Mobilitas Faktor, Distribusi Produksi dan Integrasi Ekonomi Kawasan

5.1 Mobilitas Faktor, Distribusi Produksi dan Integrasi Ekonomi Kawasan

Dipersiapkan oleh Haris Munandar (Biro Riset Ekonomi √ Bank Indonesia)

waktu implementasi berbagai inisiatif ekonomi Pada pertemuan ASEAN bulan Januari 2007

5.1.1 Latar Belakang dan Motivasi

menuju terwujudnya MEA. di Cebu, Filipina, para pemimpin ASEAN setuju

Membangun suatu pasar dan basis produksi untuk mempercepat suatu inisiatif ambisius untuk

tunggal ASEAN, sesuai cetak biru MEA, mengintegrasikan perekonomian mereka dan

mengharuskan terwujudnya terlebih dahulu aliran membangun Masyarakat Ekonomi ASEAN ( ASEAN

bebas dari barang, jasa, investasi, modal dan juga Economic Community) menjadi pada tahun 2015.

tenaga kerja terdidik. Untuk mencapai hal tersebut, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini sebelumnya

12 sektor prioritas telah dipilih sebagai katalis direncanakan untuk didirikan pada tahun 2020

dimana sektor-sektor ini akan menjalankan sesuai keputusan para pemimpin ASEAN pada

sejumlah agenda integrasi jalur cepat. 1 Dalam pertemuan tahun 2003 di Bali. Motivasi utama

konteks ini, Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN pada awalnya adalah kebutuhan akan integrasi

(ASEAN Free Trade Area √ AFTA) telah berperan yang semakin dalam dari ekonomi regional agar

sebagai elemen paling penting dari MEA karena perekonomian negara-negara ASEAN mampu

AFTA telah memfasilitasi sejumlah agenda menuju berkompetisi dalam suatu dunia baru dimana Cina

bebasnya perdagangan di kawasan. AFTA dibentuk dan India sedang dan akan tetap tumbuh pesat.

pada Januari 1992 sewaktu pertemuan ASEAN di MEA diinspirasikan akan berwujud suatu pasar dan

Singapura. Sekarang, penurunan tingkat tarif basis produksi tunggal, suatu area perekonomian

menjadi 0-5% dalam kerangka AFTA telah diadopsi yang sangat kompetitif, suatu kawasan dengan

oleh mayoritas anggota ASEAN dengan pembangunan ekonomi yang sejajar dan suatu

implementasi menyeluruh oleh semua anggota klub perekonomian yang mampu berintegrasi

pada 2010. Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, secara penuh dengan perekonomian global. Untuk

Singapura dan Thailand (sering disebut sebagai mencapai tujuan tersebut cetak biru ( blue print)

ASEAN-6) setuju untuk menyelesaikan program MEA diluncurkan pada pertemuan pemimpin

penurunan tarif secara komprehensif pada 2008 ASEAN di Singapura pada November 2007. Cetak biru ini dimaksudkan sebagai peta jalan ( roadmap)

1 Ke-12 sektor prioritas ini adalah: elektronika, teknologi

yang memang dibutuhkan untuk

informasi dan komunikasi, kesehatan, produk-produk

mengimplementasikan MEA pada 2015. Risalah

berbasis kayu, otomotif, produk-produk berbasis karet,

tekstil dan cetak biru ini berisi rencana aksi, target dan kurun apparel, produk-produk berbasis pertanian,

perikanan, transportasi udara, pariwisata dan logistik.

Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 51 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 51

Piagam ASEAN atau ASEAN Charter di Singapura negara CLMV) diberikan kelonggaran waktu untuk

pada 20 November 2007 memberi implikasi bahwa menyelesaikan program tersebut: Vietnam pada

program integrasi ekonomi ASEAN merupakan 2006, Laos dan Myanmar pada 2008 dan Kamboja

komitmen yang tak dapat ditawar lagi. Hampir pada 2010.

tuntasnya agenda perdagangan bebas intra-ASEAN Secara konsep, MEA dimaksudkan untuk

akan membawa perubahan yang signifikan pada dapat menyerupai pasar tunggal ala Uni Eropa.

pergerakan faktor produksi, baik physical capital Dalam konteks ASEAN, masih dibutuhkan sejumlah

yang bergerak lewat financial investment, misalnya tindakan untuk meniadakan berbagai halangan

FDI atau Portfolio Investment, maupun modal dan diskriminasi terhadap pemasok barang, jasa

sumber daya manusia melalui berpindahnya skilled dan faktor produksi yang berasal dari negara-

labor . Dampak dari bebasnya pergerakan faktor negara ASEAN sendiri. ASEAN masih

produksi tersebut adalah terciptanya konfigurasi membutuhkan suatu jalan panjang untuk

baru dari distribusi produksi perekonomian intra- mencapai suatu pasar tunggal. Untuk

