Uji Reliabilitas

5.5. Uji Reliabilitas

5.5.1. Konstruk Rasio Likuiditas (X 1 )

Setelah dilakukan uji validitas pada

konstruk prilaku birokrasi (X 1 ) maka

tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas

bertujuan untuk mengetahui keandalan

pada setiap indikatornya. Uji reliabilitas

diperoleh dari hasil nilai standard loading

dan measurement error. Sumber : Data Tabel 5.16 dan data diolah Berdasarkan Tabel 5.16 dilakukan

Tabel 5.19

penghitungan nilai reliabilitas konstruk

Reliabilitas Konstruk Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditassebagai berikut :

(X 2

Berdasarkan penghitungan pada

Tabel 5.20., diperoleh nilai reliabilitas

konstruk Rasio Solvabilitassebesar 0,974>

Sumber : Data Tabel 5.19 dan data diolah 0,70, artinya ke tiga buah indikator tersebut reliabel

membentuk konstruk Berdasarkan Tabel 5.19 dilakukan

Solvabilitassebesar 97,4%. penghitungan nilai reliabilitas konstruk

Rasio Likuiditassebagai berikut :

5.5.3. Konstruk Rasio Aktivitas (X 3 )

Setelah dilakukan uji validitas pada

konstruk Rasio Aktivitas (X 3 ) maka tahap Berdasarkan penghitungan pada

selanjutnya dilakukan uji reliabilitas bertujuan Tabel 5.19, diperoleh nilai reliabilitas

untuk mengetahui keandalan pada setiap konstruk Rasio Likuiditassebesar 0,961>

indikatornya. Uji reliabilitas diperoleh dari 0,70, artinya ke tiga buah indikator

hasil nilai standard loading dan measurement tersebut reliabel membentuk konstruk

error.

Rasio Likuiditassebesar 96,1%.

Tabel 5.21.

Reliabilitas Konstruk Rasio Aktivitas

5.5.2. Konstruk Rasio Solvabilitas (X 2 )

(X 3 )

Setelah dilakukan uji validitas pada

konstruk Rasio Solvabilitas (X 2 ) maka

tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan

Sumber : Data Tabel 5.18 dan data diolah pada setiap indikatornya. Uji reliabilitas

Berdasarkan Tabel 5.21 dilakukan diperoleh dari hasil nilai standard loading

penghitungan nilai reliabilitas konstruk dan measurement error.

Rasio Aktivitas sebagai berikut :

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

Berdasarkan penghitungan pada pada setiap indikatornya. Uji reliabilitas Tabel 5.21, diperoleh nilai reliabilitas

diperoleh dari hasil nilai standard loading konstruk Rasio Aktivitassebesar 0,860>

dan measurement error. 0,70, artinya ke dua buah indikator tersebut reliabel membentuk konstruk

Tabel 5.23.

Rasio Aktivitassebesar 86 %.

Reliabilitas Konstruk Kinerja Keuangan (Y)

5.5.4. Konstruk Rasio Profitabilitas

(X 4 )

Setelah dilakukan uji validitas pada

konstruk Rasio Profitabilitas (X 4 ) maka

tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan

pada setiap indikatornya. Uji reliabilitas

diperoleh dari hasil nilai standard loading Sumber : Data Tabel 5.20 dan data diolah

dan measurement error. Berdasarkan Tabel 5.23dilakukan

Tabel 5.22.

penghitungan nilai reliabilitas konstruk

Reliabilitas Konstruk Rasio

Rasio Kinerja Keuangansebagai berikut :

Profitabilitas (X 4 )

Berdasarkan penghitungan pada Tabel 5.23, diperoleh nilai reliabilitas konstruk Rasio Kinerja Keuangansebesar 0,992> 0,70, artinya ke tiga buah indikator

tersebut reliabel membentuk konstruk

Sumber : Data Tabel 5.22 dan data diolah Kinerja Keuangansebesar 99,2%. Berdasarkan Tabel 5.22 dilakukan

penghitungan nilai reliabilitas konstruk

5.5.5.Composite Reliability

Rasio Profitabilitassebagai berikut : Pada outer model untuk menguji

nilai reliabilitas antara blok indikator dari

konstruk yang membentuknya digunakan Berdasarkan penghitungan pada

Composite Reliability.

