cxvi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri di
Indonesia. Dengan demikian hasil perhitungan regresi berganda dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi perilaku investasi khususnya PMDN di
propinsi Jawa Tengah.
5.2.3.2 Suku Bunga Dalam Negeri
Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier, variabel suku bunga mempunyai pengaruh linier, variabel suku bunga mempunyai pengaruh negatif
terhadap penanaman modal dalam negeri, hal ini dapat dilihat dari arah tanda negatif dengan nilai koefisien parameter – 4.21948 4,21 yang artinya apabila
suku bunga meningkat 1 persen, maka akan menurunkan investasi sebesar 4,21 . Sedangkan pada suku bunga tahun sebelumnya setahun lalu nilai koefisien –
3.452173 3,45 yang berarti apabila suku bunga pada tahun sebelumnya naik 1 maka akan menurunkan investasi dalam negeri PMDN sebesar 3,45 di
Jawa Tengah. Ini sesuai dengan teori investasi Keynes MEC bahwa dengan meningkatnya suku bunga akan menyebabkan berkurangnya pengeluaran investasi
atau makin tinggi tingkat bunga, keinginan untuk melakukan investasi semakin kecil. Sebaliknya makin rendah suku bunga, investor akan terdorong untuk
melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dana semakin kecil berarti tingkat keuntungan yang diharapkan makin besar dengan kata lain bila marginal
efficiency of capital lebih besar dari tingkat bunga maka investasi akan
dilaksanakan dan sebaliknya apabila marginal efficiency of capital lebih kecil dari tingkat bunga maka investasi tidak akan dilaksanakan. Dalam penelitian empiris
seperti yang dilakukan Kenedy 1998, dengan menggunakan model koreksi
cxvii kesalahan = investasi swasta di Indonesia, disimpulkan bahwa dalam jangka
panjang tingkat suku bunga berpengaruh negatif. Hasil penelitian Firmansyah 1998 menyimpulkan variabel yang mempengaruhi keinginan investor untuk
melaksanakan penanaman modal antara lain adalah tingkat bunga dan tingkat bunga ternyata signifikan, pada derajad kepercayaan 10 persen.
Arah tanda negatif - hasil penelitian pada variabel suku bunga dan signifikan pada derajad kepercayaan 95 , mengandung arti bahwa perilaku
investor dalam menanamkan modalnya memiliki hubungan berkebalikan dengan tingkat suku bunga. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada variabel suku
bunga terdapat nilai koefisien parameter -4,21948 dan suku bunga pada tahun sebelumnya -3,452173.
5.2.3.3 Angkatan Kerja