ASEAN. Determinan dari konfigurasi baru ini melaksanakan hal tersebut dibutuhkan perubahan

haruslah dipahami oleh kita semua. Kita dituntut fundamental dari segi pemikiran oleh para

memiliki kemampuan memprediksi bagaimana pembuat kebijakan ekonomi ASEAN, terutama dari

karakteristik serta determinan distribusi produksi segi bagaimana mereka memandang integrasi

perekonomian yang baru tersebut. Tentunya ekonomi kawasan. Impementasi yang relatif

karena kita bicara sesuatu yang akan terjadi di masa berhasil dari AFTA (liberalisasi perdagangan

depan, kita belum memiliki data yang dapat kawasan) telah menjadikan berbagai issue terkait

diinterpretasikan melalui suatu kajian empiris. Oleh mobilitas faktor produksi berada pada agenda

karena itu diperlukan riset yang bersifat konseptual utama program-program implementasi MEA.

teoritis sesuai kaidah-kaidah ekonomi dengan Tulisan ini bertujuan untuk memberi

menyertakan sejumlah asumsi yang plausible.∆ 2 gambaran mengenai apa yang akan terjadi setelah mobilitas faktor secara bebas terwujud pasca-

5.1.2 Pemodelan Ekonomi

pembentukan MEA pada 2015 sekaligus sebagai Kita tinjau suatu ekonomi (atau unit sarana untuk memperkuat alat analisis dalam

ekonomi) yang memproduksi suatu barang tunggal mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

menggunakan suatu fungsi produksi yang bersifat Kedua tujuan tersebut secara jelas telah dinyatakan

constant return to scale: 3 oleh Gubernur Bank Indonesia sewaktu pertemuan

t =F (K (1) Y t ,H t ).

tahunan perbankan ( Bankers» Dinner) pada 18 dimana Y t adalah tingkat output, K t adalah Januari 2008. Dalam presentasi strategi tahunan

tingkat dari stok kapital fisik ( physical capital) and ini, Gubernur menyatakan:

2 Lihat Pidato Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah, pada Pertemuan Tahunan Perbankan: ≈Meretas

≈Inisiatif ketiga di bidang moneter adalah

Jalan Stabilitas, Mengawal Pembangunan Ekonomi Negeri,∆

memperkuat kemampuan analisis kebijakan untuk

18 Januari 2008, halaman 62. 3. Lihat Bowen, Munandar dan Viaene (2005).

52 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008

H t adalah tingkat dari stok kapital manusia ( human tersebut. Namun, jika terdapat halangan dari capital), semuanya pada waktu t. Untuk

pergerakan faktor produksi maka tingkat memfasilitasi interpretasi kita asumsikan bahwa

pengembalian hanya sebagian disamakan ( partially fungsi produksi berbentuk Constant Elasticity of

equalized). 4 Unduk penyederhanaan, kita dapat Substitution (CES):

merepresentasikan halangan-halangan terebut (2) Y = γ {δK -

ρ + (1– δ) H t ρ } ρ sebagai variabel proporsional yang berubah

- -1/ t

menurut waktu, satu relatif terhadap tingkat dimana γ adalah parameter efisiensi, δ adalah

pengembalian dari kapital fisik, dan satu relatif tingkat penggunaan modal fisik, dan ρ adalah

terhadap tingkat pengembalian kapital manusia. parameter substitusi sedemikian hingga elastisitas

Dengan demikian, hubungan antara tingkat substitusi antara dua input adalah σ = 1/(1+ρ).

pengembalian antara kedua ekonomi dapat ditulis Berdasarkan (2) produk marginal ( marginal

sebagai:

Y * [ 1 + ρ∗

product) dari kapital fisik (physical capital) adalah:

γ δ =λ −ρ t

(k)( γ∗) δ∗ t t [ K t *

K t [ ρ − (1+ρ)/ρ {

(3) (F K ) t = γδ δ+ (1–δ)

γ∗) (1–δ∗) [ H t *

Dengan menggabungkan (2) dan (3) dapat dimana «*» menyatakan variabel-variabel kita peroleh:

ekonomi kedua. Rasio dari (7) dan (8)

(4) (F K ) t = γ δ −ρ Y t [ [ K

menunjukkan rasio dari kapital manusia dan kapital

1/(1+ (9) ρ) ( ) H * θ Mirip dengan sebelumnya, ekspresi dari

fisik:

produk marginal dari tenaga kerja efektif ( human

dimana:

capital) adalah: η = [δ ∗ (1 −δ)/(1−δ ∗ ) δ] 1/(1+ ρ) ,yang menyebabkan

K ρ − (1+ρ)/ρ {

(5) (F H ) t = γ (1–δ) (1–δ) + δ t { [ H t

η = 1 saat δ=δ [ ∗ ;

θ = (1+ρ∗) /(1+ρ) ,yang menyebabkanθ = 1 saat atau

ρ = ρ∗; Y [ 1 −ρ + t (6) (F ρ ) = λ t = λ t (k) / λ (h) , yang menyebabkan

λ t [ = 1 saat.

