Kebijakan Tata Ruang Kawasan Pesisir

71

3.3.2. Ekosistem Pesisir

a. Ekosistem Estuaria dan Mangrove Komposisi jenis mangrove di Pantai Oesapa didominasi oleh Sonneratia alba Bappeda NTT, 2001. Hutan mangrove di Teluk Kupang Oesapa dan Lasiana relatif tidak lebar sekitar 2 ha: Bappeda NTT, 2001. b. Terumbu Karang Luas keseluruhan terumbu karang di Teluk Kupang adalah 23,8Km². Pada Kelurahan Alak dan perairan Namosain menunjukan prosentase penutupan terumbu karang hidup hanya berkisar 17,1 pada kedalaman 3-5 meter dan 6,6 pada kedalaman 10 meter. Sementara kelurahan Pasir Panjang dan Oesapa tingkat penutupan masih cukup tinggi ±60. Rencana Pengelolaan wilayah Pesisir dan Laut Kota Kupang, Bappeda Kota Kupang, 2007: 30. c. Ekosistem Padang Lamun Padang lamun di lokasi penelitian didominasi oleh jenis Thalasia hempricii, disusul oleh jenis Enhalus acriodes.

3.4. Kebijakan Tata Ruang Kawasan Pesisir

Beberapa kebijakan yang menyangkut dengan kawasan pesisir Kota Kupang antara lain : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No.25 tahun 1996 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Kupang, ditetapkan perairan Teluk Kupang berada di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. 2. Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Kupang. 72 3. Undang- Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil. 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1990. 5. Peraturan Daerah Kota Kupang No. 09 Tahun 2003 Tentang Penataan Bangunan. 6. Peraturan Daerah Kota Kupang No. 7 Tahun 2000 tentang Ruang Terbuka Hijau Kota Kupang. 7. Rencana Strategis Pesisir dan laut Kota Kupang. 8. Rancangan Peraturan Daerah Kota Kupang Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir. 73

BAB IV ANALISIS PENGEMBANGAN PEMANFAATAN

RUANG TERBANGUN DI KAWASAN PESISIR KOTA KUPANG

4.1. Analisis Fisik Kawasan Pesisir Kota Kupang

Dikaitkan dengan kondisi fisik pesisir Kota Kupang maka, batasan wilayah studi kearah daratan dari garis pantai sampai pada batas jaringan jalan utama. Alasan memakai batasan ruang lingkup tersebut karena pemanfaatan ruang terbangun pada daerah tersebut sangat mungkin terjadinya resiko pencemaran yang dapat mengganggu kelestarian kawasan pesisir. Batasan ke arah laut mengacu pada PP No 25 tahun 2000, dimana pengelolaan sejauh 4 mil adalah kewenangan kabupatenkota. Analisis fisik kawasan pesisir Kota Kupang akan menghasilkan karakteristik fisik kawasan pesisir Kota Kupang. 4.1.1. Analisis Kondisi Fisik Alam 4.1.1.1. Analisis Karakteristik Pantai Pemanfaatan ruang terbangun yang meningkat tajam menyebabkan diabaikannya kapasitas daya dukung lingkungan maupun sifat asli dari kawasan pantai, demikian halnya gejala alam yang sebetulnya memang sudah lazim terjadi, dapat berdampak negatif sebagai ancaman bencana. Setiap upaya mengembangkan kawasan pesisir, haruslah mengenali potensi sumberdaya maupun daya dukung lingkungan Karakteristik pantai serta gejala alam disekitarnya. Karakteristik pantai di kawasan pesisir Kota Kupang, yaitu : 73