Metode Anthrone dan Luff Schoorl

Lampiran 4. Metode Anthrone dan Luff Schoorl

1. Analisis total karbohidrat Metode Kandidat (dengan Anthrone Sulfat)

Penyiapan reagen

Reagen disiapkan baru setiap hari dengan melarutkan 0.1 g anthrone dalam 100 mL asam sulfat 98% pada suhu ruang.

Persiapan contoh

  1. Timbang dengan seksama lebih kurang 5 g cuplikan ke dalam Erlenmeyer 500 mL.

  2. Tambahkan 50 mL larutan HCl 3%, didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak.

  3. Dinginkan dan netralkan dengan larutan NaOH 30% (dengan lakmus atau fenolftalein) dan ditambahkan sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan sedikit asam

  4. Pindahkan isinya ke dalam labu 500 mL dan impitkan hingga tanda garis kemudian saring dan encerkan seperlunya

Prosedur analisis

        1. Masukkan 5,0 ml contoh (dari persiapan contoh) ke dalam labu takar 100 ml dan diencerkan sampai tanda tera dengan air destilasi

  1. Masukkan sebanyak 1 ml contoh tersebut ke dalam tabung reaksi bertutup

  2. Tambahkan 5 ml pereaksi Anthrone dan ditutup.Vortex dan kocok hingga merata

  3. Panaskan tabung reaksi di atas penangas air 1000C selama 12 menit

  4. Setelah didinginkan, pindahkan larutan ke dalam kuvet dan baca absorbansinya dengan UV-Vis spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm

  5. Tentukan konsentrasi gula dalam contoh dengan menggunakan kurva standar hubungan antara konsentrasi glukosa standar dengan absorbansinya dan dengan memperhitungkan pengenceran yang dilakukan, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

dimana:

G = konsentrasi gula dari kurva standar (g)

FP = faktor pengenceran

W = berat contoh (g)

2. Analisis total karbohidrat dengan metode SNI 01-2891-1992

Pembuatan pereaksi Luff-Schoorl

        1. Larutkan 143,8 g asam sitrat dengan 50 mL air suling.

        2. Pindahkan larutan tersebut larutan tersebut ke dalam labu 1 liter, tepatkan sampai tanda garis dengan air suling dan kocok.

        3. Biarkan semalam dan saring bila perlu. Larutan ini mempunyai kepekatan Cu2+ 0,1 N Na2CO3

        4. Larutkan kalium iodide KI 20%

        5. Larutkan asam sulfat H2SO4 25%

        6. Larutkan natrium tiosulfat Na2S2O3, 0, 1 N

        7. Penunjukkan larutan kanji 0,5%

Pengujian kepekatan larutan Luff-Schoorl

  1. Pipet 25 mL larutan Luff, tambahkan 3 g KI dan 25 mL larutan H2SO4 6N

  2. Titar dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 M dengan petunjuk larutan kanji 0,5%

  3. Larutan natrium tiosulfat yang dipergunakan untuk titrasi 25x2 mL

  4. Pipet 10 mL larutan Luff, masukkan ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan air suling dan kocok

  5. Pipet 10 mL larutan hasil pengenceran tersebut dan masukkan ke dalam erlenmeyer berisi 25 mL HCl 0,1 N

  6. Masukkan erlenmeyer tersebut ke dalam penangas air mendidih dan biarkan selama 1 jam, kemudian angkat dan dinginkan.

  7. Encerkan dengan air suling dan titar dengan larutan NaOH 0,1 N dengan indikator fenolftalein

  8. Pipet 10 mL larutan hasil pengenceran (b) masukkan ke dalam erlenmeyer dan titar dengan HCl 0,1 M dengan indikator fenolftalein

  9. Larutkan HCl 0,1 M yang dipergunakan untuk titrasi harus sekitar 6,0 sampai 7,6 mL

  10. Larutan Luff harus mempunyai pH 9,3-9,4

Cara kerja

  1. Timbang dengan seksama lebih kurang cuplikan ke dalam Erlenmeyer 500 mL.

  2. Tambahkan 50 mL larutan HCl 3%, didihkan selama 3 jam dengan pendingin tegak.

  3. Dinginkan dan netralkan dengan larutan NaOH 30% (dengan lakmus atau fenolftalein) dan ditambahkan sedikit CH3COOH 3% agar suasana larutan sedikit asam

  4. Pindahkan isinya ke dalam labu 500 mL dan impitkan hingga tanda garis kemudian saring

  5. Pipet 10 mL saringan ke dalam Erlenmeyer 500 mL, tambahkan 25 mL larutan Luff (dengan pipet) dan beberapa butir batu didih serta 15 mL air suling.

