PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA

INTERNASIONAL TBK.”

*Diana* Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia ( STIMI ) Banjarmasin ABSTRACT

This study aims to identify the effect of financial ratios of liquidity ratio, solvency ratio, activity ratio and profitability ratio on the financial performance at PT Astra International Tbk. The financial Ratios as an independent variable (X) consists of Liquidity Ratio (X1) which is analyzed bycurrent ratio, quick ratio and net working capital to total assets ratio; Solvency Ratio (X2) which is analyzed by total debt to assets ratio assets, total assets, debt to equity ratio and long-term debt to equity ratio; Activity Ratio (X3) which is analyzed by total asset turnover, working capital turnover and inventory turnover, and Probability Ratio (X4) which is analyzed by gross profit margin ratio, net profit margin ratio, operating ratio, rate of return on equity and rate of return on assets. The dependent variable (Y) in this study is a financial performance which is analyzed based on the net income (sales) (Y1), the net profit after tax (Y2), and the earning per share (Y3).

The financial data of PT Astra International Tbk. used for this study were taken over five (5) years from 2010 - 2014. Analysis of Partial Least Square (PLS) using Smart PLS software version 20.0 was used as thedata analysis technique. The results showed that first hypothesis (H1), Liquidity Ratios had a significant effect on financial performance. A positive path coefficients of 0.289 with T value 4.428 is bigger than T table or T (0.050; 5) = 2.776, meaning that the liquidity ratio significantly influences the financial performance. So the first hypothesis (H1) is accepted, which means that the liquidity ratio has a significant effect on the financial performance. The second hypothesis (H2), Solvency Ratio hasa significant effect on financial performance. A positive path coefficient of 0.334 with T value 15.563 is bigger than T table or T (0,050; 5) = 2,776, meaning that the Solvency Ratio significantly influences the Financial Performance. So the second hypothesis (H2) is accepted, which means that the Solvency Ratio has a significant effect on the financial performance. The third hypothesis (H3), Activity Ratio has asignificant effect on the financial performance. A positive path coefficient of 0,034 with T value 0.486 is smaller than T table or T (0,050; 5) = 2,776, meaning that the ratio of activity does not have a significant influence on the financial performance. So the third hypothesis (H3) is rejected, which means that the Activity Ratio has no significant effect on the financial performance. The fourth hypothesis (H4), Profitability Ratio has a significant effect on the financial performance. A positive path coefficient of 0.778 with T value of 6.003 is bigger than T table or T (0,050; 5) = 2,776, meaning that the Profitability Ratio significantly influences the financial performance. So the fourth hypothesis (H4) is accepted, which means that the profitability ratio have a significant effect on the financial performance.

Keywords: Financial Ratios, Financial Performance.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasioaktivitas dan rasioprofitabilitas terhadap kinerja keuangan PT Astra Internasional Tbk. Rasio Keuangan sebagai variable indevenden (X) yang

terdiri dari variable Rasio Likuiditas (X 1 ) dengan indikatornya current ratio, quick ratio dan net working capital to total asset ratio, Rasio Solvabilitas (X 2 ) dengan indikatornya total aktiva debt to assets ratio ,total aktiva debt to equity ratio dan long term debt to equity ratio , Rasio Aktivitas (X 3 ) dengan indikatornya total asset turnover, working capital turnover daninventory turnover , dan variable Rasio Profabilitas (X 4 ) dengan indikatornya gross profit margin rasio, net profit margin rasio, operating ratio, rate of return on equity dan rate of return on assets . Sedangkan variable devenden (Y) adalah Kinerja Keuangan dengan

indikatornya pendapatan (penjualan) bersih (Y 1 ), laba bersih setelah pajak (Y 2 ), dan laba per lembar saham (Y 3 ). Adapun data-data keuangan PT Astra Internasional Tbk. yang digunakan untuk penelitian ini diambil selama lima (5) tahun yaitu dari 2010 – 2014. Tehnik analisa data yang digunakan adalah teknik analisis Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan software

SmartPLSversi20.0 Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Hipotesis ke satu (H 1 ) Rasio Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Koefisien jalur yang bertandapositifsebesar 0,289 dengan nilai T hitung sebesar 4,428 lebih besar dari T tabel atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Jadi hipotesis kesatu (H 1 ) diterima, yang artinya bahwa Rasio Likuiditas berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja keuangan. Hipotesiskedua (H 2 ) Rasio Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja Keuangan. Koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,334 dengan nilai T hitung sebesar 15,563 lebih besar dari T tabel atau T (0,050 ; 5) = 2,776,

artinya Rasio Solvabilitas signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Jadi hipotesis kedua (H 2 ) diterima, yang artinya bahwa Rasio Solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap

kinerja keungan. Hipotesisketiga (H 3 ) Rasio Aktivitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Koefisienjalur yang bertanda positif sebesar 0,034 dengan nilai T hitung sebesar 0,486 lebih kecil dari T tabel atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Aktivitas tidak

signifikan terhadap kinerja keuangan. Jadi hipotesis ketiga (H 3 ) ditolak, yang artinya bahwa Rasio Aktivitas Tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja

keuangan. Hipotesis keempat (H 4 ) Rasio Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Koefisien jalur yang bertanda positif sebesar 0,778 dengan nilai T hitung sebesar 6,003 lebih besar dari T tabel atau T (0,050 ; 5) = 2,776, artinya Rasio Profitabilitas

signifikan terhadap kinerja keuangan. Jadi hipotesis keempat (H 4 ) diterima, yang artinya bahwa rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan.

Kata Kunci : Rasio Keuangan, Kinerja Keuangan.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

PENDAHULUAN

saham. Dengan demikian Brigham dan Semua kegiatan bisnis dapat

Houston (2012:133)arti penting atau nilai dipastikan menghadapi persaingan. Lebih-

riil dari anaslisis rasio keuangan lebih lagi bisnis berskala besar seperti

perusahaan ini adalah:

perusahaan yang sudah go public. Hal itu (a) Membantu meramalkan laba dan sudah menjadi keniscayaan yang harus

dividen dimasa depan. dihadapi

(b) Mempersiapkan perusahaan untuk bersangkutan, bila perusahaan itu ingin

memenuhi kekewajiban perusahaan terus berada dalam posisi leading dan

baik jangka pendek maupun jangka survive ditengah persainganbaik di negara

panjang.

sendiri, maupun dalam persainganglobal di

berbagai manca negara.

