Data-data Ikhtisar Keuangan PT Astra Internasional, Tbk.
b. Net Profit Margin Ratio
menggunakan rumus berikut : Rasio
menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam mencetak
laba bersih (penjualan dikurangi semua
biaya dan pajak).Semakin tinggi margin
laba bersih semakin bagus karena itu
berarti perusahaan mampu mencetak
tingkat keuntungan
yang
tinggi.
Diharapkan, ia juga bisa membagikan
dividen yang tinggi pula untuk pemegang
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan
Tabel 5.7
dan pada tahun 2012 mengalami
PT Astra Internasional Tbk.
penurunan menjadi 12,5%. Rasio
Nilai Rasio Profitabilitas
ini pada 2013 menjadi 10,4% dan
Periode 2010 -2014
di tahun 2014 sebesar 9,4%
e. Rate of Return on Equity Ratio
dapat dilihat selama periode 2010 - 2014 nilainya juga berfluktuasi yakni pada tahun 2010 nilainya sebesar 30% selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 27,8% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 25%. Rasio ini pada 2013 menjadi 21% dandi tahun 2014 sebesar 18,4%
Berdasarkan hasil perhitungan untuk rasio
4.4. Kinerja KeuanganPT Astra
profitabilitas yang terdiri dari:
Internasional, Tbk.
a. Gross Profit Margin Ratio dapat Kinerja Keuangan keuangan suatu dilihat selama periode 2010 – 2014
diukur dengan nilainya mengalami penurunan
perusahaan
dapat
pendapatan (penjualan bersih), laba bersih pada tahun 2010 nilainya sebesar
setelah pajak, laba per lembar saham, 20% selanjutnya pada tahun 2011
dividen per lembar saham dan juga harga sebesar
sebesar
per lembar saham.
19%dan pada 2013 menjadi 18% Adapun di dalam penelitian ini dan di tahun 2014 sebesar 19%.
kinerja PT Astra Internasional Tbk. hanya
b. Net Profit Margin Rasiodapat diukur dengan pendapatan (penjualan dilihat selama periode 2010 -2014
bersih), laba bersih setelah pajak, dan laba nilainya berfluktuasi yakni pada
per lembar saham.Seperti terlihat pada tahun 2010 nilainya sebesar 13%
tabel 5.8 berikut ini.
selanjutnya pada tahun 2011
Tabel 5.8
sebesar 13%dan pada tahun 2012
PT ASTRA INTERNASIONAL TBK.
turun menjadi 12%Selanjutnya
KINERJA KEUANGAN
pada tahun 2013 menjadi 11,5%
PERIODE 2010 – 2014
dan di tahun 2014 sebesar 11%.
c. Operating Ratio dapat dilihat selama periode 2010 -2014 nilainya juga berfluktuasi yakni pada tahun 2010 nilainya sebesar selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 11% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 10,6% Rasio ini naik pada 2013
4.4.1.Kinerja Keuangan yang diukur
menjadi 9,6% dan turun di tahun
dari Pendapatan Bersih,
2014 sebesar 10%. Berdasarkan data pendapatan
d. Rate of Return on Asset Ratio
bersih selama periode 2010-2014 maka dapat dilihat selama periode 2010 -
dapat diinterprestasikan bahwa selama 2014 nilainya juga berfluktuasi
periode tersebut PT Astra Internasional yakni pada tahun 2010 nilainya
Tbk. mengalami kenaikan. Selama lima sebesar 15% selanjutnya pada
tahun terakhir yaitu pada tahun 2010 tahun 2011 naik menjadi 13,7%
pendapatan bersih perusahaan senilai Rp
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan
129.038.000.000.000,- 2011 mengalami kenaikan
menjadi
Rp
162.564.000.000.000,- selanjutnya pada tahun
sebesar Rp 193.880.000.000.000,- dan pada
4.4.2.Kinerja Keuangan yang diukur dari Laba Bersih Setelah Pajak,
Gambar 5.1. Model Output PLS
Berdasarkan datadari Laba Bersih
Hubungan Antar Variabel X1,
Setelah Pajak selama periode 2010-2014
X2, X3, X4 dan Y
maka dapat diinterprestasikan bahwa
5.5.1.Outer (Measurement) model
selama periode tersebut PT Astra Dari gambar 5.1.output PLS di Internasional Tbk. mengalami penurunan.
