 Kesejahteraan Sosial
Peningkatan kesejahteraan sosial merupakan kegiatan penting yang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Kerinci, seperti penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial PMKS khususnya fakir miskin, dan apabila tidak dilakukan secara tepat akan berakibat pada kesenjangan sosial yang semakin
meluas, dan berdampak pada melemahnya ketahanan sosial masyarakat, serta dapat mendorong terjadinya konflik sosial, terutama bagi kelompok masyarakat
yang tinggal di daerah terpencil dan perbatasan Kabupaten Kerinci. Berbagai permasalahan yang dihadapi diantaranya:
a Rendahnya kualitas penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial,
sepertipenyandang cacat masih menghadapi kendala untuk kemandirian, produktivitas dan hak untuk hidup normal yang meliputi akses terhadap
pelayanan sosial dasar, terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial untuk berbagai jenis kecacatan, dan aksessibilitas terhadap pelayanan
umum untuk mempermudah kehidupan mereka.
b Belum optimalnya sistempenanganan korban bencana alam dan sosial dari kejadian bencana alam sebagai akibat kejadian yang tiba-tiba dan penanganan
yang tidak antisipatif. Selain itu permasalahan pokok lainnya adalah masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk
memprediksi kemungkinan terjadinya bencana alam, serta masih adanya sikap mental sebagian warga masyarakat yang bermukim di sekitar wilayah rawan
bencana alam yang kurang peduli terhadap penanganan bencana.
7 Seni dan Budaya Daerah
Beberapa permasalahan dalam peningkatan pengelolaan seni dan budaya daerah Kabupaten Kerinci adalah sebagai berikut:
a Belum terwujudnya wadah bagi dialog kebudayaan daerah untuk mengatasi munculnya benturan-benturan atau konflik sosial;
b Belum tergali dan dilestarikannya secara optimal nilai-nilai budaya daerah kepada generasi muda, sehingga nilai-nilai luhur tersebut banyak yang tidak
dikenal masyarakat. Selain itu dominasi pengaruh media yang memberikan nilai-nilai modern yang semakin kuatnya dalam lingkungan kehidupan
masyarakat.
Evaluasi Pelaksanaan RKPD tahun Lalu dan Capaian Kinerja Pemerintahan Bab II
RKPD Kabupaten Kerinci Tahun 2016 II-72
8 Kualitas Kehidupan Beragama
Berbagai permasalahanyang dihadapi dalam pembangunan bidang keagamaan di Kabupaten Kerinci antara lain:
a Belum optimalnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama di masyarakat, sebagaimana ditunjukkan masih adanya berbagai perilaku
masyarakat yang bertentangan dengan moralitas dan etika keagamaan menunjukkan bahwa belum optimalnya sasaran yang dituju dalam
pengamalan ajaran agama.
b Belum meratanya pelayanan kehidupan beragama, hal tersebut terlihat pada belum optimalnya pemanfaatan tempat peribadatan, serta belum optimalnya
pengelolaan dana sosial keagamaan.
c. Bidang Perekonomian Daerah