(c) Mengantisipasi

kemungkinan terjadi kondisi kurang Untuk bisa merebut posisi leading,

dampak dari maka perusahaan go public harus dapat

menemukan kunci-kunci pertahanan dan (d) Dan juga sebagai titik awal untuk menerapkannya

merencanakan perbaikan kinerja manajemen keuangan perusahaan. Strategi

yang digunakan

Abdullah (2012:3), public tersebut diyakini akan bisa membuat

perusahaango

Menurut

kinerja adalah prestasi kerja yang perusahaan terus bertahan dan tetap berada

merupakan hasil dari emplementasi dalam posisi leading ditengan-tengan

rencana yang dibuat oleh perusahaan, yang persaingan dengan kompetitornya.

dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan Salah satu kunci pertahanan untuk

bersama-sama dengan semua karyawannya bisa terus suvive dalam persaingan adalah

yang bekerja diperusahaan itu untuk dengan menjaga kestabilan rasio-rasio

mencapai tujuan organisasi yang sudah keuangan perusahaan tetap berada dalam

direncanakan.

posisi yang ditetapkan secara normatif Dalam pengalaman perusahaan sesuai dengan rumus-rumus pengelolaan

besar yang berhasil menjadi perusahaan keuangan yang sudah distandarkan, yang

yang go public, kinerja keuangan tidak dikenal dengan istilah analisis rasio

hanya ditentukan oleh kerja keras keuangan. Analisis rasio keuangan yang

pimpinan dan karyawannya, tetapi juga berhasil menempatkan perusahaan pada

harus dipandu dengan rasio keuangan yang posisi leading dan suvive itu minimal

terstandar sehingga semua kewajiban konstan dalam kurun waktu 3 (tiga)

perusahaan akan terpenuhi dengan baik sampai 5 (lima) tahun berjalan. Kurun

dan dilaksanakan tepat waktu, sehingga waktu 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun

kegiatan perusahaan akan berjalan dengan berjalan ini maksudnya juga terkait dengan

baik, lancar, dan berkelanjutan. Untuk kewajiban perusahaan jangka pendek dan

dapat mewujudkan semua itu diperlukan jangka panjang dan prediksi waktu yang

rasio keuangan yang standarnyatelah diperlukan

dibuat berdasarkan rumus-rumus secara menempatkan posisi perusahaan dalam

teoritis maupun aplikasinya telahteruji perspektif segmenting, positioning, dan

kehandalannya.

targeting. Setelah memahamihal tersebut Kurun waktu 3 (tiga) sampai 5

penelitibermaksud memilih PT Astra (lima) tahun ini dimaksudkan juga benar-

Internasional Tbk. sebagai salahsatu benar bisa melihat kinerja perusahaan baik

perusahaan yang sudah go public terkait dengan kewajiban-kewajiban yang

untukmenjadi subyek penelitian ini dengan harus dipenuhinya, maupun kewajiban

hal-hal sebagai perusahaan mendapatkan laba dan

mempertimbangkan

berikut ini:

membayar dividen kepada para pemegang

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

(a) Keberadaan PT Astra Internasional keuangan ini menjadi sesuatu yang sangat Tbk. sebagai adalah satu perusahaan

penting untuk dijaga dan diawasi dengan yang sudah berhasil go public, tidak

ketat karena besar sekali pengaruhnya hanya beroperasi di dalam negeri

terhadap eksistensi perusahaan terutama (Indonesia) tetapi juga sudah menjadi

dalam menjamin kelancaran memenuhi perusahaan multi nasional yang ada

kewajiban perusahaan dan terbangunnya di manca negara.

kinerja perusahaan secara keseluruhan. (b) Kinerja partisipasinya terhadap pemasukan keuangan negara yang

Perumusan Masalah

berasal dari pajak di Indonesia Sesuai dengan judul penelitian ternyata paling besar. Pada tahun

tersebut diatas, makapeneliti mempunyai 2010 berdasar data di Departemen

perumusan masalah sebagai berikut: Keuangan pajak yang masuk dari PT

(1) Apakah rasio likuiditas berpengaruh Astra Internasional Tbk. mencapai

terhadap kinerja keuangan PT Astra Rp 80 triliun yang berasal dari

Internasional Tbk.? penjualan 765.000 buah (unit) mobil.

rasio solvabilitas PTAstra

(2) Apakah

terhadap kinerja menguasai pasar mobil di Indonesia

keuangan PT Astra Internasional yang mencapai 56 % dari seluruh

Tbk.?

penjualan mobil di Indonesia. (3) Apakah rasio aktivitas berpengaruh (c) Dalam hal kinerja Corporat Social

terhadap kinerja keuangan PT Astra Responibility

Internasional Tbk.? Internasional Tbk. juga aktif dan

(CSR)

PTAstra

rasio profitabilitas berhasil melaksanakan program-

(4) Apakah

terhadap kinerja program CSR yang berkelanjutan,

berpengaruh

keuangan PT Astra Internasional yang meliputi program-program

kesehatan, peningkatan pendapat

II.TINJAUAN PUSTAKA

keluarga (income generating) dalam

2.1.Analisis Rasio Keuangan

rangka dalam

Analisis rasio atau lengkapnya kemiskinan dan membangun kualitas

mengentaskan

analisis rasio keuangan dirancang untuk hidup warga masyarakat yang lebih

membantu kita mengevaluasi laporan baik.

keuangan perusahaan.Laporan keuangan Dengan mempertimbangkan 3 perusahaan melaporkan posisi perusahaan

(tiga) prestasi yang sudah dicapai PTAstra pada satu titik waktu dan kegiatan Internasional

operasinya selama beberapa periode yang berkesimpulan

lalu. Namun nilai riilnya ada pada Internasional Tbk. ini sebagai subyek

memilih

PTAstra

kenyataan bahwa laporan tersebut dapat penelitian untuk meneliti sampai seberapa

digunakan untuk membantu meramalkan jauh analisis rasio keuangan berpengaruh

laba dan dividen masa depan.Menurut terhadap kinerja perusahaan, dengan judul

sudut pandang investor peramalan masa penelitian:

depan adalah inti dari analisis keuangan yang sebenarnya. Sementara itu dari sudut

“PENGARUH RASIO KEUANGAN

pandang manajemen analisis laporan

TERHADAP KINERJA KEUANGAN

keuangan berguna untuk membantu

PT ASTRA INTERNASIONAL TBK.”

