Pasar Uang dan Kurva LM

IS y Pendapatan, output Sumber: N.G.Mankiw, Makroekonomi Edisi 6, 2007 Gambar 2.1 menggambarkan model Mundell-Fleming dengan tingkat output pendapatan dan suku bunga yang ada. Kurva IS menggambarkan keseimbangan di pasar barang dimana tingkat output yang diproduksi setara dengan tingkat output yang ingin dikonsumsi masyarakat. Kurva IS memiliki kemiringan negative karena peningkatan suku bunga akan menurunkan output nasional. Kurva LM menggambarkan keseimbangan di pasar uang dimana jumlah uang yang diedarkan bank sentral setara dengan jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat. Kurva LM memiliki kemiringan positif karena peningkatan suku bunga akan menurunkan jumlah uang yang ingin dipegang masyarakat. Kurva FE menggambarkan keseimbangan di pasar valas dimana neraca modal tidak mengalami perubahan ketika suku bunga domestik r setara dengan suku bunga dunia r. Kurva FE memiliki kemiringan nol karena asumsi mobilitas modal yang tinggi dimana aliran dana ke luar masuk suatu Negara disebabkan perbedaan suku bunga dalam negeri dan dunia.

2.2.3.1. Pasar Uang dan Kurva LM

Pasar uang akan berada dalam keseimbangan apabila penawaran akan uang m s sama dengan akan permintaan uang m d . Dalam analisis keseimbangan di pasar uang digunakan suatu kurva yang disebut kurva LM. Kurva LM adalah tempat kedudukan titik-titik yang menghubungkan tingkat bunga r dan pendapatan nasional y, dimana pasar uang dalam keadaan seimbang. Penawaran akan uang yang disebut juga dengan uang beredar dalam perekonomian, diasumsikan sebagai variabel yang eksogen. Sehingga: Universitas Sumatera Utara M s = M d ..................................................................................................2.4 Sementara permintaan akan uang terdiri dari permintaan akan uang untuk transaksi L t , permintaan uang untuk berjaga-jaga L j , dan permintaan uang untuk spekulasi L 2 . Sehingga total permintaan akan uang dapat dituliskan sebagai berikut: L = L 1 + L 2 .............................................................................................2.5 dimana L 1 = L t + L j ……………………………………………………………………..2.6 L 1 = L 1 y………………………………………………………………………2.7 L 2 = L 2 r …………………………………………………………………...…2.8 maka: L = L 1 y + L 2 r……………………………………………………………….2.9 atau: L = Ly,r…………………………………………………………………….2.10 Karena dalam pasar uang syarat equilibriumnya harus sama antara permintaan uang dan penawaran uang. Maka: L = M………………………………..………………………………..2.11 atau: L 1 y + L 2 r = M…………………………………….……………...2.12 atau: Ly,r = M…………………………………………………………….2.13 Sehingga model Mundell-Fleming menunjukkan persamaan dalam pasar uang adalah: = , …………………………………………………………...2.14 Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang riil, sama dengan permintaan, Ly,r. permintaan keseimbangan uang riil bergantung secara negatif pada Universitas Sumatera Utara tingkat bunga, dan secara positif pada pendapatan y. Jumlah uang beredar M adalah variabel eksogen yang dikendalikan oleh bank sentral, dan karena model Mundell- Fleming merupakan analis untuk jangka pendek, maka tingkat harga P juga diasumsikan tetap secara eksogen. Sementara pertumbuhan ekonomi internasional dan nilai tukar fleksibel telah meningkatkan peranan kebijakan moneter internasional dalam penentuan nilai tukar mata suang suatu negara. Ekspansi moneter pada awalnya akan menurunkan tingkat bunga riil domestik dan kemudian mengakibatkan deposit mata uang luar negeri naik. Peningkatan nilai deposit mata uang luar negeri terhadap deposit mata uang domestic akan mengakibatkan apresiasi nilai tukar mata uang luar negeri dan depresiasi nilai tukar mata uang domestik. Depresiasi nilai tukar mata uang domestik mengakibatkan harga relatif produk atau ekspor lebih murah sehingga ekspor netto naik dan akhirnya meningkatkan permintaan agregat. Mekanisme transmisi alur efek nilai tukar dirumuskan sebagai berikut: m r e x y dimana: m = stok uang nominal JUB r = tingkat bunga riil e = nilai tukar mata uang x = ekspor riil netto y = output riil agregat Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Ekspansi Moneter dalam Sistem Kurs Mengambang kurs e LM 1 LM 2 Pendapatan, output Sumber: N.G.Mankiw, Makroekonomi Edisi 6, 2007 Dari gambar 2.2 bisa dilihat bahwa kenaikan jumlah uang beredar menggeser kurva LM ke kanan, yang menurunkan kurs dan meningkatkan pendapatan. Perlu diingat bahwa dalam perekonomian tertutup kenaikan jumlah uang beredar meningkatkan pengeluaran karena menurunkan tingkat bunga dan mendorong investasi. Dalam perekonomian terbuka kecil, saluran transmisi moneter ini tidak tersedia karena tingkat bunga ditetapkan oleh tingkat bunga dunia. Dalam perekonomian terbuka tingkat bunga dan kurs menjadi variabel utama. Karena jumlah uang beredar akan menekan tingkat bunga domestik. Sementara modal mengalir keluar dari perekonomian karena investor menjadi pengembalian yang lebih tinggi di tempat lain. Aliran keluar modal ini melindungi tingkat bunga domestic agar tidak turun di bawah tingkat bunga dunia r. Namun kebijakan ini juga berdampak lain, karena berinvestasi di luar negeri mengharuskan dilakukannya konversi mata uang domestic mejadi mata uang asing, aliran keluar modal meningkatkan penawaran mata uang domestic di pasar valuta asing, sehingga kurs mengalami depresiasi. Penurunan Universitas Sumatera Utara kurs membuat barang-barang domestic relatif murah terhadap barang-barang luar negeri dan meningkatkan ekspor netto. Model Mundell-Fleming menunjukkan bahwa dampak dari sebagian besar kebijakan ekonomi terhadap perekonomian terbuka kecil tergantung pada apakah kurs yang dianut adalah kurs mengambang atau kurs tetap. Yang jelas, dampak yang dihasilkan pada kurs tetap berbeda dengan pada kurs mengambang. Model Mundell- Fleming menunjukkan bahwa kekuatan kebijakan fiscal dan moneter untuk mempengaruhi pendapatan agregat tergantung pada rezim kurs. Di bawah kurs mengambang, hanya kebijakan moneter yang bisa mempengaruhi pendapatan. Tabel 2.1: Ringkasan Model Mundell-Fleming dalam Mempengaruhi Kebijakan REZIM KURS Mengambang Tetap Berdampak Pada: Kebijakan Y E NX Y e NX Ekspansi Fiskal Tetap Naik Turun Naik Tetap Tetap Ekspansi Moneter Naik Turun Naik Tetap Tetap Tetap Hambatan Impor Tetap Naik Tetap Naik Tetap Naik Sumber: N.G.Mankiw, Makroekonomi Edisi 6, 2007

2.2.3.2. Nilai Tukar