82
aliran sungai dan muara menyebabkan kondisi garis pantai tertimbun oleh Lumpur. Untuk mengatasi abrasi pada kawasan ini penanaman hutan bakau dan
pelestarian terumbu karang. dan pembangunan pengaman pantai di daerah-daerah yang belum ada pengaman pantainya Kelurahan Namosain, Nunbaun Sabu, Pasir
Panjang, Tode Kisar dan Oesapa. Walaupun penanaman hutan bakau dan pelestarian terumbu karang memerlukan waktu yang cukup lama, namun usaha
untuk tetap menjaga kondisi daerah pesisir sebagai sistem penyangga hidup life support system
terus berjalan. Salah satu masalah yang juga mempengaruhi estetika lingkungan yaitu
sampah di kawasan pesisir yang memerlukan perhatian sungguh-sungguh, karena berkaitan erat dengan lingkungan kawasan pesisir dan juga kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi masalah sampah ini maka kesadaran dari masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan sekitarnya sangat diperlukan. Dan selanjutnya
dapat di atasi dengan adanya TPS Tempat Pembuangan Sampah Sementara, pemilihan lokasi penempatan TPS juga tidak menimbulkan gangguan terhadap
lingkungan sekitarnya.
4.1.1.4. Analisis Kondisi Air
Air mempunyai kedudukan vital dalam menunjang segala aktivitas manusia seperti pada sektor industri, perdagangan, pertanian, perikanan,
transportasi, pariwisata, rumah tangga dan lain sebagainya Kodoatie, 2005: 27. Air tanah ground water adalah air yang menempati rongga-rongga dalam
batuan yang berada di dalam bumi, dimana tingkat ketersediaannya sangat
83
tergantung pada jenis batuannya, yaitu kemampuannya menyimpan maupun meloloskan air dalam jumlah yang tertentu. Hasil kuesioner kondisi air tanah
dapat dilihat pada Tabel IV.3.
TABEL IV. 3 KONDISI AIR TANAH DI KAWASAN PESISIR KOTA KUPANG
Air Tanah Jumlah
Persentase
Keruh 3
3 Berasa
21 21
Bau tapi tidak mengganggu Tidak berbau
68 68
Tidak menggunakan air tanah 8
8
Total 100
100
Sumber: hasil survey 2008
Untuk kualitas air tanah, secara umum dapat dikatakan kualitas air tanah di kawasan pesisir Kota Kupang relatif baik dengan beberapa indikasi seperti
tidak berbau atau tidak tercemar 68 responden yang menjawab. 21 responden menjawab, air tanah berasa tapi bukan dikarenakan tercemar tapi
karena pengaruh air laut sehingga air tanah tersebut berasa payau. 8 tidak menggunakan air tanah karena kebutuhan air bersih dilayani oleh PDAM. 3 air
tanah keruh diakibatkan tercemar dari aktivitas masyarakat sendiri. Hampir sebagian besar masyarakat pesisir memanfaatkan sumber air
bawah tanah yaitu sumur dangkal sebagai sumber air minum. Walaupun sering dikatakan sumber air bawah tanah relatif murni, tetapi karena berada dekat
dengan pantai maka masuknya air laut dalam lapisan air tanah intrusi pada bidang akuifer akan semakin cepat mencemari air tanah disekitar area kawasan
pesisir. Untuk mengatasi air tanah berasa payau, pada kawasan pemukiman
84
disediakan fasilitas air bersih berupa bak penampung air minum. Serta menanam dan memelihara hutan mangrove sebagai sabuk hijau pantai.
