Pengenalan Penyakit yang diSebabkan oleh Jamur

2.4 Pengenalan Penyakit yang diSebabkan oleh Jamur

  2.4.1 Klasifikasi dan Morfologi

  2.4.1.1 Alternaria porri

  Alternaria porri yang menyerang bawang merah (Allium ascolonicum)

  diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, divisi Eumycota, ordo Hypales, family Dematiaceae, genus Alternaria, dan spesies Alternaria porri. Morfologi jamur Alternaria porri berbentuk konidium berwarna coklat dan seperti gada diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, divisi Eumycota, ordo Hypales, family Dematiaceae, genus Alternaria, dan spesies Alternaria porri. Morfologi jamur Alternaria porri berbentuk konidium berwarna coklat dan seperti gada

  2.4.1.2 Colletotrichum capsici

  Colletotrichum capsici diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, divisio Ascomycota, kelas Sodariomycetes, ordo Phyllachorales, famili Phyllachoraceae, genus Colletotrichum, dan spesies Colletotrichum capsici. Jamur C. capsici ini mempunyai ciri morfologi yang struktur tubuhnya sangat kecil dan hidupnya sebagai parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya saja, serta mempunyai habitat yang sangat luas penyebarannya sampai keseluruh bagian tumbuhan (Budi, 2012).

  2.4.2.3 Aspergilus niger

  Aspergilus niger dikalasifikasikan dalam kingdom Myceteae, divisi Amatigomycota, kelas Ascomycetes, ordo Eurotiales, genus Aspergillus, spesies Aspergilus niger. Aspergilus niger ini mempunyai morfologi bulu dasar warna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Hifa bersekat dan memiliki banyak inti (multiseluler), kelapa konidia bulat, berwarna hitam, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidispora memiliki dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat (Pracaya, 2007).

  2.4.2.4 Fusarium oxyporum

  Fusarium oxyporum diklasifikasikan dalam kingdom Fungi, filum Ascomycota, kelas Sordariomycetes, ordo Hypocreales, family Nectriaceae, genus

  Fusarium, dan spesies Fusarium oxyporum. F. oxysporum , jamur ini mempunyai ukuran tubuh yang sangat kecil dan hidupnya bersifat parasitoit pada organism lain serta didukung oleh suhu tanah yang hangat dan kelembaban tanah yang rendah sekali Populasi akan meningkat jika di tempat yang sama ditanam tanaman yang merupakan inangnya serta jamur ini menginfeksi tanaman melalui jaringan meristem pada ujung akar (Pracaya, 2007).

  2.4.2 Daur Hidup

  2.4.2.1 Alternaria porri

  Daur penyakit dimulai dengan bercak keungu-unguan terdapat pada daun, konidiofor konidiofor dibentuk satu persatu atau secara berkelompok, konidia multiseluler dibentuk pada ujung ujung konidiofor. Setiap sel konidium mampu berkecambah, penyakit disebarkan melalui udara dan perkecambahan maksimum terjadi pada pukul 8 pagi sampai 2 siang. Perkembangan penyakit sangat dipengaruhi oleh angin, curah hujan, pengairan dan penyemprotan. Sporulasi terjadi pada malam hari dengan kelembaban relatif tinggi. Ketika jaringan bawang rentan, spora jamur berkecambah, tabung kecambah menembus stomata dan secara langsung bergerak terus sampai ke epidermis (Semangun, 2006).

  2.4.2.2 Colletotrichum capsici

  Siklus hidup dari jamur Colletotrichum capsici yang terdapat pada tanaman Cabai (Capsicum annum) yaitu jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur menyerang daun dan batang, nantinya dapat menginfeksi Siklus hidup dari jamur Colletotrichum capsici yang terdapat pada tanaman Cabai (Capsicum annum) yaitu jamur pada buah masuk ke dalam ruang biji dan menginfeksi biji. Kelak jamur menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Jamur menyerang daun dan batang, nantinya dapat menginfeksi

  2.4.2.3 Aspergilus niger

  Aspergilus niger secara alamiah ada dimana-mana, terutama pada

  makanan, sayuran yang telah basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos dan juga ada di roti yang sudah kadaluwarsa. Konidia biasanya terdapat di udara baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun. Penyebaran melalui inhalasi konidia yang ada diudara (Laila, 2006).