  6. Panaskan campuran tersebut dengan nyala tetap. Usahakan agar larutan dapat mendidih dalam waktu 3 menit (gunakan stopwatch), didihkan terus selama tepat 10 menit (dihitung dari saat mulai mendidih dan gunakan stopwatch) kemudian dengan cepat dinginkan dalam bak berisi es.

  7. Setelah dingin tambahkan 15 mL larutan KI 20% dan 25 mL H2SO4 25% perlahan-lahan.

  8. Titar secepatnya dengan larutan tiosulfat 0,1 M (gunakan penunjuk larutan kanji 0,5%)

Perhitungan:

(blanko-penitar) x N tiosulfat x 10, setara dengan terusi yang tereduksi. Kemudian lihat dalam daftar Luff –Schoorl berapa mg gula yang terkandung untuk mL tio yang dipergunakan

dimana: W1 = bobot cuplikan (mg)

W = glukosa yang terkandung untuk ml tio yang dipergunakan (mg)

FP = faktor pengenceran

Standardisasi larutan tiosulfat

  1. Sebanyak 0,5 gram K2Cr2O7 ditimbang dan dilarutkan dengan akuades

  2. Ditepatkan hingga 100 ml dengan labu takar

  3. Ambil 25 ml ke dalam erlenmeyer

  4. Ditambahkan 10mL KI, 25mL HCl, dan akuades hingga 200 ml

  5. Titar dengan natrium tiosulfat hingga berwarna kuning

  6. Tambahkan indikator kanji

  7. Titar dengan natrium tiosulfat hingga berwarna hijau toska (hijau jamrud)

  8. Dilakukan sebanyak 3 kali ulangan

Na2S2O3, 0,1N (ml)

Glukosa, Fruktosa, Gula Inversi (mg)

1

2.4

2

4.8

3

7.2

4

9.7

5

12.2

6

14.7

7

17.2

8

19.8

9

22.4

10

25.0

11

27.6

Na2S2O3, 0,1N (ml)

Glukosa, Fruktosa, Gula Inversi (mg)

12

30.3

13

33.0

14

35.7

15

38.5

16

41.3

17

44.2

18

47.1

19

50.0

20

53.0

21

56.0

22

59.1

23

62.2


Tabel penetapan gula Luff-Schoorl


Lampiran 5 Verifikasi Metode Karbohidrat Total SNI 01-2891-1992


Kacang hijau

Ulangan

Berat sampel (g)

Titer (ml)

blanko (ml)

mg glukosa

%KH

% recovery

1

0,5018

11,95

24,78

28,1840

56,1658

104,7673

2

0,5014

12,10

24,78

27,8322

55,5091

103,5424

3

0,5016

12,00

24,78

28,0667

55,9544

104,3731

4

0,5014

12,10

24,78

27,8322

55,5091

103,5424

5

0,5014

12,10

24,78

27,8322

55,5091

103,5424

6

0,5015

12,10

24,78

27,8322

55,4980

103,5217

7

0,5019

12,10

24,78

27,8322

55,4538

103,4392

%KH (Karbohidrat)

Rataan : 55,66%

Standard deviasi : 0,2827

RSD analisis : 0,51

2x RSD AOAC : 2,18

2/3 RSD Horwitz : 1,45


Kedelai

Ulangan

Berat sampel (g)

Titer (ml)

blanko (ml)

mg glukosa

%KH

% recovery

1

0,5002

20,85

24,78

8,2522

16,4977

99,14491

2

0,5003

21,15

24,78

7,6008

15,1924

91,30076

3

0,5002

21,00

24,78

7,9265

15,8466

95,23196

4

0,5002

21,00

24,78

7,9265

15,8466

95,23196

5

0,5005

20,90

24,78

8,1436

16,2709

97,78195

6

0,5005

21,00

24,78

7,9265

15,8371

95,17488

7

0,5003

21,00

24,78

7,9265

15,8434

95,21293

%KH (Karbohidrat)

Rataan : 15,90%

Standard deviasi : 0,4099

RSD analisis : 2,58

2x RSD AOAC : 2,64

2/3 RSD Horwitz : 1,76


Susu bubuk

Ulangan

Berat sampel (g)

Titer (ml)

Blanko (ml)

bl-titer (ml)

mg glukosa

%KH

1

0,5006

15,45

25,50

10,1807

22,9227

45,7905

2

0,5004

15,40

25,50

10,2313

23,0412

46,0456

3

0,5003

15,60

25,50

10,0287

22,5672

45,1073

4

0,5000

15,60

25,50

10,0287

22,5672

45,1343

5

0,5002

15,45

25,50

10,1807

22,9227

45,8271

6

0,5000

15,40

25,50

10,2313

23,0412

46,0825

7

0,5002

15,40

25,50

10,2313

23,0412

46,0641

%KH (Karbohidrat)