Tabel 5.22, diperoleh nilai reliabilitas

Tabel 5.24.

konstruk Rasio

Profitabilitassebesar

Composite Reliability

0,982> 0,70, artinya ke lima buah

Variabel

Composite Reliability

indikator tersebut reliabel membentuk konstruk Rasio Profitabilitassebesar 98,2

Rasio Likuiditas (X 1 )

Rasio Solvabilitas (X 2 )

5.5.5. Konstruk Kinerja Keuangan (Y) 0.860

Rasio Aktivitas (X 3 )

Rasio Profitabilitas (X 4 )

Setelah dilakukan uji validitas pada

Kinerja Keuangan (Y)

konstruk Kinerja Keuangan (Y) maka Sumber : Lampiran dan data diolah tahap selanjutnya dilakukan uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui keandalan

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

Berdasarkan Tabel 5.24 di atas,

Tabel 5.25

diketahui bahwa

hasil

Composite

Hasil Pengujian Hipotesis

Reliability semuanya berada di atas angka

0,70. Jadi dapatlah dinyatakan bahwa

semua variabel laten Rasio Likuiditas,

variabel laten Rasio Solvabilitas, variabel

laten Rasio Aktivitas, variabel laten Rasio Profitabilitas, dan variabel laten Kinerja Keuangan

semuanya reliabel atau

dipercaya kehandalannya. Sumber : Lampiran 5 data diolah Berdasarkan Tabel 5.25 di atas

dapat dijelaskan hasil pengujian hipotesis

5.6. Pengujian Hipotesis Model Output

sebagai berikut :

PLS

1. Hipotesis ke satu (H 1 ) menyatakan Berdasarkan hasil analisis model

bahwa Rasio Likuiditas berpengaruh output PLS, Rasio Likuiditas, Rasio

signifikan terhadap kinerja keuangan. Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio

Koefisien jalur yang bertanda positif Profitabilitas terhadap Kinerja Keuangan.

sebesar 0,289 dengan nilai T hitung Pengujian hipotesis dapat dilihat pada

sebesar 4,428 lebih besar dari T tabel gambar berikut (Gambar 5.3).

atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Likuiditas berpengaruh signifikan

terhadap kinerja keuangan. Jadi

hipotesis ke satu (H 1 ) diterima,

yang

artinya

bahwa Rasio

Likuiditas berpengaruh secara

signifikan

terhadap kinerja

keuangan.

2. Hipotesis ke dua (H 2 ) menyatakan bahwa Rasio Solvabilitas berpengaruh

signifikan terhadap kinerja Keuangan. Koefisien jalur yang bertanda positif

sebesar 0,334 dengan nilai T hitung sebesar 15,563 lebih besar dari T tabel atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio

Solvabilitas

signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Jadi hipotesis ke

dua (H

2 ) diterima, yang artinya

bahwa

Rasio Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keungan.

3. Hipotesis ke tiga (H

3 ) menyatakan

Gambar 5.3. Model PLS Antar Variabel

bahwa Rasio Aktivitas berpengaruh

signifikan terhadap kinerja keuangan. Dari Gambar 5.3. di atas, dapatlah

X 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 dan Y

Koefisien jalur yang bertanda positif diketahui hasil pengujian hipotesis seperti

sebesar 0,034 dengan nilai T hitung termuat dalam Tabel 5.25 sebagai berikut :

sebesar 0,486 lebih kecil dari T tabel atau T

(0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Aktivitas tidak signifikan terhadap

kinerja keuangan. Jadi hipotesis ke

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

Selanjutnya data dapat dilihat

bahwa Rasio Aktivitas Tidak

koefisien path pada inner model dari

berpengaruh secara signifikan

results for inner weights seperti pada

terhadap kinerja keuangan.

Tabel 5.27

4. Hipotesis ke empat (H 4 ) menyatakan

bahwa rasio profitabilitas berpengaruh

Tabel 5.27

signifikan terhadap kinerja keuangan.