λ t (k) = λ t (h) Dengan menggunakan definisi Kita sekarang memperkenalkan ekonomi

tersebut, kita dapat menuliskan (7) sebagai: kedua dan menganalisis implikasi dari adanya

Y t (10) * = νω (λ

(k))

mobilitas faktor produksi antara kedua ekonomi K t

tersebut. Jika kapital fisik dan kapital manusia dapat

dimana

bergerak sempurna antara kedua ekonomi tersebut

maka kita dapat berharap bahwa tiap faktor akan

∗ - ρ∗

mengalir dari negara yang memberikan tingkat

4 Halangan terhapap mobilitas pengembalian yang rendah ke negara yang physical capital mencakup

adanya resiko politik, berbagai kontrol kapital dan perbedaan

memberikan tingkat pengembalian yang tinggi

aturan pajak yang menghambat aliran investasi antar negara.

sampai tingkat pengembalian tiap faktor (produk

Halangan terhadap mobilitas human capital mencakup

marginal) menjadi sama antara kedua ekonomi berbagai aturan pemerintah terkait imigrasi dan izin kerja,

perbedaan system pension dan bahasa antar negara.

Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 53

Kita sekarang telah siap untuk menggambarkan memiliki efek pada distribusi output melalu ω pada implikasi dari model untuk distribusi output dan faktor

(12). Perbedaan antara elastisitas substitusi produksi antara dua ekonomi. Untuk menunjukkan

menyebabkan munculnya pangkat θ sementara peran dari kapital manusia, tulis kembali (8) sebagai:

perbedaan antara parameter-parameter lainnya

(11) t = ( ωη (h))

menyebabkan penskalaan berganda dari sejumlah

variabel.

Secara tradisional, (11) merupakan suatu Persamaan (12) berisi sejumlah hubungan dasar perhitungan produktivitas dan perbandingan

proporsi yang bergantung dari asumsi-asumsi yang antar negara. Namun berbeda dengan literatur-

berbeda terkait teknologi dan mobilitas faktor literatur lainnya dimana produktivitas diukur oleh

produksi. Jika teknologi identik antara kedua ekonomi output per tenaga kerja, persamaan (11)

tersebut maka (12) disederhanakan menjadi: mengekspresikan (seperti dalam literatur teori

(13) K H +H * 1/(1+ ρ) =

pertumbuhan endogen) produktivitas dalam

bentuk output per unit tenaga kerja efektif. Bukti Dalam bentuk baru dari hubungan kesamaan empiris menunjukkan sensitivitas dari

proporsi ini, sejumlah variabel dari ekonomi kedua perbandingan produktivitas terhadap ukuran

diskalakan oleh perbedaan proporsional dalam kapital manusia yang digunakan.

tingkat pengembalian. Sebagai contoh, dari (13), Untuk memperoleh ekspresi pertama dari

ketiadaan halangan pada mobilitas kapital fisik hubungan kesamaan proporsi ( equal-share

( λ t (k) =1) menyebabkan kesamaan proporsi output relationship), perhatikan bahwa (9) dan (10) dapat

dan proporsi kapital fisik yang berbeda dengan ditulis sebagai berikut:

proporsi kapital manusia. Jika diasumsikan bahwa

Y t * [ θ * H t + (H t * ) θ η (λ t ) 1/(1+ ρ)

K t = η (λ t ) = [ K t K t + (K t * ) θ

λ t (k) =1 dan λ t (h) =1 maka hubungan kesamaan

proporsi mempunyai bentuk yang sederhana, yaitu:

Y θ t * [ Y t + (Y t * ) θ

= νω (λ t (k)) =

(k))

(14) H t +H t * = Y

K t + (K t * ) θ

+Y t * K t +K t *

Dengan menggabungkan kedua ekspresi Hasil ini mengatakan bahwa saat tak lagi diatas dihasilkan:

terdapat halangan terhadap mobilitas faktor (12) H t

produksi serta teknologi adalah seragam, proporsi H t + (H t * ) θ ηλ 1/(1+ t ρ) Y t + (Y t * ) θ νω λ t (k) ρ) K t + (K t )

dari output total, kapital fisik total dan kapital Persamaan (12) menunjukkan suatu hubungan

manusia total dari tiap ekonomi akan identik. antara proporsi dari output total, kapital fisik, dan kapital manusia dari ekonomi pertama terhadap

