Pengenalan Hama Gudang

2.3 Pengenalan Hama Gudang

  2.3.1 Pengenalan Hama Gudang secara Umum

  2.3.1.1 Kumbang beras (Sitophilus oryzae)

  Kumbang beras (Sitophilus oryzae) dewasa berwarna coklat tua, dengan bentuk tubuh yang langsing dan agak pipih. Pada bagian pronotumnya terdapat enam pasang gerigi yang menyerupai gigi gergaji. Bentuk kepala menyerupai segitiga. Pada sayap depannya terdapat garis-garis membujur yang jelas. Terdapat 4 bercak berwarna kuning agak kemerahan pada sayap bagian depan, 2 bercak pada sayap sebelah kiri, dan 2 bercak pada sayap sebelah kanan. Panjang tubuh kumbang dewasa ± 3,5 sampai 5 mm, tergantung dari tempat hidup larvanya. larva kumbang tidak berkaki, berwarna putih atau jernih dan ketika bergerak akan membentuk dirinya dalam keadaan agak membulat. Pupa kumbang ini tampak seperti kumbang dewasa (Naynienay, 2008).

  2.3.1.2 Kumbang tepung (Tribollium sp.)

  Kumbang tepung diklasifikasikan dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Coleoptera, famili Tenebrionidae, genus Tribollium, dan spesies Tribollium sp. Kumbang dewasa berbentuk pipih, berwarna cokelat kemerahan, panjang tubuhnya ± 4 mm. Telur berwarna putih agak merah dengan panjang ± 1,5 mm. larva berwarna cokelat muda dengan panjang ± 5 sampai 6 mm. Pupa berwarna putih kekuningan dengan panjang ± 3,5 mm (Wagianto, 2008).

  2.3.1.3 Kumbang jagung (Sitophilus zeamays)

  Kumbang jagung diklasifikasikan dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Coleoptera, family Curculionidae, genus Sitophilus, dan spesies Sitophilus zeamays. Kumbang dewasa berwarna coklat kemerahan pudar hingga mendekati hitam, dan biasanya memiliki bercak di bagian belakang dengan empat bintik kemerah-merahan terang atau kekuning- kuningan.

  Panjangnya 2,5 sampai 4,5 mm, moncongnya sempit dan panjang. Mempunyai antenna yang menyiku (siku-siku). Larvanya putih gemuk dan tidak berkaki. Kadang larvanya berkembang dalam satu butir jagung (Nonadita, 2008).

  2.3.1.4 Kumbang kacang hijau (Callosobruchus chinensis)

  Kumbang kacang hijau diklasifikasikan dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Coleoptera, famili Bruchidae, genus Callosobruchus, dan spesies Callosobruchus chinensis. Ukuran tubuh kumbang

  Kacang Hijau (Callosobruchus chinensis) memiliki ukuran tubuh yang relative kecil dibandingkan dengan hama gudang lainnya. Warna tubuh kumbang kacang Hijau (Callosobruchus chinensis) berwarna coklat kehitam-hitaman, sayapnya berwarna kekuning-kuningan. Imago dari hama ini berbentuk bulat telur. Bagian kepala (Caput) agak meruncing, pada elytra terdapat gambaran agak gelap. Pronotum halus, elytra berwarna cokelat agak kekuningan dan memiliki ukuran tubuh sekitar 5 sampai 6 mm (Borror, 2009).

  2.1.3.5 Kumbang kopra (Necrobia rufipes)

  Kumbang kopra diklasifikasikan dalam kingdom Animalia, filum Arthropoda, kelas Insecta, ordo Coleoptera, famili Cleridae, genus Necrobia, dan spesies Necrobia rufipes. Kumbang kopra (Necrobia rufipes) dengan Famili Cleridae memiliki ciri-ciri bentuk tubuh memanjang, berwarna cemerlang, pronotumnya lebih sempit dari kepala, memiliki antena Clubbed atau kadang Serrate atau Pectinate. Perbedaan kumbang jantan dan betina dewasa terletak pada ukuran tubuh, kumbang jantan memiliki tubuh yang lebih kecil dari betinanya. Pada kumbang betina memiliki embelan ovipositor, memiliki sepasang ovari, ruas abdomen 8 atau 9, satu sistem saluran telur yang dijalurkan keluar bila mana hendak bertelur. Sedangkan kumbang jantan, pada ruas abdomen ke 10 memiliki alat kelamin berupa penis, memiliki organ penjepit bagian luar dan organ penusuk bagian median (Abumutsanna, 2008).

  2.3.2 Daur Hidup

  2.3.2.1 Kumbang beras (Sitophilus oryzae)

  Kumbang betina dapat mencapai umur 3 sampai 5 bulan dan dapat menghasilkan telur sampai 300 sampai 400 butir. Telur diletakkan pada tiap butir beras yang telah dilubangi terlebih dahulu. Lubang gerekan biasanya dibut sedalam 1 mm dan telur yang dimasukkan ke dalam lubang tersebut dengan bantuan moncongnya adalah telur yang berbentuk lonjong. Stadia telur berlangsung selama ± 7 hari. Larva yang telah menetas akan langsung menggerek butiran beras yang menjadi tempat hidupnya. Selama beberap waktu, larva akan tetap berada di lubang gerekan, demikian pula imagonya juga akan berada di dalam lubang selama ± 5 hari. Siklus hidup hama ini sekitar 28 sampai 90 hari, tetapi umumnya selama ± 31 hari. Panjang pendeknya siklus hidup ham ini tergantung pada temperatur ruang simpan, kelembapan di ruang simpan, dan jenis produk yang diserang (Naynienay, 2008).