Results For Inner Weights

Koefisien jalur yang bertanda positif

of sub Standard T-

sebesar 0,778 dengan nilai T Keterangan hitung Estimate Sample Deviation Statistic

sebesar 6,003 lebih besar dari T tabel Rasio Likuiditas (X

1 atau T ) (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio

Profitabilitas signifikan terhadap

Keuangan (Y)

kinerja keuangan. Jadi hipotesis ke Rasio

empat (H 15.563

Solvabilitas (X )  Kinerja

4 ) diterima, yang artinya

bahwa Keuangan (Y) rasio profitabilitas

Rasio Aktivitas

berpengaruh signifikan terhadap

(X 3 )  Kinerja

kinerja keuangan. Keuangan (Y)

Rasio Profitabilitas (X )  Kinerja

5.7. Pengujian Inner Model 4

Keuangan (Y)

Pengujian inner model dapat dilihat Sumber : Data Lampiran 5 dan data diolah dari nilai R-square yang pada persamaan

Hasil estimasi menunjukkan bahwa variabel laten menurut Solimun (2010 :

2 2 2 nilai T-statistik pada Rasio Likuiditas (X 1 ),

69) dinotasikan Q =1 – (1 – R 1 )(1 –R 2 )

(X 2 ), Rasio ...... (1 – R n ).R-square dari hasil analisis

2 Rasio

Solvabilitas

Profitabilitas (X 4 ) jauh di atas T tabel atau dalam penelitian ini dapat diketahui seperti

T (0,050;5) = 2,776 sehingga dapat dinyatakan yang termuat dalam Tabel 5.20.

bahwa ketiga jalur yaitu Rasio Likuiditas

Tabel 5.26

2 (X 1 ), Rasio Solvabilitas (X 2 ), Rasio

2 Profitabilitas (X 4 Variabel Laten ) adalah signifikan. R Sedangkan Rasio aktivitas (X 3 ) jauh

R-square ( R )

Rasio Likuiditas (X 1 )

dibawah T

tabel atau T (0,050;5) = 2,776

Rasio Solvabilitas (X 2 )

sehingga dapat dinyatakan satu jalur

Rasio Aktivitas (X 3 )

tersebut tidak signifikan. Koefisien path

Rasio Profitabilitas (X 4 )

hubungan Rasio Likuiditas terhadap

Kinerja keuangan adalah sebesar 0,289, Sumber :data diolah

Kinerja Keuangan (Y)

dan Rasio Solvabilitas terhadap Kinerja

adalah sebesar di mana dengan menggunakan yang

2 Dari Tabel 5.26 diketahui nilai Q ,

keuangan

0,334kemudianRasio aktivitas adalah dikemukakan Solimun (2010 : 69) tersebut

sebesar 0,034 dan Rasio Profitabilitas ialah :

terhadap Kinerja keuangan adalah sebesar

2 2 2 Q 2 =1 – (1 – R

1 )(1 –R 2 ) ...... (1 –R n ).

Q 2 =1 – (1 – 1,000)

V.KESIMPULAN DAN SARAN

Q 2 =1 – (0,000)

5.1. Kesimpulan

Q 2 =1 Berdasarkan hasil penelitian yang Dari hasil perhitungan analisis

dilakukan & hipotesis peneliti ajukan tersebut 2 Q =

maka dapat ditarik kesimpulan : diinterpretasikan bahwa model tersebut

dapat

1. Hipotesis ke satu (H 1 ) menyatakan adalah sangat baik, yaitu variabel yang

bahwa Rasio Likuiditas berpengaruh termasuk

signifikan terhadap kinerja keuangan. menjelaskan fenomena kinerja keuangan

Koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 100%.

sebesar 0,289 dengan nilai T hitung

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Beberapa saran yang peneliti Likuiditasberpengaruh

signifikan

ajukan adalah :

terhadap kinerja keuangan. Jadi

1. Keterbatasan yang dimiliki peneliti

hipotesis ke satu (H 1 ) diterima, yang

dalam melaksanakan penelitian ini

artinya bahwa Rasio Likuiditas

maka

diharapkan peneliti

berpengaruh secara signifikan

selanjutnya akan menyempurnakan

terhadap kinerja keuangan.

penelitian yang serupa dengan

sampel menjadi bahwa Rasio Solvabilitas berpengaruh

2. Hipotesis ke dua (H 2 ) menyatakan

menambal

beberapa perusahaan go public signifikan terhadap kinerja Keuangan.

lainnya.