mengantisipasi kondisi masa depan, dan yang paling penting lagi adalah sebagai

Secara teoritik dan berdasarkan titik awal untuk merencanakan tindakan- pengalaman perusahaan yang berhasil

tindakan yang akan memperbaiki kinerja menjadi perusahaan go public rasio

perusahaan di masa depan.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

2. Rasio laporan rugi-laba, yaitu yang Brigham

Dalam perspektif yang lain

membandingkan angka-angka yang mengemukakan bahwa analisis rasio

dan

Houston(2012:133)

hanya bersumber dari laporan rugi- keuangan

membandingkan angka-angka yang ada

laporan, yaitu dalam laporan keuangan dengancara

3. Rasio

antar

membandingkan angka-angka dari membagi satu angka dengan angka

dua sumber (data campuran) baik lainnya. Perbandingan dapat dilakukan

yang ada di neraca maupun yang ada antara satu komponen dengan komponen

di laporan rugi laba. yang lain dalam satu laporan keuangan

Dalam perspektif yang lebih sering atau antara komponen yang ada diantara

analisis laporan laporan keuangan. Kemudian angka yang

diterapkan dalam

keuangan perusahaan pada akhir tahun diperbandingkan dapat berupa angka-

buku berjalan yang sering diumumkan di angka dalam satu periode maupun dalam

media massa (public) baik media cetak beberapa periode.

(surat kabar, majalah bisnis) maupun di Analisis laporan keuangan tidak

media online (internet) (karena memang akan berarti jika tidak ada angka

menjadi kewajiban perusahaan untuk pembandingnya. Data pembanding untuk

mengumumkannya) adalah analisis rasio rasio Keuangan mutlak harus ada,

laporan keuangan yang di kelompokan sehingga mudah dilakukan perhitungan

sebagai berikut:

terhadap rasio yang dipilih.Dengan adanya

(1) Rasio Likuiditas

data pembanding kita dapat melihat perbedaan angka-angka yang ditonjolkan,

Menurut Brigham dan Houston apakah mengalami peningkatan dari

(2001:79) Rasio Likuiditas adalah yang periode sebelumnya. Dengan kata lain

menunjukkan hubungan kas dan aktiva laporan keuangan tersebut memiliki makna

lancar lainnya dengan kewajiban lancar. tertentu, jika dibandingkan dengan periode

Likuiditas perusahaan adalah berkaitan sebelumnya.

dengan kemampuan perusahaan untuk Hasil dari analisis rasio keuangan

memenuhi kewajiban keuangannya dalam inilah yang akan digunakan untuk menilai

jangka pendek atau yang segera dipenuhi. kinerja manajemen perusahaan dalam satu

Semakin besar perbandingan aktiva lancar priode, apakah mencapai target seperti

dengan utang lancar semakin tinggi yang tetapkan dalam perencanaan ataukah

kemampuan perusahaan untuk menutupi sebaliknya. Disamping itu juga untuk

kewajiban jangka pendeknya. Rasio menilai kemampuan manajemen dalam

likuiditas ini terdiri dari dan dinyatakan memberdayakan sumberdaya perusahaan

dengan persentasi (%): (aset) secara efektif dan efisien.

(a) Current Ratio

Dari kinerja yang dihasilkan ini Rasio ini berguna untuk mengukur

juga dapat dijadikan sebagai evaluasi hal- kemampuan aktiva lancar perusahaan

hal apa saja yang perlu dilakukan kedepan dalam memenuhi kewajiban jangka

agar kinerja manajemen dapat ditingkatkan pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki atau minimal dapat dipertahankan sesuai perusahaan.Rasio ini dihitung dengan dengan target perusahaan. Menurut Kasmir membagi aktiva lancar dengan kewajiban

(2010:94) dalam praktiknya analisis rasio lancar. Rasio ini menunjukkan besarnya

keuangan suatu

perusahaan

dapat

kewajiban lancar yang ditutup dengan digolongkan menjadi:

1. Rasio neraca, yaitu membandingkan menjadi kas dalam jangka pendek. Rasio angka-angka yang hanya bersumber ini di rumuskan sebagai berikut : dari neraca.

aktiva yang diharapkan akan dikonversi

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

(1) Rasio Solvabilitas( Leverage)

Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kewajiban keuangannya, baik

Semakin besar perbandingan antara aktiva utang jangka pendek, maupun utang lancar dengan utang lancar maka semakin

jangka panjang jika satu perusahaan tinggi kemampuan perusahaan untuk

dilikuidasi .

menutupi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Kasmir (2010:151) rasio (b)

Quick Ratio, solvabilitas( leverage) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh Rasio ini berguna untuk mengukur

mana aktiva perusahaan dibiayai dengan kemampuan aktiva lancar perusahaan

utang. Artinya seberapa besar beban utang dalam memenuhi kewajiban jangka

yang ditanggung perusahaan dibandingkan pendek dengan aktiva lancar yang tanpa

dengan aktivanya.

Rasio ini menggambarkan hubungan persediaan merupakan aktiva lancar yang

antara utang perusahaan terhadap modal kurang likuid dan bila terjadi likuidasi

maupun aset.Rasio ini dapat melihat maka persediaan merupakan yang paling

seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh sering menderita kerugian.Oleh karena itu,

utang atau pihak luar dengan kemampuan pengukuran kemampuan perusahaan untuk

perusahaan yang digambarkan oleh modal. memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa

Beberapa jenis rasio ini antara lain sebagai mengandalkan persediaan adalah hal

berikut:

penting. Rasio ini dihitung dengan (a) Total Deb to total Assets Ratio mengurangkan persediaan dari aktiva lancar dan kemudian membagi hasilnya

Rasio ini menggambarkan berapa dengan utang lancar.Rasio ini di rumuskan

bagian dari keseluruhan kebutuhan sebagai berikut :

dana(aktiva)

perusahaan yang dibelanjai dengan utang. Atau berapa

bagian dari aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai

(c) Net Working Capital to Total Asset

berikut:

Ratio

Menurut Suad Husnan (1998:562)

