Produk Domestik Regional Bruto PDRB

cxiv Tabel 5.2 Hasil Perhitungan Model Regresi Linier PMDN Variable Coefficient t-Hitung Prob. Signifikansi PDRB 6.247924 7.488395 0.02633 α = 5 PDRBt-1 3.918142 5.478266 0.04164 α = 5 SB -4.21948 -6.82474 0.03424 α = 5 SBt-1 -3.452173 -4.25436 0.04153 α = 5 AK 9.66508 7.821082 0.00283 α = 5 AKt-1 5.05644 6.660454 0.02812 α = 5 INF 7.177393 7.321012 0.01753 α = 5 INFt-1 3.424154 4.701456 0.03954 α = 5 Adjusted R 2 = 0.840732 F -hit = 13.90353 DW = 2.025619 Sumber : Data Lamp 2, diolah Berdasarkan hasil pengolahan regresi dengan menggunakan program {views}, maka akan dianalisis masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi perilaku investasi swasta dalam negeri di Jawa Tengah.

5.2.3.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Pengaruh PDRB terhadap Penanaman Investasi Dalam Negeri di Jawa Tengah ternyata positif dan signifikan. Besarnya pengaruh PDRB dapat dilihat dari nilai koefisien parameter 6.247924 atau 6.25 dengan kata lain apabila PDRB meningkat 1 persen, maka akan meningkatkan PMDN di Jawa Tengah sebesar 6,25 . Sedangkan pada PDRB t-1 atau PDRB pada tahun sebelumnya nilai koefisien 3.918142 atau 3,9 yang berarti PDRB t -1 apabila meningkat 1 persen maka akan meningkatkan 3,9 persen PMDN di Jawa Tengah. Variabel PDRB yang mempunyai arah tanda positif terhadap penanaman modal Dalam Negeri adalah sesuai dengan teori, bahwa produk domestik regional bruto yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui cxv peningkatan permintaan agregat, sehingga akan mendorong timbulnya peningkatan kapasitas produksi dan investasi baru. Adapun teori yang menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yaitu teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar yang merupakan pengembangan dari teori ekonomi Keyns. Model sederhana yang dipergunakan untuk menjelaskan kaitan antara investasi dengan pertumbuhan ekonomi menurut Harrod-Domar adalah sebagai berikut : Tabungan S adalah bagian s dari Pendapatan Nasional Y, sehingga : S = s.Y, investasi I disini didefinisikan sebagai perubahan dari stok modal K yang dapat ditunjukkan dengan ∆ K, sehingga diformulasikan I = ∆ K dan ∆ K = k ∆ Y. Mengingat jumlah keseluruhan tabungan S harus sama dengan keseluruhan investasi I, maka dapat diformulasikan S = I, dan jika persamaan tersebut disubstitusikan diperoleh persamaan : S = s.Y = k ∆ Y = ∆ K = I atau ∆ YY = sk. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pertumbuhan PDRB ∆ YY ditentukan oleh rasio tabungan nasional s dan rasio modaloutput nasional k atau tingkat pertumbuhan pendapatan nasional akan secara langsung ditentukan oleh rasio tabungan yakni lebih banyak bagian dari PDRB yang ditabung dan diinvestasikan, maka akan semakin besar pula pertumbuhan PDRB tersebut. Pengaruh PDRB terhadap penanaman modal dalam negeri ini didukung oleh hasil Penelitian Mohammad Kholis 2002 : yang menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang produk Domestik Bruto berpengaruh secara prositif terhadap aliran investasi asing langsung dan hasil penelitian Daru Wahyuni 2001 yang menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang variabel pendapatan nasional cxvi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia. Dengan demikian hasil perhitungan regresi berganda dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi perilaku investasi khususnya PMDN di propinsi Jawa Tengah.

5.2.3.2 Suku Bunga Dalam Negeri