atas, dapat diuraikan ke dalam teks sebagai Selama lima tahun terakhir yaitu pada
berikut :
tahun 2010 Laba Bersih Setelah Pajak Dari pengujian outer model adalah perusahaan
convergent validity dengan indikator 17.004.000.000.000,- 2011 mengalami
senilai
Rp
reflektif (latent). Solimun (2010 : 65), penurunan
menyatakan indikator dianggap valid jika 21.077.000.000.000,- selanjutnya pada
menjadi
Rp
memiliki nilai loading di atas 0,5 dan atau tahun 2012 kenaikan menjadi Rp
nilai T-statistic di atas 1,96, maka statistik 22.742..000.000.000,- tahun 2013 turun
mendekati Z (normal), yaitu pada α = 0,05 menjadi Rp 22.297.000.000.000,- dan
yang nilai kritisnya ialah 1,96. pada
5.5.2.Uji Validitas
5.5.2.1. Konstruk Rasio Likuiditas (X 1 ) 4.4.3.Kinerja Keuangan yang diukur
Berdasarkan gambar 5.1, maka
dari Laba per Lembar Saham,
dapat diuji validitas masing-masing nilai Berdasarkan datadari Laba per Lembar
loading dan diuji signifikansi pada setiap Saham selama periode 2010-2014 maka
indikator pembentuk konstruk atau dapat diinterprestasikan bahwa selama
variabel Rasio Likuiditas (X 1 ) seperti periode tersebut PT Astra Internasional
terlihat pada Tabel 5.9. Tbk. berfluktuasi. Selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2010 Laba per
Tabel 5.9.
lembar saham perusahaan senilai Rp
Hasil Outer Loadings untuk Variabel
355,- tahun 2011 mengalami penurunan
Rasio Likuiditas (X 1 )
menjadi Rp 439,- selanjutnya pada tahun
Original
Mean of
Deviation T-Statistic
2012 kenaikan menjadi Rp 480,- tahun
Estimate
Sample
2013 sebesar Rp 480,- dan pada tahun
2014 turun menjadi Rp 474,- 34.373
5.5.Model Output Partial Least Square
Sumber : Data Lampiran. Output dari PLS bisa dalam bentuk
Dari Tabel 5.5 di atas, diketahui diagram jalur ataupun dalam teks.Output
bahwa outer loading di atas, original PLS dalam bentuk diagram jalur seperti
sample estimate dari ke tiga buah indikator tampak pada gambar di halaman berikut :
variabel Rasio Likuiditas, terdapat tiga buah indikator berada di atas angka 0,5 yakni dengan kata lain semua indikator
dapat dinyatakan valid yaitu; indikator X 1.1
Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan
atau indikator Net Working Capital. dapat dinyatakan valid yaitu ; indikator
X 3.1 atau Total Asset Turn Over, dan Berdasarkan gambar 5.1, maka
5.5.2.2. Konstruk Rasio Solvabilitas (X 2 )
indikator X 3.2 atau indikator Working dapat diuji validitas masing-masing nilai
Capital Turn Over , sedangkan indikator loading dan diuji signifikansi pada setiap
X 3.3 atau indikator Inventory Turn Over indikator pembentuk konstruk atau
dinyatakan tidak valid dikarenakan
indicator tersebut berada di bawah angka terlihat pada Tabel 5.10
variabel Rasio Solvabilitas (X 2 ) seperti
5.5.2.4. Konstruk Rasio Profitabilitas Hasil Outer Loadings untuk Variabel
Tabel 5.10
(X 4 )
Solvabilitas (X 2 )
Berdasarkan gambar 5.1, maka
Original Mean of
Standard
dapat diuji validitas masing-masing nilai
Sample sub
Deviation
T-Statistic
Estimate Sample
loading dan diuji signifikansi pada setiap
indikator pembentuk konstruk atau
variabel Rasio Profitabilitas (X 4 ) seperti
terlihat pada Tabel 5.12. Sumber : Data Lampiran.
Dari Tabel 5.10 di atas, diketahui
Tabel 5.12.
bahwa outer loading di atas, original
Hasil Outer Loadings untuk Variabel
sample estimate dari ke tiga buah indikator
Rasio Profitabilitas (X 4 )
variabel Rasio Solvabilitas, terdapat tiga
Original
Mean of
Standard
buah indikator berada di atas angka
Sample
sub
Deviation T-Statistic
Estimate
Sample
0,5yakni dengan kata lain Semua indikator
dapat dinyatakan valid yaitu ; indikator 81.321
X 2.1 atau Debt Asset Ratio, dan indikator
X 2.2 atau indikator Debt Equity Ratio, serta
indikator X 476.994
2.3 atau indikator Long Term Sumber : Data Lampiran.
Debt Equity Ratio . Dari Tabel 5.12. di atas, diketahui