Aktiva lancar adalah Aktiva yang (b) Total Debt to Equity Ratio

diharapkan berubah menjadi kas dalam Rasio ini menunjukkan bagian dari jangka waktu singkat (biasanya kurang

setiap rupiah modal sendiri yang dari satu tahun). Sedangkan utang lancar

menjadi jaminan untuk keseluruhan menunjukkan kewajiban yang harus

hutang. Rasio ini dapat dihitung dipenuhi dalam waktu dekat (biasanya

dengan rumus sebagai berikut: juga kurang dari satu tahun).Selisih antara

aktiva lancar dengan utang lancar disebut

modal kerja bersih (net working).Modal

Kerja bersih ini menunjukkan potensi dari

cadangan kas perusahaan.Rasio ini di

rumuskan sebagai berikut : (c) Long Term Debt to Equity Ratio

ini merupakan perbandingkan antara utang jangka

Rasio

panjang dengan modal sendiri dan

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

4. Rasio Profitabilitas sebagai berikut:

Rasio ini untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh

3. Rasio Aktivitas laba dalam hubungannya dengan nilai Rasio

dan modal efektivitas

sendiri.Mengukur efektivitas manajemen menggunakan sumber daya yang tersedia .

perusahaan

dalam

keseluruhan sebagaimana Rasio ini terdiri dari:

secara

ditunjukan dari keuntungan yang diperoleh

(a) Total Asset Turn over

dari penjualan dan investasi. Rasio ini dan Rasio ini digunakan untuk

dinyatakan dengan persentasi (%) yang mengukur perputaran semua aktiva yang

terdiri dari:

dimiliki perusahaan dan mengukur berapa (a) Gross Profit Margin Ratio jumlah penjualan bersih yang diperoleh

ini untuk mengukur dari tiap rupiah diinvestasikan dalam

Rasio

perusahaan dalam bentuk aktiva perusahaan. Jika perputaran

kemampuan

laba kotor dari lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva

mendapatkan

penjualan.Semakin tinggi margin laba yang dimilki terlalu besar dibandingkan

kotor perusahaan, semakin bagus, dengan kemampuan menjual.Rumus untuk

karena itu artinya biaya produksi menghitung rasio ini adalah sebagai

perusahaan itu rendah.Sebaliknya, berikut:

semakin rendah margin laba kotor semakin tinggi biaya produksi yang ditanggung perusahaan.Rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai

(b) Working Capital Turn Over Ratio

berikut:

Rasio ini digunakan untuk

mengukur atau menilai keefektifan

modal kerja perusahaan selama periode

tertentu.Rasio ini membandingkan (b) Net Profit Margin Ratio antara jumlah persediaan yang ada

menggambarkan dengan modal kerja perusahaan.Modal

Rasio

kemampuan perusahaan dalam mencetak kerja tersebut terdiri dari pengurangan

laba bersih (penjualan dikurangi semua antara aktiva lancar dengan utang

biaya dan pajak).Semakin tinggi margin lancar. Rumus untuk menghitung rasio

laba bersih semakin bagus karena itu ini adalah sebagai berikut:

berarti perusahaan mampu mencetak (c) Inventory Turn Over Ratio

tingkat

keuntungan yang tinggi. Diharapkan, ia juga bisa membagikan

Rasio ini digunakan untuk dividen yang tinggi pula untuk pemegang

mengukur efesiensi

pengelolaan

persediaan barang dagangan.Rasio ini saham. Net Profit Margin dapat dihitung digunakan untuk menilaiefesiensi

menggunakan rumus berikut : operasional yang memperlihatkan

seberapa baiknya

manajemen

mengontol modal yang ada pada

persediaan.Rumus untuk menghitung

rasio ini adalah sebagai berikut:

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

(c) Operating Ratio

Wibowo (2007:10) Rasio

Menurut

Kinerja itu berasal dari kata performance keuntungan perusahaan dari kegiatan

dalam (bahasa Inggris) yang berarti hasil operasi utamanya.Semakin tinggi margin

pekerjaan atau pretasi kerja. Nmun perlu laba operasi perusahaan, semakin bagus

pula dipahami bahwa kinerja itu bukan perusahaan itu.Operating Profit Margin

sekedar hasil pekerjaan atau prestasi kerja, dapat dihitung menggunakan rumus

mencakup bagaimana berikut :

pekerjaan itu

berlangsung.

Wirawan (2012:5) mengungkapkan bahwa kinerja merupakan singkatan dari kinetika enerji kerja yang padanannya dalam

Inggris adalah (d) Rate of Return on Assets

bahasa

performance. Kinerja adalah keluaran yang Rasio yang mengukur kemampuan

dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau dari modal yang diinvestasikan dalam

indikator-indikator suatu pekerjaan atau keseluruhan aktiva untuk menghasilkan

suatu profesi dalam waktu tertentu. keuntungan

Menurut Moeheriono (2012:95) perusahaan.Return on Asset dapat dihitung

bagi

pemilik

Kinerja atau performance merupakan menggunakan rumus berikut :

gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui prencanaan strategis suatu organisasi.

Sedangkan menurut Abdullah (2013:331), dilihat dari asal katanya

(e) Rate of Return on Equity Rasio ini digunakan untuk mengukur

kinerja itu adalah terjemahan dari kemampuan perusahaan menghasilkan

performance yang berarti hasil kerja atau laba yang tersedia untuk pemegang saham.

prestasi kerja. Dan dalam pengertian yang Semakin tinggi nilai Return on Equity

simpel kinerja adalah hasil dari pekerjaan semakin bagus bagi perusahaan tersebut.

organisasi, yang dikerjakan oleh karyawan Return on Equity dapat dihitung

dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk menggunakan rumus berikut :

(manual), arahan yang diberikan pimpinan (manajer), kompetensi, dan kemampuan

kerja karyawan mengembangkan nalarnya dalam bekerja.

demikian dapat disimpulkan, kinerja adalah prestasi kerja

Dengan

2.2 Kinerja Keuangan

yang merupakan hasil dari emplimentasi Lebih dahulu perlu dipahami

rencana kerja yang dibuat oleh suatu bagaiamana

organisasi (bisnis) yang dilaksanakan oleh memberikan pengertian tentang kinerja

pimpinan dan karyawan (SDM) yang sesuai dengan sudut pandang mereka

bekerja di organisasi (bisnis) itu untuk masing-masing,

mencapai tujuan orgnisasi. berdasarkan pengalaman kerja yang

terkait dengan proposal peneiltian ini perlu pula dipahami

Selanjutnya

langsung mereka alami dan rasakan. Beberapa pengertian kinerja tersebut

apa yang dimaksud dengan kinerja diantaranya adalah:

Fahmi (2012:2) memberikan pengertian Kinerja keuangan

keuangan .Irham

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

lingkup yang sejenis yang dilakukan melaksanakan

dengan menggunakan

secara bersamaan.

aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara Dari hasil penggunaan kedua metode baik dan benar. Seperti misalnya dengan

ini diharapkan nantinya akan dapat dibuat membuat suatu laporan keuangan yang

satu kesimpulan yang menyatakan posisi telah memenuhi standar dan ketentuan

perusahaan tersebut berada dalam kondisi dalam

sangat baik, baik, sedang/normal, tidak Keuangan) atau GAAP (General Acepted

SAK (Standar

Akuntansi

baik, dan sangat tidak baik. Accounting

lain (d) Melakukan penafiran (interpretation) sebagainya.

Principle),

dan

terhadap berbagai permasahan yang Untuk dapat menemukan kinerja

ditemukan.

keuangan suatu perusahaan seorang analis Pada tahap ini analis akan melihat harus lebih dahulu melakukan tahap-tahap

kinerja keuangan perusahaan setelah analisis keuangan yang sudah terstandar

dilakukan ketiga tahap tersebut, dan melalui langkah-langkah berikut:

selanjutnya dilakukan penafsiran untuk (a) Melakukan review terhadap data

melihat apa-apa saja permasalahan dan laporan keuangan

kendala yang dihadapi oleh perusahaan Review disini dilakukan dengan tujuan

tersebut. agar laporan keuangan yang sudah dibuat (e) Mencari dan memberikan pemecahan

sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah masalah (solution) terhadap berbagai yang berlaku umum dalam dunia akuntansi

permasalahan yang ditemukan. , sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan itu dapat dipertanggung

Pada tahap terakhir ini setelah jawabkan.

ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna

mmemberikan suatu input atau masukan (b)

Melakukan perhitungan agar apa yang menjadi kendala dan Penerapan metode perhitungan disini

hambatan selama ini dapat terselesaikan adalah disesuaikan dengan kondisi dan

permasahan yang sedang dilakukan

III.Metode Penelitian

sehingga hasil dari perhitungan tersebut

3.1.Rancangan Penelitian

akan memberikan suatu kesimpulan sesuai Rancangan (design) penelitian ini dengan analisis yang diinginkan.

menggunakan metode penelitian (c)

kuantitatif Melakukan perbandingan terhadap dengan hasil hitungan yang telah diperoleh

deskriptif

dokumen (content Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh

pendekatan

analysis). Pada metode deskrptif tersebut kemudian dilakukan perbandingan

kuantiatif (content analysis) ini peneliti dengan hasil hitungan dari berbagai

melakukan pengumpulan data dan perusahaan lainnya. Metode yang paling

informasi melalui pengujian arsip dan umum digunakan untuk melakukan

dokumen

perbandingan ini adalah:

3.2.Populasi, Sampel dan Teknik

(i) Time Series

analysis ,

yaitu

Pengambilan Data

membandingkan secara antar waktu Penelitian ini hanya memerlukan atau antar periode, dengan tujuan itu

satu unit populasi sekaligus menjadi nantinya akan terlihat secara grafik.

sampelnya, yaitu segala data yang (ii) Cross sectional approach, yaitu

berhubungan dengan keuangan perusahaan melakukan perbandingan terhadap

berupa laporan PT Astra Internasional hasil hitungan rasio-rasio yang telah

Tbk. selama periode 2010-2014.Teknik dilakukan antara satu perusahaan dan

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

(variabel terikat).

3.3. Prosedur Pengumpulan Data 3.7.KERANGKA KONSEPTUAL

Pengumpulan data dilakukan sesuai Kerangka konseptual adalah hasil dengan prosedur penggunaan internet dan

sintesisdari proses berpikir deduktif website, termasuk mengunduh dengan

(aplikasi dari teori) dan induktif (fakta membayar biayanya melalui pemakaian

yang ada, atau empiris), kemudian dengan pulsa (paket internet).

kemampuan kreatif-inovatif menghasilkan

3.4.Keabsahan Data

konsep atau ide baru yang disebut dengan Data diperoleh dari laporan

kerangka konseptual, yang berisi faktor keuangan PT Astra Internasional Tbk.

dan variabel yang lengkap dan menyeluruh yang diterbitkan IndonesiaCapital Market

yang dapat menjelaskan terjadinya Directory (ICMD) dan IDX Yearly

permasalahan tersebut. Statistics .Keabsahan datanya dijamin

dapat merumuskan (include) dalam aturan Bursa Efek

Peneliti

kerangka konseptualnya adalah sebagai Indonesia, dimana setiap data keuangan

berikut :

perusahaan go public yang masuk ke pangkalan data Bursa Efek Indonesia adalah data yang benar dan sudah di audit dan diverikasi oleh akuntan publik.

3.5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan menguji dan menganalisis hubungan kausal antara

Gambar 3.1. Kerangka Konseptual

variabel eksogen dan endogen, sekaligus

Penelitian

memeriksa validitas dan reliabilitas instrumen penelitian secara keseluruhan. Oleh karena itu digunakan teknik analisis

3.8. Hipotesis Penelitian

Partial Least Square (PLS) dengan

memperhatikan dan menggunakan software SmartPLS versi

Setelah

mempelajri kerangka konsep penelitiaan

20.0 seperti termuat bagan 3.1.diatas, maka

3.6. Hubungan antara variabel yang

dapat dirumuskan hipotesis penelitinnya

diteliti.

sebagai berikut:

Variabel yang diteliti dalam H1 = Rasio Likuiditasberpengaruh dalam penelitian ini adalah rasio keuangan dan

menilaikinerja keuangan perusahaan go kinerja keuangan PT Astra Internasional

public PT Astra Internasional Tbk. Tbk. Kemudian untuk keperluan penelitian

H2 = RasioSolvabilitas berpengaruh variabel rasio keuangan ini dirinci menjadi

kinerja keuangan variabel-variabel yang berdiri sendiri

dalam

menilai

perusahaan go public PT Astra masing-masing:

Internasional Tbk.

(1) Rasio Likuiditas (x 1 )

H3 = RasioAktivitas berpengaruh dalam

(2) Rasio Solvabilitas (x 2 )

menilai kinerja keuangan perusahaan go

(3) Rasio Aktivitas (x 3 )

public PT Astra Internasional Tbk.

Profabilitasberpengaruh Keempat (4) variabel ini dalam hubungan

(4) Rasio Profitabilitas (x 4 )

H4 = Rasio

kinerja keuangan penelitian ini diposisikan sebagai variabel

dalam

menilai

perusahaan go public PT Astra yang mempengaruhi atau variabel

Internasional Tbk.

indevendent (variabel bebas). Sedangkan

variabel kinerja keuangan (Y) adalah

variabel yang diposisikan sebagai variabel

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

3.9. Definisi Operasional Variabel

periode 2010-2014.

Penelitian

(2.4) Rasio Profabilitas adalah rasio yang Dalam penelitian ini yang perlu

digunakan untuk mengukur kemampuan diberikan

PT Astra Internasional, Tbk. dalam penelitianadalah sebagai berikut :

definisi

operasional

menghasilkan laba selama periode tertentu (1) Rasio

baik hubungannya dengan penjualan laba , aktiva dan modal sendiri selama periode

Rasio dapat dipahami sebagai hasil 2010-2014, yang diukur dengangross yang diperoleh antara satu jumlah dengan

profit margin rasio,net profit margin jumlah

rasio,operating ratio, rate of return on gambaran relatif tentang kondisi keuangan

equitydan rate of return on assets . dan prestasi perusahaan. Atau secara

sederhana rasio

Keuangan adalah perbandingan jumlah dari satu jumlah

Kemampuan financialperusahaan yang dengan jumlah lainnya, Dari rasio itu akan

ditunjukkan denganpendapatan (penjualan) dapat dilihat perbandingnnya dengan

bersih, laba bersih, dan laba per lembar harapan nantinya akan ditemukan jawaban

saham yang telah disajikan dalam laporan yang selanjutnya dijadikan bahan kajian

keuangan PT Astra Internasional, Tbk. untuk dianalisis dan diputuskan bagaimana

selama periode 2010-2014. statusnya.

(2) Rasio keuangan

Rasio keuangan adalah hasil upaya

memperbandingkan antara jumlah satu

komponen keuangan dengan jumlah

komponen keuangan lainnya yang hasilnya

menunjukan suatu makna tertentu.

(2.1) Rasio Likuiditas adalah untuk

mengukur kemampuan

PT

Astra

Internasional, Tbkuntuk

memenuhi

kemampuan finansialnya dalam jangka

pendek yang diukur dengan current ratio,

quick ratio dan net working capitalto total

asset ratioselama periode 2010-2014.

(2.2) Rasio Solvabilitas (Leverage)

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

adalah untuk mengukur jumlah aktiva PT

Astra Internasional, Tbk yang dibiayai

oleh utang, diukur dengan total aktiva debt Hubungan Rasio Keuangan dengan

Kinerja Keuangan to assets ratio ,total aktiva debt to equity

ratio dan long term debt to equity Analisis rasio keuangan merupakan ratioselama periode 2010-2014.

instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan hubungan dan indikator

(2.3) Rasio Aktivitas adalah untuk

ditujukan untuk mengukur

keuangan

yang

menunjukan perubahan dalam kondisi Internasional, Tbk.dalam menggunakan

keuangan atau prestasi operasi dimasa lalu, sumber daya yang dimiliki untuk

dan membantu menggambarkan trend pada menghasilkan penjualan, diukur dengan

perubahan tersebut, dan untuk kemudian total asset turnover, working capital

menunjukan risiko dan peluang yang

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

deskriptif, sedangkan untuk kepentingan bersangkutan.

perusahaan

yang

analisis dan pengujian hipotesis digunakan

3.10.Uji Validitas

statistik inferensial. Untuk menguji Uji Validitas menurut Ghozali

hipotesis digunakan analisis multivariat (2011), menyatakan bahwa validitas

dengan Partial Least Square (PLS) dengan mempunyai arti seberapa besar ketepatan

program Software dan kecermatan suatu alat ukur dalam

menggunakan

Smart PLS 20.0.

melakukan fungsi ukurnya, atau dengan Pengujian apakah hipotesis yang kata lain suatu alat pengukur dapat

diajukan dapat diterima dilakukan dengan dinyatakan memiliki validitas tinggi

jalan membandingkan nilai t hitung dengan apabila

t tabel pada taraf signifikan α yang menjalankan fungsi ukurnya dengan baik,

alat pengukur

tersebut

ditentukan sebesar 0,05. Apabila nilai atau memberikan hasil ukur yang sesuai

t hitung lebih besar dari nilai t tabel pada α dengan maksud dilakukannya pengukuran.

(0,05), maka hipotesis tersebut dapat Suatu alat ukur yang valid, tidak

diterima. Begitu pula sebaliknya, jika nilai sekedar mampu mengungkapkan data

t hitung lebih kecil dari nilai t tabel pada α dengan tepat dan memberikan gambaran

(0,05), maka hipotesis tersebut ditolak. yang

tersebut.Cermat artinya pengukuran itu

IV.HASIL PENELITIAN DAN

mampu memberikan gambaran mengenai

PEMBAHASAN

perbedaan yang sekecil-kecilnya di antara

4.1. Gambaran Umum PT Astra

subjek yang satu

dengan

yang

Internasional, Tbk.

lainnya.Loading factor sudah memenuhi Astra mengawali bisnis sebagai

sebuah perusahaan perdagangan umum (Ghozali, 2011).

convergent validity yaitu apabila ≥ 0,5

dengan nama Astra International Inc. yang

3.11. Uji Reliabilitas

didirikan tahun 1957 di Jakarta. Seiring Suatu alat ukur disamping valid,

dengan kemajuan usaha serta sejalan juga harus reliabel. Suatu alat pengukur

dengan rencana ekspansi, Perseroan dinyatakan reliabel jika alat ukur tersebut

melakukan aksi korporasi menjual saham memberi hasil yang konsisten, atau dengan

ke publik dengan mencatatkan saham kata lain menunjukkan seberapa besar

perdana di Bursa Efek Indonesia di tahun pengukuran dapat memberikan hasil yang

1990 sekaligus mengubah namanya relatif tidak berbeda bila dilakukan

menjadi PT Astra International Tbk. pengukuran kembali terhadap subyek yang

Saham Perseroan dicatat dibursa dengan sama. Reliabilitas menunjuk pada adanya

ticker ASII.

konsistensi internal dan stabilitas nilai

usaha Astra terus hasil

Skala

berkembang, sehingga saat ini memiliki tertentu.Reliabillitas berkonsentrasi pada

skala

pengukuran

225.580 karyawan pada 183 anak masalah akurasi pengukuran dan hasilnya

perusahaan, pengendalian bersama entitas (Sarwono, 2002).

dan perusahaan asosiasi yang menjalankan

3.12.PengujianHipotesis dan Analisis

enam segmen usaha, yaitu Otomotif, Jasa

PLS

Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Penelitian tentang “Pengaruh Rasio

Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Keuangan Terhadap Kinerja Keuangan PT

Lainnya, dan Teknologi Informasi. Nilai Astra

kapitalisasi pasar PT Astra International melakukan pengujian hipotesis, data yang

Internasional

Tbk.”Dalam

Tbk di penghujung tahun 2014 adalah diperoleh selanjutnya diolah sesuai dengan

sebesar Rp 301 triliun (posisi penutupan kebutuhan analisis.Untuk kepentingan

30 Desember 2014).

pembahasan, data diolah dan dipaparkan Segmen otomotif sebagai cikal berdasarkan

prinsip-prinsip

statistik

bakal Astra, terus menunjukkan prestasi

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

perawatan

kendaraan melalui

4.3. Rasio Keuangan PT Astra

penyediaan jaringan distribusi dan layanan

Internasional Tbk.

terluas di Indonesia, didukung oleh jajaran Hasil dari perhitungan rasio-rasio perusahaan pembiayaan Astra yang

keuangan PT Astra Internasional Tbk. menawarkan kredit konvensional dan

selama periode 2010 – 2014 bisa kita lihat syariah yang terjangkau serta variasi jenis

pada tabel 5.3.berikut ini : suku cadang dan aksesoris otomotif hasil produksi Astra Otoparts. Komitmen penyediaan produk dan layanan purna jual yang berkualitas membuat Astra menjadi pemimpin pasar

industri otomotif

Indonesia.

4.2. Data-data Ikhtisar Keuangan PT Astra Internasional, Tbk.

keuangan dari PT Astra Internasional, Tbk merupakan data yang digunakan dalam penelitian adalah berupa laporan laba rugi dan neraca yang di audit oleh akuntan publik, dengan kisaran periode yang

4.3.1. Rasio Likuiditas

didokumentasikan oleh peneliti selama 5

Likuiditas adalah yang (lima) tahun dari 2010 sampai dengan

Rasio

menunjukkan hubungan kas dan aktiva 2014. Adapun data-data ikhtisar keuangan

lancar lainnya dengan kewajiban lancar. tersebut dapat dilihat dengan rinci

Likuiditas perusahaan adalah berkaitan (lampiran) dan disajikan ringkasannya

dengan kemampuan perusahaan untuk pada tabel 5.1 sebagai berikut:

memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka pendek atau yang segera dipenuhi. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas ini terdiri dari dan dinyatakan dengan persentasi (%):

a. Current Ratio

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan aktiva lancar perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

ini:

Tabel 5.4 PT Astra Internasional Tbk. Nilai Rasio Likuiditas Periode 2010 -2014

Semakin besar perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya.

b. Quick Ratio,

Rasio ini berguna untuk mengukur Berdasarkan hasil perhitungan untuk rasio kemampuan aktiva lancar perusahaan

likuiditas yang terdiri dari: dalam memenuhi kewajiban jangka

a. Current Ratio dapat dilihat selama pendek dengan aktiva lancar yang tanpa

periode 2010 – 2014 nilainya memperhitungkan

berfluktuasi pada tahun 2010 persediaan merupakan aktiva lancar yang

persediaan

karena

nilainya sebesar 127% selanjutnya kurang likuid dan bila terjadi likuidasi

pada tahun 2011 naik menjadi maka persediaan merupakan yang paling

134% dan pada tahun 2012 juga sering menderita kerugian..Rasio ini di

mengalami kenaikan menjadi rumuskan sebagai berikut :

140%. Sebaliknya nilai current ratio ini mengalami penurunan

pada 2013 menjadi 124% dan di tahun 2014 sebesar 132% saja.

b. Quick Ratio dapat dilihat selama periode 2010 -2014 nilainya juga

c. Net Working Capital to Total Asset berfluktuasi yakni pada tahun

Ratio

2010nilainya

sebesar 98% selanjutnya pada tahun 2011 naik

Aktiva lancar adalah Aktiva yang menjadi 110% dan pada tahun diharapkan berubah menjadi kas dalam

2012 juga mengalami kenaikan jangka

menjadi 112%. Sebaliknya nilai tahun.Sedangkan

waktu kurang

dari satu

current ratio ini mengalami menunjukkan kewajiban yang harus

utang

lancar

penurunan pada 2013 menjadi dipenuhi dalam waktu kurang dari satu

104% dan di tahun 2014 sebesar tahun.Selisih antara aktiva lancar dengan

109% saja.

utang lancar disebut modal kerja bersih

c. Net Working Capital to Total

(net working).Modal Kerja bersih ini Asset Ratiodapat dilihat selama menunjukkan potensi dari cadangan kas

periode 2010 -2014 nilainya juga perusahaan.Rasio ini di rumuskan sebagai

berfluktuasi yakni pada tahun berikut :

2010nilainya

sebesar 9% selanjutnya pada tahun 2011 naik

menjadi 11% dan pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan menjadi 12%. Sebaliknya nilai current ratio

Hasil perhitungan untuk rasio likuiditas ini mengalami penurunan pada PTAstra Internasional Tbk. berdasarkan

2013 menjadi 8% dan di tahun data laporan Keuangannya periode 2010 –

2014 sebesar 10% saja.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

4.3.2. Rasio Solvabilitas

sebagai berikut:

Solvabilitas suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk memenuhi kewajiban keuangannya, baik utang jangka pendek, maupun utang jangka panjang jika satu perusahaan

perhitungan untuk rasio dilikuidasi .

Hasil

likuiditas PTAstra Internasional Tbk. Rasio ini menggambarkan hubungan

berdasarkan data laporan Keuangannya antara utang perusahaan terhadap modal

periode 2010 – 2014 dapat dilihat pada maupun aset.Rasio ini dapat melihat

tabel 5.5 berikut ini:

seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh

Tabel 5.5

utang atau pihak luar dengan kemampuan

PT Astra Internasional Tbk.

perusahaan yang digambarkan oleh modal.

Nilai Rasio Solvabilitas

Beberapa jenis rasio ini antara lain sebagai

Periode 2010 -2014

berikut:

a. Total Deb to total Assets Ratio

Rasio ini menggambarkan berapa

bagian dari keseluruhan kebutuhan

dana(aktiva)

perusahaan

yang

dibelanjai dengan utang. Atau berapa

bagian dari aktiva yang digunakan

untuk menjamin utang. Rumus untuk

menghitung rasio ini adalah sebagai Berdasarkan hasil perhitungan untuk rasio berikut:

solvabilitas yang terdiri dari:

a. Debt Asset Ratio dapat dilihat selama periode 2010 – 2014 nilainya berfluktuasi pada tahun 2010 nilainya sebesar 48% selanjutnya pada tahun 2011 dan

b. Total Debt to Equity Ratio

2012 mengalami kenaikan yang Rasio ini menunjukkan bagian dari

sama menjadi 51% Sebaliknya setiap rupiah modal sendiri yang

Assaet Ratio ini menjadi jaminan untuk keseluruhan

nilai

Debt

mengalami penurunan pada 2013 hutang. Rasio ini dapat dihitung

menjadi 50% dan di tahun 2014 dengan rumus sebagai berikut:

sebesar 49% .

b. Debt Equity Ratiodapat dilihat selama periode 2010 -2014 nilainya juga berfluktuasi yakni pada tahun 2010nilainya sebesar 93% selanjutnya pada tahun 2011

c. Long Term Debt to Equity Ratio

dan 2112 mengalami kenaikanyang Rasio

sama menjadi 103% . Sebaliknya perbandingkan antara utang jangka

ini

merupakan

Debt Equity Ratio ini mengalami panjang dengan modal sendiri dan

penurunan pada 2013 menjadi hasil perhitungannya menggambarkan

102% dan di tahun 2014 sebesar berapa besar bagian dari setiap rupiah

92% saja.

modal sendiri yang dijadikan jaminan

c. Long Term Debt to Equity

untuk utang jangka panjang. Rumus Ratiodapat dilihat selama periode

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

berfluktuasi yakni pada tahun 2010nilainya

Rasio ini digunakan untuk selanjutnya pada tahun 2011 naik

sebesar

efesiensi pengelolaan menjadi 39% dan pada tahun 2012

mengukur

persediaan barang dagangan.Rasio ini juga mengalami kenaikan menjadi

digunakan untuk menilaiefesiensi 43%. Sebaliknya nilai Long Term

operasional yang memperlihatkan Debt to Equity Ratio ini

baiknya manajemen mengalami penurunan pada 2013

seberapa

mengontol modal yang ada pada menjadi 34% dan di tahun 2014

persediaan.Rumus untuk menghitung sebesar 35% saja.

rasio ini adalah sebagai berikut:

4.3.3. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas

mengukur

efektivitas perusahaan

dalam

menggunakan sumber daya yang tersedia . Rasio ini terdiri dari:

Tabel 5.6

a. Total Asset Turn over PT Astra Internasional Tbk.

Rasio ini digunakan untuk

Nilai Rasio Aktivitas

mengukur perputaran semua aktiva yang

Periode 2010 -2014

dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan bersih yang diperoleh dari tiap rupiah diinvestasikan dalam bentuk aktiva perusahaan. Jika perputaran lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimilki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan menjual.Rumus untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil perhitungan untuk rasio aktivitas yang terdiri dari:

a. Total Asset Turnoverdapat dilihat selama periode 2010 – 2014

b. Working Capital Turn Over Ratio

nilainya mengalami penurunanpada tahun 2010 nilainya sebesar 1,14

Rasio ini digunakan untuk selanjutnya pada tahun 2011 mengukur atau menilai keefektifan

sebesar 1,05, 2012 sebesar 1,03dan modal kerja perusahaan selama periode

pada 2013 menjadi 0,9 dan di tahun tertentu.Rasio ini membandingkan

2014 sebesar 0,8 antara jumlah persediaan yang ada

b. working capital turnoverdapat dengan modal kerja perusahaan.Modal

dilihat selama periode 2010 -2014 kerja tersebut terdiri dari pengurangan

nilainya berfluktuasi yakni pada antara aktiva lancar dengan utang

tahun 2010 nilainya sebesar 12,8 lancar. Rumus untuk menghitung rasio

mengalami ini adalah sebagai berikut:

selanjutnya

penurunanpada tahun 2011 menjadi 9,6 dan pada tahun 2012 menjadi

8,7 . Selanjutnya pada tahun 2013 menjadi 11,3 dan di tahun 2014 turun menjadi 8,5 saja.

Jurnal Riset Inspirasi Manajemen dan Kewirausahaan

menggunakan rumus berikut : nilainya juga berfluktuasi yakni pada tahun 2010nilainya sebesar 11,9 selanjutnya pada tahun 2011 naik menjadi 13,5 dan pada tahun

2012 mengalami

penurunan

menjadi 12,3. Rasio ini naik pada

c. Operating Ratio

2013 menjadi 13,4 danturun di

mengukur tingkat tahun 2014 sebesar 11,8 saja.

Rasio

ini

keuntungan perusahaan dari kegiatan operasi utamanya.Semakin tinggi margin

4.3.4.Rasio Profitabilitas

Rasio ini untuk mengukur seberapa laba operasi perusahaan, semakin bagus perusahaan itu.Operating Profit Margin

besar kemampuan perusahaan memperoleh dapat dihitung menggunakan rumus

laba dalam hubungannya dengan nilai

berikut :

penjualan, aktiva,

dan

modal

sendiri.Mengukur efektivitas manajemen secara

keseluruhan

sebagaimana

ditunjukan dari keuntungan yang diperoleh

dari penjualan dan investasi. Rasio ini dan

dinyatakan dengan persentasi (%) yang

d. Rate of Return on Assets

terdiri dari:

a. Gross Profit Margin Ratio

Rasio yang mengukur kemampuan Rasio

dari modal yang diinvestasikan dalam kemampuan

ini untuk

mengukur

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan mendapatkan

perusahaan

dalam

bagi pemilik penjualan.Semakin tinggi margin laba

perusahaan.Return on Asset dapat dihitung kotor perusahaan, semakin bagus,

menggunakan rumus berikut : karena itu artinya biaya produksi

perusahaan itu rendah.Sebaliknya,