Hubungan Tingkat Bunga Terhadap Investasi

xlviii sebelumnya. Dengan perkataan lain, perkembangan baru tercipta apabila jumah barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian tersebut menjadi bertambah besar pada tahun-tahun berikutnya. Untuk mengetahui apakah suatu perekonomian mengalami pertumbuhan, harus dibedakan PDRB riil suatu tahun dengan PDRB riil tahun sebelumnya. Investasi baik penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing dipengaruhi oleh fungsi dari pendapatan, apabila pendapatan meningkat maka akan menciptakan harapan keuntungan yang optimis dan pembiayaan investasi baru akan memberikan keuntungan yang besar. Dengan demikian meningkatnya tingkat pendapatan akan mengakibatkan peningkatan jumlah proyek investasi. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat pendapatan pada tahun sebelumnya.

2.1.7.2 Hubungan Tingkat Bunga Terhadap Investasi

Dari berbagai teori ekonomi menghasilkan kesimpulan yang sama, yaitu bahwa investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga. Dimana rasio antara perubahan investasi terhadap perubahan tingkat bunga adalah lebih kecil nol atau dapat ditulis : ∆ I ∆ R 0 Dalam arti bahwa meningkatnya tingkat bunga R, akan mengakibatkan berkurangnya pengeluaran investasi, dan sebaliknya menurunya tingkat bunga akan mengakibatkan bertambahnya pengeluaran investasi. Menurut kaum klasik tingkat bunga akan mempengaruhi keinginan masyarakat untuk menabung maupun melakukan investasi. Nopirin, 1986. 73. xlix Kurva permintaan investasi perekonomian diperoleh dengan menjumlahkan investasi seluruh industri yang terdapat dalam perekonomian pada masing-masing tingkat bunga. Pada tingkat bunga yang lebih rendah, semakin banyak proyek investasi yang menguntungkan sehingga total pengeluaran investasi dalam perekonomian akan meningkat. Hal ini terjadi karena tingkat bunga yang mencerminkan ‘opportunity cost’ dari investasi suatu kapital mengalami penurunan, pada kondisi cateris paribus. Makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi semakin kecil. Hal ini disebabkan karena investor akan menambah pengeluaran invstasinya apabila keutungan yang diharapkan dari inventasi lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut, yang merupakan ongkos penggunaan dana cost of capital . Sebaliknya makin rendah suku bunga, Ceteris Paribus, investor akan terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana semakin kecil, yang berarti tingkat keuntungan yang diharapkan semakin besar Samuleson dan Nordhaus, 1996 : 137-138. Tingkat keuntungan yang diharapkan disebut dengan marginal efficiency of capital secara ringkas dikatakan bahwa bila keuntungan yang diharapkan lebih besar dari tingkat bunga, maka investasi dilaksanakan, bila marginal efficiency of capital lebih kecil dari tingkat bunga, maka investasi tidak dilaksanakan. Perilaku makro dari penanam modal ini biasanya diringkas dalam bentuk fungsi yang disebut dengan fungsi investasi, yang menunjukkan hubungan antara tingkat bunga yang berlaku dengan tingkat pengeluaran investasi, yang menunjukkan l hubungan antara tingkat bunga yang berlaku dengan tingkat pengeluaran investasi yang diinginkan oleh para investorSoediyono Reksoprayitno, 1997 : 175. Dalam melakukan investasi, tingkat bunga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi investasi dalam bentuk penanaman modal asing akan melihat tingkat bunga internasionalLIBOR pada periode tahun sebelumnya. Demikian juga bagi penanaman modal dalam negeri akan memperhatikan suku bunga dalam negeri pada periode sebelumnya.

2.1.7.3 Hubungan Angkatan Kerja dengan Investasi