Koefisien jalur yang bertanda positif

2. Penelitian selanjutnya diharapkan sebesar 0,334 dengan nilai T hitung juga menambah variabel untuk sebesar 15,563 lebih besar dari T tabel ukuran kinerja lainnya misalnya

atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio dengan indikator harga per lembar Solvabilitas

saham dan deviden per saham atau Kinerja Keuangan. Jadi hipotesis ke

signifikan

terhadap

dengan ukuran kinerja keuangan

dua (H 2 ) diterima, yang artinya

lainnya.

bahwa Rasio

Solvabilitas

berpengaruh signifikan terhadap DAFTAR PUSTAKA kinerja keungan.

Abdullah Ma’ruf, 2014, Manajemen dan

Kinerja Karyawan, bahwa Rasio Aktivitas berpengaruh

3. Hipotesis ke tiga (H 3 ) menyatakan

Evaluasi

Aswaja Pressindo Yogyakarta. signifikan terhadap kinerja keuangan.

_____________ , 2015, Manajemen Koefisien jalur yang bertanda positif

Komunikasi Korporasi, Aswaja Pressindo

sebesar 0,034 dengan nilai T hitung Yogyakarta. sebesar 0,486 lebih kecil dari T tabel _____________, 2015, Metodologi

atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Penelitian Kuantitatif, Aswaja Pressindo Aktivitas tidak signifikan terhadap

Yogyakarta.

kinerja keuangan. Jadi hipotesis ke _____________, 2013, Manajemen Bisnis

tiga (H 3 ) ditolak, yang artinya

Syariah, Aswaja Pressindo

bahwa Rasio Aktivitas Tidak

Yogyakarta

berpengaruh secara signifikan

Sartono

Agus,1997, Manajemen

terhadap kinerja keuangan.

Keuangan, BPFE Yogyakarta.

Bungin Burhan, 2013, Metodologi bahwa rasio profitabilitas berpengaruh

4. Hipotesis ke empat (H 4 ) menyatakan

Penelitian Kuantitatif, Kencana signifikan terhadap kinerja keuangan.

Prinada Media Median Utama Koefisien jalur yang bertanda positif

Jakarta sebesar 0,778 dengan nilai T hitung Brealey Myers dan Marcus, 2006, Dasar-

Manajemen Keuangan atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio

sebesar 6,003 lebih besar dari T tabel Dasar

Perusahaan, Erlangga, Jakarta. Profitabilitas signifikan terhadap

Brigham dan Houston, 2012, Dasar-Dasar kinerja keuangan. Jadi hipotesis ke

Manajemen Keuangan, Salemba

empat (H 4 ) diterima, yang artinya

Empat Jakarta.

bahwa rasio

profitabilitas

Brigham dan Houston, 2001, Manajemen

berpengaruh signifikan terhadap

Keuangan Buku I, Erlangga, Jakarta.

kinerja keuangan.

Dwi Prastowo, 2011Analisis Laporan Keuangan Konsep & Aplikasi,

UPP STIMI YKPN Yogyakarta.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Prinada Media Utama Jakarta. ___________, 2015, Analisis Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persda Jakarta. Hanafi M.Mamduh, 2004, Manajemen Keuangan, BPFE Yogyakarta. Moeheriono, 2012, Pengukuran Kinerja

Berbasis Kompetensi, Grafindo PersadaJakarta.

Irham Fahmi, 2012, Analisis Kinerja Keuangan;

Panduan

bagi

Akademisi, Manajer dan Investor untuk menilai dan menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan, Alfabeta, Bandung.

Harahap Syafri Sofyan, 2015, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Husnan Suad, 1998,

Manajemen

Keuangan Teori dan Penerapan (keputusan Jangka Pendek), BPFE, Yogyakarta.

Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja, Raja Grafindo Jakarta. ____________, 2012, Evaluasi Kinerja Karyawan, Sallemba Empat Jakarta. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi, Nomor 3 Tahun ke 1 Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun ke 4 No 3 November 2009. Shapely@yahoo.comdan siti.khairani@mdp.ac.id Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

95