91
dengan kondisi di kawasan pesisir sehingga membantu kestabilan pantai. Penataan lingkungan dan pemukiman masyarakat pesisir juga akan membantu masyarakat
untuk hidup sehat di lingkungannya sendiri.
4.1.2.2. Analisis Sarana Prasarana
Prasarana atau infrastruktur menurut Jayadinata 1999: 31 adalah alat mungkin tempat yang paling utama dalam kegiatan sosial atau kegiatan
ekonomi. Sedangkan sarana merupakan alat pembantu dalam prasarana itu. Baik prasarana maupun sarana tidak bisa terlepas satu dengan yang lain, sehingga
keduanya mesti dipahami sebagai satu kesatuan. Berikut ini beberapa rangkuman wawancara mengenai permasalahan
sarana dan prasarana di kawasan pesisir dari beberapa responden sebagai berikut :
PERMASALAHAN JALAN : • Fatubesi Kode kartu: WL II – I2:
− Jalan yang rusak perlu diperbaiki sesegera mungkin dengan pengaspalan yang bernutu. − Perlu penambahan TPS dalam lokasi pasar.
− Penataan lingkungan sekitar belum tertata dengan baik. • Kelapa Lima: banyak jalan yang rusak. Kode kartu: WL II – K2
• Lasiana Kode kartu: WL II – M2: − Akses jalan yang ada pengerasan belum di aspal.
− Jalan putus menghambat akses aktivitas nelayan. • Oesapa Kode kartu: WL II – L2: Kondisi jalan lingkungan rusak.
PERMASALAHAN TANGGUL PENAHAN GELOMBANG:
• Namosain Kode kartu: WL II – A2 : Abrasi. • NBD :
− Bronjong jebol.Kode Kartu: WL II – C2 − Pemerintah Kota maupun Propinsi melalui dinas instansi terkait memperhatikan
masyarakat pesisir dengan membangun TPI atau sarana yang mendukung kegiatan nelayan.Kode kartu WL II – C6
• NBS : Pembuatan breakwater agar tidak terjadi abrasi. Kode kartu WL II – B2 • Oesapa : Abrasi dikarenakan tanaman mangrove di kampung nelayan selalu dilewati
perahu nelayan. Bencana abrasi sampai pondasi rumah penduduk. Kode Kartu WL II – L2
• Lasiana : Tanggul pada muara sungai jebol banjir sampai ke sawah masyarakat. Kode kartu WL II – M2
92
Dari hasil wawancara di atas, terlihat bahwa kondisi sarana dan prasarana jaringan jalan, tempat pembuangan sampah sementara, tanggul pada muara
sungai, breakwater yang mendukung aktivitas pesisir belum sepenuhnya baik. Sehingga mempengaruhi kinerja aktivitas perekonomian yang dilakukan
masyarakat pesisir. Masalah di atas mengisyaratkan adanya permintaankeinginan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang mendukung bagi peningkatan produktivitas sumber daya pesisir. Oleh karena itu masih perlu
dilakukan perbaikan dan peningkatan kondisi sarana dan prasarana yang ada sebagai pendukung aktivitas pesisir. Dan apabila ada penambahan sarana dan
prasarana, tentunya harus menyesuaikan dengan daya dukung lingkungan kawasan pesisir. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah ketersediaan Pusat
Pelelangan Ikan PPI atau dikenal pula dengan TPI Tempat Pendaratan Ikan sebagai tempat penjualan ikan dan fasilitas pendukung kegiatan penangkapan ikan
seperti es batu, garam, bahan bakar dan sebagainya. Kondisi sarana dan prasarana kawasan pesisir dapat dilihat pada Gambar 4.8, Gambar 4.9 dan Gambar 4.10
4.1.3. Analisis Pemanfaatan Ruang Terbangun 4.1.3.1. Status Kepemilikan Lahan