4.1.1.5. Analisis Keberadaan Ekosistem
Tiga ekosistem di kawasan pesisir Kota Kupang antara lain ekosistem mangrove, terumbu karang, dan padang lamun. Kondisi ekosistem tersebut
berpengaruh pada nilai daya dukung lingkungan untuk menunjang berbagai usaha dan atau kegiatan yang dilakukan di wilayah pesisir. Analisis keberadaan
ekosisitem pesisir Kota Kupang dapat dilihat pada Tabel IV.4 dan Gambar 4.4
TABEL IV.4 ANALISIS KEBERADAAN EKOSISTEM KAWASAN PESISIR
No Ekosistem
Pesisir Kondisi Ekosistem Pesisir
Kota Kupang Pengembangan
1. Terumbu Karang
Kelurahan Fatufeto, Tode
Kisar, Pasir Panjang
Tingginya aktivitas dari nelayan tradisional yang seringkali membuang jangkar
perahu, penangkapan ikan menggunakan bom dan racun sianida untuk cepat
memperoleh hasil tangkapan, cara penangkapan demikian dianggap lebih
ekonomis bagi nelayan tradisonal. Hal lain yang mempengaruhi kerusakan terumbu
karang yaitu limbah minyak dari kapal- kapal yang bersandar pada pelabuhan dan
kapal-kapal nelayan serta proses sedimentasi.
Terumbu karang fungsinya sebagai tempat pemijahan
beraneka ragam ikan, bahan konstruksi bangunan, pembuatan
kapur, pelindung pantai dari degradasi dan abrasi, sebagai
obyek wisata dan sarana pendidikan dan penelitian
Widowati, Pembangunan Sumber Daya Ekosistem Pesisir, 2005: 5.
Rehabilitasi terumbu karang melalui kegiatan transplantasi
sebagai upaya pengembangan terumbu karang
2. Mangrove Kelurahan
Oesapa. Kerusakan habitat mangrove disebabkan
oleh kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber daya mangrove
secara tidak bijaksana, seperti pemanfaatan kayu mangrove, konversi
lahan mangrove menjadi tambak garam tradisional dan tumpahan minyak dari
perahu-perahu nelayan. Tumbuhan bakau yang
berkembang dengan baik akan memberikan fungsi dan
keuntungan yang besar, baik untuk mendukung sumberdaya
perikanan laut dan budidaya, memberi pasokan bahan
bangunan dan produk lain,
85
Lanjutan :
No Ekosistem Pesisir
Kondisi Ekosistem Pesisir Kota Kupang
Pengembangan
Pencemaran minyak dapat menyebabkan kematian pohon mangrove akibat
terlapisnya pneumatofora olah lapisan minyak Berwick dalam Dahuri, 2001:
203. maupun untuk melindungi pantai
dari ancaman erosi, abrasi, perangkap sedimen dan
memperlambat kecepatan arus Supriharyono, 2007: 52.
Rehabilitasi mangrove dengan perbaikan ekosistem mangrove
yang berbasis masyarakat.
3. Rumput Laut
Kelurahan Alak dan Pasir
Panjang Keberadaan rumput laut dapat
ditemukan di Kelurahan Alak dan Pasir Panjang itupun sedikit jumlahnya.
Pemanfaatan padang lamun sebagai potensi sumber daya pulih di Kota
Kupang belum bisa dimanfaatkan dengan baik. Padahal padang lamun
memiliki fungsi dan peranan yang dapat mendukung perekonomian masyarakat
pesisir. Rumput laut berfungsi sebagai
pelindung pantai dari gelombang, filter alami yang manjaga kualitas
perairan supaya tetap jernih, dan daerah asuhan bagi ikan-ikan
kecil Supriharyono, 2007: 79. Untuk pengembangan rumput
laut pada kawasan pesisir Kota Kupang dapat dilakukan dengan
kajian lokasi yang cocok untuk budidaya rumput laut.
Sumber : Hasil Analisis 2008
Untuk mengantisipasi rawan bencana diperlukan sikap peduli lingkungan dari masyarakat pesisir dengan mempertimbangkan aspek ekologi yaitu
melestarikan dan menjaga keseimbangan lingkungan.
4.1.2. Analisis Kondisi Fisik Buatan 4.1.2.1. Analisis Kondisi Permukiman