Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

moneter inflasi. Respons variabel-variabel pada jalur nilai tukar terhadap perubahan instrumen moneter Suku Bunga SBI relative lemah dan variabel utama jalur ini yaitu nilai tukarkurs hanya mampu menjelaskan variasi inflasi sebesar 19,70 lebih kecil dibandingkan dengan porsi yang dapat dijelaskan oleh Paritas Suku Bunga PSB yakni sebesar 43,27. Hasil ini menunjukkan Granger causality dan predictive power yang lemah antara Kurs dan Inflasi.

2.4. Kerangka Konseptual

Ketika menjalankan kebijakan moneter, para pembuat kebijakan sering mengamati apa yang terjadi di mancanegara. Meskipun kebijakan domestic tujuan satu-satunya, namun mereka perlu mempertimbangkan perkembangan di mancanegara Mankiw, 2007. Kebijakan yang sering dipakai oleh pengambil kebijakan adalah Kebijakan Moneter. Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter ini dapat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis melalui jalur Tingkat Bunga, jalur Kredit dan jalur Nilai Tukar Jonni Manurung Adler Haymans Manurung, 2009. Namun Mankiw 1998 mengatakan jalur Nilai Tukar merupakan jalur yang paling cocok diterapkan di Negara-negara kecil yang biasanya mengekspor dan mengimpor GDP dalam bagian yang lebih besar. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian yang dilakukan sebagai batasan ruang lingkup masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Sumber: www.bi.co.id

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian tinjauan pustaka di atas maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut: 1. Jumlah Uang Beredar dan Ekspor Netto berpengaruh positif terhadap Output Riil Agregat. 2. Sementara Tingkat Bunga Deposito dan Kurs berpengaruh negatif terhadap Output Riil Agregat. JUB TINGKAT BUNGA EKSPOR NETTO PDB NILAI TUKAR Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini untuk menganalisis Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter dengan jalur Nilai Tukar Mundell-Fleming yang dilakukan oleh Bank Indonesia selama periode 2000:1–2012:4. Peneliti mengambil periode ini karena mulai tahun 2000 perekonomian Indonesia mulai membaik pasca krisis moneter tahun 1998. Peneliti menganalisis Kebijakan ini hanya dari sisi Kebijakan Moneter yang artinya tidak memasukkan variabel-variabel dari sisi fiskal. Sementara variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Jumlah Uang Beredar, Tingkat Bunga, Nilai Tukar, Ekspor Netto, dan PDB.

3.2. Jenis dan Sumber Data