  2.4.2.4 Fusarium oxyporum

  Daur hidup jamur Fusarium oxyporum pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum) yaitu jamur mengadakan penginfeksi pada bagian tanah. Tanah yang sudah terinfeksi sukar dibebaskan kembali dari jamur ini. jamur menginfeksi pada bagian akar, terutama pada bagian yang telah luka, lalu menetap dan berkembang di berkas pembuluh (Semangun, 2006).

  Daur hidup dari jamur F. oxysporum yang ada pada tanaman Pisang yaitu

  bersumber dari tanah yang berbentuk miselium yaitu berupa benang-benang halus atau dalam semua bentuk konidiumnya dan memiliki tiga macam spora yakni antara lain mikrokonidium, makrokonidium, serta klamidiospora (Roma, 2009).

  2.4.3 Gejala Serangan

  2.4.3.1 Alternaria porri

  Gejala serangan dari cendawan Alternaria porri yakni pada daun terdapat bercak melekuk, berwarna putih atau kelabu. Ukuran bercak bervariasi tergantung pada tingkat serangan. Pada serangan lanjut, bercak-bercak tampak menyerupai cincin dengan warna agak keunguan dengan tepi agak kemerahan atau keunguan yang dikelilingi oleh zone berwarna kuning yang dapat meluas kebagian atas atau bawah bercak, dan ujung daun mengering. Permukaan bercak bisa juga berwarna coklat atau hitam terutama pada keadaan cuaca yang lembab (Pracaya, 2007).

  2.4.3.2 Collectotrichum capsici

  Gejala serangan awal dari Collectotrichum capsici, yaitu gejala serangan awal berupa bercak cokelat kehitaman pada permukaan buah, kemudian meluas dan akhirnya menjadi busuk dan lunak. Pada pusat bercak akan terlihat titik-titik hitam yang merupakan kelompok seta dan kodium. Pada serangan berat menyebabkan buah menjadi kering, mengerut, dan berwarna seperti jerami padi. Pada buah cabai yang terserang Collectotricum caprici gejala yang di timbulkan yaitu pada kulit buah terdap bercak-bercak hitam, dan pada bagian tengah terdapat barcak berwana putih (Triharso, 2005).

  2.4.3.3 Aspergilus niger

  Gejala serangan Aspergilus niger yaitu yang sangat jelas terlihat yaitu

  pada roti yang telah kadaluwarsa, saat kita mendapatkan roti yang kadaluawarsa, maka kita akan mendapatkan seperti serabut-serabut atau juga semacam spora yang berwarna hijau tua pada roti itulah yang dinamakan Aspergilus niger roti sehingga roti tidak dapat lagi dikonsumsi (Laila, 2006).

  2.4.3.4 Fusarium oxysporum

  Gejala serangan Fusarium oxyporum yang mana awalnya tulang-tulang daun sebelah atas menjadi pucat, tangkai daun merunduk dan tanaman menjadi layu. Layu total dapat terjadi antara 2 sampai 3 minggu setelah terinfeksi. Tandanya dapat dilihat pada jaringan angkut tanaman yang berubah warna menjadi kuning atau coklat. Penyakit ini dapat bertahan di tanah untuk jangka waktu lama dan bisa berpindah dari satu lahan ke lahan lain melalui mesin-mesin pertanian, seresah daun yang telah terserang, maupun air irigasi. Suhu tanah yang tinggi sangat sesuai untuk perkembangan penyakit ini (Irzayanti, 2008).