  2.3.2.2 Kumbang tepung (Tribollium sp.)

  Kumbang betina mampu bertelur hingga 450 butir sepanjang siklus hidupnya. Telur diletakkan dalam tepung atau pada bahan lain yang sejenis yang merupakan pecahan kecil (remah). Larva bergerak aktif karena memiliki 3 pasang kaki thorixal. Larva akan mengalami pergantian kulit sebanyak 6 sampai 11 kali, tidak jarang pula pergantian kulit ini hanya terjadi sebanyak 6 sampai 7 kali, ukuran larva dewasa dapat mencapai 8 sampai 11 mm. Menjelang terbentuknya pupa, larva kumbang akan muncul di permukaan material, tetapi setelah menjadi Kumbang betina mampu bertelur hingga 450 butir sepanjang siklus hidupnya. Telur diletakkan dalam tepung atau pada bahan lain yang sejenis yang merupakan pecahan kecil (remah). Larva bergerak aktif karena memiliki 3 pasang kaki thorixal. Larva akan mengalami pergantian kulit sebanyak 6 sampai 11 kali, tidak jarang pula pergantian kulit ini hanya terjadi sebanyak 6 sampai 7 kali, ukuran larva dewasa dapat mencapai 8 sampai 11 mm. Menjelang terbentuknya pupa, larva kumbang akan muncul di permukaan material, tetapi setelah menjadi

  42 hari (Wagianto, 2008).

  2.3.2.3 Kumbang jagung (Sitophilus zeamays)

  Kumbang betina akan mengunyah lubang kecil di dalam inti biji, kemudian memasukkan satu telur ke dalamnya. Kumbang betina dapat bertelur 300 hingga 400 telur selama lebih dari satu bulan. Telur akan menetas dalam beberapa hari menjadi larva dan memakan bagian dalam inti biji. Kemudian menjadi kepompong, selanjutnya menjadi kumbang dewasa. Seluruh siklus hidup berlangsung dari empat hingga tujuh minggu (Nonadita, 2008).

  2.3.2.4 Kumbang kacang hijau (Callosobruchus chinensis)

  Imago betina dapat bertelur hingga 150 butir, telur diletakkan pada permukaan produk kekacangan dalam simpanan dan akan menetas setelah 3 sampai 5 hari. Larva biasanya tidak keluar dari telur, tetapi hanya merobek bagian kulit telur yang melekat pada material. Larva akan menggerek di sekitar tempat telur diletakkan. Lama stadia larva adalah 4 sampai 6 hari. Produk yang diserang akan tampak berlubang (Borror, 2009).

  2.3.2.5 Kumbang kopra (Necrobia rufipes)

  Kumbang betina bertelur hingga 30 telur per harinya di dalam retakan atau celah yang terluka. Telur membutuhkan antara empat dan enam hari untuk menetas. Larva akan tumbuh selama 30 hingga 140 hari, menjadi kurang aktif dan mencari tempat yang gelap untuk menjadi kepompong. Tahapan kepompong Kumbang betina bertelur hingga 30 telur per harinya di dalam retakan atau celah yang terluka. Telur membutuhkan antara empat dan enam hari untuk menetas. Larva akan tumbuh selama 30 hingga 140 hari, menjadi kurang aktif dan mencari tempat yang gelap untuk menjadi kepompong. Tahapan kepompong

  2.3.3 Gejala Serangan

  2.3.3.1 Kumbang beras (Sitophilus oryzae)

  Gejala serangan

  yang diakibatkan oleh

  kumbang tepung

  (Tribolium sp.) adalah pada tepung yang sudah terserang dalam waktu lama tepung akan menjadi menggumpal dan berwarna agak kekuning-kuningan (Wagianto, 2008).

  2.3.3.2 Kumbang tepung (Tribollium sp.)

  Gejala serangan yang diakibatkan oleh kumbang tepung (Tribolium sp.) adalah pada tepung yang sudah terserang dalam waktu lama tepung akan menjadi menggumpal dan berwarna agak kekuning-kuningan (Wagianto, 2008).

  2.3.3.3 Kumbang jagung (Sitophilus zeamays)

  Kumbang jagung (Sitophilus zeamays) menyerang jagung yang disimpan. Butir jagung yang diserang berlubang-lubang hingga hancur menjadi bubuk. Serangga ini juga menyerang bahan lain seperti kopra, gandum, beras, sorgum dan biji-bijian lain (Maulana, 2009).

  2.3.3.4 Kumbang kacang hijau (Callosobruchus chinensis)

  Gejala serangan kumbang kacang hijau yaitu pada biji kacang hijau dikenali dengan adanya lubang-lubang pada butiran kedelai. Biji kedelai yang terserang kumbang ini juga merupakan tempat berlindung serangga. Kadang- kadang tampak serangga keluar dari dalam lubang gerekan (Abumutsanna, 2008).

  2.3.3.5 Kumbang kopra (Necrobia rufipes)

  Telur diletakkan di celah-celah bahan yang tersembunyi. Setelah menetas, larva membuat liang gerek yang berkelok-kelok pada bahan. Saat menjelang menjadi kepompong,

  larva membuat rongga yang bentuknya oval dan dilapisi dengan campuran air liurnya dan sisa gerekan. Mereka bersifat merusak, baik dalam tahap larva maupun dewasa, meski demikian tahap larva adalah yang paling merusak (Abumutsanna, 2008).