belas mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas danatau kearah perairan kepulauan.
2.1.2. Karateristik Kawasan Pesisir 1. Karakteristik Fisik Lingkungan
Karateristik pantai secara geomorfologi menurut Hantoro
http:sim.nilim.go.jpGESEMI3PROSIDING01-WAHYU.doc ,
2004 adalah : a.
Pantai curam singkapan batuan Jenis pantai ini umumnya ditemukan di pesisir yang menghadap ke laut
lepas dan merupakan bagian jalur tunjamantumbukan, berupa pantai curm singkapan batu volkanik, terobosan, malihan atau sedimen.
b. Pantai landai atau dataran
Pesisir datar hingga landai menempati bagian mintakat kraton stabil atau cekungan belakang. Pembentukan pantai dikendalikan oleh proses
eksogen cuaca. c.
Pantai dataran endapan lumpur Estuari lebar menandai muara dengan tutupan tebal bakau. Bagian pesisir
dalam ditandai dataran rawa atau lahan basah. Sedimentasi kuat terjadi di perairan bila di hulu mengalami erosi. Progradasi pantai atau
pembentukan delta sangat lazim. Kompaksi sedimen diiringi penurunan permukaan tanah, sementara air tanah tawar sulit ditemukan.
d. Pantai dengan bukit atau paparan pasir
Pantai menghadap perairan bergelombang dan angin kuat dengan asupan sedimen sungai cukup, umumnya membentuk rataan dan perbukitan pasir.
e. Pantai lurus dan panjang dari pesisir datar.
Pantai tepian samudra dengan agitasi kuat gelombang serta memiliki sejumlah muara kecil berjajar padanya dengan asupan sedimen, dapat
membentuk garis lurus dan panjang pantai berpasir. f.
Pantai dataran tebing karang. Bentang pantai ini ditemukan di berbagai mintakat berbeda, yaitu di jalur
tumbukantunjaman, jalur volkanik, pulau-pulau sisa tinggian di paparan tepi kontinen, jalur busur luar atau jalur tektonik geser. Terjalnya tebing
pantai dan kuatnya agitasi gelombang meniadakan peluang terumbu karang tumbuh, demikian halnya dengan bakau. Tutupan tumbuhan masih
mampu tumbuh di lapukan batuan, terutama di kawasan dengan curah hujan memadai.
g. Pantai erosi
Jenis pantai seperti ini terdapat dibeberapa tempat yang menghadap perairan dengan agitasi gelombang kuat.
h. Pantai akresi
Proses akresi terjadi di pesisir yang menerima asupan sedimen lebih dari jumlah yang kemudian dierosi oleh laut. Akresi pantai oleh sedimen halus
sering diikuti tumbuhnya bakau yang berfungsi kemudian sebagai penguat endapan baru dari erosi atau longsor.
2. Karakteristik Ekosisitem Pesisir
Ekosistem di perairan laut dangkal pada umumnya seperti terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove pada dasarnya dilindungi seperti
pada tertera di dalam UU No.41982 dan UU No. 51990. a.
Ekosistem Estuaria Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas
dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar Pritchard dalam Supriharyono, 2002: 12.
b. Ekosistem Mangrove Komunitas Hutan Bakau
Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap
kadar garamsalinitas pasang-surut air laut, dan kedua sebagai individu spesies
Macnae dalam Supriharyono, 2007: 40. c.
Ekosistem Padang Lamun Padang lamun seagrass beds juga merupakan salah satu ekosistem yang
terletak di daerah pesisir atau perairan laut dangkal. Keunikan dari tumbuhan lamun dari tumbuhan laut lainnya adalah adanya perakaran yang
ekstensif dan sistem rhizome. Karena tipe perakaran ini menyebabkan daun-daun tumbuhan lamun menjadi lebat, dan ini besar manfaatnya
dalam menopang keproduktifan ekosistem padang lamun Supriharyono, 2007: 72.
d. Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang coral reefs merupakan masyarakat organisme yang hidup di dasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur CaCO3 yang
cukup kuat menahan gaya gelombang laut Dawes dalam Supriharyono, 2002: 62.
3. Karakteristik Ekonomi, Sosial dan Budaya
a. Memiliki keunggulan lokasi yang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi;
b. Penduduk mempunyai kegiatan sosial-ekonomi yang berorientasi ke air dan darat;
c. Rata-rata penduduk golongan ekonomi lemah, dengan latar belakang pendidikan relatif terbatas
d. Pengetahuan akan lingkungan sehat cenderung masih kurang, terjadi kebiasaan tidak sadar lingkungan serta cenderung kurang memperhatikan
bahaya dan resiko. e. Terdapat peninggalan sejarahbudaya seperti museum bahari, dan
sebagainya. f. Terdapat masyarakat yang secara tradisi terbiasa hidup bahkan tidak dapat
dipisahkan di atas air, seperti masyarakat Bajo. Terdapat pula budayatradisi pemanfaatan perairan sebagai sarana transportasi utama.
g. Merupakan kawasan terbuka akses langsung, sehingga rawan terhadap keamanan, seperti penyelundupan, penyusupan masalah pertahanan dan
keamanan dan sebagainya.
2.1.3. Penggunaan lahan Kawasan Pesisir