5.1.3 Implikasi Kebijakan

kedua ekonomi. Perbedaan dalam teknologi antara Hubungan kesamaan proporsi (14) memiliki kedua ekonomi hanya menyebabkan penskalaan dari

tiga implikasi. Pertama, suatu realokasi dari kapital variabel-variabel awal. Suatu perbedaan antara γ* dan

fisik antara ekonomi-ekonomi yang terintegrasi γ menunjukkan suatu perbedaan yang netral dari

(investasi!), yaitu, pastilah akan disertai oleh teknologi yang tidak mengandung efek pada seleksi

peningkatan output dan peningkatan kapital optimal dari kapital fisik dan kapital manusia, namun

manusia (baik melalui aliran masuk kapital manusia

54 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008 54 Outlook Ekonomi Indonesia 2008 - 2012, Edisi Januari 2008

5.1.4 Epilog

domestik) untuk menyeimbangkan kesamaan dari Dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN proporsi-proporsi dunia. Mirip dengan hal tersebut,

(MEA), hubungan kesamaan-proporsi menawarkan suatu kebijakan yang meningkatkan proporsi

suatu ramalan mengenai bentuk limit dari distribusi kapital manusia total suatu negara akan menaikkan

produksi antar negara anggota-anggota ASEAN proporsi dari output total ekonomi terintegrasi

pasca 2015. Negara yang unggul dari segi human negara tersebut dan proporsi dari kapital fisik total

capital, dan oleh karenanya memiliki proporsi total negara tersebut (baik melalui aliran masuk kapital

human capital yang tinggi, akan juga mempunyai fisik asing maupun akumulasi kapital domestik).

bagian stok physical capital dan irisan kue output Kedua, kerangka berpikir ini dapat

ekonomi regional yang paling besar. Ini mudah dihubungkan dengan topik konvergensi output

dimengerti karena sumber daya manusia yang unggul dimana jika (14) berlaku maka kedua persamaan

merupakan magnet sekaligus komplemen dari kapital berikut juga akan berlaku:

fisik yang padat dengan teknologi canggih dan

(15) Y = t +Y t *

mutakhir sementara teknologi merupakan komponen

yang mampu melipatgandakan produktivitas Dari (16) menjadi jelas bahwa, jika hubungan

H t H t +H t *

(16) H t = H

ekonomi dalam takaran eksponensial. kesamaan-proporsi berlaku, kedua ekonomi akan

Selain itu, negara ASEAN yang mampu memiliki output per tenaga kerja efektif yang sama.

menyediakan atmosfer (baca: kebijakan) paling Implikasi ini adalah esensi dari hipotesis konvergensi

kondusif bagi datangnya investasi asing berpeluang produktivitas, dalam hal ini diinterpretasikan dalam

paling besar untuk memiliki stok physical capital bentuk unit tenaga kerja efektif dan bukan per kapita.

dengan proporsi paling besar relatif terhadap negara- Ketiga, hubungan kesamaan-proporsi (14)

negara ASEAN lain. Selain itu, ekonomi yang semakin dapat diperluas untuk kasus suatu ekonomi

maju akan menyebabkan tingginya tingkat investasi terintegrasi yang terdiri dari j = 1,...,N anggota.

domestik masyarakatnya, sehingga akan semakin Jika kesemua anggota memiliki teknologi yang

memperbesar proporsi physical capital negara sama, dan terdapat mobilitas yang sempurna dari

tersebut. Negara dengan modal fisik yang besar (baik kapital fisik atau kapital manusia di antara anggota,

keuangan maupun non-keuangan) akan mampu maka penyamaan tingkat pengembalian dari faktor

mempekerjakan kalangan tenaga kerja unggul ( highly produksi menyebabkan:

skilled) baik domestik maupun asing yang merupakan

K (16) it

energi ampuh untuk mendorong pertumbuhan

j= 1 K Σ jt Σ Σ

ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan. Himpunan persamaan ini mengekspresikan

H jt j= 1 Y

j= 1 jt

Sesuai dengan sumber daya dan kebijakan distribusi dari output dan faktor produksi di antara N

ekonomi yang dipilih oleh masing-masing negara anggota dari suatu ekonomi yang terintegrasi secara

ASEAN, tiap anggota ASEAN akan menempati penuh. Seperti juga dengan (12), ekspresi (17) dapat

ranking tertentu dalam urutan negara partisipan diperluas untuk mengakomodasi perbedaan dalam

MEA dari segi output ekonomi, human capital dan teknologi atau ketidaksempurnaan pasar faktor

physical capital. Tentu saja menjadi menarik untuk produksi di antara negara-negara anggota.

menjawab pertanyaan: dimanakah posisi Indonesia?