Indonesia ini dikarenakan masih besarnya permintaan domestic khususnya konsumsi rumah tangga. Sehingga nilai impor tahun 2012 masih tumbuh positif yakni sebesar
4,9, meskipun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 13,3. Dari sisi penawaran, pengurangan ini disebabkan oleh belum membaiknya perekonomian
global. Sehingga pertumbuhan ekspor Indonesia melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni tahun 2011 sebesar 13,6 dan tahun 2012 hanya sebesar
1,1. Bertolak dari uraian-uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan
penelitian yang berjudul: “Analisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di Indonesia: Pemodelan Mundell-Fleming”.
1.2. Perumusan Masalah
Sehubungan dengan pemaparan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia yakni
Transmisi Kebijakan Moneter dengan pemodelan Mundell-Fleming dengan melihat beberapa bagian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Mundell- Fleming melalui permintaan agregat terhadap output di Indonesia selama
periode penelitian? 2. Apakah variabel-variabel Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter dengan
Pemodelan Mundel-Fleming saling mempengaruhi satu sama lain?
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari peneltian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
dengan pemodelan Mundell-Fleming yang ada di Indonesia melalui permintaan agregat terhadap penargetan inflasi.
2. Untuk mengetahui bagaimana variabel-variabel dalam Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter dengan pemodelan Mundell-Fleming saling mempengaruhi.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari peneltian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap praktisi
ekonomi agar dapat mengetahui kebijakan moneter dengan pemodelan Mundell- Fleming dalam mempengaruhi inflasi.
2. Dapat menambah pengetahuan ilmiah terhadap penulis tentang kebijakan moneter dengan pemodelan Mundell-Fleming dalam mempengaruhi inflasi.
3. Sebagai bahan masukan terhadap peneliti lain tentang kebijakan moneter dengan pemodelan Mundell-Fleming dalam mempengaruhi inflasi.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral dari suatu Negara. Pada dasarnya kebijakan ini bertujuan untuk mengendalikan
perekonomian dalam negeri meskipun tidak terlepas pengaruhnya dari perekonomian global. Menurut Prathama Mandala 2008, yang dimaksud dengan kebijakan
moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian macro ke kondisi yang diinginkan yang lebih baik dengan mengatur Jumlah Uang Beredar.
Yang dimaksud dengan kondisi lebih baik adalah meningkatnya output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga inflasi terkontrol.
Pengaruh kebijakan moneter yang pertama kali terasa adalah pada sector moneter dan perbankan tingkat bunga, inflasi, kredit dan sebagainya, yang kemudian
ditransfer ke sector rill misalnya investasi dan konsumsi yang berarti terbukti bahwa adanya kebijaksanaan moneter akan mempengaruhi kegiatan ekonomi Ahmad Jamli.
Ada tiga instrumen utama yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar, yaitu:
a. Operasi Pasar Terbuka Open Market Operation Yang dimaksud dengan operasi pasar terbuka Open Market Operation adalah
pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga milik pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
b. Fasilitas Diskonto Discount Rate Yang dimaksud dengan tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang
ditetapkan pemerintah atas bank-bank umum yang meminjam ke bank sentral. Bila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menurunkan
tingkat bunga pinjaman. Dengan tingkat bunga yang lebih rendah, maka keinginan bank-bank untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar, sehingga
jumlah uang beredar bertambah. Begitu juga sebaliknya, ketika pemerintah ingin mengurangi jumlah uang beredar maka pemerintah menaikkan suku bunga, sehingga
jumlah uang beredar di dalam masyarakat berkurang. c. Rasio Cadangan Wajib Reserve Requirement Ratio
Kebijakan moneter dengan instrument Rasio Cadangan Wajib merupakan kebijakan pemerintah yang berkenaan dengan penentuan cadangan minimum bagi
bank umum oleh pemerintah Bank Sentral. Dengan menggunakan kebijakan ini, apabila pemerintah menghendaki jumlah uang beredar di masyarakat turun, maka
cadanagn minimum perbankan dinaikkan. Begitu juga sebaliknya, bila pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menguangi cadangan
minimum di bank sentral. d. Imbauan Moral Moral Persuasion
Maksudnya adalah otoritas moneter mencoba mengarahkan atau mengendalikan jumlah uang beredar. Misalnya dengan cara menaikkan atau menurunkan kredit di
perbankan sehingga merangsang masyarakat untuk mengurangi atau menambah kredit mereka.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter