Formasi Sumber Daya Manusia, Ketimpangan Pendapatan dan Integrasi Ekonomi: Kajian Meta-Analisis

5.4 Formasi Sumber Daya Manusia, Ketimpangan Pendapatan dan Integrasi Ekonomi: Kajian Meta-Analisis

Dipersiapkan oleh Haris Munandar, Oki Hermansyah dan Myrnawati Savitri (Biro Riset Ekonomi √ Bank Indonesia)

dapat sangat besar. Jika kita sepakat bahwa Mobilitas sosial dan ketimpangan pendapatan

5.4.1 Latar Belakang dan Motivasi

proses yang menjelaskan pembentukan sumber yang persisten merupakan dua hal yang penting baik

daya manusia ( human capital) mempengaruhi dalam perspektif teoretis maupun dalam tataran

output perekonomian dan distribusi pembuatan kebijakan. Pertanyaan mengenai

pendapatan, maka kita perlu untuk bagaimana suatu keluarga dapat menanjak status

memformalkan proses tersebut untuk mencari ekonominya dan apa yang menentukan tingkat

tahu bagaimana signifikansi faktor tersebut. pendapatan keluarga tersebut merupakan hal yang menarik dan penting. Penelitian mengenai apa yang

5.4.2 Pendidikan, Keterbukaan dan Ketimpangan

menjadi pembentuk kondisi ketimpangan

Pendapatan

pendapatan dalam jangka panjang dan mengapa Tulisan ini merupakan kajian meta-analisis ketimpangan pendapatan berbeda pada tiap negara

dari topik di atas. Kajian meta analisis merupakan merupakan topik kajian yang menarik. Penjelasan

studi penggabungan berbagai tesis yang diperoleh dari berbagai penelitian sebelumnya adalah bahwa

dari berbagai riset yang berhubungan. Sejumlah fenomena ketimpangan pendapatan disebabkan

literatur memberikan pemahaman yang begitu oleh perbedaan kemajuan teknologi antarnegara

mendalam mengenai pembentukan ketimpangan serta merupakan dampak globalisasi perdagangan

pendapatan. Atkinson (1999), Corneo dan Jeanne dunia dan pasar finansial yang tidak simetris. Namun

(2001) menunjukkan bahwa norma-norma sosial kebijakan konvensional serta intuisi mengatakan

merupakan penentu distribusi pendapatan. bahwa penjelasan kedua masalah tersebut juga

Beragam studi telah dilakukan untuk menganalisis harus melibatkan pendidikan sebagai faktor utama.

peran akumulasi human capital pada distribusi Berbagai organisasi internasional telah

pendapatan dalam beragam konteks. berhasil menyusun daftar indikator sehingga kita

Terdapat banyak literatur yang berkaitan mampu membandingkan pencapaian tingkat

dengan komponen-komponen pendidikan dan kelulusan sekolah di sejumlah negara.

hubungannya dengan perbedaan distribusi Karakteristik utama dari indikator-indikator

pendapatan. Becker dan Chiswick (1966) tersebut adalah bahwa pendidikan formal,

menunjukkan bagaimana ketimpangan bimbingan orang tua, dan metode akuisisi

pendapatan secara positif berkorelasi dengan pengetahuan lainnya memiliki posisi yang

ketimpangan dalam jenjang sekolah dan secara berbeda di berbagai belahan dunia. Tingkat dan

negatif berkorelasi dengan tingkat pendidikan. efisiensi pendidikan umum, kontribusi orang

Berdasarkan data dari sembilan negara, Chiswick tua, dan utilisasi teknologi terbaru berbeda-beda

(1971) mengklaim bahwa perbedaan tingkat di berbagai perekonomian dimana variasinya

pendapatan sejalan dengan perbedaan tingkat

64 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 64 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008

OECD, pendapatan tenaga kerja full-time tidak (1973) dan Chenery dan Syrquin (1975)

semakin tidak merata. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang lebih

mengindikasikan bahwa banyak negara menderita tinggi mengurangi ketimpangan pendapatan.

ketimpangan pendapatan dalam bentuk Namun kemajuan teknologi terkini ternyata tidak

pengangguran yang lebih tinggi dan pengurangan mempengaruhi formasi sumber daya manusia

waktu kerja. Penemuan yang terakhir ini ( human capital formation) di berbagai negara

mendorong seseorang untuk memasukkan sesuai pola-pola tadi.

penawaran tenaga kerja yang bersifat elastis (tidak Pengalaman berbagai negara memberikan

tetap) dalam setiap model yang mencoba untuk penjelasan yang saling bertentangan tentang

menjelaskan ketimpangan pendapatan. hubungan antara keterbukaan ( openness) dan

Meskipun ada keterbatasan literatur pada ketimpangan pendapatan ( income inequality).

hubungan antara liberalisasi perekonomian dan Wood (1998) menyatakan bahwa perdagangan

ketimpangan pendapatan di negara-negara dipersalahkan atas terjadinya ketimpangan

berkembang, hasil kajian yang dapat dilakukan pendapatan yang melanda Amerika pada akhir

menunjukkan hasil yang berbeda di antara negara- abad ke-20. Namun Feenstra dan Hanson (1999)

negara tersebut. Ketimpangan pendapatan memperkirakan bahwa sebenarnya hanya 15

tampak menurun ketika Jepang, Korea, dan sampai 33 persen dari peningkatan ketimpangan

Taiwan melakukan liberalisasi pada akhir 1960-an. tersebut yang merupakan hasil dari kompetisi

Akan tetapi ketimpangan upah secara umum perdagangan. Sejumlah riset lain mengklaim

melebar ketika enam negara Amerika Latin bahwa ketimpangan pendapatan tidak memiliki

melakukan liberalisasi setelah akhir 1970-an kaitan dengan globalisasi dan integrasi ekonomi,

(Hanson dan Harrison, 1999; Robbins, 1997). Hal tetapi justru akibat faktor lain seperti turunnya

ini lagi-lagi mengindikasikan pentingnya pertumbuhan penawaran ( supply) per tenaga kerja

menjawab pertanyaan apakah integrasi ekonomi dan adanya perubahan teknologi yang

berasosiasi dengan penurunan atau peningkatan menghentikan permintaan tenaga kerja tidak

ketimpangan pendapatan. terlatih ( unskilled) relatif terhadap tenaga kerja

Seperti yang ditekankan oleh Wood (1998), terlatih (Williamson, 2006). Hasil yang tampak

tampaknya masuk akal bahwa konteks historis kontradiktif ini memberi petunjuk bahwa integrasi

adalah penting, karena sejumlah hal tidaklah sama ekonomi bisa jadi tidak memiliki dampak yang

saat terjadinya berbagai proses liberalisasi tersebut. signifikan terhadap ketimpangan pendapatan.

Sebagai contoh, melebarnya upah di Amerika Latin, Sampai pertengahan tahun 1980, hanya

yang tampaknya berlawanan dengan prediksi Amerika dan Inggris yang mengalami peningkatan

Stolper-Samuelson seperti pada liberalisasi Meksiko ketimpangan pendapatan, sedangkan sejak

pada periode 1985-1990. Kebijakan yang pro- pertengahan 1980-an 20 dari 21 negara OECD

globalisasi ini sayangnya bertepatan dengan mengalami peningkatan ketimpangan pendapatan

kemunculan Cina dan eksportir Asia lainnya ke secara signifikan (Burniaux et al., 1998). Studi ini

dalam pasar dunia, sehingga memaksa Meksiko

Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 65 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 65

5.4.3 Model Ekonomi Overlapping Generation,

semua pasar ekspor. Kompetisi dari negara-negara

Heterogenitas dan Integrasi Ekonomi

berupah rendah semacam ini justru tidak terlalu Berikut akan dibahas suatu model ekonomi ekstrem ketika tiga negara macan Asia (Jepang,

overlapping generation yang terdiri dari agen-agen Korea dan Taiwan) membuka dirinya pada akhir

heterogen yang menghasilkan barang tunggal 1960-an dibandingkan dengan pada akhir 1970-

dengan menggunakan dua tipe faktor produksi: an ketika Amerika Latin menurunkan tarif dan

kapital fisik ( physical capital) dan kapital manusia hambatan perdagangan mereka lainnya.

( human capital). 1 Human capital diwakili oleh Meskipun peningkatan ketimpangan

interaksi antara jumlah tenaga kerja dan keahlian. pendapatan di Cina, India, dan Rusia tampak

Setiap individu hidup dalam tiga periode, dimana mendominasi tren ketimpangan pendapatan secara

selama masa «kanak-kanak» (tidak ada keputusan global pada generasi saat ini, fenomena ini sangat

ekonomi yang diambil) pendidikan diperoleh. mungkin tidak banyak berhubungan dengan

Transfer antargenerasi dalam perekonomian terjadi kebijakan integrasi ekonomi (Williamson, 2006).

melalui dua saluran: (1) pendidikan publik yang Kebanyakan dari situasi melebarnya ketimpangan

dibiayai pajak pendapatan dari tenaga kerja dan (2) selama fase liberalisasi negara-negara tersebut

investasi yang dilakukan oleh orang tua dalam terkait dengan fakta bahwa proses pembukaan

membimbing anak-anaknya di rumah. Setiap anak perekonomian mereka tidak lengkap serta selektif.

juga diberkati dengan kemampuan bawaan tertentu Peningkatan ketimpangan tampaknya tidak

sejak lahir. Masa kedua adalah masa «bekerja» mengikutsertakan bagian terbesar dari populasi

sedang masa ketiga adalah masa «pensiun.» untuk menikmati keuntungan globalisasi. Sebagai

Pemerintah memiliki dua peran dalam contoh, hasil liberalisasi di Cina tampaknya hanya

perekonomian: pertama menyediakan dana dinikmati oleh mereka yang tinggal di sepanjang

pendidikan publik melalui penarikan pajak dari area pantai dari Cina. Contoh lainnya adalah

upah, dan kedua mengadakan pendidikan publik Meksiko. Setelah liberalisasi yang terkait GATT pada

itu sendiri sambil juga menentukan kualitasnya. 1986 dan liberalisasi yang terkait NAFTA pada 1994,

Pendidikan publik terdiri dari pendidikan formal Meksiko justru mengalami peningkatan

di sekolah serta segala pengeluaran yang berkaitan ketimpangan, bukannya penurunan ketimpangan

dengan kegiatan pendidikan (seperti perpustakaan seperti yang diramalkan para pakar. Hanson (2002)

umum dan media).

mengungkapkan bahwa ini disebabkan oleh Pendidikan di rumah disediakan oleh stimulus regional yang tidak rata dan pembangunan

keluarga terdekat dan diselenggarakan oleh orang mendadak di sepanjang perbatasan dengan

tua, interaksi sosial, dan teknologi pembelajaran Amerika Serikat. Robertson (2001) menunjukkan

yang terdapat di rumah (seperti buku dan internet). bahwa peningkatan ketimpangan upah akan mulai

Dalam kasus ini, tingkat human capital orang tua hilang setelah tiga sampai lima tahun.

dan waktu yang mereka sediakan untuk mengajar Memang tampak jelas bahwa pengaruh

anak-anaknya merupakan faktor yang esensial. integrasi ekonomi pada ketimpangan pendapatan sering diperdebatkan.

1 Lihat Munandar (2008).